“Tangannya begini,” kata Lily yang sedari tadi tak pernah memudarkan senyum di wajah cantiknya.Dimas terkekeh sesaat. Namun, mau tak mau dirinya mengimbangi gerakan lincah Lily. Tempo musik pun semakin cepat. Memaksa ia untuk melakukan sesuai dengan tuntutan.“Aku takut kakiku terinjak oleh sendalmu,” kata Dimas yang sesekali melirik ke arah bawah. Baru saja mengucapkan demikian, pria itu meringis saat salah satu sendal milik Lily menginjak sepatu kanannya. Beruntung ujung tumitnya tidak runcing. Sakitnya masih bisa ditoleransi.“Maaf, Pak.” Refleks Lily menurunkan kedua tangannya.Dimas mengangguk singkat. “Aku ternyata terlalu percaya diri.”“Jadi bagaimana? Kita sudahi saja ya.”“Iya,” sahut Dimas cepat. Dia lantas meninggalkan lantai dansa terlebih dahulu. Berharap Lily menyusul di belakangnya. Sayang, wanita cantik itu malah terjebak di antara beberapa pasangan dansa yang mulai menutupi jalan keluarnya.“Keenan, kau mau ke mana?” tanya Lisna begitu Ke
Terakhir Diperbarui : 2023-08-18 Baca selengkapnya