“Tidak.” Hardin mendekat. “Kau sangat cantik.” “Thank you, sir.” Amel mendongak. “Bisa berangkat sekarang?” “Yes.” Hardin membukakan pintu. Amel yang sudah duduk. Hardin terlihat sangat baik menggunakan pakaian formal. Apalagi rambut pria itu di sisir dengan rapi. Lebih tampan, mungkin. “Akan ada sedikit wartawan, apa kau baik-baik saja?” “Ya, aku tidak keberatan. Asal jangan ada wawancara saja.” Amel tertawa pelan. Karena setiap kali Delux atau DN ulang tahun, ia sangat menghindari kamera. Bahkan para jurnalis tidak mendapatkan gambarnya sama sekali. Sampai sekarang, tidak ada berita yang berhasil memunculkan anak kedua Steven. “Sejujurnya aku juga tidak suka.” Hardin menoleh. “Jadi ayo hindari wartawan bersama-sama.” “Tentu.” Amel mengangguk. Setelah menempuh perjalanan hampir 30 menit. Akhirnya mereka sampai juga. Di depan gedung nampak sangat-sangat ramai. Ada begitu banyak wartawan. Mungkin sekitar 20 atau 30 an. Ada semacam red karpet dan ruang untuk wawancara. “Apa ba
Last Updated : 2023-08-05 Read more