Home / CEO / Terperangkap Gairah sang Mantan / Chapter 341 - Chapter 350

All Chapters of Terperangkap Gairah sang Mantan: Chapter 341 - Chapter 350

541 Chapters

Chapter 339

Aroma makanan yang begitu tercium di seluruh ruangan. Seorang wanita mulai bangun dari tidurnya. Ia mengerjap perlahan. Kepalanya terasa begitu berat. Ia bangkit perlahan dan keluar dari kamar. “Kau sudah bangun?”Mina berdecak melihat Sana yang masih berada di Apartemennya. “Kau masih di sini? Setelah semuanya yang terjadi kau tidak malu? Kalau aku jadi kau, aku sudah pergi dan kembali ke Jepang.” Sana berhenti. Ia baru saja membuat sup pengar untuk Mina. “Ehm.. itu kau bukan aku. Kalau aku, aku akan tetap di sini menemanimu.” Mina mengambil duduk di kursi. Mengangkat sebelah kakinya ke atas. “Aku beri waktu 24 jam segera pergi dari sini. Kalau tidak aku akan membuang kopermu.” Sana menghela nafas. “Sudah aku bilang tidak akan pergi.” Sembari duduk di depan Mina. “Aku akan mengadakan pameran di sini.” “Aku tidak peduli.” Mina mengangkat bahunya. “Yang penting kau harus segera pergi dari sini.” “Aku akan pergi. Tapi bersamamu.” Sana menatap Mina. “Orang tua kita mencemaskanmu.
Read more

Chapter 340

“Saya pelukis Starlight, saya dari Jepang. Saya di sini ingin mengajukan Sponsor untuk pameran yang akan saya laksanakan.” Ia memberikan proposal itu pada seorang pria yang mempunyai jabatan kepala devisi pengembangan. “Saat Elen memberitahukan kepada saya, saya langsung mencari tahu tentang anda.” Pria itu tersenyum. “Nama asli anda Miyawaki Sana. Sebelumnya anda sudah banyak menyelenggarakan pemaran di beberapa negara asia. Namun dengan tujuan donasi untuk anak-anak. Namun untuk sekarang, anda ingin menyelenggarakan pameran tanpa tujuan hal itu lagi.” Sana mengangguk. “Saya pikir masih mempunyai tujuan hal tersebut. Namun saya berencana untuk mengambil sedikit keuntungan dari pameran tersebut. Seperti yang sudah anda tahu, selama ini saya menyelenggarakan pameran sepenuhnya untuk donasi.” “Apa anda berniat menjual lukisan anda? Selama ini anda tidak pernah menjualnya pada siapapun bukan?” tanya pria itu lagi. Sana menggeleng. Lebih dari dugaannya, Kepala Devisi yang berada di ha
Read more

Chapter 341

Sana mengernyit. “Apa maksudmu?” Rafa tersenyum remeh. “Kau sengaja mendekatiku setelah aku sukses? Dulu kau membuangku begitu saja. Kau benar-benar wanita murahan.”Sana menatap Rafa dengan berani. “Bagaimana bisa kau mengataiku seperti itu jika tidak tahu aku seperti apa. Dari dulu aku tidak pernah membuangmu, kau sendiri yang—” “Hentikan.” Rafa menghela nafas. “Tidak ada gunanya aku berbicara denganmu lagi. Aku akan menolak proposalmu. Cari sponsor lain,” berbicara dengan sangat enteng. “Sekarang pergi dari kantorku.” Rafa berbalik. Ia berjalan begitu saja meninggalkan Sana. “RAFAEL SHALOM!” teriak Sana sudah tidak tahan dengan penghinaan pria itu. Ia kira Rafael adalah sosok pria dewasa yang menyenangka. Namun ia baru saja teringat, bos yang dimaksud Elen adalah Rafael. Rafael akhirnya berbalik dan menatap Sana yang sudah menahan amarah. “Aku tidak tahu maksudmu apa. Kau tiba-tiba mengataiku wanita murahan setelah bertahun-tahun tidak bertemu.” Sana melangkah mendekat. “Aku
Read more

Chapter 342

“Apa hari ini berjalan dengan lancar?” tanya seorang pria pada sang kekasihnya melalui telepon. Sana menghela nafas. “Buruk. Aku tidak tahu pemimpin Elom Invest akan menyebalkan. Proposalku mungkin akan ditolak.” “Sudah aku bilang, jangan menyusahkan dirimu sayang. Aku bersedia menjadi sponsormu. Butuh dana berapa untuk menyelenggarakan pameran? Aku akan langsung memberikannya tanpa proposal dulu.” Sana memutar bola matanya malas. Bukan tentang uang. Sana juga bisa mendapatkan uang dengan mudah dari keluarganya. Namun, ia sudah berjanji akan memberikan uang pada sang adik kembarnya dari hasil jerih payahnya sendiri. “Tidak. Aku akan berusaha sendiri mencari sponsor,” balas Sana mutlak. “Aku akan bertanya pada temanku lagi. Mungkin saja ada perusahaan yang biasanya mensponsori acara pameran.” “Sayang..” keluh Keita di sebarang sana. “Aku tidak ingin melihatmu bersusah payah seperti itu. Saat sudah menjadi istriku, aku tidak ingin melihatmua seperti ini mengerti?” “Hm.” Sana terse
Read more

Chapter 343

Rafa menghela nafas. “Aku rasa cukup sampai di sini.” Ia meletakkan putung rokoknya di atas meja. “Aku tahu seperti apa cara kerja perusahaanmu. Aplikasi perusahaanmu bukan investasi tapi judi.” Rafa tersenyum miring. “Itulah kenapa perusahaanmu mendapatkan banyak keuntungan. Aku juga tahu kau banyak menyuap polisi dan orang kejaksaan. Kau juga menggelapkan pajak.” “Bisa saja niatmu bukan ujntuk bekerja sama tapi untuk mencuci uangmu,” lanjut Rafa.“Come on, bro. Kau tahu dari mana? Buktinya aku sekarang masih aman-aman saja. Jangan percaya pada berita tidak masuk akal seperti itu.” Rafa berpegang pada meja. “Aku tidak mau ambil resiko besar hanya untuk uang yang tidak seberapa.” Ia merapikan kemejanya. Kemudian berbalik. “Aku belum selesai—” Jason ingin menarik Rafa. Namun bodyguard dengan sigap melindungi Rafa sebelum Jason berhasil menjalankan niatnya. Sampai di luar ruangan. Rafa berhenti—ia menatap seorang perempuan yang berjalan ke arahnya. Perempuan yang baru saja ia temui
Read more

Chapter 244

Mina tertawa pelan. “Kau baru sadar?” Rafa mengernyit. Masih menatap wanita yang saat ini mengambil nampan dan minuman itu. “Katakan padaku siapa kau?” mencekal lengan Mina. “Lepaskan aku.” Mina tersenyum miring. “Aku tidak berbicara dengan gratis.” Menyentak tangan Rafa hingga terlepas dari tangannya. Rafa terdiam. Ia membiarkan Mina pergi begitu saja. “Aku harus cari tahu apa yang sebenarnya terjadi.” Ia berjalan cepat keluar dari klub. Sesampainya di dalam mobil. Ia mengambil ponselnya. Menghubungi seseorang yang ia percaya bisa mencari informasi. “Aku ingin tahu detail tentang Miyawaki Sana. Aku butuh secepatnya.” “Jalan,” ujarnya pada sopirnya. Begitu mobil berjalan. Rafa menoleh ke samping. Menyugar rambutnya dengan kesal. “Apa yang sebenarnya terjadi….” Lirihnya. Pandangannya jatuh pada seorang perempuan yang tengah duduk di depan sebuah minimarket. Seorang perempuan yang menggunakan piyaman lucu dengan rambut yang terurai. “Ada yang salah.” Rafa menyandarkan tubuhnya d
Read more

Chapter 245

“Pelukis Starlight?” tanya seorang wanita yang Sana yakini sebagai Sekretaris. “Iya, Saya.” “Silahkan masuk.” Sana mengangguk. Ia mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk. Kemudian menarik gagang pintu. Langkahnya pelan masuk ke dalam ruangan. Ketika sampai ia menatap Rafa yang sedang mengerjakan sesuatu di tablet. “Permisi, saya Starlight,” ucap Sana untuk mengalihkan perhatian Rafa. Rafa akhirnya mendongak. Ia menatap wanita yang kini tidak jauh dari tempatnya duduk. Menatap penampilan Sana yang terlihat begitu cantik. Ia bahkan terpaku untuk sejenak. Seperti semua yang ada di hadapannya menghilang dan hanya ada Sana. Rafa menggeleng pelan. Ia berusaha menyadarkan diri. “Silahkan duduk.” Sana duduk di sofa yang terletak di tengah-tengah ruangan. Ia menatap sekitar sebentar—ruangan yang luas dan hanya dipenuhi oleh ornamen monokrom. Pria itu memang suka warna monokrom, batin Sana. Namun kenapa ia masih mengingatnya, jelas tidak penting sama sekali!“A—” Rafa berhenti. Di t
Read more

Chapter 246

Sana tertawa pelan. Sungguh hanya tertawa begitu saja membuat Rafa semakin terpesona. Bagaimana poni wanita itu bergerak dan membuatnya semakin jatuh hati. “Sudah aku bilang aku tidak masalah. Aku baik-baik saja. Aku tidak marah denganmu.” Sana mendongak. “Lagipula wajar saja kau bersikap seperti itu. waktu itu kau tidak tahu apa-apa tentang saudara kembarku dan umur kita juga masih sangat muda.” Sana mengedikkan bahu. “Aku rasa kita harus menyudahi semuanya. Aku memaafkanmu, kau juga memaafkanku.” Mengulurkan tanganya. “Mari berteman lagi.”Rafa mengangguk. Ia ikut tersenyum dan mengulurkan tangannya membalas jabatan tangan Sana. “Hm. Mari berteman lagi.” “Terima kasih, Rafa.” Sana tersenyum lagi.Ia berbalik—hendak berjalan dan pergi. Namun ia tidak tahu heelsnya akan copot di saat yang tidak tepat seperti ini. Ia hampir saja terjatuh jika saja Rafa tidak dengan cepat menangkap tubuhnya. “Shitt,” umpatnya sambil memejamkan mata. Namun saat ini membuka mata, tubuhnya bukan terjat
Read more

Chapter 247

Tobat dadakan. Mungkin itulah kalimat yang pas untuk menggambarkan Rafael Shalom saat ini. Ia menjadi dingin pada wanita. Padahal biasanya ia selalu bersikap ramah dan sesekali sengaja menggoda. “Apa jadwalku selanjutnya.” Rafa berjalan di depan dengan di belakangnya adalah Sekretarisnya. Tidak ada wajah ramah dan penuh senyum yang selalu di dapatkan oleh pegawainya ketika berpapasan dengannya. “Ke acara live yang dilakukan BA, Sir. Hari ini aktris Michelle akan melakukan live dan berpromosi pada aplikasi yang akan segera launching,” jelas Lena. “Di mana?” “Di ruang rapat 3. Di sana sudah mulai persiapan.” Rafa melangkahkan kakinya menuju ruangn rapat 3. Sebelumnya ruangan itu hanyalah ruang kosong yang hanya terisi meja dan kursi. Namun saat ini sudah ramai dengan properti suting. Ia berdiri menatap Michelle yang saat ini di depan sebuah kamera. Ia memasukkan tangannya ke dalam saku. “Berapa menit siarannya?” “Sekitar 50 menit, Sir.” Rafa menghela nafas. Ia mengambil duduk se
Read more

Chapter 248

“Aku mencintaimu.” Michelle dengan wajah yang putus asa menyatakan cintanya. “Aku tidak bisa melupakanmu. Tetaplah bersamaku dan aku akan melakukan apapun yang kau minta.” Rafa menghela anfas lelah. “Maka jangan muncul di hadapanku. Mulai saat ini aku tidak ingin melihatmu.” Ia membalikkan badan. “Kau menyukai perempuan lain? Siapa dia? Sekretarismu sendiri?” Michelle tertawa. “Akhirnya aku mendapatkan kartumu. Aku akan memberitahukan pada dunia, kau menjalin hubungan dengan Sekretarismu sendiri. Bukankah akan menjadi berita yang paling heboh tahun ini?” “Tutup mulutmu sialan,” desis Rafa kesal. “Kau tidak tahu apapun tentangku.” “Aku akan diam jika kau bersedia menjalin hubungan denganku.” Michelle bersindekap. Ia tidak akan menyerah sampai Rafa menjadi miliknya. “Kau tidak waras.” Rafa hendak berjalan namun ia berhenti. “Jika tidak profesional, aku bisa saja memberhentikanmu menjadi BA. Apa yang akan dapat selain membayar kompensasi atas kerjamu yang asal-asalan.” “Kau tidak b
Read more
PREV
1
...
3334353637
...
55
DMCA.com Protection Status