Amel dan Rafa berpose di depan dekorasi tersebut. “Satu dua tiga…” cekrek. “Dad ayo foto!” teriak Rafa. Begitu selesai memasang ponsel di tripod, Andres berlari. menyusul mereka berdua untuk berfoto. Di setiap jepretan, mereka mengganti pose. Saat ini, Andres sedang memeluk pinggang Amel. Menatap wanita itu sambil tersenyum. Lalu saat flash ponsel menyala—ia mengecup pipi Amel. “I love you,” ucap Andres. Amel tertawa. “Begitu tiba-tiba?” “Kau terkejut?” Amel mengangguk. “Aku memang suka kejutan. Aku juga suka membuat jantungmu berdebar. Seperti saat ini.” Andres mengatakannya dengan percaya diri. “Apakah iya?” Amel menyipitkan mata. “Mau aku periksa?” Pertanyaan Andres diiringi dengan alis yang naik turun. Entah apa maksud pria itu. Namun hal terasebut berhasil membuat Amel bergidik ngeri. “IH TAKUT BANGET!” teriaknya. Ia hendak menjauhi Andres, namun justru hampir terpeleset.Untungnya Andres menarik tangannya. Alhasil sekarang, Amel malah jatuh ke dalam pelukan Andres. “K
Baca selengkapnya