Home / Pernikahan / Suami Wasiat Kakek / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Suami Wasiat Kakek : Chapter 71 - Chapter 80

115 Chapters

Kecurigaan Besar

“Hai, Kata! Ada apa?” tanya Rengga menyelidik.Rengga yang baru saja datang itu langsung melempar kalimat tanya secara tiba-tiba, Katarina hanya mengulas senyum. Matanya tidak beralih dari satpam yang baru berjaga itu.“Siapa ya, Pak? Bapak tahu tidak?” berondong tanya Katarina yang tidak berhenti.“Maaf, Bu Kata. Saya tidak tahu menahu siapa pengirim bunga mawar itu, tadi hanya ada kurir yang mengantar,” jelas satpam itu.Rengga yang tidak paham dengan apa yang terjadi memilih diam. Bingung melihat Katarina yang panik perkara bunga mawar.“Ada apa sih, Kata? Bunga mawar siapa yang kamu cari pengirimnya?” tanya Rengga menyelidik.“Panjang ceritanya! Ayo ke ruangan saja kalau begitu,” elak Katarina.Keduanya kini berjalan ke ruangan, mata Rengga tertuju pada satu buket bunga mawar yang cantik beserta satu notes di atasnya. Pelan ia membaca satu persatu kalimat yang ada di notes itu.“Kata ...?” panggil Rengga dengan penuh tanda tanya.Tatapannya mulai menyipit ke arah Katarina, dengan
last updateLast Updated : 2023-08-18
Read more

Kiriman Makan Siang

‘Lucu,' batin Katarina lirih.Perlahan ia membuka kotak makan yang dikirim Atalas, nasi goreng dengan telur mata sapi. Entah makanan yang dia masak sendiri atau membelinya. Satu sendok dua sendok Katarina melahap nasi goreng itu.“Tumben banget bawa bekal, padahal mau aku ajak makan di luar,” sergah Rengga yang baru saja datang.“Dikirimin Atalas, entah dia kesambet apa tiba-tiba kirim makan siang. Oh iya, Rengga, setelah ini aku pulang ya,” jelas Katarina.Rengga hanya menganggukkan kepalanya paham, “Mau aku antar pulang?” tanya Rengga.Katarina seolah memberhentikan makannya sejenak, mendongakkan kepalanya ke arah Rengga yang sekarang berdiri di dekat pintu.“Tidak, Elegi nanti yang jemput aku. Kamu fokus aja di kantor,” titah Katarina lirih.Rengga hanya mengulas senyum tipis, langkahnya keluar dari ruangan dengan perlahan. Belum sepenuhnya keluar dari ruangan, Katarina sudah memanggilnya dengan keras.“Rengga! Aku boleh minta tolong tidak?” tanya Katarina.Rengga hanya menaikkan d
last updateLast Updated : 2023-08-18
Read more

Hati-hati

“Kak, gimana sih?” tanya Elegi dengan wajah penuh kekesalan.Katarina memberikan isyarat tangan, kini ia menatap Atalas dengan lekat. Laki-laki itu tidak kunjung memberikan jawaban. Matanya menelisik setiap orang yang ada di parkiran siang itu.“Atalas, maaf aku gak bisa. Aku sudah berjanji menemani Elegi dan Edgar,” ucap Katarina tegas.Atalas hanya menganggukkan kepalanya pelan, matanya menatap ke arah Arengga dengan menyipit. Entah apa yang ia lakukan, Katarina hanya bisa mengulas senyum pada Arengga yang tidak tahu apa-apa.“Aku pamit dulu,” ucapnya singkat.Atalas berlalu begitu saja, Rengga masih dengan posisinya yang tetap berdiri tegak di dekat Katarina. Menatap ke arah Katarina yang sedang menatapnya lekat.“Rengg, maaf ya. Aku tidak paham dengan tatapan Atalas padamu,” ucap Katarina dengan wajah memelas.Rengga hanya mengulas senyum dan berkata, “Menurutmu dia kenapa? Aku sih gak masalah ya, lagian kamu nolak ajakan dia juga bukan karena aku,” jelas Rengga dengan terkekeh.“
last updateLast Updated : 2023-08-19
Read more

Kembali Bertemu

“Apa nih?” tanya Katarina menyelidik pada dirinya sendiri.Dengan perasaan sangat girang ia lompat-lompat, satu hal yang membuat Katarina senang hanyalah Rafka.Katarina : Bagus! Makan yang banyak, Mas.Setelah lelah berkeliling menemani Edgar dan Elegi, Katarina memilih duduk di sebuah restoran. Memesan matchalatte kesukaannya. Menatap dua sejoli yang sedang dimabuk asmara.“Mungkin kalau aku dulu pacaran akan merusak kuliahku ya,” ucap Katarina lirih.“Hei, Kata!” sapa seseorang dari belakang yang suaranya tidak asing ditelinga Katarina.Wanita itu menoleh, matanya berbinar saat menemukan sosok Refaldy sahabatnya dulu. Dengan menjabat tangan Refaldy Katarina mengulas senyum tipis.“Hai, Refal! Lama tidak bertemu denganmu, tetap tampan saja ya,” ujar Katarina terkekeh.“Ah bisa aja, aku memang tampan dari bayi,” ucap Refaldy dengan terkekeh.Katarina hanya membuang muka mendengar ucapan Refaldy, seperti tidak ingin banyak bicara. Saat itu Refaldy menatap lekat ke arah Katarina, tetap
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

Pengirim Bunga Anonim

Katarina : Hai, Mas. Ada apa?Lama Katarina menatap layar ponselnya, dengan Elegi yang masih berusaha membujuk Katarina. Namun nihil, Katarina hanya diam dengan menatap layar ponselnya. Entah apa yang membuatnya tidak merespon orang yang ada di hadapannya.“Kak,” panggil Elegi lirih.Katarina terperanjat, tubuhnya mundur beberapa langkah ke belakang. Secara tiba-tiba tanpa sadar ia melamun, dengan cepat ia melihat layar ponselnya yang masih belum ada jawaban dari Rafka.“Ya, El? Ada apa?” tanya Katarina.Elegi terdiam begitu saja melihat Katarina yang seolah ling-lung mendadak. Elegi masih menatap lekat wajah Katarina, kakaknya itu berkeringat seperti sedang ketakutan.“Kak Refal, terima kasih traktirannya. Kamu pulang dulu,” ucap Elegi lirih.Mata Katarina memicing ke arah Elegi, ia hanya bisa mengikuti langkah Elegi masuk ke mobil. Suasananya berubah hening. Edgar dan Elegi yang masih diam tanpa percakapan panjang.‘Ada apa sih? Ini Mas Rafka juga gak buru-buru balas pesanku lagi! S
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

Rencana Aksi

“Woy, siapa sih!” teriak Katarina keras.Matanya masih menatap lekat nomor yang menghubunginya itu, tidak ada angin dan hujan kenapa secara tiba-tiba ada orang aneh mengirim pesan.Katarina : Maaf, kamu siapa ya? Aku tidak kenal dengan kamu. Tolong beritahu aku kamu siapa?Pesan terkirim, nomor tidak dikenal itu benar-benar susah dikenali. Berulang kali Katarina mencari identitas pemilik nomor ini, namun nihil tidak ditemukan apa-apa.Rengga : Dia kirim bunga lagi? Bukannya kamu sudah di rumah, Kata? Apa pengirim bunga itu orang terdekatmu, Rafka misalnya.Pesan dari Rengga membuat Katarina berpikir, jika Rafka adalah pengirim bunga ini. Kenapa dia harus memakai nomor baru untuk menghubungi?Katarina : Reng, masalahnya ada nomor asing yang menghubungiku, menanyakan apakah aku suka dengan bunga kirimannya.Katarina masih mondar-mandir dengan penuh kepanikan, pesan yang ia kirim ke nomor tidak dikenal itu belum mendapatkan jawaban.“Siapa sih, Tuhan! Ini mas Rafka gak di sini kenapa ban
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

50 Daster

‘Duh, ada Atalas dan ayah!’ gumam Katarina.“Hai, Ta.” Katarina hanya menganggukkan kepalanya pelan.Tatapan Pramana yang tidak mengenakkan hati membuat Katarina memilih pergi begitu saja. Ia yang secara tiba-tiba ingin ke taman belakang setelah bangun tidur itu gagal.‘Siapa pengirim bunga itu? Kali ini aku tidak ingin diam begitu saja,' batin Katarina bertanya-tanya.Langkahnya pelan tapi pasti, ia berjalan pelan ke arah dapur. Niat hati ingin mengambil minum, secara tiba-tiba.“Dor!” teriak laki-laki dari belakang.Katarina terperanjat hingga gelas yang ia bawa tanpa sengaja terlempar dan pecah. Matanya membelalak dengan tubuh yang diam tidak berkutik sama sekali.“Kak, aduh maaf!” ucap Atalas dengan keras.Katarina masih menatap pecahan gelas yang ada di lantai, dengan segera ia menunduk memungut semua pecahan itu dengan perlahan.“Aduh!” teriak Katarina keras saat tangannya tanpa sengaja tergores pecahan gelas itu.“Kak, sini aku obati, ini biar bibi aja yang bersihin. Bibi ....”
last updateLast Updated : 2023-08-27
Read more

Melanggar Janji

“Siapa? Tidak biasanya aku di sini dengar lonceng,” tanya Katarina pada dirinya sendiri.Suara itu berasal dari balkon kamarnya, nyaring hingga terdengar berulang kali di kamar. Dengan perasaan takut bercampur penasaran. Katarina berjalan ke balkon kamar, matanya membelalak lebar.“Bunga mawar lagi? Dengan note yang sama,” tanya Katarina saat mendapati satu buket bunga mawar putih yang sangat cantik.Katarina membawa bunga itu masuk ke kamar, matanya masih menatap bunga itu lekat. Berpikir siapa pengirim bunga itu. Kenapa mengirimnya secara berulang?‘Siapa ya? Tolong aku sudah tidak paham dengan semua ini!’ batin Katarina merintih kesal.Persetan tentang bunga mawar itu, ia letakkan di nakas yang ada di kamar. Menatapnya lama tanpa ingin menyentuhnya sekali lagi.Tok tok tok!“Kakak, bangun!” teriak Elegi dari luar kamar.“Apa? Masuk aja,” seru Katarina.Elegi masuk ke kamar tanpa ragu, ia terkejut melihat Katarina masih diam dengan piyama. Tidak biasanya Katarina belum siap ke kanto
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Undangan Makan Malam

‘Aneh,” batin Katarina lirih.Ia berjalan ke meja makan perlahan, menunggu makanan di siapkan di meja. Matanya menatap sekeliling dapur, sepi.“Selamat makan, Nona,” ujar Bibi yang tidak lama beranjak dari ruang makan.Satu persatu makanan itu dimakan Katarina, hanya ada dirinya di ruang makan itu. Dentingan sendok dan piring yang menyatu membuat berisik.“Kak,” sapa Atalas yang secara tiba-tiba duduk di sampingnya.Katarina menoleh, “Iya, Ta. Ada apa?” tanya Katarina menyelidik.Belum lama ia mengobrol dengan bibi yang mengatakan Atalas keluar dengan Ayah. Tapi mengapa laki-laki ini tiba-tiba di sampingnya.“Kakak waktu itu janji mau diner sama aku, kan?” tanya Atalas dengan ulasan senyum tipis khasnya.Katarina diam sejenak, ia kembali mengingat apa yang pernah ia katakan pada Atalas. “Mungkin iya, aku sudah lupa, Ta. Kenapa memangnya?” balas tanya Katarina.Atalas meletakkan undangan dengan desain yang sangat elegan itu, berwarna gold dengan tulisan putih yang sangat rapi. Untuk Ka
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Nomor Tidak Dikenal

“El, lancang sekali kamu masuk ke kamar ayah!” hardik Pramana keras.Elegi masih berdiri mematung setelah mendengar ucapan Atalas yang samar-samar, ia kini terkejut dengan bentakan keras dari Pramana.“A-ayah, aku sudah mengetuk pintu berkali-kali tapi tidak ada respon sama sekali, maafkan aku! Aku hanya memanggil makan malam. Aku kira ayah ketiduran,” jelas Elegi tergugup.Atalas masih diam menatap lekat Elegi, “El, terima kasih sudah diingatkan. Sekarang kamu boleh kembali ke ruang makan,” ujar Atalas lirih.Dengan berlari Elegi keluar kamar Pramana, dengan langkah yang tertatih dan hampir tersungkur akibat kakinya tersandung.‘Kak Atalas mau bawa Kak Kata ke mana?’ batin Elegi lirih.Matanya berkaca-kaca seperti akan menangis, ingin sekali ia mengadu ke Rafka. Namun, masih ada rasa takut aku tatapan Atalas beberapa waktu lalu.“El, kamu kenapa? Mata kamu merah tubuh kamu gemeteran,” tanya Katarina yang baru saja turun dari kamar.Elegi mendongak menatap Katarina lekat, ia dekap tub
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status