Home / CEO / Presdir Tampan Itu Ayah Anakku / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of Presdir Tampan Itu Ayah Anakku: Chapter 241 - Chapter 250

298 Chapters

Maaf?

'Om, papaku ada di rumah dan sedang bertengkar dengan Mama. Aku takut, Om.' Axel menelepon Rangga lima belas menit sebelumnya.Rangga yang kebetulan sudah sampai di rumah sakit bersama Vina, langsung minta izin menjemput Axel sebentar. Tentunya, Vina ingin ikut ke sana, Rachel dan Ravi pun juga ingin segera bertemu Axel, tetapi Rangga tegas melarang.Selama lima tahun, Rangga selalu mendapat laporan mengenai Julian di penjara. Orang-orang suruhan Rangga mengatakan jika Julian selalu bersikap baik, tak banyak tingkah, dan lebih sering sendiri dalam dua tahun terakhir.Biarpun apa yang dikatakan mereka mungkin benar, Rangga tak bisa membiarkan dirinya lengah. Rangga selalu beranggapan jika Julian tak akan pernah bisa berubah sepenuhnya, berkebalikan dengan pendapat Vina.Vina terus-terusan mengingatkan Rangga agar tidak gegabah saat menghadapi Julian. Istrinya itu percaya jika Julian sudah merenungkan semua kesalahannya selama di penjara. Menghabiskan waktu selama lima tahun di penjara
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Kecurigaan Belinda

Belinda terbangun gelagapan sambil terduduk. Napasnya tersengal-sengal seperti habis berlari-larian karena mimpi buruk. Dia melihat sekeliling ranjang, tak ada Julian di sisinya."Hanya mimpi?" gumam Belinda seraya bernapas lega.Mimpi sebelumnya kembali terjadi. Belinda sampai tak bisa membedakan realita yang ada.Melihat jam di dinding kamar, Belinda kembali panik. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, bagaimana dirinya bisa ketiduran di saat Axel belum makan malam?'Bagaimana aku bisa tidur di kamarku? Bukankah Rangga tadi datang ke sini? Tidak ... itu pasti hanya mimpi,' batin Belinda menyangkal kenyataan.Belinda pun buru-buru bangun untuk membeli makanan untuk Axel. Namun, ketika Belinda sampai di depan, dia melihat Julian masih ada di sana bersama Axel.'Jadi, ini semua bukan mimpi?'Belinda terkulai lemas bersandar di dinding. Dia menatap hampa Julian dan Axel yang sedang makan malam bersama.Axel yang biasanya pendiam, terlihat banyak bicara dengan sang ayah. Menceritak
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Keponakan Baru

“Jangan macam-macam, Julian!” pekik Belinda.Belinda sudah siap menjauh ketika Julian mendekat ke arahnya. Mata Julian lekat memandang dirinya, tanpa berkedip atau mengerling ke arah lain.Jantung Belinda berdenyut-denyut dengan cepat seraya menggeser badan dengan cepat. Belinda pikir, Julian akan mengikuti pergerakannya. Namun, Julian hanya melewati dirinya, lalu berbaring di ranjang seraya membuang napas panjang.“Apa yang kamu pikirkan? Jangan macam-macam bagaimana?” Julian pura-pura tak mengerti.“Kamu … mau apa tidur di sini? Ada sofa di depan. Aku tidak mau tidur denganmu!” bentak Belinda.“Istri mana yang tega membiarkan suaminya kedinginan dan badannya sakit karena tidur di sofa? Tenang saja, aku tidak akan menyentuhmu malam ini,” kata Julian dengan entengnya.Wajah Belinda merah padam. Malu karena ternyata Julian tidak akan melakukan sesuatu padanya.“Besok saja kalau mau melakukan itu. Aku benar-benar lelah saat ini,” lanjut Julian.“Hah! Siapa juga yang ingin melakukan itu d
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Pemberian Suami

“Dengan siapa Julian bicara?” gumam Belinda.Dari cara Julian bicara dengan seseorang di telepon melalui ponsel miliknya, Belinda jadi berpikir jika Julian benar-benar ingin membangun rumah tangga harmonis dengannya. Haruskah Belinda memberi Julian kesempatan hanya dengan sepenggal kalimat yang dia dengarkan?Belinda tak punya waktu untuk memikirkan jawabannya. Dia gegas berbalik dan kembali ke kamar perawatan Vina sebelum Julian memergoki dirinya tak sengaja menguping.Saat Julian kembali, dia langsung mengembalikan ponsel Belinda. “Aku tadi pinjam sebentar,” kata Julian.“Hem.” Belinda merespon singkat.Belinda mengotak-atik ponselnya untuk mencari tahu dengan siapa Julian bicara sebelumnya. Namun, Julian tak meninggalkan jejak apa pun di daftar panggilan, dan hanya ada beberapa foto baru yang menunjukkan kebersamaan mereka.“Kita pulang sekarang. Vina harus banyak istirahat,” ajak Julian.Tak ada pilihan selain mematuhi Julian, bukan? Setidaknya, hanya untuk saat ini.Selepas dari r
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

Monster

“Pak Rangga.” Tristan menunduk hormat.Tristan kini tampak lebih dewasa dengan rambut-rambut halus di sekitar mulut dan dagunya. Badannya pun lebih berisi setelah menghabiskan waktu selama tiga tahun lamanya di penjara.Hukuman Tristan jauh lebih ringan dibanding dengan Julian. Setelah keluar penjara dua tahun lalu, anak buah Rangga menjemput Tristan dan membawanya ke luar negeri. Rangga sendiri yang meminta Tristan bekerja untuknya, mengembangkan RnR Group di beberapa negara lain.Tak ada yang tahu bahwa Tristan telah keluar dari penjara dan mengelola perusahaan cabang milik Rangga, kecuali Vina tentunya. Bahkan, Belinda pun tak tahu kapan tepatnya Tristan keluar dari penjara.Bukan maksud Rangga dan Vina menyembunyikan fakta tersebut. Namun, Tristan sendiri yang tak mau ada yang tahu di mana dirinya berada.“Bagaimana kondisi perusahaan di sana?” tanya Rangga sembari duduk, diikuti oleh Tristan.“Semua berjalan baik, Pak. Para investor merasa puas dengan proyek terakhir kita dan akan
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

Mudah Berubah

Belinda menatap nanar langit-langit di atasnya. Tulang-tulang di badannya terasa ngilu dan nyeri. Julian begitu kasar memperlakukan dirinya. Semakin kuat Belinda memberontak, maka semakin hebat pula Julian mendesak.Setelah puas menikmati tubuh sang istri, Julian sekarang sedang duduk santai bersandar di kepala ranjang sambil mengotak-atik ponsel dengan senyuman. Seakan tak pernah melakukan kesalahan apa pun.Julian meletakkan ponsel di nakas setelah beberapa lama, lalu menggeser badan hingga tidur sejajar dengan Belinda. Dia memeluk Belinda dari samping dan memberikan kecupan ringan di kening Belinda.“Masih sakit?” tanya Julian sambil membelai lembut rambut Belinda.Belinda memejamkan mata dan berguling memunggungi Julian. Julian mengikuti pergerakan Belinda, lalu memeluknya dari belakang. Dengan penuh kelembutan, Julian mengusap-usap bekas kemerahan akibat tangan kasarnya.“Kamu marah padaku?” tanya Julian.Karena tak mendapatkan jawaban satu pun, Julian kembali bertanya, “Kamu sung
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

Direktur Baru

Belinda terkejut bukan main saat melihat Tristan tiba-tiba berdiri di hadapannya. “Tristan … kamu ….” Kenapa dirinya merasa sangat senang hingga berdebar-debar kencang karena melihat Tristan setelah sekian lama tak berjumpa?Tak hanya Belinda, jantung Tristan seakan melompat-lompat hendak keluar dari tempatnya karena dapat melihat wajah cerah Belinda lagi.Sebelumnya, Tristan sangat percaya diri akan mendekati Belinda. Ada dorongan besar untuk menarik wanita itu ke dalam pelukan karena kerinduan yang mendalam.Akan tetapi, ketika berhadapan langsung dengan Belinda, Tristan membeku di tempat. Tangan Tristan begitu dingin dan bibirnya terasa kelu saat ingin mengucap sesuatu.“S-sejak kapan …” Belinda menelan ludah susah payah sebelum melanjutkan ucapannya, “sejak kapan kamu dibebaskan? Kenapa kamu selalu menolak kunjunganku? Bagaimana dengan kejadian penusukan waktu di dalam sana? Dan kenapa kamu ada di sini sekarang?” Belinda tak bisa menahan semua pertanyaan yang terlintas dalam benakn
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

Murid TK Dewasa

Hangat. Akhirnya Tristan dapat merasakan kehangatan wanita yang sangat dia rindukan. Wangi rambut Belinda seolah membius Tristan sehingga dirinya tanpa sadar memeluk semakin erat.Dalam sekejap, Tristan membalik tubuh Belinda sampai menghadap dirinya. Sorot mata Belinda yang menatap lurus padanya, membuat Tristan mencondongkan wajah mendekat."Tristan ..." Belinda segera mundur sambil mendorong dada bidang pria itu. "Maksud saya … Pak Tristan. Apa yang akan Anda lakukan?"Belinda tentu senang bertemu lagi dengan Tristan. Namun, dia merasa sedang melakukan kesalahan jika tak segera menghentikan Tristan.Biarpun Belinda tak mencintai Julian, dia masih ingat bahwa dirinya masih berstatus istri orang. Jangankan Tristan, kepada Bima yang bertahun-tahun mengejar cintanya pun, Belinda enggan membuka hatinya.Sudah cukup Belinda melakukan banyak kesalahan beberapa tahun silam. Dia tak ingin mendapat hukuman karena mengkhianati pernikahan dengan Julian. Terlebih lagi, Belinda tak ingin jika A
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Pertentangan Rencana

Tristan menghadap pada dinding kaca dan melihat pemandangan di bawahnya. Julian saat ini tengah membukakan pintu mobil untuk Belinda, lalu mendudukkan Axel di kursi penumpang depan.Kehangatan yang ditunjukkan keluarga Belinda itu membuat Tristan merasakan nyeri di dada. Bukankah dirinya akan ikut bahagia apabila tiga orang yang berarti bagi hidupnya juga menemukan kebahagiaan mereka?Namun, kenapa Tristan merasa tak senang melihat kebahagiaan itu?Mungkin, karena Tristan sangat mengenal Julian Cakrawala, dan dia sangat yakin jika Julian tak akan semudah itu berubah. Ditambah lagi, Julian masih belum dapat memaafkan dirinya yang telah berkhianat.Tristan juga mengingat ancaman Julian yang tak akan membiarkan dirinya bahagia sampai kapan pun. Julian pun tahu sekali apa yang menjadi kebahagiaan Tristan setelah menghabiskan waktu bersama Belinda dan Axel dulu, sampai berani membohongi pria yang telah dianggap sebagai saudaranya sendiri.Sebuah pertanyaan mengusik pikiran Tristan. Lalu … b
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Strategi Senyap

"Cuma ini, Mas, yang kamu tulis?" Vina baru saja selesai membaca tulisan tangan Rangga di buku harian mereka. Tak ada satu kata pun yang menceritakan tentang Tristan.Vina jadi merasa sebal. Mereka menggunakan media yang dapat digunakan bersama agar bisa mencurahkan sesuatu yang tak bisa dikatakan secara lisan. Juga sebagai catatan mereka berdua agar dapat dikenang sepanjang masa.Lalu apa gunanya mencurahkan isi hati ke dalam kertas kalau tak ada kejujuran di dalamnya?"Hanya itu yang aku lakukan hari ini dengan Julian, Sayang. Julian selalu menyindirku dan memelototi aku, Sayang," adu Rangga seraya mengusap-usap kepalanya di dada sang istri."Julian sudah tidak bisa berbuat macam-macam lagi. Semua pengeluaran Julian dicatat oleh Kak Lia. Bukannya tadi Mas Rangga kelihatan akrab dengannya?"Rangga menarik wajahnya untuk menatap wajah sang istri yang selalu dirindukannya. "Julian itu licik, Sayang. Dia bisa memanipulasi pengeluarannya dengan menggunakan alasan untuk memenuhi kebutuhan
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
30
DMCA.com Protection Status