Home / CEO / Presdir Tampan Itu Ayah Anakku / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Presdir Tampan Itu Ayah Anakku: Chapter 251 - Chapter 260

298 Chapters

Usaha Vina

Rangga menarik tangan Vina masuk ke ruang pertemuan, lalu menguncinya dari dalam. Mereka membiarkan para sekretaris berdiri di luar ruangan.Melihat wajah cantik istrinya, Rangga tak tahan ingin menciumnya. Akan tetapi, Vina segera mengelak dan mendorong Rangga mundur. Kemudian, menyuruh para sekretaris masuk.“Sayang ....” Mata Rangga melengkung ke bawah tanda kecewa.“Saya datang ke sini bukan sebagai istri Anda, melainkan sebagai pemilik VnR. Mari kita duduk dan membahas kerja sama perusahaan kita.” Vina bicara dengan sopan dan profesional, seakan-akan pria di hadapannya adalah orang asing baginya.Rangga tersenyum samar. Istrinya suka sekali bermain peran seperti sekarang. Vina selalu melakukan itu ketika sedang marah atau kesal dengannya.Bukan hanya sekali dua kali saja Vina bertingkah serupa. Bahkan, Vina pernah memakai baju pelayan seharian, hanya karena Rangga tak sengaja membentak Vina saat menumpahkan kopi di atas dokumennya.Walaupun Rangga tak tahu alasan Vina marah padany
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

Kesenangan Julian

"Rangga!" Belinda berlari kecil menyusul Rangga. "Bisakah kamu meminta orang lain untuk menemani Tristan?" pintanya."Bukankah kamu pernah bilang ingin bekerja keras demi Axel? Gajimu lebih banyak dengan posisimu sekarang. Axel boleh diajak ikut. Kalau tidak, biar Axel tidur di rumahku selama kamu tidak ada."Bukan itu yang menjadi masalah Belinda. Bagaimana dia harus minta izin pada Julian?Julian bisa tahu tentang Tristan saat mengantar dirinya nanti. Belinda jadi seperti sedang menyembunyikan kekasih gelapnya dari sang suami."Julian tidak akan mengizinkanku menginap beberapa hari di luar," ujar Belinda memelas."Katakan itu kepada Tristan. Dia bosmu sekarang. Dan aku tidak bisa ikut campur di RnR Fashion karena Tristan memiliki hampir seluruh saham di perusahaan ini."Rangga meninggalkan Belinda yang masih berdiri di tempatnya."Vina ...," ucapan Belinda berhasil menghentikan langkah Rangga. "Vina memintaku untuk menjaga jarak dari Tristan. Kalau Vina sampai tahu kalau kamu merenca
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Karena Uang

“Argh!” Julian menggeram tertahan seraya menggenggam erat ponsel dan seakan ingin dibantingnya.Dia berjalan kembali menuju tempat Belinda dan Axel menunggu. Wajahnya merah padam menahan amarah dan rasa malu.Baru saja, Julian merasa bangga karena dapat menyenangkan istri dan anaknya. Namun, kesenangan itu tiba-tiba lenyap karena kakaknya tak mau memberinya uang tambahan.“Uang saku tiga bulan cuma satu miliar? Hah!” Julian tertawa singkat tak percaya. ”Kenapa tidak bilang dari awal, sialan?!” Julian terus-menerus mengumpati Lia sepanjang jalan.Belum ada satu minggu, Julian sudah menghabiskan uang sebanyak itu, tapi jumlah tersebut terlalu kecil untuknya. Dan … bagaimana dirinya bisa bertahan selama tiga bulan ke depan tanpa uang?Menghidupi diri sendiri saja tak akan bisa, apalagi menafkahi keluarga kecilnya? Julian terlalu malu jika harus meminta uang kepada sang istri.Uang … benar … kertas tipis konyol itu dapat mengubah segalanya.‘Belinda tidak boleh sampai tahu kalau aku tidak
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Dinas Rahasia

Julian terlihat keluar dari hotel bersama wanita yang sepantaran dengan ibunya. Tak ada tanda-tanda risih ketika tangan kokohnya menggandeng wanita berpenampilan glamor itu masuk ke dalam mobilnya.Suara alarm di ponsel menandakan bahwa Julian harus menyudahi pekerjaannya. Dia segera mengantar wanita itu pulang ke rumah, lalu melesat menuju sekolah Axel.“Axel sudah lama menunggu Papa?” tanya Julian tatkala melihat sang putra sedang duduk di bangku depan TK RnR bersama Ravi. “Aku baru saja keluar, Pa. Bagaimana dengan pekerjaan Papa?”Julian tersenyum tipis. Masih aneh rasanya memiliki seorang anak di sisinya.Selama ini, tak ada yang memperhatikan dirinya selain Tristan. Dengan adanya Axel, Julian tak lagi merasakan kesendirian. Bukan hanya itu saja, Axel juga sangat pintar dan perhatian padanya.Julian tak ingat, sejak kapan dirinya mulai merasa nyaman ketika berada di sisi Axel?“Papa akan bekerja lagi setelah mengantar Axel pulang nanti. Kamu mau langsung pulang atau main ke rumah
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

Pembalasan Belinda

“Aku hanya tidak ingin kamu jatuh dalam sandiwara Julian. Kita berdua tahu sifat Julian selama ini. Aku khawatir, dia akan menyakiti Axel ... dan kamu,” ungkap Tristan.“Kamu tidak perlu ikut campur masalah rumah tanggaku, Tristan.” Belinda tak lagi memanggil Tristan dengan hormat karena merasa kesal dengannya.Belinda seharusnya lega setelah melihat foto Julian bersama beberapa wanita yang berbeda sedang memasuki sebuah hotel. Dia bisa segera melayangkan gugatan cerai dan berpisah dengan Julian menggunakan foto-foto itu. Setelahnya, dia bisa hidup berdua bersama Axel seperti sebelumnya.Akan tetapi, kenapa dadanya terasa sangat sesak dan panas?Apakah itu pekerjaan yang Julian maksud saat berpamitan dengannya? Menemani para wanita di hotel?Belinda ingin berpikiran positif pada sang suami. Namun, Julian dulu juga mau melayani hasratnya menggantikan Rangga.Dan … mengingat betapa bergairahnya Julian setiap kali bersamanya, Belinda tak dapat menyangkal pikiran buruknya lagi.Melihat Bel
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

Pulang Lebih Cepat

“Tidak! Jangan ke sini!” pekik Belinda.Julian menghentikan langkah di depan ranjang, lalu berbaring santai. Dia hanya bercanda, tapi … “Kenapa kamu panik sekali? Apa kamu malu jalan bersamaku di depan teman kerjamu?” tuduh Julian.Belinda tersenyum meskipun sebenarnya sedang menahan kegugupan. “Tentu saja tidak. Kenapa aku harus malu? Aku justru ingin memamerkan suamiku di depan orang-orang. Aku hanya tidak mau kalau kamu sampai meninggalkan Axel sendirian, Sayang,” ucap Belinda halus.Julian tersenyum singkat. Entah mengapa, hatinya menjadi sangat senang ketika mendengar ucapan Belinda yang ingin memamerkan dirinya pada semua orang. Baru kali ini Julian merasa dibanggakan seseorang, setelah sekian lama hanya dibanding-bandingkan dengan Rangga.Apalagi, sang istri memanggilnya … sayang? Julian tidak salah dengar, bukan?Apakah Belinda sudah benar-benar jatuh cinta padanya? Julian menerka-nerka gelagat sang istri.“Kamu sedang merayuku? Aku bukan Rangga Cakrawala yang pantas dipamerkan
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

Emosi Belinda

"Julian! Apa yang kalian lakukan? Di mana Axel?!" bentak Belinda berapi-api.Wanita yang ada di dekat Julian segera menjauhkan diri dari Julian. Dia menunduk takut melihat Belinda yang sedang marah. Ternyata, Belinda lebih menyeramkan jika dilihat secara langsung walaupun cantik, pikir wanita itu."Linda, kamu sudah pulang? Kenapa tidak bilang dulu padaku? Aku bisa menjemput-""Diam, Julian! Aku hanya meninggalkanmu sebentar dan kamu berani-beraninya membawa wanita lain masuk ke dalam apartemenku?!" pekik Belinda."Mbak- Bu ... Kak, ini ... hanya salah paham." Wanita itu berusaha menjelaskan."Diam kamu!" bentak Belinda sambil menunjuk-nunjuk si wanita.Selama lima tahun, Vina selalu membimbing Belinda agar selalu bersabar. Belinda juga sudah banyak berubah dan sering meniru Vina agar orang-orang tidak terus-menerus membencinya.Akan tetapi, malam ini, semua kembali seperti semula. Mau berubah sebanyak apa pun, Belinda tetaplah Belinda. Jika merasa benar-benar terusik, Belinda bisa m
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

Pekerjaan Julian

"Temanmu mungkin salah lihat ... aku tidak pernah menginap ke hotel bersama wanita. Untuk apa aku mencari wanita lain kalau pulang ada istri yang melayani? Aneh-aneh saja ...." Julian mengacak-acak rambut Belinda, lalu tidur meringkuk di kasur.Tak mungkin Julian mengatakan pekerjaannya kepada Belinda. Dia tak mau kehilangan muka di depan istrinya yang memiliki pekerjaan lebih baik darinya."Semua pria hidung belang mengatakan hal yang sama dengan ucapanmu barusan! Katakan, Julian ... apa yang kamu kerjakan selama ini di luar rumah?" desak Belinda tak sabar karena Julian malah mengabaikan dirinya."Kamu tidak perlu tahu. Yang penting, pekerjaanku tidak merugikan orang lain," jawab Julian ambigu.'Bercinta dengan para wanita juga tidak merugikan mereka. Justru kamu memberi kesenangan kepada mereka,' batin Belinda.Belinda meraup udara sebanyak-banyaknya untuk mengisi paru-parunya yang terasa panas. Dia masih lelah dari perjalanan panjang dan langsung berteriak-teriak seperti orang gila,
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more

Firasat Buruk

"Di mana orang itu?" geram Rangga.Sudah satu jam berlalu, Julian belum muncul untuk menjemput Axel. Rangga terpaksa membolos kerja dan menemani keponakannya yang menunggu Julian sendiri."Om Rangga pulang saja. Aku akan menunggu Papa sendiri," kata Axel. Dia merasa tak enak hati melihat pamannya kesal."Ikut bersama Om pulang saja, ya," bujuk Rangga.Sejak tadi, Rangga juga meminta Axel agar ikut pulang ke rumahnya. Akan tetapi, Axel menolak karena masih mau menunggu sang ayah."Papamu mungkin sedang sibuk. Axel juga belum makan siang, bukan?""Iya, Axel, main ke rumahku saja. Sebentar lagi, Kak Rachel juga pulang. Kita sudah lama tidak main bertiga," ajak Ravi.Axel ingin sekali menangis. Tetapi, dia menahan agar air matanya tak mengalir keluar.Axel tahu bagaimana kondisi Julian dan sangat takut jika terjadi sesuatu padanya. Axel sangat ingin berseru kepada Rangga dan memberi tahu bahwa ayahnya sedang sakit. Tetapi, Julian sudah berpesan padanya agar merahasiakan itu dari semua ora
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more

Julian dan Vina

"Kenapa Papa belum ... pulang-pulang, Ma? Robotku ... rusak ... dari Papa." Axel menangis sesenggukan sambil berusaha melekatkan lagi robotnya.Gagal ... robot itu tak bisa disatukan lagi."Ini cuma mainan. Nanti Mama belikan lagi. Sudah ... jangan menangis ... Axel harus sekolah besok. Nanti mata Axel bengkak." Belinda memeluk putranya, mengusap-usap punggung kecil itu.Dia lantas mengangkat Axel naik ke atas ranjang dan menarik selimut. Dibelainya pipi Axel yang sangat basah akibat air mata kekhawatiran memikirkan ayahnya."Tadi Papa telepon sebentar. Dia sedang ada urusan penting yang harus dilakukan dan tidak bisa mengangkat teleponnya sekarang. Kata Papa, Axel harus berani tidur sendirian malam ini."Belinda merasakan kain di dadanya basah. Axel masih menangis tanpa suara sambil memeluknya."Mama akan menemani Axel malam ini," sambung Belinda.Bohong .... Axel tahu, Belinda sedang membohongi dirinya. Lalu di mana ayahnya sekarang? Axel masih khawatir karena robot pemberian Julian
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
30
DMCA.com Protection Status