Semua Bab Terjerat Pesona CEO Tampan: Bab 51 - Bab 60

90 Bab

Bab 51. Kebimbangan

Odelia terdiam dengan tatapan lurus ke depan. Dia duduk di ranjang kamar dan terus memikirkan perkataan Darla tadi. Sekitar dua jam lalu, Darla baru saja pulang. Akan tetapi sejak tadi pikiran dan hati Odelia tidak bisa tenang.Napas Odelia sedikit memberat. Otaknya seakan benar-benar buntu tidak mampu berpikir secara jernih. Rasa khawatir, cemas, dan takut menyelimutinya. Berkali-kali Odelia menepis pikirannya tapi rasa cemas tetap tidak kunjung hilang.“Apa mungkin aku hamil?” gumam Odelia pelan.Odelia mengambil ponselnya yang ada di atas meja, dan segera melihat tanggalan di ponselnya. Tampak raut wajah Odelia berubah di kala dia menyadari bahwa dirinya terlambat datang bulan.Rasa takut semakin menyelimuti Odelia, dia memutuskan untuk menghubungi Noah, namun sayangnya berkali-kali dirinya menghubungi Noah malah Noah tidak menjawab teleponnya sama sekali. Odelia tidak menyerah menghubungi Noah, dia terus berusaha menghubungi Noah karena sekarang yang dirinya butuhkan adalah Noah.
Baca selengkapnya

Bab 52. Perasaan Bersalah

Noah mengumpat kasar seraya memukul setir mobilnya. Raut wajah Noah nampak menunjukkan kemarahan. Pria itu marah pada dirinya sendiri yang sampai lepas kendali.Saat ini Noah berada di dalam mobil. Namun, mobilnya masih belum jalan sama sekali. Dia masih di dalam gedung apartemen milik Agnes. Sejak kejadian tadi, dia segera berpamitan pulang.Otak Noah seakan blank, tidak mampu berpikir jernih. Pria itu tak henti-hentinya mengumpati kebodohannya. Yang sekarang ada di dalam pikirannya adalah Odelia. Dia sangat merasa bersalah pada Odelia.Apa yang terjadi di dalam apartemen Agnes, semua karena otak Noah sedang benar-benar kacau. Sekarang rasa bersalah melingkupi dirinya. Noah tidak pernah memikirkan bahwa semua akan terjadi seperti sekarang ini. Noah mengatur napasnya seraya memejamkan mata singkat. Pria itu berusaha menenangkan diri. Dia menepis pikirannya meneguhkan bahwa kejadian tadi adalah sebuah kesalahan yang tidak perlu lagi diingat-ingat.Noah mengambil ponselnya, menghidupk
Baca selengkapnya

Bab 53. Bantuan Licik

Darla tersenyum melihat Odelia keluar dari lift bersamaan dengan Noah. Hanya saja Noah segera menuju ke ruang kerjanya, dan Odelia menghampirinya. Darla tahu bahwa pasti permintaan Odelia yang ingin mereka tidak terlihat bersama. Sampai detik ini memang hubungan antara Odelia dan Noah belum sama sekali terendus oleh para karyawan. Itu semua karena Odelia pintar menutup rapat tentang hubungannya dengan Noah. Well, jika Darla di posisi Odelia, maka tidak akan mungkin Darla mau menutupi hubungannya.“Kau sudah masuk kantor? Aku pikir kau masih memutuskan istirahat,” kata Darla di kala Odelia sudah ada di hadapannya.“Aku sudah membaik,” jawab Odelia datar. Sebenarnya Noah masih melarang Odelia masuk ke kantor, akan tetapi Odelia memaksa. Wanita itu tidak betah jika terus menerus di rumah. Sejak dulu dia sudah terbiasa bekerja. Hanya sakit sedikit tidak akan membuat Odelia menjadi manja. “Kau sudah ke dokter?” tanya Darla mencemaskan keadaan Odelia.“Belum,” jawab Odelia pelan.Kening Da
Baca selengkapnya

Bab 54. Siapa Agnes?

“Noah, aku sudah kenyang. Jangan paksa aku makan lagi.” Bibir Odelia tertekuk di kala Noah terus menyuapinya. Wanita itu duduk di pangkuan Noah sambil disuapi Noah. Jam makan siang tiba. Odelia menepati janjinya untuk mendatangi ruang kerja Noah. Tepat di kala Odelia datang—dia sudah langsung ditarik hingga duduk di pangkuan sang kekasih.“Kau baru makan sedikit. Ayo buka mulutmu. Makan lagi,” ujar Noah memaksa agar Odelia untuk makan, karena Odelia baru saja makan sedikit.“Noah, aku benar-benar sudah kenyang. Aku takut mual lagi kalau terus makan,” jawab Odelia menolak. Dia merasa perutnya sudah full. Dia takut kalau dirinya akan muntah kalau terus banyak makan. Mendengar ucapan Odelia, membuat Noah meletakan makanannya ke atas meja, dan merapatkan tubuh Odelia ke tubuhnya. “Apa kau masih terus merasa mual?” tanyanya khawatir.Odelia membenamkan wajahnya di leher Noah. “Sedikit, Noah.”“Odelia, lebih baik aku panggilkan dokter untukmu,” ucap Noah seraya mengusap punggung Odelia.Od
Baca selengkapnya

Bab 55. Mulai Curiga

Noah menyingkirkan pelan tubuh Agnes yang berada di dalam dekapannya, dengan penuh hati-hati. Pria itu menarik selimut menutupi tubuh Agnes dengan selimut tebal itu dan menyeka sedikit rambut Agnes yang menutupi wajah wanita itu.Noah menatap kini Agnes sudah tertidur sangat pulas. Dia lega karena sekarang Agnes sudah terlelap. Berikutnya, tatapan Noah teralih pada jam dinding—waktu menunjukkan pukul satu malam.Raut wajah Noah berubah. Kepingan memorinya mengingat dirinya meninggalkan Odelia di kantor begitu saja, di kala dirinya mendapatkan kabar tentang Agnes yang mengalami kecelakaan.Kepanikan melingkupi diri Noah. Detik itu juga Noah berjalan keluar meninggalkan kamar Agnes sambil merogoh ponselnya menghubungi asistennya. Dia membutuhkan informasi tentang Odelia dari sang asisten.“Selamat malam, Tuan,” sapa Barney dari seberang sana kala panggilan sudah terhubung. “Barney, apa kau tahu jam berapa Odelia pulang?” ujar Noah dengan nada sedikit khawatir. Pria itu masih belum meni
Baca selengkapnya

Bab 56. Memublikasikan Hubungan

“Aku masuk duluan. Kau tunggulah beberapa menit, baru kau masuk.” Odelia membuka seatbelt-nya, dan hendak masuk ke dalam perusahaan, namun Noah yang duduk di kursi kemudi segera menahan lengan Odelia tak membiarkan Odelia turun dari mobil begitu saja.“Tunggu.” Noah mencegah Odelia untuk masuk ke dalam.Odelia mengembuskan napas panjang. “Ada apa, Noah?” tanyanya.“Kau tidak bisa masuk sendirian,” ucap Noah dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi.Kening Odelia mengerut dalam. “Apa maksudmu, Noah?” tanyanya tak mengerti.Tanpa berkata apa pun, Noah membuka seatbelt-nya, dan turun dari mobil sambil menarik tangan Odelia untuk turun dari mobil. Tampak raut wajah Odelia berubah terkejut melihat Noah menarik tangannya.“Noah, lepaskan tanganku,” seru Odelia meminta Noah untuk segera melepaskan tangannya. Dia melihat ke sekitar sebentar, memastikan bahwa tidak ada karyawan yang melihatnya bersama dengan Noah. Tentu Odelia panik dan takut kalau ada karyawan yang melihatnya bersama dengan No
Baca selengkapnya

Bab 57.  Aku Selalu Merindukanmu

Sebuah kafe yang letaknya tak jauh dari perusahaan Noah menjadi tempat di mana Noah sarapan bersama Monica dan Odelia. Makanan lezat sudah terhidang. Hanya Monica yang makan dengan lahap. Sedangkan Odelia hanya memesan susu cokelat hangat dan roti. Pun Noah hanya meminum kopi. Ya, sebelum ke kantor Noah dan Odelia sudah sarapan bersama.“Monica, bagaimana persiapan pernikahanmu dengan Victor?” tanya Odelia lembut sambil menatap Monica. Jauh dari dalam lubuk hati Odelia terdalam, dia lebih setuju Monica mencari pria lain, bukan Victor. Akan tetapi, dia tidak mungkin memberikan saran seperti itu. Bisa-bisa, Monica akan salah paham padanya.Monica mendesah panjang. “Belakangan ini Victor sibuk sekali. Jadi, aku menyiapkan sendiri persiapan pernikahanku.” Raut wajah Monica nampak sangat kesal. Dia harus menyiapkan pernikahan seorang diri, tanpa bantuan Victor.Odelia terdiam sebentar. Ingin rasanya dia memberi saran pada Monica untuk menghentikan persiapan pernikahan itu, namun dia tidak
Baca selengkapnya

Bab 58. Akhirnya Mengakui

“Noah, jadi Agnes masih tinggal di apartemennya yang lama?” ujar Monica bertanya sambil menyesap susu cokelat yang diantar oleh sang pelayan. Dia masih duduk di kafe bersama dengan Noah, karena Odelia dan juga Victor belum muncul. Noah mengangguk singkat. “Ya, dia masih tinggal di apartemen lamanya.”Monica menurunkan gelas di tangannya, dan meletakan ke atas meja. “Aku kasihan sekali pada Agnes, Noah. Dia mendapatkan suami yang jahat. Untungnya sekarang dia sudah berpisah dengan suaminya. Oh, ya, Noah, apa kau sudah memperkenalkan langsung Agnes pada Odelia?”“Belum,” jawab Noah singkat.Kening Monica mengerut dalam. “Kau belum memperkenalkan Agnes pada Odelia? Kenapa, Noah?” tanyanya bingung. Padahal Noah saja sudah memperkenalkan Odelia pada keluarga besarnya, tapi kenapa malah belum memperkenalkan Odelia pada Agnes?“Aku belum menemukan moment yang tepat memperkenalkan Odelia pada Agnes,” jawab Noah dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi.“Benarkah? Kalau aku menjadi dirimu, aku
Baca selengkapnya

Bab 59. Akan Meninggalkanmu Jika Kau Berselingkuh

Tubuh Noah membatu di tempatnya mendengar apa yang Odelia katakan. Sepasang iris mata pria itu memancarkan jelas rasa keterkejutannya. Napas Noah sedikit memburu. Kata-kata Odelia terus terngiang di dalam benaknya.Noah mulai membalikkan badannya, menatap Odelia dengan tatapan dalam serta penuh arti. “Apa kau bilang?” serunya seraya melangkah mendekat ke arah Odelia. Nadanya tersirat penuh tuntutan agar Odelia menjawab dengan lugas pertanyaannya.Odelia terdiam sebentar mengatur napasnya. Dia berusaha untuk setenang mungkin. Walaupun dia tahu Noah akan marah dan kecewa padanya. Namun, Odelia tidak bisa jika terus menerus hanyalah diam.Ya, Odelia telah mengambil keputusan untuk menceritakan yang sejujurnya pada Noah. Dia tidak ingin terus menerus menutupi hal yang membuat hatinya sesak. Terlebih tadi Victor sudah nekat mendekatinya di belakang Noah. “Victor adalah mantan kekasihku. Dia meninggalkanku demi wanita lain. Keluarganya tidak setuju padaku, karena latar belakangku yang kelu
Baca selengkapnya

Bab 60. Kelicikan Victor

Noah bisa sedikit tenang karena Odelia tidak percaya dengan ucapan sialan Victor Vendros. Jika saja Odelia sampai memercayai ucapan Victor, Noah bersumpah akan melenyapkan Victor dengan kedua tangannya sendiri.Noah membenci seseorang yang ikut campur urusan kehidupannya. Kalau sampai Victor ikut campur dengan hubungannya dengan Odelia, itu menandakan Victor masih menaruh perasaan pada Odelia.Membayangkan itu semua membuat amarah dalam diri Noah semakin menjadi, layaknya terkena bara api yang panas. Noah tidak akan mungkin hanya diam saja, ketika mengetahui semua ini.Ya, pagi ini Noah tidak datang ke kantornya. Dia hanya menurunkan Odelia saja di depan kantor, dan beralasan memiliki meeting di luar. Untungnya Odelia menurut dan sama sekali tidak curiga pada Noah—yang tengah menutupi sesuatu dari Odelia.Mobil sport Noah mendarat di sebuah gedung pencakar langit di kota New York. Sebuah gedung yang tertuliskan jelas logo ‘V’ yang mana merupakan Vendros Group. Pagi itu, Noah memang me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status