Share

87. Sikap Buruk Farel

Penulis: A mum to be
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-31 18:53:42

Sudah hampir seminggu Farel menunjukkan perubahan sikapnya pada semua orang yang ada di rumah Keenan. Bocah itu hanya terlihat bahagia ketika mendapatkan telepon atau bertemu dengan sang papa kandung. Membuat Lily merasakan sedih luar biasa menghadapi putranya sendiri.

“Kenapa?” rengek Farel yang lagi-lagi berulah. “Aku hanya mau mama ikut bersamaku dan papa ke taman. Tidak jauh kok.”

Lily hendak berbicara guna menolak permintaan Farel. Namun, Keenan malah membungkuk lalu menatap sendu wajah anak sambungnya tersebut. “Kamu mau mamamu juga ikut bersama kalian?”

“Iya. Ini mamaku. Papa Keenan tidak boleh melarang!!”

“Silakan saja. Papa akan ijinkan. Sampai kapanpun papa tidak akan bisa merebut mamamu, Nak. Tapi … ada hal yang kamu tetap harus tahu. Bahwa sekarang mamamu ini adalah istri papa. Mengerti ‘kan?”

Ucapan barusan mengundang Farel untuk menatap sinis Keenan. Dia langsung memasang wajah kesal. Seolah tahu kalau papa sambungnya tersebut mengerti ke mana
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Papa Baru untuk Anakku   88. Papa Tidak Pa-pa

    “Maaf, Pak!”Keenan mengangguk tanpa mengatakan apapun. Dia menggenggam erat tangan Farel yang sudah gemetaran. Setelahnya dia tersenyum pada sang anak begitu memastikan tidak ada yang terluka.“Rumahnya di mana, Pak? Biar saya antar,” kata seorang ojek online yang barusan menubruk kaki Keenan.“Tidak usah. Saya bisa sendiri. Pergilah,” tolak Keenan kemudian. Baru saja hendak bangkit, dia terhenyak begitu melihat Lily yang sudah berdiri di depannya dan Farel. Istrinya itu kelihatan pucat dan tampak ketakutan.“Mama,” Farel mendekap tubuhnya lalu menangis sesenggukan. “Maaf, Mama.”Lily bernapas lega karena tahu bahwa putranya tidak terluka. Dia pun mengelus pelan punggung Farel lalu sedetik kemudian memandang Keenan yang bangkit sendiri sambil meringis pelan.“Aku tidak pa-pa,” gumam Keenan yang masih bisa tersenyum tipis. Lily menarik tangan Farel. Satu lengannya dia gunakan untuk memapah sang suami yang berjalan tertatih-tatih. Banyak yang ingin ia tanyak

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Papa Baru untuk Anakku   89. Maaf Ya, Pa

    Lily terkekeh mendengar permintaan barusan. Dia lantas melirik ke arah Keenan lalu berkata, “Jangan ngaco ya, Bang.”“Aku serius,” ucap Keenan yang memang tidak main-main dengan ucapannya.“Aku mau nemenin Farel makan dulu.”“Oke. Aku akan menunggu kalau begitu.”Istrinya itu berdecak kesal. Lalu segera pergi dari sana. Meninggalkan Keenan yang sedang tersenyum penuh kemenangan. Namun, sepertinya takdir malam ini benar-benar berpihak padanya. Tak sampai lima menit setelah Lily pergi, istri cantiknya itu sudah kembali. Ya. Farel yang masih merasa bersalah tadi mengatakan ingin makan sendiri dan malah menyuruh sang mama untuk menemani papa sambungnya. Menyebalkan sekali bukan?“Abang sebaiknya kabarin Dokter Faisal dulu. Aku rasa juga tidak boleh mandi.” Lily sengaja membuat alasan untuk menghindar.Keenan pun menyatukan alisnya seraya terkekeh samar. “Tidak perlu. Aku tahu mana yang terbaik. Asal kau tahu kalau aku juga pernah kuliah di bagian

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Papa Baru untuk Anakku   90. Keenan Yang Manja

    “Benar. Mama juga belum makan.” Farel tersenyum lebar ketika melihat dua mangkuk sup jamur yang berada di atas meja. Sementara Keenan juga melakukan hal yang sama. Memandangi wajah cantik istrinya yang terkejut. Entah mengapa dia memiliki hobi baru akhir-akhir ini, yakni membuat Lily kesal dan kebingungan seperti sekarang.“Tangan papa sedang sakit,” adu Keenan pada Farel. “Apa boleh ya minta disuapin sama mamamu?”“Boleh dong,” jawab Farel cepat. “Aku juga kalau sakit disayang sama mama. Sekarang mama adalah milik kita berdua, Pa.”“Fa-Farel?” Bocah usia satu tahunan itu menoleh cepat ke arah sang mama. “Kenapa? Apa ada yang salah?”Lily menggeleng. Dia berjalan mendekati meja lalu menyetelnya agar bisa

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Papa Baru untuk Anakku   91. Mimpi Farel

    “AAK!!” Pekikan keras barusan membuat Lily seketika cemas. Tahu bahwa suaminya ada di dalam kamar mandi.“Bang!” panggilnya sekali lagi. Beruntung pintunya tidak dikunci. Lily pun memutar knop-nya dan nekad masuk ke sana. Matanya membola begitu melihat Keenan yang sudah terduduk di lantai sembari memegangi lutut bagian kiri.“Aku pikir tadinya tidak ingin merepotkanmu,” kilah Keenan ketika sang istri membantunya untuk berdiri. Tak pedulikan pakaiannya yang basah karena terkena kucuran shower.“Seharusnya Abang bisa bangunkan aku,” kata Lily dengan wajah sendunya. Tanpa dia tahu bahwa Keenan tengah menyembunyikan tawa di dalam hati. Suaminya itu sengaja menjatuhkan diri demi merebut perhatiannya lagi. Alhasil Lily pun terpaksa memandikan suaminya di pagi buta dengan alasan tanggung. Dengan sangat cekatan dia membasahi tubuh kekar Keenan lalu menyabuninya.“Ssh,” desis Keenan di sela-sela kegiatan mandi tersebut.“Tuh ‘kan. Yang ad

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Papa Baru untuk Anakku   92. Penolakan Lily Lagi

    “Sayang, busnya udah mau datang tuh,” tegur Lily yang lekas menarik tubuh anaknya. “Ki-kita turun ke bawah ya. Nanti kamu bisa telat.” Farel yang masih kebingungan hanya mengangguk patuh. Tak sempat menjawab pertanyaan Keenan karena dirinya sudah disuruh buru-buru meninggalkan kamar mewah tersebut. Sementara Lily memasang tatapan marahnya pada sang suami yang sama sekali tidak merasa bersalah. “Mana, Ma? Busnya masih belom datang,” kata Farel ketika mereka sudah menunggu hampir lima menit di depan teras. Lily meringis sembari menarik paksa kedua sudut bibirnya. “Sabar ya. Sebentar lagi.” Wanita itu mengembuskan napas lega usai mendengar suara klakson. Dia lekas menggandeng tangan Farel untuk segera bergabung dengan teman-temannya. “Nyonya, sarapan untuk Tuan dan Nyonya sudah siap,” lapor Mbok Jum. Lily yang hendak ke dapur mendadak menghentikan langkahnya. “Saya bisa makan nanti, Mbok. Untuk Bang Keenan saja yang dibawa ya.” “Maaf, Nyonya. Tuan tadi

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Papa Baru untuk Anakku   93. Kunjungan Keenan

    Lily hendak mengejar Keenan yang hampir masuk ke dalam mobil. Namun, Mbok Jum sudah menahan pergelangan tangannya.“Mbok, Bang Keenan masih belum pulih,” ucap Lily begitu khawatir. “Mbok lihat sendiri ‘kan tadi kakinya kena pecahan beling?”Wanita paruh baya itu mengangguk pelan. “Tuan Keenan lagi marah, Nyonya. Enggak ada yang bisa kita lakukan untuk menghentikannya. Memang begitu tabiat Tuan dari kecil. Akan mengamuk kalau kemauannya tidak dituruti.”“Semua karena salahku.” Lily mendesah pelan sembari menatap mobil mewah milik suaminya yang bergerak meninggalkan pekarangan rumah. Tak ada yang bisa dia lakukan selain menunggu tanpa waktu yang jelas. Alhasil Lily memilih melangkah menuju kamar kembali. Diikuti oleh Mbok Jum dan beberapa pelayan yang sudah bersiap untuk membereskan bekas kekacauan yang dilakukan oleh Keenan tadinya.Mbok Jum menggeleng ketika melihat Lily menanti kabar darinya. “Maaf, Nyonya. Pak Bagas juga tidak mau mengangkat telepon saya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Papa Baru untuk Anakku   94. Mendapatkan Restu

    “Pak, ibu yakin kalau Keenan itu sungguh-sungguh dengan Lily,” kata bibi meyakinkan suaminya yang sedari tadi diam di kamar. “Dia dan Adrian sama saja, Bu,” sanggah paman masih saja mengeraskan hati. “Sudahlah. Lily sendiri yang menolak Keenan kok. Kita bisa apa?” “Tapi kali ini ibu percaya kalau Lily dan suaminya saling sayang. Keponakan kita itu saja yang masih ragu.” “Entahlah. Bapak tidak mau ikut campur. Lily berhak bahagia, Bu.” “Justru itu, Pak. Kita yang harus meyakinkan Lily. Enggak semua orang yang berduit akan menyakitinya.” “Ibu yakin? Keluarga suaminya kali ini keturunan bule. Kurang hebat apa coba??” Suaminya terkekeh sebentar. “Kalau memang Ibu sudah beneran percaya ya sudah. Bapak hanya menonton saja. Kita lihat apa dia serius dengan keponakan kita. Jangan dia pikir Lily bisa dihujani dengan uang saja.” Kalau sudah bicara demikian, istrinya tersebut tak bisa mengatakan apa-apa lagi. Paham kalau semua telah dipasrahkan padanya. Wanita p

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Papa Baru untuk Anakku   95. Kedatangan Adrian Tiba-Tiba

    Awalnya Lily pikir sang suami akan kembali dengan keadaan yang masih marah seperti sebelum meninggalkan rumah. Jadilah dia sangat waswas begitu mendengar Farel memanggil Keenan yang ternyata sudah pulang. Terlebih kebetulan sekali karena mobil Adrian juga barusan pergi. Pastilah tahu siapa yang datang. Namun, percakapan antara Keenan dan anaknya sekarang membuat wanita itu terkesiap pelan. Lega sekaligus kaget yang ia rasakan saat ini. Terlebih ketika melihat luka di kaki suaminya tersebut tampak sudah diobati.“Kita cerita apa, Pa? Apa boleh kalau Papa bacakan buku dari Papa Adrian juga?” tanya Farel ketika keduanya melangkah menaiki gundukan anak tangga. Jalan mereka lamban sekali berhubung Keenan yang masih belum pulih sempurna.“Boleh. Siang ini waktunya papa bersamamu. Apalagi dengan kondisi yang sekarang tidak memungkinkan untuk latihan berenang.” Keenan mengusap pelan puncak kepala Farel sambil tersenyum. Pembicaraan mereka lambat laun

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02

Bab terbaru

  • Papa Baru untuk Anakku   141. Keluarga Yang Hangat (TAMAT)

    “Maafkan aku karena telah membuatmu hamil.” Pernyataan barusan membuat Lily yang tengah kesakitan sontak tertawa. Tak pelak sopir yang juga ikut mendengarnya terbahak tanpa sadar. “Abang?” rengek Lily di sela-sela kontraksi yang memelan sekejap. “Enggak pa-pa. Aku bisa. Jangan cengeng dong. Anak kita mau lahir. Masa’ papanya nangis.” “Iya, Tuan. Harus semangat supaya Nyonya kuat lahirannya.” Sang sopir juga tak mau kalah memberikan dukungan. “Kalian benar.” Keenan menyeka cepat air matanya yang sudah membasahi pipi. “Aku harus mendampingimu di ruang bersalin nanti. Kalau dokter melihatku lemah, mereka tidak akan mengijinkanku masuk.” Lily tersenyum mendengar ucapan suaminya. Tak berapa lama mobil pun tiba di tempat tujuan. Keenan pun memekik dari arah luar agar para petugas menyiapkan kursi roda untuk istri tercintanya. Seorang bidan yang kebetulan bertugas shift sore memeriksa jalan lahir Lily. Lantas mengatakan, “Ini masih pembukaan sembilan lebih. Sebentar lagi waktunya ber

  • Papa Baru untuk Anakku   140. Menjelang Persalinan

    “Hai, Tante!” sapa Farel sembari melambaikan tangannyan ke arah Lisna. Bocah polos itu bahkan sudah bergerak untuk salim pada wanita yang ada di depan mereka. Lisna pun mengangguk sambil tersenyum. “Kau sudah semakin besar ya.” “Iya dong,” sahut Farel cepat. “Aku juga mau punya adik.” “Ya.” Lagi-lagi Lisna hanya bisa mengangguk saja. Dia pun menoleh pada Lily lalu berkata, “Selamat ya atas kehamilannya.” “Terimakasih.” Kali ini Keenan yang menjawab dengan sorot mata tidak bersahabat. Dia masih menyimpan amarah atas perbuatan Lisna kala itu. “Maafkan aku.” “Sudahlah. Jangan dipikirkan lagi,” kata Lily yang kini sudah tersenyum manis. “Kamu apa kabar?” “Aku … baik.” Tak lama setelah itu mereka mendengar nama Lisna yang dielukan oleh seseorang. Semuanya sontak menoleh. “Sayang, kamu di sini?” Dimas. Pria tersebut terlonjak kaget begitu melihat tiga orang yang sekarang bersama Lisna. Dia pun jadi salah tingkah. “A-aku dan Dimas —” “Bulan depan kami akan tunangan,” potong Dima

  • Papa Baru untuk Anakku   139. Lily Yang Manja

    Farel sangat bersemangat bercerita dengan Adrian tentang kabar janin yang dikandung oleh sang mama. Dia bahkan sama sekali tak menggubris kue dan camilan yang disediakan di atas meja. Seperti biasa. Suaranya selalu mendominasi di antara para orang dewasa.“Wah. Papa turut senang karena sebentar lagi kamu mau jadi seorang kakak.” Adrian merespon dengan kuluman senyumnya. Lantas dia menoleh ke arah Lily yang tengah mengusapi perut buncitnya. Jujur kalau memang sampai sekarang rasa cinta itu masih belum memudar.“Ya sudah. Papa antar kau ke atas untuk bersiap-siap ya.” Keenan bangkit dari duduknya lalu menggamit tangan Farel. Meninggalkan Lily bersama Adrian yang masih berada di ruang tengah. Suasana berubah menjadi hening. Hingga kemudian Adrian memilih untuk berbicara terlebih dahulu. Dia tersenyum getir menyaksikan sang mantan istri yang kini sedang berbadan dua.“Selamat ya untuk kehamilan kamu.”“Makasih, Mas.” Lily mengangguk sambil tersenyum. “Jangan lu

  • Papa Baru untuk Anakku   138. Persiapan Tujuh Bulanan

    “…, ya. Dia laki-laki seperti dirimu.”“Laki-laki?” ucap Farel mengulang pernyataan sang dokter. Pria berjas putih itu mengangguk singkat sambil tersenyum.“Kau senang?” tanya Keenan yang dilangsung diiyakan oleh Farel tanpa jeda.“Aku punya teman. Yeay!!” soraknya lagi. Setelahnya dokter pun menginformasikan pendidikan kesehatan tentang kehamilan pada Lily dan Keenan. Kini pasangan suami istri tersebut saling menggenggam sembari tersenyum penuh.“Usia kehamilan Anda sudah masuk 22 minggu. Semoga prediksi jenis kelamin tetap tidak berubah ya.”“Kalaupun adikku perempuan tidak masalah,” celetuk Farel masih dengan keceriaan yang sama. “Nanti aku bisa minta papa untuk—”“Sayang?” potong Keenan cepat. “Tali sepatumu terlepas.” Atensi bocah usia empat tahunan itu pun teralihkan. Beruntung percakapan tadi tidak berlanjut. Kalau tidak bisa dipastikan bahwa Keenan dan Lily akan merasa malu. Tahu bahwa anak mereka tersebut mengutarakan hal yang menggelikan.“Makanya

  • Papa Baru untuk Anakku   137. Detak Cinta

    “Aku mau adik laki-laki,” ucap Farel ketika keluarga kecil mereka baru saja beristirahat usai berjibaku di dalam kolam renang. Matanya berbinar ketika ikut meletakkan tangan di perut buncit sang mama. “Sepertinya kau yakin sekali,” goda Keenan yang kini sudah menempelkan telinga di bagian sisi perut yang lain. Pria itu mengerjap ketika merasakan sesuatu menendang dari dalam sana. Membuat dia dan Farel terkekeh serempak lalu sibuk berdebat tentang jenis kelamin calon anggota keluarga baru mereka tersebut. “Tuh ‘kan? Dia bilang kalau akan menjadi temanku bermain badminton nanti.” Kali ini Farel justru merasa sangat percaya diri dengan tebakannya. Sementara Lily hanya tersenyum sembari mendengar dua pria beda usia yang dicintainya itu berdebat terus-terusan. Pemandangan indah yang sudah lama ia dambakan sejak jauh hari. Tak lama kemudian dirinya menyingkirkan tangan mereka dan bersiap hendak bangkit dari kursi. “Ma, katakan kalau adikku laki-laki,” rengek Farel yang ham

  • Papa Baru untuk Anakku   136. Jangan Jadi Ayah Seperti Daddy

    “Om minta maaf ya.” Namun, Keenan masih membungkam mulutnya. Sama sekali tak menggubris permintaan maaf dari pria paruh baya tersebut. Sementara Lily yang memang gampang sekali kasiha menatap wajahnya dengan iba.“Bang, kasihan sama Dokter Faisal.” Lily meremas lembut telapak tangan suaminya agar respon. Barulah Keenan berdecak pelan lalu menoleh ke arah tamu yang tak diharapkannya itu.“Om tidak salah apa-apa.”“Iya, Nak, tapi Lisna—”“Itu tidak ada sangkut pautnya dengan Om,” tegas Keenan dengan rahang yang sudah mengetat. “Dari dulu Om selalu menutupi kesalahannya. Memanjakannya dan selalu jadi tameng. Lihatlah sekarang! Dia bahkan hampir menjadi seorang pembunuh. Untungnya janin di kandungan istriku bisa selamat.”“Lily hamil?” Dokter Faisal semakin merasa bersalah.“Ya.” Keenan lantas menatap kesal dokter kepercayaan keluarganya itu. “Sebenarnya aku ingin melaporkannya pada polisi, tetapi gagal karena istriku yang mencegah. Jadi sebagai gantinya aku mohon dengan san

  • Papa Baru untuk Anakku   135. Masih Lima Minggu

    Keenan kehilangan suaranya begitu menyadari apa yang terjadi. Pria itu terus memeluk Lily sepanjang perjalanan menuju rumah sakit. Tak pelak melabuhkan kecupan kecil di area wajah wanitanya tersebut. Sementara Bagas sesekali menoleh ke belakang. Berusaha memacu kendaraan yang saat ini ia kemudikan sendiri agar bisa berjalan lebih cepat lagi. Jika dia ada di posisi sang tuan sekarang, mungkin juga akan berlaku sama. “Tuan Keenan??” “Lakukan yang terbaik untuk istriku!!” Semua petugas yang ada di ruangan IGD rumah sakit itu bergerak cepat menangani Lily, sedangkan Keenan sibuk mondar-mandir tak karuan. Dia merasa sesak sekaligus menyesali apa yang telah terjadi. Menyalahkan diri sendiri karena keadaan istrinya sekarang. Dua jam kemudian … &n

  • Papa Baru untuk Anakku   134. Wanita Gila

    “Dua kali dia menemuiku. Mengajakku bekerja sama untuk menghancurkan pernikahan kalian.”“Aku tidak percaya.”“Ck. Itu urusanmu. Aku hanya berharap semoga Lily baik-baik saja karena kalau benar wanita itu yang menculiknya, maka habislah sudah.” Percakapan tadi masih terngiang di telinga Keenan. Sekarang dia sudah tidak sabar untuk kembali ke Medan. Beruntung Bagas bisa menyediakan jet pribadi sehingga memudahkan pergerakan mereka tiba di sana dengan cepat.“Saya sudah menghubungi orang suruhan kita untuk mengawasi Nona Lisna,” kata Bagas yang baru saja memutus panggilan lewat ponselnya sebelum kendaraan pribadi itu terbang. “Kita akan langsung dapat kabar begitu sampai di Medan.”“Good,” gumam Keenan yang segera memasang kaca mata hitamnya. “Bagaimana dengan Dimas? Kau juga suruh orang untuk mengawasinya ‘kan?”“Iya, Tuan.” Keenan mengembuskan napasnya dengan keras. Benar-benar tak sabar ingin membuktikan tudingan Adrian tadi. Kalau memang apa yang dikataka

  • Papa Baru untuk Anakku   133. Mencurigai Adrian

    “Tidak!” tolak Keenan cepat. “Aku yakin dia yang menculik Lily.”“Kau gila ya?” Lisna pun geleng-geleng kepala.Keenan menatap tajam Lisna. “Atau kaulah orangnya! Oh ya. Aku pernah melihatmu berbicara dengan Adrian. Kalian mungkin sudah bekerja sama. Jawab, Lisna!!” Pria yang sudah frustrasi itu hendak melayangkan satu pukulan lagi ke wajah Dimas, tetapi sang daddy dan Bagas lebih dulu menahan tubuh kekarnya. Membuat dia jadi terhalang oleh keduanya.“Hentikan!” sentak daddy-nya lagi. “Bukan begini caranya bertindak. Kamu harus berpikir dengan kepala dingin. Kenapa jadi malah brutal??”“Lily itu istriku, Dad!” tukas Keenan dengan perasaan yang campur aduk. “Aku bisa gila karena kehilangan dia. Apalagi saat ini dia sedang … agh!! Dia lagi sakit. Bagaimana dia sekarang? Apa dia baik-baik saja? Tidak ada yang tahu ‘kan?”“Kami mengerti perasaanmu. Tenanglah sebentar,” bujuk daddy-nya. Waktu makan malam sudah lewat sejak beberapa jam yang lalu. Namun, Keenan ma

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status