Share

BAB 48. Kenapa dengan si Dudu?

Fokus, Sis. Fokus! Jangan gara gara Angga ganteng, kamu jadi gak fokus begini buatin pesanan orang. Kalau nasi gorengnya keasinan, atau mungkin kepedasan, atau malah hambar kayak perasaanku sama Reyhan sekarang, gimana?

Aih, bisa bisanya aku bawa bawa nama tunangannya si Naura yang gak jelas itu.

"Cepetan, Sis, goreng nasinya. Yang lain udah pada nunggu," kata si Dudu yang tak kalah repot dariku.

Berulang kali kulihat si Dudu meracik bumbu sambil mengambil napas dalam dalam. Aku bahkan sampai kewalahan. Dari mana sih Angga dapat para pelanggan ini? Apa mereka ini para pekerjanya? Atau para saudara?

"Kamu capek, Sis?" Sebuah suara yang lembut dan menenangkan, terdengar. Aku menoleh dan merasa diperhatikan.

Itu suara Angga yang barusan.

"Ah, enggak kok, Mas. Udah biasa," balasku cepat, tanpa mengalihkan pandanganku dari nasi goreng yang sedang aku aduk aduk men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status