“HUAAA…..” Rafa menangis dengan kencang. “Aku sangat takut Dad….” Rafa sesenggukan. “Dia sangat menyeramkan.” Rafa masih memeluk Andres. “Rafa hebat.” Andres mengusap wajah bocah itu. “Kamu hebat Rafa, kamu bisa bertahan. Dad bangga denganmu.” Andres mengusap kedua pipi bocah itu. Di luar, Amel melangkah masuk. Alangkah terkejutnya ia melihat Daisy yang nampak sangat berbeda. “Kau Ashley?” tanyanya. “Hahaha benar.” Ashley tertawa dengan ringa seakan tidak ada beban. Amel menatap sekitar. Ia melihat satu kamar yang begitu ramai. Ia langsung berlari. “Rafaaa…,” teriaknya. Ia langsung memeluk anaknya. “Rafa kamu baik-baik saja? Mom sangat kawatir.” Amel tidak bisa menahan air matanya. Ia mengusap punggung anaknya lembut. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana Rafa menghabiskan waktu berjam-jam dengan keadaan seperti ini. Ia melepaskan pelukannya. Mengambil tangan Rafa. Mengusap bekas ikatan tali itu. “Sakit?” tanyanya. Rafa menggeleng. “Tidak. Aku hanya takut Mom.” Kembali memeluk sa
Read more