Home / CEO / Presdir Tampan Itu Ayah Anakku / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Presdir Tampan Itu Ayah Anakku: Chapter 231 - Chapter 240

298 Chapters

Reka Ulang Adegan

"Kamu memang menyebalkan, jahat, dan setiap kata-kata yang keluar dari mulutmu juga kejam ... tapi, aku tetap memaafkan kamu, Belinda. Asalkan kamu mau berubah menjadi lebih baik. Bukan hanya demi Axel, tetapi juga untuk diri kamu sendiri," balas Vina sambil tersenyum."Kamu yang lebih dulu merebut calon suamiku." Belinda mengatakan itu tanpa emosi.Belinda tertawa tanggung dalam tangisnya. Dia sendiri juga mengakui, semua yang dikatakan Vina tentang dirinya memang benar. Belinda lantas menceritakan awal mula yang menjadikan pribadinya menyebalkan.Sejak kecil, Belinda selalu terbuka mengungkap isi hatinya. Tak ada yang menasihati walaupun apa yang dia katakan salah atau menyakiti hati orang lain.Para pengasuh Belinda Kecil pun tak ada yang berani menentang semua ucapannya atau melarang tindakan buruknya. Sementara kedua orang tua Belinda hanya selalu sibuk bekerja dan jarang menghabiskan waktu dengannya.Jika orang tuanya sedang ada di rumah, mereka tetap membebaskan Belinda berbuat
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

Bianglala Cinta

Pagi-pagi buta, Rachel sudah membuat keributan. Dia membangunkan semua orang agar mereka segera bersiap-siap ke taman hiburan.Tentunya, dibantu Doni yang menggendong Rachel saat menekan bel di setiap pintu kamar. Semua orang keluar setelah mandi, lalu berkumpul di ruang makan.Deretan kursi yang berada di meja makan panjang mulai ditempati. Rangga duduk di satu-satunya kursi paling ujung dan Vina duduk di sisi kanannya."Macam raja saja kamu." Mahendra berdecak sebal, biasanya dia-lah yang duduk di posisi Rangga."Kakek mau duduk di sini?" tawar Rangga."Tidak perlu!" tolak Mahendra."Nana dan Dion ke mana? Mereka tidak ikut sarapan?" Vina celingukan mencari adiknya.Semua orang yang duduk di sana, baru menyadari jika dua orang itu tidak ada. Raut wajah Barra sontak berubah kesal. Barra tiba-tiba curiga karena kamar Nana dan Dion bersebelahan. Tak akan ada yang tahu jika salah satu dari mereka berpindah kamar pada tengah malam."Papi cari mereka dulu!" Barra keluar dari ruang makan d
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

Mengintip Orang Pacaran

"Jangan, Mas, kita di sini saja." Vina mencegah Rangga yang akan menuju ke arah depan wahana.Rangga memaki dalam hati, tetapi tetap menuruti Vina yang mengajak dirinya duduk di bangku gelap tak jauh dari wahana lain. Jelas sekali jika Rangga marah karena dia kalah cepat dengan Dion.Kenapa dia tidak kepikiran untuk memberi kejutan pada Vina seperti itu?! Rangga sangat menyesal sampai rasanya ingin memutar waktu.Di depan wahana bianglala itu, bunga-bunga mawar merah disematkan di sepanjang pagar besi antrean. Dion menggandeng Nana yang terlihat sangat bahagia menerima kejutan darinya.Seorang penjaga membukakan pintu bilik bianglala sambil menunduk hormat. Dion pun membantu Nana naik ke dalam sana. Setelah menutup pintu, penjaga itu berlari pergi untuk menjalankan wahana."Cih, hanya membuka pintu saja menyuruh orang lain. Dasar manja," cibir Rangga."Mas kenapa, sih?""Lihat itu, berlagak sekali Dion di depan perempuan. Tidak seperti Mas."Vina menggeleng pelan. Jarang-jarang Rangga
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

Dua Pasangan

"Mau ke mana, Mas?" tanya Vina lirih.Ketika Vina membuka mata, Rangga sudah berpakaian rapi, wajahnya pun secerah mentari pagi. Sementara Vina masih acak-acakan baru bangun tidur dengan wajah mengerut lemas.Alas tidur di ranjang itu pun sebagian melorot ke lantai. Bantal-bantal juga berserakan sampai di area kaki. Menunjukkan betapa ganasnya Rangga saat bermain tembak-menembak semalam."Bicara dengan papimu. Kamu lanjutkan tidur saja. Nanti kalau Ravi minta ASI, Mas akan bawa ke sini."Dikecupnya kening sang istri. Rangga tersenyum kecil melihat Vina yang tampak seksi hanya tertutup sebagian dari selimut."Aku mau ikut, Mas. Tunggu aku mandi sebentar ...."Badan Vina terasa remuk redam. Namun, dia tetap memaksa bangun. Vina juga ingin menjadi saksi di saat Dion hendak melamar Nana secara resmi di depan ayahnya.Melihat sang istri masih kelelahan seperti itu, Rangga menjadi tak tega. Diangkatnya tubuh polos istrinya hingga masuk kamar mandi."Keluar, Mas. Nanti kamu ikut mandi lagi!"
last updateLast Updated : 2023-08-27
Read more

Para Istri

"Tidak mau! Masa aku menikah bersama Papi," protes Nana, "lagi pula, aku harus memilih gaun pengantin, perawatan, memilih dekorasi, dan lain-lain. Tidak bisa dalam satu minggu ini.""Itu benar. Semua harus disiapkan masak-masak. Tidak baik jika terburu-buru. Paling tidak, enam bulan waktu yang tepat untuk bersiap-siap," balas Surya bijak.Dion tampak sedih mendengar pendapat Nana. Dia sendiri tak mempermasalahkan jika pesta pernikahan mereka dirayakan dengan sederhana, yang penting dirinya sah menjadi suami Nana.Dion sudah muak melajang! Setiap kali mengantar Rangga dan Vina, dirinya selalu dihadapkan oleh kemesraan pasangan suami istri itu dan selalu berhasil membuat Dion pusing tujuh keliling. Selain itu, Dion juga tak ingin jauh-jauh dari Nana. Semakin hari, gadis itu membuat dirinya semakin gemas.Biarpun demikian, Dion juga mengerti bahwa keinginan Nana sangatlah wajar. Dion pun ingin memberikan Nana kenangan pernikahan terindah yang hanya akan dilakukan sekali seumur hidup. Ha
last updateLast Updated : 2023-08-27
Read more

Tak Semua Orang Bahagia

"Dugaanku benar, 'kan?!" seru Vina. "Ibu ini ada-ada saja."Dalam kotak merah berukuran besar pemberian Martha tersebut, berisi alat-alat perang ranjang lengkap dan bermacam-macam jenis yang membuat kakak-adik itu geleng-geleng kepala."Aku sembunyikan di lemari dulu, Kak." Nana menyeret kotak tersebut dan memasukkan ke lemari yang jarang digunakan agar tidak ketahuan Dion."Bajunya diambil saja, Nana. Dion pasti suka kalau kamu pakai ini." Vina terkekeh pelan sambil memungut gaun tipis dari kotak tersebut sebelum Nana menutup lemari."Kak Vina!" pekik Nana. Biarpun terlihat malu, adik tiri Vina itu tetap mengambil gaun tersebut dan berencana memakainya."Sudah, ya ... aku ke tempat Mas Rangga dulu. Dia nanti mengamuk kalau ditinggal sendirian. Selamat bersenang-senang, Nana!" Vina melambaikan tangan dengan senyum menggoda.Nana mencegah Vina yang hendak keluar kamar dengan memegangi tangan kakak tirinya itu. "Kak ... itu ..." Manik mata Nana berkeliaran tak tentu arah, wajahnya merah
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Sebuah Tulisan

"Mamaku akan menghentikan bantuan keuangan jika aku tidak ikut dengannya," isak Belinda."Belinda ..." Vina ikut sedih mendengar penuturan Belinda. "Tinggal saja di sini. Axel membutuhkan kamu. Semua orang yang ada di sini juga keluargamu sekarang. Kami akan membantumu jika kamu membutuhkan sesuatu. Kamu tidak perlu mengkhawatirkan tentang uang.""Aku tidak bisa terus merepotkan semua orang yang ada di sini, Vina. Aku harus bekerja untuk membesarkan Axel, tapi tidak akan ada yang mau menerimaku sebagai model atau bekerja lain dengan statusku yang pernah dipenjara," balas Belinda."Jangan mengkhawatirkan masalah itu. Yang terpenting, kamu fokus saja membesarkan Axel. Kamu tidak berpikir untuk meninggalkan Axel sendirian hanya karena masalah uang, bukan?" selidik Vina."Tidak ...."Tentu saja Belinda memilih hidup bersama Axel. Akan tetapi, sebagai seorang anak, Belinda juga merasakan kesedihan yang luar biasa ketika ibunya menolak untuk mengakui Axel hanya karena malu dengan Julian.Bel
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Bukan Akhir

"Itu belum selesai, Mas ... Harusnya, Mas Rangga baca saat sudah selesai," gerutu Vina dengan nada manja. "Ayo, kita menyusul yang lainnya."Rangga mengusap air mata yang penuh haru itu. "Iya, Sayang. Mari kita ke sana. Kamu harus mengisi lembaran kosong di buku ini dengan tulisan yang lebih indah isinya.""Mas Rangga mau ikut memenuhi lembaran kosong itu?"Rangga mengurai pelukan, lalu meletakkan buku tersebut kembali ke atas meja. Dia meraih tangan Vina dan mengecup lembut kedua punggung tangannya."Tentu saja, Mas akan membeli ribuan buku untuk menuliskan semua kisah kita sampai kita memiliki cucu dan cicit!" Rangga tersenyum lebar."Ribuan itu terlalu banyak, Mas! Tanganku bisa putus! Mari kita buat akhir yang bahagia agar anak cucu kita senang membacanya."Rangga menatap dalam manik mata kecoklatan sang istri. "Akhir yang bahagia? Tidak ada akhir yang membahagiakan, Sayang. Semua akhir itu pasti menyakitkan dan menyedihkan biarpun kita dapat menerimanya.""Maksudnya ...?" Vina mem
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Awal Baru

"Rangga ... ah ...." Wanita itu mendesah dan mencakar punggung Rangga tatkala dirinya merasa kesakitan yang begitu hebat sewaktu pria yang dipanggil Rangga itu berhasil mengambil kesuciannya.Apakah wanita itu menyesal karena telah memberikan kesuciannya kepada Rangga Cakrawala? Tentu saja tidak! Justru itulah yang diharapkan wanita itu!Rangga Cakrawala adalah suami masa depannya. Entah Rangga suka atau tidak padanya, pria itu harus menjadi miliknya.Saat-saat wanita itu dapat memiliki Rangga pun tiba. Rencana wanita itu untuk menjerat Rangga Cakrawala akhirnya berhasil!Rangga telah bertekuk lutut di hadapannya. Pria itu menggilai tubuhnya dan terus bermain hebat hingga tak tahu berapa kali mereka melakukannya.Walaupun wanita itu merasakan sakit dan nyeri yang luar biasa. Namun, dirinya terus menggoda, meminta, dan memohon agar Rangga tetap bersamanya."Jangan pergi, Rangga ...," desis wanita itu."Kamu ingin lagi?" tanya Rangga.Wanita itu mengangguk. Biarpun dirinya sudah kelelah
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Pelukan Papa

'Ini foto Om Ganteng, namanya Om Julian Cakrawala, sepupu ayahku. Om Ganteng baik sekali padaku dulu, Axel. Dia selalu memberikan hadiah yang banyak, lalu membantu Ibu dan Nenek saat kesusahan ... ah, aku jadi merindukan Om Ganteng,' ucap Rachel kala Axel menemukan foto pernikahan Julian dan Belinda.'Om Ganteng ini kenapa berfoto dengan mamaku?' tanya Axel kemudian.'Karena mereka menikah! Oh ... benar, berarti Om Ganteng itu papamu! Kamu 'kan juga ingin adik, minta saja sama Om Ganteng. Kalau tidak ada papamu, kamu tidak akan bisa punya adik,' balas Rachel.'Aku tidak tahu di mana orang ini sekarang ... Mama tidak pernah bercerita."'Om Ganteng masih menginap di penjara, Axel. Dia pasti akan pulang dan menemui kamu dan Tante Cantik. Jangan bersedih, ya.'Masih segar dalam ingatan Axel, percakapan dengan Rachel beberapa minggu yang lalu. Awalnya, Axel mengira jika penjara itu adalah tempat ayahnya bekerja. Namun, setelah menonton berita, Axel baru tahu jika penjara merupakan tempat u
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
30
DMCA.com Protection Status