Saka menyelipkan tangannya di bawah lutut dan pinggang Karina. Menggendongnya ke kamar. Dengan hati-hati menurunkan Karina di atas ranjang yang kecil. “Bagaimana bisa dia tidur di ranjang yang kecil ini?” Saka semakin heran. Tiba-tiba sebuah pertanyaan muncul. Sejak kapan Karina menjadi miskin dan hidup seperti ini. Saka berbaring di samping Karina. Menyingkirkan helaian rambut Karina. “Aku ingin sekali menghancurkanmu. Tapi aku—” jemarinya mengusap pelan bibir bawah Karina. “Tapi entahlah.” “Kasur ini sangat kecil, sialan!” Kaki Saka yang sangat panjang menggantung di kasur Karina. Karina bergerak—telinganya mendengar suara-suara yang bising. Akhirnya ia membuka mata. Mendapati seorang pria yang berbaring di sampingnya. Saka—apa yang dilakukan pria itu di sini malam-malam. “Sir,” panggil Karina. Saka menoleh. “Hm?” “Kenapa anda di sini?” “Untuk melihatmu. Apakah masih hidup atau mati,” jawab asal Saka. Ia bangkit—duduk kemduian menghela nafas kasar. “Sejak kapan kau tinggal d
Huling Na-update : 2023-06-21 Magbasa pa