Home / Rumah Tangga / Papa Baru untuk Anakku / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Papa Baru untuk Anakku: Chapter 71 - Chapter 80

141 Chapters

71. Kejutan Untuk Lily

Empat hari setelah Lily tidak lagi bekerja benar-benar membuat rumah terasa bewarna. Tak hanya Farel, Keenan pun juga ikut kecipratan kebahagiaan serupa. Pulang disambut dengan wajah canti dan anak yang ceria membuat lelahnya seolah sirna dalam sekejap. Sebuah potret keluarga yang sangat ia impikan. Hari ini adalah ulang tahun sang istri. Sudah beberapa hari dia dan Farel berencana membuat kejutan sederhana. Sengaja bersikap arogan dan dingin demi membuat Lily dongkol. Ada hal lain yang ingin Keenan utarakan, yakni mengungkapkan isi hatinya. Berharap selanjutnya kehidupan mereka akan tetap bahagia seperti sekarang.“Kau mengagetkanku, Bagas!” ketus Keenan yang ketika mendongak melihat wajah sang asisten yang sudah berdiri di depannya.“Maaf, Tuan. Saya hanya menyerahkan ini,” kata Bagas sambil menunduk. “Semua pekerjaan sudah rampung. Waktu Anda bebas setelah makan siang.”“Terimakasih.”“Apa??” Bagas kaget ingin memastikan pendengarannya. Bar
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

72. Kedatangan Mantan Suami

"Orang tua?""Tidak, Tuan. Pria itu ... perkiraan saya usianya seperti Anda," jawab sang petugas keamanan tersebut.Keenan mengerutkan dahinya sejenak sambil berpikir. Dia pun lekas merogoh ponsel untuk mengamati orang yang mereka bicarakan lewat pengamatan dari CCTV. "Mau apa dia kemari?" Keenan menggeram lalu melirik ke arah Lily yang tengah tersenyum tak jauh dari tempatnya sekarang. "Bagaimana, Tuan?""Kau tunggulah di sana. Aku akan ajak Lily secepatnya," ucap Keenan. Sial. Di saat dirinya sedang berusaha untuk memulai hubungan yang baru, gangguan malah datang. Keenan kini duduk di samping Lily sembari mendengar celotehan Farel yang tidak pernah berhenti sedari tadi."Ini semua aku dan Papa yang merencanakan. Iya 'kan, Pa?" kata Farel yang tampak sumringah.Keenan menjawabnya dengan anggukan kepala sambil mengulum senyum. Setelah sang bocah fokus pada yang lain, dia pun berbisik ke telinga Lily. "Ada yang mau bertemu denganmu."Lily tertegun sejenak. Dari tatapan mata Keenan
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

73. Kebenaran Yang Baru Terungkap

Keenan bisa saja melarang atau bahkan mengusir pria itu seperti kemarin. Namun, dia tak mau melakukannya. Tahu bahwa cepat atau lambat keduanya pasti akan bertemu juga. Terlebih ada Farel yang menjadi jembatan mereka untuk tetap saling terhubung. Jadi hal yang paling mungkin ia lakukan adalah membiarkan semua terjadi. Tak bisa dipungkiri bahwa dia sedang gelisah membayangkan akan seperti apa pembicaraan Lily dan sang mantan suami. Bukankah tadi dia sempat mendengar adanya kesalah pahaman di antara mereka? Hatinya tidak sedang baik-baik saja sekarang.“Tuan, apa Anda sakit?” tanya Bagas yang sejak tadi memperhatikannya.Keenan menggeleng pelan. Dia malah balik bertanya, “Bagaimana? Apa tadi malam kencanmu lancar?”“Begitulah.” Sang asisten mengulum senyumnya. Keenan pun mengangguk sejenak. “Maaf kalau saya sudah lancang. Apa ada sesuatu yang terjadi? Hemmm … Maksudnya karena itu Anda tak jadi ke hotel mengajak Nyonya dan menyuruh saya yang ke sana?”“Di duni
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

74. Takdir Memang Tidak Ada Yang Tahu

“Mas?”“Sumpah, Sayang. Mas masih mencintai kamu. Jadi bagaimana bisa ada wanita lain? Apalagi menikahinya?” jelas Adrian dengan sungguh-sungguh. Dia bahkan tanpa sadar sudah menggenggam tangan Lily. Hingga wanita itu yang perlahan melepaskannya.“Farel sebentar lagi pulang,” kata Lily usai melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. “Aku … pamit dulu.”“Lily, tunggu!” Mantan istrinya itu menoleh pelan. “Mas akan di Medan selama satu minggu. Semoga Mas bisa ketemu Farel secepatnya.“Iya,” jawab Lily singkat.“Apa … kamu bahagia dengannya?” tanya Adrian lagi.“Mas enggak perlu tanyakan itu. Urusan kita sekarang hanya tentang Farel,” kata Lily mengingatkan. Setelahnya dia berjalan setengah berlari ke luar dari cafe. Lantas segera menyuruh sang sopir mengemudikan mobil menuju sekolah sang anak. Tak mungkin dia meledakkan perasaan saat ini. Ada hati Farel yang harus dijaga. Jadilah dia berusaha untuk terlihat baik-baik saja di depan putranya te
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

75. Keenan Bisa Merajuk

Keenan mengangguk. Di luar dugaan. Wajah Lily langsung berubah ceria. Seolah lupa kalau dirinya sedang sakit saat ini.“Makasih ya, Bang,” katanya mirip Farel yang sangat senang begitu permintaan dikabulkan. Hanya saja tak ada kecupan sebagai symbol ucapan tersebut di bagian akhir.“Kau mau ke mana?” decak Keenan kemudian. Dia menahan tangan Lily yang hendak menyibak selimut yang menutupi sebelah kaki istrinya itu.“Mau ke kamar Farel.”“Dia sedang tidur siang. Kau jangan menganggu.” Lily terdiam sejenak lalu akhirnya menurut juga dengan menggeser tubuhnya ke arah tepi ranjang. Suasana jadi canggung mengingat dia yang tadi sempat mencurahkan isi hati pada Keenan.“Maaf ya, Bang. Aku mungkin asal bicara tadi,” gumam Lily setelah ada jeda sekitar lima menit dari percakapan mereka tadi. “Lupakan saja. Anggap aku sedang mendongeng.”“Aku tak menyangka jika otamu dangkal,” ucap Keenan yang membuat Lily seketika berdecak.“Maksudnya … bagaimana?”“Kau terlalu naif karena menye
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

76. Jalan-Jalan Di Malam Hari

              Alhasil mereka tiba di salah satu mall kawasan Jalan Gatot Subroto kota Medan. Itupun karena Lily tak tega melihat Farel yang tampak ke laparan.“Kita mau makan di mana?” tanya Lily pada Keenan yang masih memasang wajah kecutnya.“Terserah.”Farel menunjukkan cengiran kudanya ketika ditatap oleh sang mama. Lantas menggeleng ketika ditanya hal sama.“Ya udah. Kita ke restoran seafood aja ya yuk.”              Lily menggamit tangan Farel di sebelah sisi kanannya. Sementara untuk Keenan di bagian kiri. Wanita itu berdecak pelan karena seolah merasa sedang membawa dua bocah lelaki saja. Tanpa dia tahu bahwa si paling dewasa di antara mereka tengah mengulum senyum.“Aku mau udang kepiting saus tiram ya, Ma,” ucap Farel cepat.“Oke, Sayang.&rdqu
last updateLast Updated : 2023-08-27
Read more

77. Posisi Canggung?

“Bagaimana di dalam sana, hemm?”“Seru dong,” jawab Farel yang sedang dipasangkan jaket oleh Keenan. “Aku sekali sekali. Makasih ya, Ma, Pa.”Keenan mengangguk cepat, sedangkan Lily masih sibuk mencari kian kemari pria yang tadi berbicara dengannya. Ada kelegaan yang hadir karena dia tak terlihat oleh sang putra.“Hei,” katanya yang baru saja menoleh setelah beberapa detik. Lily mengusap pelan area pelipisnya yang tadi keringat dingin.“Mama mencari siapa?”“Oh, hemm … tadi ada teman mama. Sepertinya dia buru-buru jadi tidak sempat pamit,” kilahnya sambil tersenyum.              Lily berjalan di samping Keenan yang sudah menggendong Farel di pundaknya. Ketiganya kini melangkah menuju area parkiran. Barulah sang suami perlahan menurunkan si bocah.“Kau tidurlah. Nanti kalau sudah sampai
last updateLast Updated : 2023-08-27
Read more

78. Dipijat Istri

Lily membolakan matanya begitu melihat Keenan yang meringis kesakitan. Apalagi ketika priitu membalikkan punggungnya lalu memperlihatkan beberapa benjolan kecil yang terasa gatal.“Kenapa Abang enggak bangunin aku?” tanyanya dengan suara lirih.Keenan tidak menjawab. Dia hanya menggaruk bagian lengan yang memerah akibat gigitan nyamuk tadi malam. Di saat yang sama pula Farel terbangun akibat mendengar suara perbincangan keduanya.“Papa kenapa?” tanyanya begitu melihat sang papa yang tampak tersiksa.“Papa digigit nyamuk, mungkin … masuk angin juga,” gumam Lily menjawab pertanyaan anaknya. Alhasil dia pun buru-buru ke dapur setelah itu. Bukan untuk memasak sarapan seperti niatan semula, tetapi membuat wedang jahe sebagai pertolongan pertama.“Ya ampun,” decak sang bibi yang mendengar cerita dari Lily. “Kenapa kamu enggak bangunin kami sih? Kasihan suamimu.”“Pasti alasannya enggak tega. Begitu?” cecar paman yang malah ikut-ikutan menyalahkan keponakannya sen
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

79. Lily Yang Galak

“Entahlah,” jawab Lily kemudian. “Aku masih enggak tahu gimana cara ngomongnya. Semenjak kenal sama Bang Keenan, dia enggak pernah tanyakan keberadaan papa kandungnya lagi.”“Enggak ada yang namanya bekas orangtua ataupun bekas anak, Lily,” tukas bibi mengingatkan. Pembicaraan mereka terhenti ketika mendengar suara derit pintu kamar terbuka perlahan. Tampak Keenan muncul dengan wajah yang sudah bugar.“Apa aku bisa gunakan kamar mandinya?” tanyanya.“Tentu,” jawab bibi sambil tersenyum. “Anterin, Ly. Walaupun rumah ini kecil, bibi takut dia salah jalan.” Lily mengangguk sembari berjalan ke arah barat untuk menunjukkan tempat yang hendak dituju Keenan. Setelah sampai dia bertanya, “Abang mau sarapan apa? Di sini hanya ada roti, bubur kacang hijau dan kue basah. Pun nasinya warna putih. Aku bisa masakkan telur orak-arik juga.”“Bukannya tadi kau makan nasi goreng?” tanya Keenan balik. “Aku mau itu.”“Tidak boleh. Abang ‘kan masuk angin,” kata Lily yang tiba-t
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

80. Papa Ingin Bertemu

“Bagaimana apanya?” Senyuman Lily terbit setelah itu. Dia menyentuh pelan punggung tangan Keenan yang tadi sempat mencekal lengannya. “Aku udah bilang ‘kan? Semua nanti baik-baik aja. Abang bisa fokus pada tujuan Abang. Aku juga. Sekarang sedikit lega karena Mas Adrian sudah kembali. Semoga Farel bisa menerima papa kandungnya lagi.”“Jadi, kau hanya menganggapku begitu? Setelah dia ke sini kau merasa senang? Lega? Iya??” sentak Keenan akhirnya. Dia berdecak pelan lalu pergi meninggalkan Lily yang terpelongo begitu saja. Bahkan tak peduli dengan kemunculan bibi yang baru datang dari warung.“Kenapa, Ly? Kalian berantem?” tanya bibi tampak prihatin. Diamnya sang keponakan membuat wanita paruh baya itu mendesah pelan. “Apa ini ada hubungannya dengan Adrian?”“Enggak, Bi. Cuma salah paham aja,” jelas Lily dengan senyum yang dipaksakan.“Apapun itu yang penting selesaikan dengan kepala dingin ya, Nak.” Sejujurnya Lily jadi bingung sendiri dengan si
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more
PREV
1
...
678910
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status