“Odelia.” Darla menyapa Odelia yang baru saja keluar dari lift. Dia segera menghampiri Odelia, sambil memeluk lengan teman dekatnya itu. Sesekali, dia melirik mencari keberadaan Noah, namun ternyata tidak ada Noah di sekitarnya.Mata Odelia menyipit, menatap mata Darla yang mengendar ke sekitar. “Kau ini memanggilku, tapi matamu ke mana-mana. Sebenarnya apa yang kau cari, Darla?” serunya jengkel.Darla meringis sambil menatap Odelia. “Aku mencari kekasihmu. Aku pikir saat kau keluar lift, Tuan Danzel di belakangmu. Eh, tapi kau saja menggunakan lift karyawan. Kau tidak pernah menggunakan lift exclusive yang biasa digunakan Tuan Danzel.”Odelia mendesah panjang, lalu menatap ke sekitar—untungnya masih sepi belum ada siapa pun. Jadi percakapan antara dirinya dan Darla tidak didengar oleh siapa pun. Kalau saja ada yang dengar, maka tamatlah hidup Odelia. Dia belum siap menjadi pusat perhatian banyak karyawan.“Aku berangkat bersama dengan Noah, tapi dia hari ini tidak ke kantor karena ad
Read more