“Kamu sudah makan?” tanya Leona. Saka sudah menandatangani dokumen yang dibawa Karina. Karina sungguh tidak bermaksud merusak suasana hangat keluarga itu. Namun ia sungguh terpaksa. Saat ia akan pergi—Leona menanyainya. “Sudah, Mrs,” jawab Karina. Ia tersenyum. “Kalau begitu saya pergi dulu. Maaf sudah menganggu waktu anda.” Karina langsung melangkah pergi. Di depan Restoran, Karina hampir saja terjatuh. Namun belum sempat karina ia berhasil mengendalikan diri. Hal tersebut tidak luput dari pandangan Saka. Tingkah konyol Karina membuatnya tersenyum tipis. “Dia sembrono,” ucap Leona memandang Karina. “Tapi dia tidak seperti kebanyakan Sekretaris yang biasa aku temui. Pakaiannya sopan. Tapi dia sedikit murung. Seperti banyak menyimpan beban.” Leona mendeskripsikan Karina. Jangan heran—memang pertama kali bertemu, Leona sering kali menilai seseorang. “Sudah, Mom. Makan saja,” ucap Saka. “Sudah berapa lama dia jadi Sekretaris kamu?” tanya Leona. Saka mendongak. “Sudah sekitar 2 bul
Baca selengkapnya