Home / CEO / Presdir Tampan Itu Ayah Anakku / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Presdir Tampan Itu Ayah Anakku: Chapter 221 - Chapter 230

298 Chapters

Reuni

"Yang benar saja, Mas! Masa aku pakai baju seperti ini?" Vina melemparkan diri ke atas ranjang dan membuang gaun yang dipilihkan Rangga ke atas kepalanya."Tidak suka warnanya?" tanya Rangga pura-pura tak mengerti."Ini kebesaran, Mas! Cocoknya untuk selimutan. Aku tidak jadi berangkat saja. Biar nanti aku minta nomor guruku kepada Juna. Dia pasti mau mengantarku ke sana," pancing Vina.Rangga membuka lemari kecil dan bersiap mengambil alat-alat mainan pemberian Martha seraya bertanya dengan nada mengancam, "kamu mau selingkuh dengan pria yang namanya Juna Juna itu?"Mata Vina membeliak. Dia hanya ingin supaya Rangga mau membebaskan dirinya berpakaian sesuka hati. Lagi pula, semua bajunya tak ada yang seksi."Tidak, Mas! Habisnya, Mas Rangga keterlaluan sekali! Aku 'kan mau bertemu teman-temanku. Aku dulu sering diejek teman-teman sekelasku karena tidak punya baju-baju bagus kalau ada acara sekolah. Masa sekarang pakai baju seperti ini." Sudut mulut Vina melengkung ke bawah, mirip Rac
last updateLast Updated : 2023-08-19
Read more

Kejutan Kecil

Selagi Vina masih terkejut dengan hubungan antara Anggara dan Olivia, orang lain datang mendekat pada mereka. "Aduh, Liv, tolong aku ... ada barangku yang ketinggalan di ruang B1. Aku sedang sibuk mengurus yang lain bersama panitia lain.""Aku juga sibuk tahu!" tolak Olivia."Vina ... kamu bisa membantuku? Cuma mengambilkan kotak-kotak kado yang akan digunakan untuk salah satu hadiah kejutan nanti setelah permainan.Vina sebenarnya enggan karena niatnya datang hanya untuk bicara dengan mantan gurunya. Namun, Pak Romi juga belum datang. Tak ada salahnya membantu teman."Baiklah ...," jawab Vina.Oliva tentunya ingin merekam adegan di mana dirinya dapat mempermalukan Vina. Dia pun berinisiatif membantu agar dapat melihat secara langsung."Tunggulah di tempat para guru dulu, Vin. Aku ke tempat panitia sebentar, lalu membantumu karena kotak kadonya cukup banyak," ujar Olivia.***Di tempat parkiran, Rangga baru saja selesai menelepon rekan bisnisnya. Dia medengkus kesal dan keluar dari mo
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

Acara Utama

Cairan putih kental membasahi kepala, lalu turun dengan cepat hingga menutupi tubuhnya. Rangga menggeram marah tatkala jas hitamnya terkena percikan noda.Di samping Rangga, Juna ternganga melihat temannya basah kuyup terkena cat putih. Kedua telapak tangannya terbuka dan mengambang di depan dada karena ikut terkena cat."Apa-apaan ini?!" bentak Rangga seraya melihat ketiga teman wanita Vina secara bergantian.Wajah Olivia dan Ayu terlihat pucat pasi. Sosok pria yang mereka idam-idamkan, berubah begitu menyeramkan dengan tatapan tajam yang seolah-olah melubangi jantung mereka."Siapa orang ceroboh yang menaruh cat di atas pintu?" Tangan Vina gemetaran karena sangat terkejut. Dia buru-buru mengambil tisu dari tasnya, lalu membantu Nadia bangun.Melihat tangan istrinya terkena cat dari lengan Nadia, Rangga segera menjauhkan Vina darinya. Dia mengusap telapak tangan Vina agar tak ternoda. Kemudian menggantikan Vina membantu Nadia berdiri.Juna mengambil kain dari dalam ruangan, lalu melin
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

Malu, Mas ....

"M-mas ... Vina Cakrawala itu siapa?" Mulut Vina ternganga, begitu juga dengan semua orang yang ada di sana. Bedanya, Vina terkejut oleh tindakan Rangga tanpa sepengetahuan dirinya. Sementara orang-orang itu terkejut oleh nominal yang disumbangkan Vina Cakrawala."K-kamu ... Siapa lagi?" Rangga menjadi gugup setiap kali tak sengaja membuat kesalahan kepada istrinya. Rangga tak ingin jika Vina sampai marah dan pergi meninggalkan dirinya. Terkadang, Rangga suka berpikir jauh karena terlalu mencintai Vina.Bayangan Vina hidup sendiri bersama Rachel tak jarang menghantui Rangga. Vina dapat hidup mandiri tanpa dirinya. Karena itu, Rangga selalu memikirkan segala sesuatunya secara berulang-ulang agar tak membuat Vina marah, kecewa, ataupun bersedih.Keringat Rangga bercucuran semakin deras tatkala melihat Vina melotot padanya. Ketika tahu ada acara donasi untuk panti asuhan, Rangga segera melihat catatan keuangannya. Biasanya Rangga menyumbang lebih dari itu. Dia tak merasa ada yang salah
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

Karma Buatan

"Maafkan saya karena gagal mendidik anak saya, Pak." Suara seorang pria paruh baya terdengar bergetar menahan kegugupan dan amarah kepada wanita di sampingnya.Gilang Haidar bersama anaknya, Nadia, kini duduk di hadapan Rangga sambil menundukkan kepala. Nadia telah menceritakan kepada Gilang atas perbuatan buruknya kepada istri Rangga, yang juga teman SMA-nya.Semalaman penuh Nadia dimarahi ayahnya. Sekarang, dia masih harus berurusan dengan Rangga lagi. Karena sikap buruk anaknya, Gilang yang selama ini selalu melakukan tugas dengan baik dan tanpa cela, namanya harus tercoreng oleh kebodohan anaknya sendiri."Kamu ingin mencelakakan istriku?" tuding Rangga kepada Nadia. Jelas sekali jika Nadia tahu apa yang terjadi malam kemarin."T-tidak, Pak.""Lalu siapa yang membuat ide gila menyiram istriku dengan cat itu?"Nadia lantas menceritakan semuanya tanpa terkecuali, termasuk keikutsertaan dirinya hendak mengejutkan Vina dan diam saja saat mendengar rencana kedua temannya. Informasi dar
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

Hukuman

"Bunda, lihat ... ada monstel jahat menyelang kota!" Rachel menunjukkan ponsel Mahendra pada Vina."Jangan kebanyakan mainan ponsel, Rachel," tegur Vina seraya mengambil ponsel Mahendra dari tangan Rachel.Dalam ponsel tersebut, sedang terputar video adegan Olivia tersiram cat dari lantai dua salah satu toko. Diakhiri dengan Olivia yang dibawa oleh polisi karena diduga mengambil barang-barang di tempat kerjanya. Vina kembali memutar video tersebut. Matanya melebar tak percaya ketika membaca judul pada berita yang menyebut Olivia adalah pencuri.Berita itu menjadi viral dalam semalam. Video amatir yang diambil salah satu pejalan kaki pun telah ditonton jutaan orang.Vina membuka sedikit mulutnya. Rachel melirik ibunya dan ikut-ikutan terkejut."Mengelikan, ya, Bunda? Aku takut ...." Bibir mungil itu mengatakan takut, tetapi Rachel sangat menikmati adegan di saat Olivia berusaha berdiri dan terpeleset jatuh berulang-ulang.Olivia berteriak memaki orang-orang yang hanya menonton dan tida
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

Tak Merasa Bersalah

"Ugh ...," erang Julian seraya memegangi perutnya.Tristan sontak bangun dan menekan perut Julian. Dia terlalu panik sehingga tak sadar jika Julian meletakkan tangannya di gagang pisau lipat yang menancap di perutnya."Pak, kenapa Anda sampai sejauh ini? Tolong! Pak Penjaga!" teriak Tristan.Para penjaga pun datang dan membawa Julian pergi untuk mendapatkan perawatan secepatnya. Tristan hendak mengikuti Julian, tetapi para penjaga mendorong dirinya masuk ke dalam sel lagi.Julian bukan orang bodoh yang akan melukai diri sendiri tanpa sebab. Dia hanya menusuk sedikit agar tidak mengenai organ dalamnya. Biarpun demikian, Julian masih dapat merasakan sakit yang begitu hebat.Julian menggertakkan gigi saat menanti dokter datang. seraya menyumpahi Tristan dalam hati.Selama ini, Julian hanya mempercayai Tristan seorang. Bahkan, hanya Tristan satu-satunya orang yang Julian anggap sebagai keluarga.Bisa-bisanya Tristan mengkhianati dirinya?!Bayangan Belinda dan Axel tiba-tiba terlintas dalam
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

Jumlah Buket Bunga

"Ini kamar kita, Mas?!" Vina menangkup mulutnya, lalu berbalik melihat sang suami yang melemparkan senyuman padanya."Suka?"Vina melangkah masuk ke dalam kamar. Manik coklat gelap miliknya berputar di setiap sisi ruangan. Beberapa perabotan nyaris tak terlihat karena tertutup begitu banyak buket bunga.Bunga berwarna-warni menghiasi setiap sisi ruangan. Semerbak harum yang beraneka ragam memanjakan indra penciumannya."Mas ... kamu ..." Vina menatap Rangga tak percaya, lalu berjinjit dan melingkarkan tangan di leher suaminya itu. "terima kasih, Mas."Rangga balas memeluk Vina dengan erat. Dia menunduk agar Vina tak perlu berjinjit, kemudian membenamkan wajah di ceruk leher istrinya. Hatinya selalu berdebar-debar tatkala Vina tersenyum hanya padanya. Entah sejak kapan, Vina mulai sangat berarti dalam kehidupan Rangga. Yang jelas, Rangga tak akan bisa hidup tanpa Vina di sisinya.Juga bayi kecil yang saat ini terbangun dan menangis keras. Vina segera melepaskan pelukan, lalu menggendon
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

Istana Cakrawala

"Ayo, Rachel harus tidur!" Rangga segera bangkit dan menggendong Rachel tinggi-tinggi seraya berjalan cepat menuju kamar putrinya itu.Sampai di kamarnya lagi, Vina sedang sibuk membereskan alas tidur bekas percintaan mereka. Rangga kembali mendekap istrinya dari belakang, lalu melepaskan kain dari genggaman tangan Vina."Tidak usah dibersihkan dulu, Sayang. Nanti juga kotor lagi. Kalau tiap selesai main dibersihkan, kasihan Bu Indah bisa kelelahan mencuci. Paling tidak, dia harus mencuci lima seprai dalam semalam," goda Rangga."Mas Rangga!" Vina berbalik untuk menggigit pipi sang suami. "Dasar mesum!"***Hari yang ditunggu-tunggu Rachel pun akhirnya tiba. Sudah lama Rachel ingin pergi ke taman hiburan yang dibuatkan Rangga untuknya dan baru hari ini dapat terlaksana.Bocah kecil itu kini sedang menunggu keluarganya bersiap-siap di dalam mobil baru Mahendra. Dia memakai kacamata buta warna parsial miliknya agar dapat melihat semuanya dengan warna-warna yang sesungguhnya."Om Doni ke
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

Berkat Anak

Mata Barra yang tampak merah dan berair itu berkedip-kedip dengan cepat. Sama seperti Nana yang kian erat memeluk lengan Dion dengan raut wajah haru.Vina pun akhirnya sadar dengan panggilan yang baru saja dia ucapkan kepada Barra. Dia tak sadar sebelumnya. Karena Nana terus memanggil papi pada Barra, Vina spontan mengikuti."Um, Pak Barra maksudnya." Vina mendadak canggung."Kenapa? Tadi sudah benar kamu memanggil Papi," protes Barra."Gara-gara dilihat semua orang, Kak Vina jadi malu 'kan!" sahut Nana."Itu tidak benar," kilah Vina.Acara kumpul keluarga yang biasa itu menjadi momen membahagiakan untuk Vina. Dia yang sejak kecil hanya memiliki Martha di sisinya, bisa merasakan canda tawa dengan keluarga besar berkat sang suami tercinta.Tak hanya Vina, Rangga pun merasakan hal yang sama. Meskipun selama ini dirinya hidup dalam tuntutan kakeknya, sekarang dia bisa merasakan arti sebuah keluarga yang sesungguhnya. Dan semua berkat kehadiran Vina."Lihat dia ..." Mahendra menunjuk Marth
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
30
DMCA.com Protection Status