"Sis, Sis. Lihat itu, Sis." Si Dudu menunjuk ke depan dengan suara yang terdengar kaget. Bahkan, setelah menunjuk, tangannya menepuk nepuk pahaku beberapa kali.Penasaran dengan apa yang di lihat oleh si Dudu, aku pun langsung langsung melihat ke depan. Dan betapa terkejutnya aku ... di sana terlihat sosok Angga dan beberapa orang. Ah, bukan beberapa. Tapi, banyak orang yang sebelumnya belum pernah aku lihat. Kini, berjalan beriringan dengan Angga, menuju ke arahku."I, itu Angga kan?" aku mengerjap. "Eh, maksud aku, itu ... mas Angga kan?" tanyaku dengan meralat nama panggilan untuknya. Suaraku sedikit kaku. Mungkin, efek kejut dari kedatangannya dan orang-orang yang ada di samping dan di belakangnya."Hooh, Sis. Itu, mas mu," kata si Dudu menjawab.Angga mendekat. Dan tanpa ku sadari, tiba tiba aja Angga sudah berada di depanku.Lagi lagi mataku mengerjap karena kaget."Malam, Sis," sapanya terdengar lembut.
Read more