Home / Rumah Tangga / Papa Baru untuk Anakku / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Papa Baru untuk Anakku: Chapter 81 - Chapter 90

141 Chapters

81. Apa Kau Juga?

Tidak seperti biasanya. Keenan menyuruh sang asisten untuk mengosongkan jadwalnya hingga selesai makan siang. Tadi malam Farel sudah setuju untuk bertemu dengan Adrian. Jadilah hari ini dia ingin menyaksikan sendiri pemandangan yang akan terjadi beberapa saat lagi.“Sini, Sayang,” tegur Lily memanggil anaknya. “Kita sarapan dulu. Papa Adrian akan kemari jam delapan.”Farel menurut. Dia lekas duduk di kursi lalu menyantap makanan yang ada di hadapannya. Sementara Keenan tak berkomentar apa-apa selain melahan roti isi sayur sebagai menu pilihannya pagi ini.“Papa tidak berangkat kerja?” tanya Farel usai menghabiskan sarapannya.Keenan menggeleng sambil tersenyum. “Papa juga ingin bertemu dengan papamu. Apa tidak boleh, hemm?”Farel pun terkekeh ringan. “Boleh saja. Aku jadi punya dua papa. Begitu kata mama.”“Iya, itu tandanya kamu anak istimewa.” Lily mengusap pelan rambut anaknya dengan sayang. Waktu yang ditunggu akhirnya tiba juga. Sebuah mobil sedan bewa
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

82. Pengakuan Keenan

“Apa kau bilang?” Keenan membatalkan niatnya semula lalu membalikkan badan untuk melihat wajah Adrian. Mantan suami Lily itu sudah berhasil mengusik ketenangannya.“Aku sudah tahu semuanya,” kata Adrian yang kini sedang dalam posisi bersidekap. “Hubungan kalian hanya bersifat sementara. Iya ‘kan?”“Apa Lily yang mengaku padamu?”Adrian pun terkekeh. “Jangan tanyakan dari mana aku tahu. Yang penting cepat selesaikan urusan kalian karena aku akan bersama Lily kembali. Aku masih mencintainya.”Ucapan tersebut malah membuat Keenan berdecih. “Aku tak peduli. Hemm, sepertinya aku akan berubah pikiran. Aku tidak akan pernah melepaskannya.”“Dia tak suka padamu,” kata Adrian yang merasa marah dengan penuturan barusan.“Apa aku peduli?”“Ingat, di antara kami masih ada Farel. Dia yang akan menyatukan kami.” Sampai di kantor pun Keenan masih menyimpan percakapan tadi di benaknya. Sungguh dia sedikit menyesal karena menyambut Adrian datang ke rumah miliknya. Kalau tah
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

83. Keenan Mulai Berani

Perkataan barusan membuat Keenan mengernyit. Dari tatapan mata Lily saja dia sudah tahu bahwa wanita di hadapannya itu menaruh hati juga. Namun, kenapa malah meminta maaf?“Kenapa? Kau ingin menolakku?” tanya Keenan kemudian.Lily menunduk. Lantas segera bangkit dari pangkuan suaminya untuk duduk di sisi ranjang yang lain. “Abang bisa mencari wanita lain, tapi bukan aku orangnya.”“Kenapa? Apa kau masih mencintai Adrian?” serang Keenan lagi. “Bahkan aku tak peduli sama sekali. Kau tahu itu ‘kan?” Keenan lekas mendekap erat tubuh ramping tersebut. Sama sekali tak ambil pusing ketika sang empu menolak keras. Hingga perlahan keduanya pun sama-sama terpejam hingga pagi menjelang.***“Hari ini Mas Adrian mau ajak Farel jalan-jalan ke mall,” kata Lily ketika mereka masih berada di kamar.Keenan hanya membalasnya dengan gumaman singkat sembari mengenakan dasi di leher kemejanya. Dia tak menyia-nyiakan kesempatan saat Lily sedang merapikan ranjang bekas tidur mere
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

84. Ditinggal Farel Menginap

Farel kemudian diam sejenak. Otaknya mulai mencerna apa yang dikatakan oleh sang papa barusan. Hingga bebera detik setelahnya dia pun berkata, “Terus … Papa Keenan bagaimana?”Adrian pun terkekeh lalu bertanya lagi, “Apa kamu sayang dengannya juga?” Anaknya mengangguk cepat. “Lebih sayang mana? Papa atau dia?” Suara langkah kaki yang mendekat membuat pembicaraan mereka berhenti. Lily muncul sambil membawa dua gelas susu almond dan sepiring kecil kudapan berupa kue. Dahinya mengernyit ketika melihat dua pria itu yang jadi mendadak diam.“Kalian kenapa?”“Tidak pa-pa,” jawab Adrian cepat. “Hanya pembicaraan sebentar. Sepertinya Farel masih kangen dengan Mas. Dia tak ingin ditinggal karena Mas akan pergi ke Jakarta.”Lily tersenyum lalu segera mengusap lembut punggung putranya. “Lain kali papa akan datang ke sini lagi, Sayang.” Farel pun mengiyakan lalu segera memaksakan senyumnya lagi. Sungguh dia ingin sekali berkumpul kembali bersama dengan orangtua yang le
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

86. Kau Juga Pasti Menyukaiku

“Bang!!” Suara barusan membuat Keenan berjenggit lalu terpaksa menurunkan Lily yang sudah panik bukan main. Dia berdecak pelan setelahnya. Lantas dalam hitungan detik …TAK! Dia menyentil pelan dahi Lily dan terkekeh pelan.“Apa sih yang ada di dalam pikiranmu, hemm?” tanya Keenan dengan mata memicing.Lily langsung salah tingkah dan memeluk tubuhnya sendiri. “Eng-gak ada,” kilahnya kemudian.“Aku hanya membantumu untuk memilih piyama tidur. Apa kau akan mengenakan pakaian itu? Ckck.” Keenan geleng-geleng kepala lalu lekas berjalan menuju kamar mandi dengan santainya. Membersihkan diri di dalam sana dan kembali ke hadapan sang istri dengan handuk yang meililit bagian pinggangnya.“Bang,” tegur Lily yang baru saja memasang rangkaian skincare di wajah cantiknya.“Apalagi?” tanya Keenan tanpa merasa bersalah. Bahkan dia tak malu berjalan mendekat hingga tatapan keduanya bertemy dalam pantulan cermin rias sang istri. “Kenapa diam? Bukankah kau yang memanggilku
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

86. Perubahan Farel

Keenan hendak bertanya. Namun, dia mengurungkan niatnya begitu melihat Lily terisak menyaksikan video yang baru saja diputar tersebut.[“Aku senang kalau di sini ada mama juga. Apa kita tidak bisa seperti dulu lagi?”] Usai mengatakan kalimat barusan, Farel tampak tersenyum lebar lalu melambai ke arah kamera. Bocah usia empat tahunan tersebut melompat-lompat kegirangan di atas ranjang ukuran king size milik hotel di mana dia dan sang papa menginap.“Hei, selesaikan sarapanmu!” tegur Keenan akhirnya. “Sebelum jam makan siang aku sudah kembali. Kita akan ke bandara untuk menjemput Farel.”“A-aku bisa sendiri.”Keenan berdecak pelan. “Apa aku minta pendapatmu, hemm??” Pada akhirnya Lily mengangguk dan kembali menyuapkan potongan roti tadi ke mulutnya. Sama seperti Keenan yang semakin kehilangan selera makan usai ikut menyaksikan video tadi.“Maaf, Tuan. Ponsel Anda berdering,” ucap sang sopir ketika mobil sudah meninggalkan pelataran rumah mewah m
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

87. Sikap Buruk Farel

Sudah hampir seminggu Farel menunjukkan perubahan sikapnya pada semua orang yang ada di rumah Keenan. Bocah itu hanya terlihat bahagia ketika mendapatkan telepon atau bertemu dengan sang papa kandung. Membuat Lily merasakan sedih luar biasa menghadapi putranya sendiri.“Kenapa?” rengek Farel yang lagi-lagi berulah. “Aku hanya mau mama ikut bersamaku dan papa ke taman. Tidak jauh kok.”Lily hendak berbicara guna menolak permintaan Farel. Namun, Keenan malah membungkuk lalu menatap sendu wajah anak sambungnya tersebut. “Kamu mau mamamu juga ikut bersama kalian?”“Iya. Ini mamaku. Papa Keenan tidak boleh melarang!!”“Silakan saja. Papa akan ijinkan. Sampai kapanpun papa tidak akan bisa merebut mamamu, Nak. Tapi … ada hal yang kamu tetap harus tahu. Bahwa sekarang mamamu ini adalah istri papa. Mengerti ‘kan?” Ucapan barusan mengundang Farel untuk menatap sinis Keenan. Dia langsung memasang wajah kesal. Seolah tahu kalau papa sambungnya tersebut mengerti ke mana
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

88. Papa Tidak Pa-pa

“Maaf, Pak!”Keenan mengangguk tanpa mengatakan apapun. Dia menggenggam erat tangan Farel yang sudah gemetaran. Setelahnya dia tersenyum pada sang anak begitu memastikan tidak ada yang terluka.“Rumahnya di mana, Pak? Biar saya antar,” kata seorang ojek online yang barusan menubruk kaki Keenan.“Tidak usah. Saya bisa sendiri. Pergilah,” tolak Keenan kemudian. Baru saja hendak bangkit, dia terhenyak begitu melihat Lily yang sudah berdiri di depannya dan Farel. Istrinya itu kelihatan pucat dan tampak ketakutan.“Mama,” Farel mendekap tubuhnya lalu menangis sesenggukan. “Maaf, Mama.”Lily bernapas lega karena tahu bahwa putranya tidak terluka. Dia pun mengelus pelan punggung Farel lalu sedetik kemudian memandang Keenan yang bangkit sendiri sambil meringis pelan.“Aku tidak pa-pa,” gumam Keenan yang masih bisa tersenyum tipis. Lily menarik tangan Farel. Satu lengannya dia gunakan untuk memapah sang suami yang berjalan tertatih-tatih. Banyak yang ingin ia tanyak
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

89. Maaf Ya, Pa

Lily terkekeh mendengar permintaan barusan. Dia lantas melirik ke arah Keenan lalu berkata, “Jangan ngaco ya, Bang.”“Aku serius,” ucap Keenan yang memang tidak main-main dengan ucapannya.“Aku mau nemenin Farel makan dulu.”“Oke. Aku akan menunggu kalau begitu.”Istrinya itu berdecak kesal. Lalu segera pergi dari sana. Meninggalkan Keenan yang sedang tersenyum penuh kemenangan. Namun, sepertinya takdir malam ini benar-benar berpihak padanya. Tak sampai lima menit setelah Lily pergi, istri cantiknya itu sudah kembali. Ya. Farel yang masih merasa bersalah tadi mengatakan ingin makan sendiri dan malah menyuruh sang mama untuk menemani papa sambungnya. Menyebalkan sekali bukan?“Abang sebaiknya kabarin Dokter Faisal dulu. Aku rasa juga tidak boleh mandi.” Lily sengaja membuat alasan untuk menghindar.Keenan pun menyatukan alisnya seraya terkekeh samar. “Tidak perlu. Aku tahu mana yang terbaik. Asal kau tahu kalau aku juga pernah kuliah di bagian
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

90. Keenan Yang Manja

“Benar. Mama juga belum makan.”              Farel tersenyum lebar ketika melihat dua mangkuk sup jamur yang berada di atas meja. Sementara Keenan juga melakukan hal yang sama. Memandangi wajah cantik istrinya yang terkejut. Entah mengapa dia memiliki hobi baru akhir-akhir ini, yakni membuat Lily kesal dan kebingungan seperti sekarang.“Tangan papa sedang sakit,” adu Keenan pada Farel. “Apa boleh ya minta disuapin sama mamamu?”“Boleh dong,” jawab Farel cepat. “Aku juga kalau sakit disayang sama mama. Sekarang mama adalah milik kita berdua, Pa.”“Fa-Farel?”              Bocah usia satu tahunan itu menoleh cepat ke arah sang mama. “Kenapa? Apa ada yang salah?”Lily menggeleng. Dia berjalan mendekati meja lalu menyetelnya agar bisa
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status