Semua Bab Terperangkap Gairah sang Mantan: Bab 351 - Bab 360

541 Bab

Chakter 249

CHAPTER 349Membeli sebuah bunga yang bermacam jenis. Yang terpenting semuanya nampak cantik. Rafa membeli sebuah buket bunga yang cukup besar. Ia perjalanan menunju sebuah pameran lukisan. Senyum tipis tersirat di wajahnya yang tampan. Sampai di parkiran sebuah gedung. Ia keluar dengan perlahan sambil membawa bunga yang telah dibelinya. Namun hanya beberapa langkah saja ia berhenti. Menatap seorang wanita yang begitu ceria berlari ke pelukan seorang pria. “Dia benar-benar sudah menikah?” lirih Rafa dengan dahi yang mengernyit.“Thank you.” Sana memeluk sang kekasih. Ia begitu senang dengan kehadiran Keita ke Pameran lukisannya. Ia semakin tersenyum lebar ketika pria itu mengecup dahinya beberapa detik. “Bagaimana kabarmu?” Keita memberikan buket bunga berwarna maroon itu pada Sana. “Apa semuanya berjalan lancar?” Sana mengangguk. “Aku mendapatkan sponsor dari EI dan ternyata pemimpinnya—” Sana berhenti. Ia rasa tidak perlu memberitahukan hal tersebut pada Keita. Rafa hanyalah ma
Baca selengkapnya

Chapter 350

Rafa menoleh ke belakang sebentar. Pandangannya masih tertuju pada sebuah lukisan wanita yang berdiris ambil membawa guci. Wajah perempuan itu yang dibuat dengan tidak jelas dan diberikan coretan asal. “Kau bisa memberitahuku,” balas Rafa. “Jika aku memberitahumu, kau tidak akan belajar mengartikannya.” Sana tersenyum. Rafa menoleh ke samping sebentar. “Aku akan belajar jika bersamamu.”Untuk sejenak Sana terdiam. Ia sedikit kesusahan mencerna apa yang dikatakan oleh Rafa. Bibirnya tidak bisa menahan senyuman. “Aku ingin memberimu satu lukisan. Nanti aku akan mengirimnya ke kantormu.” Rafa tersenyum tipis. “Mengirimnya?” Sana mengangguk. “Iya. Kalau tidak ke kantormu. Aku akan mengirimkannya ke rumahmu. Tapi kalau boleh.” “Jika kau bisa memberikannya padaku, kenapa harus mengirimkannya.” Rafa menatap Sana. Bola mata mereka saling bertemu. “Aku ingin menerima hadiahku dari orangnya langsung.” Setelah itu melangkah pergi dengan smirknya. Sana tercekat. Ada apa dengannya? Ia meng
Baca selengkapnya

Chapter 351

“Jadi Sana mempunyai kembaran dan yang bertemu denganmu tujuh tahun yang lalu adalah kembarannya?” Fred yang hampir berteriak karena saking terkejutnya. “Kembarannya bagaimana? Apa cantik?” Rafa menatap kesal Fred. “Wajahnya sama persis!” temannya itu tidak kunjung mengerti. “Kau pengacara tapi memahami hal seperti ini saja tidak bisa,” kesalnya. “Hei biasa saja!” Fred mendengus kesal. “Dari tadi kau sangat kesal. Kau sedang datang bulang?” Rafa melempar bekas rokoknya pada Fred. “Sana sudah menikah?” tebak Fred yang melihat kekesalan Rafa sedari tadi masuk klub. “Ini alasanmu kesal? Kau kesal pada Sana tapi melampiaskannya padaku!” Fred yang mencak-mencak tidak terima dijadikan kambing hitam kekesalan sahabatnya. Rafa mengambil minumannya lagi. Meneguknya hingga tandas. Di sampingnya ada seorang wanita penghibur yang siap melayaninya dalam hal apapun. “Aku tidak mengerti.” Rafa menatap Fred dengan yakin. “Aku yakin dia belum menikah. Jika dia sudah menikah, dia tidak mungkin me
Baca selengkapnya

Chapter 352

Fred melempar bungkus rokok di kepala Rafa. “Lebih cepat berhenti lebih baik.” Kemudian menggeleng pelan. Pria itu kesal sendiri ketika Rafa dengan sengaja menggoda wanita. Kemudian akan mencampakkan begitu saja. Rafa memang dengan sengaja mempermainkan wanita. Sedangkan Fred hanya tidur dengan wanita untuk bersenang-senang. Wanita yang tidur dengannya tidak pernah membawa hati. Berbeda dengan Rafa yang sengaja membuat wanita jatuh cinta dengannya dulu sebelum ditiduri. “Untukmu lebih baik diam.” Rafa kembali menatap wanita itu. Pandangannya teralihkan pada seorang perempuan yang membawakan pesanan minumannya. Ketika melihat wajah perempuan itu, kemarahannya kembali mendidih. Rafa menghela nafas dan diam. Ia akan membiarkan perempuan itu pergi dahulu dan melanjutkan misinya. Mina menaruh pesanan minuman yang tambahan di atas meja. Ketika selesai melakukan tugasnya, barulah ia mendongak. Melihat Rafael dengan keadaan mabuk dan bersama seorang wanita penghibur, mungkin. Hal itu memb
Baca selengkapnya

Chapter 353

Bukan tampilan acak-acakan. Rafa telah mempersiapkan diri dengan kedatangan Sana. Ia tampil begitu segar meskipun hanya menggunakan pakaian rumahan seperti kaos dan celana pendek. Ia mempersilahkan Sana masuk. “Taruh di mana?” tanya Sana. “Di sana saja.” Saka menunjuk ruang kosong. Akhirnya dua lukisan ditaruh di dinding oleh petugas pengiriman barang yang bersama Sana. “Terima kasih, Pak,” ucap Sana sebelum petugas itu pergi. Rafa mendekati dua lukisan tersebut. “Kau membawa dua?” tanyanya. Ia membuka kain putih yang membungkus lukisan tersebut. Yang pertama gambar sebuah potret dari Singa dari belakang. Seakan Singa tersebut sedang menatap pemandangan hamparan rumput hijau yang dipenuhi dengan bunga. Langitnya biru cerah berawan. “Apa artinya?” Rafa menoleh. Dia menatap sejenak wajah cantik Sana dari samping. “Singa itu adalah gambaran kau. Semua orang pasti pernah tersesat. Tapi—aku harap kau seperti singa ini yang bisa pulang ke tempat yang indah.” Sana menaruh singa itu ke
Baca selengkapnya

Chapter 354

“Oh…” Sana mengangguk dengan kikuk. Ia mengambil esnya dengan gugup. Alhasil, Ice Americano itu tumpah dan mengenai dresnya yang berwarna biru laut. “Shit…” lirihnya. Rafa ingin tertawa namun ia tahan. Tidak mungkin tertawa di keadaan seperti ini. Bukan mentertawakan Sana yang terkena tumpahann Americanon, namun bagaimana bibir wanita itu mengumpat. Terdengar lucu dan imut. “Dressmu kotor. Mau berganti?” tanya Rafa. Jemarinya hendak membantu Sana membersihkan dress itu—namun ia harus menahannya lagi. Tidak pantas juga ia menyentuh bagian dada Sana yang terkena tumpahan kopi. Meskipun sebenarnya ia juga ingin merasakannya. Rafa menggelengkan kepalanya. ‘Jernihkan pikirkanmu!’ rutuknya dalam hati pada dirinya sendiri. “Mau menggunakan kaos atau kemejaku?” tanya Rafa lagi. Ia mengambilkan satu kotak tisu agar Sana bisa mengusap kotoran di dress itu. Selain itu Rafa juga bertindak cepat membersihkan tumpahan minuman itu. “Aku sangat merepotkanmu,” ucap Sana merasa bersalah. Ia masih
Baca selengkapnya

Chapter 355

“Biarkan seperti ini dulu.” Rafa yang tidak bisa mengendalikan diri berakhir memeluk erat tubuh Sana. Ia memejamkan mata—menikmati bagaimana lembutnya rambut hitam itu menyentuh pipinya. “Rafa…” lirih Sana lagi. Tidak tahu bagaimana perasaannya sekarang. Ada rasa bersalah yang menyeruak di relung hatinya. Mengingat kekasihnya yang berada di Jepang saat ini, Sana tidak mungkin menghianati kekasihnya. “Aku merindukanmu.” Jemari Rafa mengusap helaian rambut Sana. “Sangat…” lirihnya. Kedua tangan Sana menggantung. Sama sekali tidak membalas pelukan Rafa. Ia tahu sebagai tunangan seseorang, sudah sepantasnya ia bersikap seperti ini. Untuk saat ini ia membiarkan tubuhnya didekap oleh pria itu. Tubuhnya yang mungil seperti menghilang di dalam dekapan tubuh Rafa yang kekar. Ia menghela nafas dalam. “Rafa lepaskan aku.” Akhirnya Rafa melepaskan pelukannya. Namun ia enggan menjauhkan jarak di antara mereka. Jemarinya terangkat menyentuh pipi Sana pelan. “Apa aku membuatmu takut?” Sana men
Baca selengkapnya

Chapter 356

Rafa tidak menjawab. “Dari saudaraku.” Mina berdecak sebal. “Dia benar-benar kasihan denganku sampai-sampai rela uangnya diberikan padaku.” Rafa ingin tertawa. “Kasihan?” Ia menggeleng pelan. “Kau tidak seperti orang yang patut di kasihani. Penampilanmu, sepertinya kau berandal. Kau tidak pantas dikasihani.” Seketika eskpresi wajah Mina menjadi datar. “Brengsek!” umpatnya. “Santai.” Rafa menuangkan minuman itu ke gelas milik Mina. “Minumlah. Itu anggur termahal di klub ini. Hanya aku yang mampu membelinya. Minum selagi aku berbaik hati.” Mina menatap Rafa dengan jijik. “Untuk anggurnya, aku akan mencobanya. Meskipun aku membencimu.” Kemudian meneguk anggur itu perlahan. Benar, rasanya memang sangat berbeda dengan anggur murahan. Anggur yang manis dan memiliki cita rasa tersendiri. “Aku lihat kau cukup kaya.” Mina menghela nafas. “Pria kaya akan suka mempermainkan hati wanita. Mereka juga tidak akan cukup dengan satu wanita. Tapi kau justru mencintai saudaraku dari dulu hingga s
Baca selengkapnya

Chapter 257

Akhirnya wanita yang mabuk itu mengangkat kepalanya. Ia menatap kembarannya sambil bertopang dagu. “Apa yang kau lakukan di sini?” “Untuk menjemputmu! Kau sudah berjanji akan berhenti ke klub.” Sana menatap kesal pada Mina. “Pulanglah.” “Pesankan aku taksi.” Kemudian kembali menelungkupkan kepalanya ke atas meja. Sana menghela nafas beberapa kali. Semoga kesabarannya tidak habis. Ia harus segera membawa Mina pulang. Untuk itu ia segera menghubungi taksi online. Saat sudah dapat. “Ayo pulang. Taksi sudah di depan.” Membantu Mina berjalan. Ia memapah tubuh Mina yang sedikit lebih besar darinya itu dengan sekuat tenaga. Sampai pandangannya terhenti pada seseorang yang membelakanginya. “Tunggu.” Sana berhenti. Menatap seorang pria yang meletakkan kepalanya di atas meja. Pria itu memejamkan mata dengan pipi yang menempel di meja. “Rafa?” “Anda mengenalnya?” tanya si Barista yang berada di depannya. Sana mengangguk. “Dia sudah mabuk berat. Lebih baik bawa dia pulang segera mungkin.”
Baca selengkapnya

Chapter 258

“Jangan pergi…” lirih Rafa. Sana menatap tangannya yang dipeluk erat oleh pria itu. Ia merasakan panas yang menjalar. Ia mendekat—memeriksa suhu Rafa dengan menempelkan punggung tangannya ke dahi. “Dia demam.” Sana melepaskan tangannya pelan-pelan dari Rafa. “Untuk apa aku peduli? Dia mengusirku kemarin.” Sana menggeleng. “Lebih baik aku pulang.” Sana berjalan keluar pintu. Namun ia tidak tega meninggalkan Rafa dengan keadaan sakit. Alhasil, ia pergi ke dapur. Mengambil bak kecil dan kain. Mengisi bak itu menggunakan air. Setelah itu kembali ke kamar Rafa. “Tidak seharusnya aku melakukan semua ini.” Sana menghela nafas. Ia menempelkan kain yang sudah dicelup dengan air itu ke dahi Rafa. “Hoaaam.” Sana membuka lebar mulutnya karena mengantuk. Ia mengambil duduk di tepi ranjang sebentar. “Aku harus pulang.” Menyugar rambutnya sebentar. Lagi-lagi sebelum ia melangkah pergi, pergelangan tangannya di tahan. Kemudian tubuhnya ditarik hingga jatuh ke atas kasur. Lengannya di peluk deng
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3435363738
...
55
DMCA.com Protection Status