Home / CEO / Terperangkap Gairah sang Mantan / Chapter 321 - Chapter 330

All Chapters of Terperangkap Gairah sang Mantan: Chapter 321 - Chapter 330

541 Chapters

Chapter 320

“HUAAA…..” Rafa menangis dengan kencang. “Aku sangat takut Dad….” Rafa sesenggukan. “Dia sangat menyeramkan.” Rafa masih memeluk Andres. “Rafa hebat.” Andres mengusap wajah bocah itu. “Kamu hebat Rafa, kamu bisa bertahan. Dad bangga denganmu.” Andres mengusap kedua pipi bocah itu. Di luar, Amel melangkah masuk. Alangkah terkejutnya ia melihat Daisy yang nampak sangat berbeda. “Kau Ashley?” tanyanya. “Hahaha benar.” Ashley tertawa dengan ringa seakan tidak ada beban. Amel menatap sekitar. Ia melihat satu kamar yang begitu ramai. Ia langsung berlari. “Rafaaa…,” teriaknya. Ia langsung memeluk anaknya. “Rafa kamu baik-baik saja? Mom sangat kawatir.” Amel tidak bisa menahan air matanya. Ia mengusap punggung anaknya lembut. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana Rafa menghabiskan waktu berjam-jam dengan keadaan seperti ini. Ia melepaskan pelukannya. Mengambil tangan Rafa. Mengusap bekas ikatan tali itu. “Sakit?” tanyanya. Rafa menggeleng. “Tidak. Aku hanya takut Mom.” Kembali memeluk sa
Read more

Chapter 321

“Maaf, janin yang ada di kandungan Mrs. Amel tidak terselamatkan.” Begitu ucapan dokter yang langsung pergi setelah menangani Amel. Sekarang Amel sedang berada di sebuah ruangan dengan punggung tangan tertancap infus. Andres terduduk lemas di sebuah kursi. Mengusap wajahnya begitu lama. “Dad…” lirih Rafa. Ia memeluk ayahnya dari samping. “Mom hamil?” Andres mendongak. Ia mengangguk. Mengusap sudut air matanya yang sedikit berair. “Tapi calon adik kamu sudah tidak ada.” Rafa mengernyit. Bocah itu menatap ibunya yang sedang terbaring di ruangan. “Pasti karena wanita jahat itu.” Rafa ikut duduk bersedih di samping Andres. “Yang terpenting Mom selamat dan baik-baik saja.” Andres mengusap puncak kepala Andres. “Dad gagal melindungi kalian. Dad—” Andres menghela nafas. Ia mendongak. Begitulah penyesalan Andres. Gagal melindungi Rafa, Amel dan calon anaknya. Lantas apakah ia masih pantas disebut kepala keluarga? “Dad tidak gagal. Dad menyelematkanku.” Rafa turun dari duduknya. Ia berd
Read more

Chapter 322

Andres bungkam. “Andres jawab aku.” Amel memaksa Andres untuk menjawabnya. “Andres tolong katakan dia masih ada. Aku mohon…..” kedua pipi wanita itu sudah basah akan air mata. “Andres aku mohon….” Amel mengguncang punggung tangan Andres. “Dia sudah tidak ada.” Andres menaik Amel ke dalam pelukannya. “Maaf, ini semua salahku. Aku gagal melindungi kalian.” Amel menangis. Tentu saja ia menangis. Rasanya masih begitu singkat bersama calon bayinya. Dalam hitungan hari, dia sudah pergi. “Aku tidak bisa menjaganya…” lirih Amel. “Seharusnya aku tidak membiarkannya ditendang begitu saja.” Amel begitu sesak dengan tangisnya. “Tidak-tidak.” Andres mengusap punggung Amel. “Biarkan dia pergi. Relakan dia agar bisa menuju tempat yang lebih damai. Relakan dia Amel.”~~“Mom,” panggil Rafa pada ibunya. Bocah itu berlari menuju tempat berbaringnya sang ibu. “Mom sudah sehat?” Amel menangguk. “Hm.”“Mom terlihat begitu lelah.” Rafa mengusap kening ibunya. Kemudian jemari kecilnya mengambil helaian
Read more

Interview with Amel

Author= Silahkan perkenalkan diri. Amel [Tersenyum ceria] = Hallo semua. Saya Amelia Putri Willson. Panggil aja AmelAuthor= Bagaimana keadaan kamu akhir-akhir ini?Amel= Aku bahagia. Aku punya dua laki-laki yang sangat menyayangiku. Suami dan anakku. Aku bahagia bersama mereka. Author= Sebelumnya maaf. Apa bisa kita membahas masa lalu sedikit?Amel [lebih mendekat]= Selagi tidak ada Andres tidak masalah [sambil berbisik]Author [memberikan jempolnya]= Tadi aku menguncinya di kamar mandi. [Berdehem sebentar]. Jadi bisa kamu deskripsikan masing-masing dari mantan kamu?Amel [tersenyum]= Hardin, dia tampan dan cukup baik. Tapi hubunganku dan dia tidak berjalan mulus. Hubungan kita terlalu bermasalah. Kita saling menyakiti satu sama lain. Hardin is my first love. Kita membuat banyak kenangan indah dan buruk. Dia adalah cinta pertamaku saat beranjak dewasa. Emosi kita sama-sama tidak stabil. Banyak masalah yang tidak terselesaikan. Banyak hal yang tidak bisa kita atasi. Semuanya begitu r
Read more

Chapter 323

Atas kekerasan dan penculikan anak dibawah umur. Ashley dijatuhi hukuman 7 tahun penjara. Di sana—tidak jauh dari tempat duduk Amel dan keluarganya, ada keluarga yang begitu terpukul dengan keputusan hakim. Kelly memandang Amel dengan tajam. Ia berlari—mengangkat tangan dan hendak memukul Amel. “Pergi dari sini.” Andres menghadang Kelly. Menangkap tangan wanita itu yang hendak memukul Amel. “Selagi aku beri kesempatan pergi. Silahkan pergi.” “HIDUP PUTRIKU HANCUR KARENAMU! DASAR JALANG SIALAN!” teriak Kelly tidak terkendali.Di belakang, Amel mencengkram pinggang Andres. “KAU SUDAH PUAS MENGHANCURKAN HIDUP ASHLEY? KAU SUDAH PUAS HAH? SEHARUSNYA KAU TIDAK PERNAH MUNCUL DI HADAPAN KAMI!” Xavier menarik istrinya ke belakang. “Kami ini keluargamu. Kalian tidak mengasihani kami sama sekali?” menatap sang adik Steven. Xavier yang sangat marah atas tindakan Steven yang mendukung Amel menuntut Ashley dengan berat. “Aku menyesal mempunyai adik sepertimu. Kau benar-benar tidak berguna. Bu
Read more

chapter 324

“Aku berpikir. Aku harus mencari kegiatan. Aku ingin melakukan sesuatu agar tidak terus-terusan merasa sedih.” Amel bersandar pada Andres. “Semuanya yang telah terjadi berputar terus-menerus di ingatanku.” “Memangnya apa yang ingin kamu lakukan?” Amel mendongak. “Aku ingin mendirikan perusahaanku sendiri. Jasa desain ruangan.” Andres berpikir. “Hanya desain ruangan, tidak akan membuatku sibuk. Aku tidak akan menerima proyek pembangunan rumah. Aku janji.” Amel menunjukkan raut memohon.Andres menyipitkan mata. “Aku ingin kamu membujukku.” Ia meletakkan bukunya di atas meja. Beralih memeluk tubuh istrinya yang mungil. “Bagaimana? Aku menunggu.” Amel mencebikkan bibirnya. “Aku akan membuat proposal secepat mungkin.” “Bagus.” Andres tertawa renyah. “Kalau bagus aku aka menanamkan modal di bisnis kamu.” “Bussines man sudah tidak diragukan lagi,” gumam Amel. Andres melepaskan pelukannya. Ia berlarih mencium bibir istrinya. Entah bagaimana—posisinya sudah berubah menindih tubuh Amel.
Read more

Chapter 325

“Keadaan begitu kacau di sana. Kau sama sekali tidak memberitahuku sekalipun Rafa sudah ditemukan. Kau pikir aku tidak kawatir sebagai ayahnya?” tanya Hardin. “Aku ingin bertemu dengan Rafa.” Amel menghela nafas. “Justru karena keadaan semakin kacau aku tidak ingin membuat keadaan lebih kacau dengan memberitahumu. Aku sudah menduga kau akan seperti ini ketika mendengar tentang Rafa diculik. Kau yang tidak tahu apapun, sangat membantuku.” “Kau keterlaluan. Aku ingin setiap kejadian apapun yang terjadi pada Rafa. Kau harus melaporkannya padaku.” Amel tertawa sinis. “Kau benar-benar membuat kesabaranku habis. Kau memang ayah kandung Rafa. Tapi aku ibunya, aku yang merawatnya dari dulu. Aku berhak melakukan apapun untuk melindungi anakku. Kau boleh bertemu dengannya, tapi tidak dengan ikut campur. Untuk apa aku memberitahumu? Memangnya kau bisa membantu? Tidak kan?” “Amel—” Amel menutup ponsel Andres. “Jangan hiraukan dia.” Andres menghela nafas. “Aku mengerti posisinya. Seharusnya
Read more

Chapter 326

(WELCOME TO RAFAEL SHALOM STORY)15 TAHUN KEMUDIANSeorang anak yang berusia 18 tahun pulang ke rumah. Beberapa bagian dari wajahnya berdarah. Tidak ada yang tahu pasti dari mana ia mendapatkan luka tersebut. Ia memarkirkan motornya di parkiran, berjajar dengan mobil mahal lainnya. Langkahnya yang pelan. Terkesan mengendap-endap agar kedua orang tuanya tidak tahu. “Berhenti! Berbalik!” suara wanita khas ibu-ibu yang sedang memarahi anaknya. “Jatuh lagi? Atau berkelahi dengan teman kamu?” Amel berkacak pinggang menatap putranya. Hari-harinya dibuat pusing dengan tingkah Rafa yang tidak bisa diam. “Mommy…” Rafael terkekeh. Ya, Rafael Shalom bocah yang terkenal jenius sejak kecil itu sudah tumbuh menjadi laki-laki berusia 18 tahun. Parasnya tampan, perpaduan dari ayah dan ibunya. Rafael bersekolah di sekolah swasta dengan bayaran super duper tinggi. Tidak dengan alasan gengsi. Orang tuanya menyekolahkannya agar dirinya bisa belajar dengan baik. “Apa kabar Mom?” tanya Rafa. “Setiap h
Read more

Chapter 327

Rafa pergi sebelum mendengar jawaban sang ibu. Langkahnya membawanya ke kamarnya. Kamar dengan nuansa abu-abu dan hitam. Rafa duduk di kursinya depan meja belajar. Ia pernah mendengar orang tuanya berbicara bahwa ia bebas memilih saat usianya sudah 18 tahun. “Tapi aku yakin, Mom tidak akan membiarkanku pergi bersama Dad Hardin.” Rafa mengambil gitar listriknya. Seperti biasa, ia akan memetik gitar tersebut sambil merekamnya, kemudian mengunggahnya ke platform yang sedang terkenal saat ini. Petikan gitar tersebut membuatnya hanyut ke dalam lirik lagu yang juga ia dengar. Ada sosok perempuan yang ingin sekali ia temui. Tempatnya begitu jauh dari tempatnya. Rafa berhenti. “Haruskah aku menemuinya langsung?” ia mengambil ponsel. Selama ini ia sering berkomunikasi dengan Sana lewat ponsel.“Dia pasti masih tidur sekarang.” Rafa kembali menaruh ponselnya ke atas mejanya. Tok tok “Rafa…” panggil Amel di luar sana. Karena pintu yang tidak kunci. Ia langsugn masuk ke dalam kamar anaknya.
Read more

Chapter 328

Fred mendekat. “Ada banyak gadis populer yang mengantri ingin ikut. Aku jamin gadis yang ikut adalah gadis tercantik dan seksi.” Rafa tertawa pelan. “Aku tidak berniat mencari perempuan.” “Dia tidak akan tahu. Lagi pula kalian tidak pernah bertemu secara langsung selama ini.” Fred menepuk bahu Rafa. “Ayola Rafael Shalom…. Anak dari ibu Amel. Tolong kali ini ikut sekali saja. Sebelum kita berpisah. Aku ingin menciptakan kenangan yang indah bersamamu sebelum kuliah.” Rafa menatap Fred dengan garang. “Kau bilang apa?” Fred mengerjap. “Aku hanya bercanda. Aku tahu kau sangat setia pada pacar online sekaligus sahabatmu sejak Paud itu.” Menunjuk Rafa. “Tapi untuk yang kedua. Aku benar-benar serius. Aku ingin sekali kau ikut dalam liburan di musim panas kali ini.” “Aku tidak bisa.” Rafa menutup lokernya. “Aku akan ke Aussie.” “Apa—” Fred berhenti. Mencekal lengan Rafa seakan tidak percaya apa yang dikatakan pria itu. “Apa yang akan kau lakukan di sana? Jangan bilang kau akan menyusul a
Read more
PREV
1
...
3132333435
...
55
DMCA.com Protection Status