Home / CEO / Presdir Tampan Itu Ayah Anakku / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of Presdir Tampan Itu Ayah Anakku: Chapter 271 - Chapter 280

298 Chapters

Para Pengkhianat

"Saya dengar, Anda baru saja mengalami kecelakaan. Saya-" Suara Tristan tersekat dalam tenggorokan.Sepanjang hari setelah mendengar kondisi Julian yang memburuk setelah kecelakaan, tak bisa dipungkiri, Tristan tak bisa berhenti memikirkan keadaan Julian.Peduli? Tentu saja Tristan masih peduli kepada Julian. Sampai kapan pun, Julian akan selalu ada di hati Tristan sebagai seorang keluarga.Hanya Julian satu-satunya orang yang menganggap dirinya keluarga. Begitu pula dengan sebaliknya, Julian merupakan satu-satunya keluarga yang Tristan miliki.Hingga kepercayaan Julian padanya hilang karena Tristan memilih jalan yang menurutnya benar. Dan Tristan masih memercayai jika Julian tak akan pernah berubah setelah hukuman yang didapatkannya.Akan tetapi, setelah menyaksikan wajah hangat yang sudah lama tidak Julian perlihatkan kepada semua orang ketika memeluk Belinda, keyakinan Tristan memudar. Mungkin, Julian sudah benar-benar berubah ... karena itu, Tristan memberanikan diri menemui Julian
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

Pria yang Tersakiti

"Pak ... apa yang Anda lakukan?!" Desi mendorong pelan Julian tanpa membuatnya terjatuh. "Sadar, Pak!"Gadis itu awalnya takut karena dia mendengar banyak berita buruk tentang Julian. Apalagi, Julian sedang mabuk dan entah apa yang dilakukannya tadi saat di ruang bawah tanah sampai berteriak-teriak.Akan tetapi, Desi berubah pikiran setelah menyaksikan sendiri keadaan Julian sekarang. Ketakutannya tiba-tiba menguap entah ke mana.Benarkah pria di hadapannya seorang kriminal kejam?Julian lebih terlihat menyedihkan daripada seperti kata orang-orang yang menyebutnya sebagai pria tak berperasaan. Desi menjadi iba dengan majikan barunya itu. Dia lantas mendudukkan Julian yang menangis tanpa suara dengan membentuk mulutnya seperti sedang tertawa. Dia pun menepuk-nepuk punggung Julian seperti menenangkan anak kecil yang sedang bersedih."Saya akan mengambilkan kotak obat dulu."Tak berselang lama, Desi kembali sambil berlari membawa kotak obat. Wajahnya mengernyit tatkala membersihkan serpi
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

Dalam Kegelapan

"Aku mengerti." Tristan melepaskan Belinda dan kembali duduk di kursi kebesarannya. Dia tak mampu melihat Belinda lagi setelah mendapat penolakan yang menyakitkan.Belinda masih menatap Tristan penuh penyesalan. Meskipun telah banyak menolak pria di masa lalu, tetapi Tristan berbeda. Tristan adalah orang yang penting untuknya dan Julian.Apakah Tristan akan baik-baik saja setelah ini? Belinda tak ingin menyakitinya lebih dalam. Kemudian dia memutuskan sesuatu ....Belinda berjalan mendekati meja kerja Tristan. Pria itu terlihat sudah kembali fokus pada pekerjaan. Walaupun sebenarnya hanya untuk menunjukkan kepada Belinda bahwa dirinya baik-baik saja.Belinda duduk dan mengambil berkas dari hadapan Tristan. "Izinkan aku mengundurkan diri dari tempat ini kalau kamu merasa tidak nyaman melihatku setiap hari."Tristan menatap Belinda dalam. "Tidak perlu. Bekerjalah seperti biasa. Kamu butuh uang untuk menghidupi anak dan ... suamimu." Dia menarik lagi lembaran kertas dari tangan Belinda."
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

Cahaya Hati

Jahat?"Benar ... aku adalah orang jahat, kamu baru tahu itu?" gumam Julian. "Aku tidak akan dihukum jika aku bukan orang jahat. Semua juga tahu itu ... apa kamu sudah melupakannya?"Suara langkah kaki Belinda mulai menjauh. Kemudian tak lagi terdengar ... mungkin karena lamunan yang menenggelamkan pikiran Julian.Sebuah kenangan yang sama mulai merasuk dalam benaknya. Langkah-langkah kaki menjauh dari tempat yang dulunya penuh tawa dan kehangatan di ruangan itu.Setelah Rumi, nenek yang Julian yakini menjadi satu-satunya orang yang peduli padanya tutup usia, Mahendra pernah berkata, 'Mau sampai kapan kamu di sini menangisi nenekmu? Kakek akan pindah dari sini. Tempat ini terlalu memuakkan untuk ditinggali.'Mahendra pergi meninggalkan dirinya di tempat itu.Rangga kecil juga mengucap kata-kata yang hampir sama dengan kakeknya, 'Aku akan pergi dengan Kakek, Kak. Selamat tinggal ....'Hari itu, untuk terakhir kalinya Rangga Cakrawala memanggilnya kakak. Rangga berubah setelah kehilangan
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

Keterbukaan

Julian membelai surai Belinda yang bersandar di lengannya. Mata Julian memandang langit-langit putih dengan bercak kehitaman dengan tatapan kosong.Pengaruh alkohol mulai menghilang berkat permainan panas yang membuatnya berkeringat. Lalu hawa dingin menerpa tubuhnya tanpa sehelai kain menutupi."Pakai bajumu, Sayang. Nanti kamu sakit," ujar Julian dengan suara lirih dan penuh perhatian."Hem ...." Belinda bangun untuk mengambil pakaian mereka. Kemudian mengibaskan dengan kencang guna menyingkirkan debu-debu yang menempel pada kain pakaian.Julian menoleh ke arah Belinda yang sedang memakai pakaian. Gerakan yang sebenarnya biasa saja itu terlihat begitu sensual di mata Julian.Jakun Julian naik turun saat mengagumi lekukan tubuh Belinda. Dia lalu menghela napas berat seraya mengusap wajahnya dengan kasar.Kalau bukan karena sakit di punggungnya, Julian sudah menarik Belinda dan kembali menggaulinya. Dia tak tega minta pada Belinda untuk melayaninya lagi. Istrinya terlihat kelelahan kar
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

Hampir Harmonis

Tidak muat? Terlalu besar?? Kelihatan enak???Rangga terngiang-ngiang oleh pergumulan panas bersama Vina setiap malam. Bisa-bisanya Vina mengucap kata-kata nakal yang hanya boleh didengar Rangga itu kepada pria lan! Terlebih lagi, pria itu adalah Julian!!Rangga masuk ke ruangan itu dengan menahan amarahnya sebisa mungkin. "Sayang, apa yang kamu lakukan di sini berdua dengannya?" Dia bicara setenang dan sepelan mungkin.Vina sontak berdiri dan berbalik ke arah Rangga. Badannya berpindah tempat duduk ke sofa yang lebih jauh dari Julian."Ada apa, Mas? Vira sudah tidur?"Meskipun Vina melakukannya dengan samar, Rangga dapat melihat itu. Kenapa Vina sangat terkejut sampai berpindah duduk?Rangga ikut duduk, menatap Julian dari kepala hingga ujung kaki berulang kali. Julian sedang merapikan ujung kaosnya, lalu menepuk-nepuk perutnya. Wajah Rangga seketika mengernyit tak senang."Apa lihat-lihat?!" sentak Julian."Ini rumahku. Terserah mataku mau melihat apa pun yang ada di sini. Untuk apa
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more

Tak Sebanding

Belinda baru saja terbangun dan langsung mencari suaminya yang sudah tak ada di kamar. Kerongkongannya yang terasa kering, memaksa kaki Belinda untuk pergi mengambil air minum di ruang makan."Des, jangan lama-lama ... masukkan sekarang!" titah Julian."Saya takut, Pak." Suara Desi terdengar bergetar.'Julian dan Desi? Di mana mereka? Apa yang sedang mereka berdua lakukan?'Julian telah bercerita perihal tangannya yang terkena kaca, juga tentang pelayan mereka yang bernama Desi itu membantu Julian, serta mendengar keluh kesah suaminya. Belinda yang awalnya masih setengah tidur pun langsung tersadar begitu mendengar suara-suara aneh Julian dan Desi. Apa yang mereka lakukan? Apakah Desi tidak hanya sekedar membalut luka Julian, melainkan juga membalut luka di hatinya?Mendengar pikiran buruknya, Belinda gegas mencari arah suara Julian. Dadanya bergemuruh hebat tatkala mendengar ucapan-ucapan Julian yang terdengar intim dengan pelayannya."Ah ... begini saja tidak bisa. Ini memang mengg
last updateLast Updated : 2023-09-18
Read more

Suami Sempurna

"Pak Julian, jangan minder, Pak ... saya saja jadi pelayan tetap percaya diri," celetuk Desi. "Bu Linda ke mana? Cuma ada Pak Rangga di sana."Julian tak mengindahkan kata-kata Desi. Dia sibuk menghitung pendapatan yang diperolehnya sejak tadi pagi.Hampir mencapai lima juta. Persediaan bahan makanan pun juga hampir habis. Julian sedih sekaligus senang karena dagangannya laku keras."Ternyata, sesulit ini mencari uang." Julian mendesah lelah, lalu menyodorkan dua lembar uang ratusan ribu untuk Desi. "Buat jajan bersama Arin.""Asyik! Terima kasih, bosku ...." Desi dan Arin langsung pergi selagi stan mereka masih sepi.Biasanya, Julian tak pernah menghitung berapa pun pengeluaran yang dia gunakan. Menghabiskan bermiliar-miliar uang perusahaannya tanpa rasa bersalah, tak juga peduli dengan proses orang tua atau kakeknya menghasilkan uang tersebut.Kini, hanya mengeluarkan uang dua ratus ribu saja terasa terlalu banyak baginya. Dia ingin memberi uang jajan lebih banyak untuk dua pelayan y
last updateLast Updated : 2023-09-18
Read more

Sesuai Kemampuan

"Lumayan ... sering-seringlah menjaga gengsimu, Rangga Cakrawala." Julian meninggalkan toko pakaian mewah itu dengan senyum tipis.Julian sangat mengenal Rangga. Semakin dipaksa, maka Rangga semakin menolak. Julian pun tak jadi membayar sewa stan yang lumayan menguras kantongnya.Apakah Julian malu? Tentu saja tidak ....Untuk saat ini, Julian akan menebalkan muka hingga dirinya menjadi sukses melebihi Rangga. Apalagi, Belinda sudah menyatakan jika dia tak malu dengan profesi Julian sekarang.Semangat Julian berkobar setelah mendapatkan dukungan dari sang istri. Masa bodoh dengan apa kata Rangga ... yang penting, dirinya untung.Julian menggunakan dana pembayaran stan untuk mentraktir dua pelayan dan sopirnya makan. Juga membelikan mainan untuk Axel. Bukan mainan mewah seperti sebelumnya, tetapi Julian senang bisa membelikan putranya dari hasil kerja kerasnya sendiri."Janu, kita mampir belanja dulu," perintah Julian pada sang sopir."Baik, Pak.""Sebentar lagi, kita akan segera kaya
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

Si Galak

Di saat suasana hati Julian sedang bagus karena punggungnya sudah hampir pulih dan dapat memuaskannya, Belinda mulai bicara pelan-pelan pada suaminya."Vina tadi mengajak kita piknik bersama akhir pekan nanti. Biasanya, sebulan sekali kami berkumpul di taman hiburan RnR dengan seluruh keluarga kita.""Oh ....""Kenapa hanya 'oh' saja, Sayang? Kamu juga harus ikut, ya?" pinta Belinda.Julian telah banyak melewati waktu di penjara sendiri tanpa tahu dunia luar. Dia baru tahu jika ada acara seperti itu. Sejak dulu, Keluarga Cakrawala jarang berkumpul kalau bukan membahas masalah seputar bisnis. Mahendra pun hanya memedulikan Rangga dan hampir tak pernah bertanya keseharian Julian.Mungkin, karena dirinyalah semua Keluarga Cakrawala tak bisa berkumpul sebelumnya. Rangga dan Mahendra selalu tak menyukai kehadirannya. Julian malas jika dianggap sebagai perusak suasana terus-menerus."Akhir pekan nanti aku banyak pesanan, Sayang. Kamu dan Axel saja yang ke sana." Julian memang mendapatkan p
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more
PREV
1
...
252627282930
DMCA.com Protection Status