Home / Rumah Tangga / Papa Baru untuk Anakku / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Papa Baru untuk Anakku: Chapter 91 - Chapter 100

141 Chapters

91. Mimpi Farel

“AAK!!” Pekikan keras barusan membuat Lily seketika cemas. Tahu bahwa suaminya ada di dalam kamar mandi.“Bang!” panggilnya sekali lagi. Beruntung pintunya tidak dikunci. Lily pun memutar knop-nya dan nekad masuk ke sana. Matanya membola begitu melihat Keenan yang sudah terduduk di lantai sembari memegangi lutut bagian kiri.“Aku pikir tadinya tidak ingin merepotkanmu,” kilah Keenan ketika sang istri membantunya untuk berdiri. Tak pedulikan pakaiannya yang basah karena terkena kucuran shower.“Seharusnya Abang bisa bangunkan aku,” kata Lily dengan wajah sendunya. Tanpa dia tahu bahwa Keenan tengah menyembunyikan tawa di dalam hati. Suaminya itu sengaja menjatuhkan diri demi merebut perhatiannya lagi. Alhasil Lily pun terpaksa memandikan suaminya di pagi buta dengan alasan tanggung. Dengan sangat cekatan dia membasahi tubuh kekar Keenan lalu menyabuninya.“Ssh,” desis Keenan di sela-sela kegiatan mandi tersebut.“Tuh ‘kan. Yang ad
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

92. Penolakan Lily Lagi

“Sayang, busnya udah mau datang tuh,” tegur Lily yang lekas menarik tubuh anaknya. “Ki-kita turun ke bawah ya. Nanti kamu bisa telat.” Farel yang masih kebingungan hanya mengangguk patuh. Tak sempat menjawab pertanyaan Keenan karena dirinya sudah disuruh buru-buru meninggalkan kamar mewah tersebut. Sementara Lily memasang tatapan marahnya pada sang suami yang sama sekali tidak merasa bersalah. “Mana, Ma? Busnya masih belom datang,” kata Farel ketika mereka sudah menunggu hampir lima menit di depan teras. Lily meringis sembari menarik paksa kedua sudut bibirnya. “Sabar ya. Sebentar lagi.” Wanita itu mengembuskan napas lega usai mendengar suara klakson. Dia lekas menggandeng tangan Farel untuk segera bergabung dengan teman-temannya. “Nyonya, sarapan untuk Tuan dan Nyonya sudah siap,” lapor Mbok Jum. Lily yang hendak ke dapur mendadak menghentikan langkahnya. “Saya bisa makan nanti, Mbok. Untuk Bang Keenan saja yang dibawa ya.” “Maaf, Nyonya. Tuan tadi
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

93. Kunjungan Keenan

Lily hendak mengejar Keenan yang hampir masuk ke dalam mobil. Namun, Mbok Jum sudah menahan pergelangan tangannya.“Mbok, Bang Keenan masih belum pulih,” ucap Lily begitu khawatir. “Mbok lihat sendiri ‘kan tadi kakinya kena pecahan beling?”Wanita paruh baya itu mengangguk pelan. “Tuan Keenan lagi marah, Nyonya. Enggak ada yang bisa kita lakukan untuk menghentikannya. Memang begitu tabiat Tuan dari kecil. Akan mengamuk kalau kemauannya tidak dituruti.”“Semua karena salahku.” Lily mendesah pelan sembari menatap mobil mewah milik suaminya yang bergerak meninggalkan pekarangan rumah. Tak ada yang bisa dia lakukan selain menunggu tanpa waktu yang jelas. Alhasil Lily memilih melangkah menuju kamar kembali. Diikuti oleh Mbok Jum dan beberapa pelayan yang sudah bersiap untuk membereskan bekas kekacauan yang dilakukan oleh Keenan tadinya.Mbok Jum menggeleng ketika melihat Lily menanti kabar darinya. “Maaf, Nyonya. Pak Bagas juga tidak mau mengangkat telepon saya.
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

94. Mendapatkan Restu

“Pak, ibu yakin kalau Keenan itu sungguh-sungguh dengan Lily,” kata bibi meyakinkan suaminya yang sedari tadi diam di kamar. “Dia dan Adrian sama saja, Bu,” sanggah paman masih saja mengeraskan hati. “Sudahlah. Lily sendiri yang menolak Keenan kok. Kita bisa apa?” “Tapi kali ini ibu percaya kalau Lily dan suaminya saling sayang. Keponakan kita itu saja yang masih ragu.” “Entahlah. Bapak tidak mau ikut campur. Lily berhak bahagia, Bu.” “Justru itu, Pak. Kita yang harus meyakinkan Lily. Enggak semua orang yang berduit akan menyakitinya.” “Ibu yakin? Keluarga suaminya kali ini keturunan bule. Kurang hebat apa coba??” Suaminya terkekeh sebentar. “Kalau memang Ibu sudah beneran percaya ya sudah. Bapak hanya menonton saja. Kita lihat apa dia serius dengan keponakan kita. Jangan dia pikir Lily bisa dihujani dengan uang saja.” Kalau sudah bicara demikian, istrinya tersebut tak bisa mengatakan apa-apa lagi. Paham kalau semua telah dipasrahkan padanya. Wanita p
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

95. Kedatangan Adrian Tiba-Tiba

Awalnya Lily pikir sang suami akan kembali dengan keadaan yang masih marah seperti sebelum meninggalkan rumah. Jadilah dia sangat waswas begitu mendengar Farel memanggil Keenan yang ternyata sudah pulang. Terlebih kebetulan sekali karena mobil Adrian juga barusan pergi. Pastilah tahu siapa yang datang. Namun, percakapan antara Keenan dan anaknya sekarang membuat wanita itu terkesiap pelan. Lega sekaligus kaget yang ia rasakan saat ini. Terlebih ketika melihat luka di kaki suaminya tersebut tampak sudah diobati.“Kita cerita apa, Pa? Apa boleh kalau Papa bacakan buku dari Papa Adrian juga?” tanya Farel ketika keduanya melangkah menaiki gundukan anak tangga. Jalan mereka lamban sekali berhubung Keenan yang masih belum pulih sempurna.“Boleh. Siang ini waktunya papa bersamamu. Apalagi dengan kondisi yang sekarang tidak memungkinkan untuk latihan berenang.” Keenan mengusap pelan puncak kepala Farel sambil tersenyum. Pembicaraan mereka lambat laun
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

96. Ke Jakarta?

Suara barusan seketika membuat sepasang mantan suami istri itu bungkam. Keenan yang sedari tadi tak berkata-kata kini maju lalu menarik lengan Farel.“Papa,” rengek Farel yang lekas berlindung di belakang tubuh Keenan.“Iya, Nak,” gumam papa sambungnya itu mengerti. “Kau masuklah ke dalam. Bersama mamamu juga. Biarkan papa yang bicara dengan Papa Adrian.”Lily lantas mengangguk lalu menggamit tangan putranya dengan cepat. Meninggalka dua pria dewasa yang sudah saling menatap sengit satu sama lain.“Farel juga anakku.” Adrian masih saja bersikeras dengan keinginannya.“Aku tahu. Dan seharusnya kau mengerti bagaimana kondisi anak itu. Kau tidak lihat bahwa tadi dia ketakutan, hah??” Keenan mengetatkan rahangnya. “Selesaikan dulu masalah dengan keluargamu. Buat mereka benar-benar menerima Farel. Barulah kau bisa mengajaknya pergi. Apa kau sudah lakukan?” Adrian menunduk. Sadar bahwa apa yang dikatakan oleh Keenan ada benarnya. Tadi dia bermaksud ingin mengajak
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

97. Baby Shop

“Maaf kalau tadi aku menganggu tidurmu,” ujar Keenan yang baru saja memutus panggilan tadi.Lily menggeleng pelan seraya bangkit dari posisi semula. Wanita itu kini duduk sembari melihat sang suami yang baru saja melepas jas kerjanya. “Apa ada masalah?”“Hmmm begitulah,” jawab Keenan usai mengembuskan napas pelan. “Selalu ada saja yang mengusik keputusanku. Kau lanjutlah tidur lagi. Aku akan menyuruh pelayan membuatkan minuman hangat untukku.”“Biar aku saja. Abang duduklah sebentar. Aku akan ke kamar mandi untuk menyiapkan air panas lalu segera ke dapur.”“Boleh aku melunjak dengan memintamu menyiapkan piyamaku juga?” pinta Keenan sambil tersenyum. Lily mengangguk cepat. Dia lantas segera ke kamar mandi, sedangkan Keenan mulai menanggalkan pakaiannya satu per satu. Tak peduli kalau istrinya itu melihat bagaimana rupa tubuhnya kini.***Masih terlalu dini hari ketika Lily membuka mata. Ketenangannya terusik saat melihat Keenan yang sudah tidak ada di samping. Padahal jam
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

98. Menjenguk Adik Bayi

Keenan dan Farel kemudian saling pandang. Keduanya menatap isi keranjang belanjaan lalu meringis pelan.“Semuanya bagus, Ma,” ucap Farel sambil menyengir. Sementara sang papa hanya diam begitu sadar bagaimana kelakuan mereka tadi.Lily menghela napas panjang. Dia lantas mendekat dan mengamati segala barang yang disambar oleh suami dan anaknya tersebut. “Satu keranjang penuh loh. Ini bukan beli kado lagi namanya, tetapi belanja untuk persiapan menyambut kelahiran bayi. Takutnya nanti mama Agnes malah tersinggung atau bagaimana, Sayang. Lihatlah! Bahkan kalian sudah belikan diapers segala. Padahal ini untuk anak satuhan.”Farel menunduk lesu. “Jadi … sebaiknya bagaimana?”“Pilih satu atau dua saja. Yang penting bermanfaat,” jawab Lily sambil tersenyum kecut. “Sisanya kita kembalikan ke rak semula ya.” Sudah lima menit Lily menunggu keduanya memilah barang mana yang akan dijadikan hadiah nanti. Namun, tetap saja tidak berubah. Baik Keenan maupun Farel hanya ta
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

99. Apa Kau Masih Mencintainya?

Tubuh Keenan langsung membeku begitu Farel mengatakan demikian. Dia merutuk di dalam hati karena sempat menjawab pertanyaan random putra sambungnya di dalam sana tadi. Sama sekali tak menyangka jika ucapannya akan dijadikan jawaban pula.“Emmm … Sayang, sudah ya mainnnya. Besok disambung lagi,” ucap Lily yang lekas memotong pembicaraan dua bocah tersebut. “Ayo salim ke Om dan Tantenya.”Farel menurut. Kedua matanya seolah tak berhenti berkedip ketika melihat dua makhluk mungil yang masing-masing berada di gendongan orangtua mereka. Bahkan ketika masuk ke dalam mobil pun dia masih saja mencuri pandang ke arah yang sama.“Ayo, Nak. Ini sudah sore,” kata Keenan yang lekas menggamit tangan Farel.“Dadah, Farel. Besok kita ketemu di sekolah ya!!” pekik Agnes sembari melambaikan tangan kea rah mobil mewah mulai meninggalkan pekarangan rumahnya. Sepanjang perjalanan menuju pulang Farel terus saja menceritakan kesenangannya mengunjungi rumah sang teman tadi. Sement
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

100. Aku Mau Seperti Papa

“Kau terlalu percaya diri,” ucap Keenan usai menyentil dahi istrinya lumayan kuat. Hingga wanita itu meringis sembari memegangi bekas serangan mendadaknya barusan. “Apa kau pikir aku mengatakan begitu pada Farel karena ingin punya anak darimu, hem?” imbuhnya lagi dengan bibir yang mencebik. Sumpah. Lily membeliak tak percaya mendengar penuturan tersebut. Jangan tanyakan bagaimana wajahnya yang memerah seperti kepiting rebus. Malu, sudah pasti. Istrinya itu mengerjap pelan lalu berucap, “Aku … mengantuk.” “Asal kau tahu. Aku tidak bilang bahwa aku yang akan membantunya mewujudkan impian tadi ‘kan? Kau pernah dengar begitu?” ledek Keenan lagi. “Iya. Aku tahu.” Lily membalikkan badannya karena sudah merasa kehilangan muka. “Walaupun pada akhirnya kita berpisah nanti, aku harap kau dan Farel bisa bahagia.” Keenan kini bergeser hingga posisinya terlentang menghadap langit-langit kamar. “Kau mungkin berpikiran bahwa pria kaya jahat sekali ya?” Kekehan samar lolos dari mulu
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status