Home / Pernikahan / Suami Wasiat Kakek / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Suami Wasiat Kakek : Chapter 91 - Chapter 100

115 Chapters

Kehampaan

“Kak, itu apa?” tanya Elegi lagi.“Em, bukan apa-apa kok, hanya surat dari dokter,” jelas Rafka.Katarina terlihat bingung dengan dua orang yang saat ini saling menatap aneh itu. Rafka hanya mengulas senyum tipis.“Ayo pulang, kakakmu sudah lelah sepertinya,” lanjut Rafka.Kini tiga orang itu berjalan meninggalkan lobi rumah sakit, Katarina hanya mengikuti langkah Rafka. Tangannya yang digenggam erat oleh laki-laki itu membuatnya merasa lebih aman. Senang yang ia rasakan membuatnya lebih tenang.“Makan siang dulu ya, Kak,” ujar Elegi.“Iya, ikut aja deh.” Rafka hanya menganggukkan kepalanya.Katarina yang hanya mengulas senyum tanpa memberikan pendapatnya, matanya masih tertuju pada jalanan yang mulai ramai. Jam makan siang membuat jalanan ramai, banyak para pekerja berlalu-lalang.“Mas, katanya ....” ucapan Katarina terhenti.“Katanya apa sayang?” tanya Rafka saat menoleh dan melihat wanita di sampingnya kebingungan.“Tidak ada,” sergahnya segera.Mendadak Katarina kehilangan kata ya
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

Pernyataan Singkat

“El, temani kakakmu!” gertak Rafka.“Kakak, aku perlu tahu ya keadaan Kak Kata, kenapa kakak gak bilang? Jadi amplop yang kakak bawa tadi hasil vonis dokter?” berondong tanya dari Elegi.Rafka hanya bisa diam, ia tidak memberikan jawaban apa pun. Hanya menatap singkat Elegi dan meninggalkannya begitu saja.“Kak, apa sih!” teriak Elegi keras.“Pulang,” gertak Rafka keras.Kini ia melangkah menjauh dari Elegi yang masih mematung di sebelah Rengga. Beberapa kali Rafka menoleh ke belakang, melihat adiknya yang masih mematung.“Pulang, ngapain masih berdiri di situ?” gertak Rafka keras.***“Kata, kamu istirahat dulu ya,” ucap Rafka saat sampai di kamar.“Mas, ada apa?” tanya Katarina.“Ada apa? Tidak ada apa-apa, Kata.” Rafka melepas kemejanya dan beranjak ke kamar mandi.Langkahnya samar-samar dilihat Katarina, enta
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

Tidak ada Pembunuh yang Mengaku!

‘Dia terbangun?’ batin Rafka dalam benaknya.Matanya mengedar ke sebelahnya, ditatapnya Katarina masih terpejam. Rafka mengelus dadanya pelan. Ia berniat menggendong Katarina masuk ke kamar, dengan bersusah payah ia menggendong tubuh mungil Katarina.“Cepat sembuh, Kata. Nanti kita jalani hidup dengan lebih bahagia bersama,” ucap Rafka lirih.Mata Rafka tidak beralih dari wajah cantik Katarina yang masih terpejam, rapat senyum Rafka yang tipis terulas di bibir. Usapan pelan pada puncak kepala Katarina, ia yang bersandar di sandaran ranjang.“Aku ingin kamu mengetahui aku mulai mencintaimu, ayo kita buat keluarga yang hangat seperti kemauanmu,” ucap Rafka lirih.“Aku senang berbicara denganmu, Kata. Ayo bertahan lebih lama, lawan rasa takutmu atas apa yang terjadi. Aku menyayangimu, sungguh!” bisik Rafka pada telinga Katarina.Tanpa disadari Rafka, secara tiba-tiba Katarina memeluk erat tubuh Rafka. Tanpa membuka matanya sama sekali. Dekapan hangat itu membuat Rafka ikut terlelap dalam
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more

Buah Kesabaran

“Kata, maafkan kelakuan Jeni,” ujar Rengga menepuk pundak Katarina.Katarina masih menangis tersedu-sedu dalam dekapan Rafka, tangisnya masih pecah meskipun sudah menjauh dari lobi kantor. Ia masih mengingat betul betapa Jeni mengatakan dia adalah pembunuh.“Mas, Rengga, aku bukan pembunuh!” sergahnya keras dengan suara samar-samar.“Iya, Sayang. Biarkan mulut Jeni itu disumpal kaos kaki sama Rengga, sudah ya jangan menangis lagi. Aku tidak ingin kamu menangis seperti ini,” ucap Rafka dengan sangat lembut.Katarina mendongak menatap lekat wajah Rafka dari bawah, di dalam mobil itu yang mendadak hening. Rengga yang berdiri tegak di sebelah mobil dengan mondar-mandir, rasanya ia bingung dan panik.“Raf, aku mau dia di ....” ucapannya terhenti saat Rafka memberinya isyarat tangan.“Oh, oke.” Rengga beranjak pergi dari jangkauan Rafka dan Katarina, ia berjalan entah ke mana. Yang pasti ia menjauh dari pandangan mata Rafka.“Mas,” panggil Katarina lirih.“Sekarang kita ke pantai saja bagai
last updateLast Updated : 2023-09-23
Read more

Untuk Pertama Kalinya

“Aku seperti bermimpi, Mas!” ucap Katarina takjub saat sampai di Yogyakarta.“Apa yang membuatmu merasa bermimpi, Sayang. Aku sudah memenuhi janjiku sekarang,” ujar Rafka lirih sembari berbisik.“Percakapan kita malam itu yang berakhir aku terlelap dalam pelukanmu, aku masih bertanya-tanya tentang mengapa kamu takut menikah? Padahal kata kakek menikah dengan seseorang yang dicintai itu menyenangkan,” tanya Katarina menyelidik.Rafka sempat terdiam sejenak sebelum memberikan jawaban pada istrinya, kini keduanya duduk di ranjang yang ada di sebuah hotel yang Rafka pesan. Menghadap ke jendela besar yang menampakkan kota Yogyakarta sangat indah.“Aku dulu merasa belum pantas memiliki istri, karena ambisiku terhadap pekerjaan yang sangat tinggi. Bahkan aku tidak paham bagaimana cara memperlakukan seorang wanita dengan baik, aku terlalu dingin kalau kata Elegi. Maka dari itu, aku belum ingin menikah saat itu. Namun, dengan terpaksa aku harus menikah denganmu, Kata,” jelas Rafka dengan tatap
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

Mandi Serius

“Suara ponsel Mas Rafka ya?” tanya Katarina pelan.Matanya membulat menatap Rafka yang ada di sampingnya, lelaki itu tertidur pulas di atas ranjang. Katarina mendengus pelan, ia berusaha memejamkan matanya rapat.‘Bodo amat, aku mau tidur saja,' batinnya lirih.Katarina tertidur di sebelah Rafka, memeluk erat tubuh laki-laki di sampingnya. Hingga ia tidak lagi sadar apa yang terjadi sebelumnya.“Hoam! Dia masih tidur saja,” ujar Rafka lirih.Tangannya mengusap pelan puncak kepala Katarina, mengamati wanita di sampingnya itu yang meringkuk membelakangi tubuhnya.“Kata, kamu benar-benar melakukan tugasmu menjadi istri ya, aku tidak pernah menyangka kalau kamu akan menerimaku dengan baik,” ucap Rafka lirih.Matanya tidak beralih dari tubuh Katarina, usapan pelan pada lengan istrinya itu membuat Katarina menggeliat. Kini keduanya saling berhadapan, mata Katarina yang masih terpejam rapat. Rafka hanya bisa mengulas senyum tipis.‘Aku akan menepati semua janjiku padamu, Sayang. Apa pun itu
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more

Definisi Bahagia

‘Aku bisa membuatnya bahagia?’ tanya Katarina dalam hatinya.Satu jam setelah mandi bersama Rafka, Katarina masih merasa tersipu malu. Ia hanya diam menatap wajahnya di depan cermin. Wanita itu masih senyum-senyum sendiri mengingat beberapa ucapan Rafka yang membuat hatinya berbunga-bunga.“Aku tidak percaya laki-laki es batu seperti Mas Rafka bisa mengatakan kalimat semanis itu,” gumamnya lirih.“Kamu kita aku tidak bisa romantis ya?” suara itu terdengar mendekat ke arah Katarina.Katarina terkejut saat Rafka tiba-tiba sudah ada di kamar, padahal beberapa menit yang lalu ia turun ke lantai bawah untuk mengambil sesuatu di mobil.“Mas, kok udah balik lagi ke sini?” tanya Katarina menyelidik.“Iya, karena aku malas turun ke bawah,” jawabnya dengan singkat.Katarina hanya melongo bingung, suaminya ini penuh teka-teki baginya. Secara tiba-tiba tangan itu melingkar di leher Katarina.“Lebih baik kita turun bersama, terus kita ke Malioboro,” bisik Rafka pada telinga Katarina.“Aku belum se
last updateLast Updated : 2023-09-27
Read more

Marah!

“Gimana, Kak? Sudah ditunggu sama anak fotografer,” ujar Dini mendekati dua sejoli yang terlihat canggung itu.“Oh iya, sebentar,” Katarina terlihat gugup dengan pipi merona.Katarina bergegas berganti pakaian, dengan penataan rambut yang simple, make up tipis khasnya membuat Rafka melongo. Dini hanya mengulas senyum tipis saat Katarina keluar dari ruang ganti.“Kakak cantik banget,” pujinya.“Eh, biasa aja. Oh iya, ini nanti kita bebas pilih spot kan ya?” tanya Katarina.“Iya, kakak bebas pilih spot di mana. Karena kakak pesannya VIP,” jawab Dini dengan senyum merekah.Mereka kembali menaiki becak menuju spot foto, Katarina yang secara tiba-tiba ingin berfoto itu merasa senang. Melihat Rafka yang terlihat sangat berbeda dari biasanya.“Jangan cuma liatin begitu, dipuji dong sayang,” ledek Rafka lirih.“Malu sama bapaknya!” gerutu Katarina merutuki sikap Rafka.Terlalu asik mengobrol sampai tidak sadar keduanya sudah sampai di jalan Malioboro, keduanya diarahkan berfoto dengan berbaga
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

Khawatir

“Ada, apa, Kata? Ini semua buat kamu,” ucap Rafka dengan senyum yang merekah.Sebuah bucket mawar putih yang sangat cantik dengan sekotak coklat dan bingkisan. Mata Katarina memicing e pintu.“Untuk apa?” tanya Katarina singkat.“Membujukmu agar tidak marah, kamu kalau marah aneh cum diam saja. Ini buat kamu, Kata,” jawab Rafka dengan menyerahkan bucket bunga mawar dan coklat. 9“Mas, tanpa bunga dan coklat juga bakalan aku maafkan. Tidak perlu berlebihan seperti ini, kamu dapat dari mana juga bucket dadakan seperti ini? mana kamu keluar cuma 15 menit lagi,” berondong tanya Katarina.Rafka hanya tertawa mendengar pertanyaan Katarina, tidak tahu saja jika ia sudah menyiapkan semua ini. Hanya saja ia mencari waktu yang tepat saja, Katarina terlihat bahagia melihat bunga dan coklat di tangannya.“Coba senyum dulu,” ujar Rafka dengan bersiap mengambil foto.Dengan satu senyuman yang merekah di wajahnya, satu foto berhasil Rafka abadikan. Senyuman manis di bibir Katarina yang membuatnya sa
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

Benar Adanya!

“Apa, Kata? Tatapanmu kenapa seperti itu,” tanya Rafka yang masih diam.“Em, aku takut sekali, Mas. Bagaimana bisa …?” tanya Katarina dengan ragu.Pertanyaan itu menggantung di udara, Katarina yang hanya menatap langit-langit mengalihkan pandangannya dari Rafka. Merasa jika ia masih menatap mata sang lelaki, ia bisa menebak apa yang ada dipikiran Katarina.“Ada apa? kamu jangan terlalu risau dengan keadaan di rumah kedepannya, semua itu bisa diatur, Kata.” Rafka menggenggam tangan Katarina dengan erat.“Apa yang masih membuatmu risau, Kata?” tanya Rafka saat melihat Katarina yang masih diam membisu.“A-aku tidak yakin dengan ayah, Mas. Aku takut jika kita nanti pulang ke Malang, beliau masih belum bisa menerima aku secara penuh. Aku bahkan ragu setelah kejadian itu,” jelasnya.Rafka dengan seksama melihat fokus istrinya yang masih ketakutan. Ia merasa belum sepenuhnya bisa menenangkan Katarina.“Sekarang kita tidur saja, ita pikirkan besok lagi ya,” ajak Rafka dengan menggendong Katar
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status