Lahat ng Kabanata ng Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya: Kabanata 111 - Kabanata 120

140 Kabanata

Terbang ke Benua Seberang

Ivan tak serta merta setuju saat pria-pria itu memaksa untuk membawanya ke suatu tempat, di mana seseorang telah menunggunya. Ia masih bersikeras untuk tetap berada di makam ibunya hingga sore. Karena tak ingin melakukan kekerasan, pada akhirnya para pria kekar itu mundur dan memilih menunggu Ivan di kejauhan. "Siapa mereka, Mum? Mengapa mereka memaksaku untuk ikut dengan mereka? Apakah suamimu melakukan hal buruk lagi sampai mengharuskan aku membereskan masalahnya?" Ivan menghela napas panjang sembari sesekali memperhatikan pria-pria itu. "Tidak bisakah aku tenang selama berada di negeriku sendiri?" racau Ivan entah pada siapa. Satu-satunya orang yang ia harap bisa menemaninya hingga tua telah pergi bahkan sebelum Ivan beranjak dewasa, dan orang berikutnya yang menjadi tempatnya bersandar malah membuangnya begitu saja. Ivan semakin merasa tak diinginkan dan tersisihkan oleh takdir. Angin yang berhembus dingin tak membuat Ivan beranjak dari sisi pusara ibunya. Pria-pria itu juga ma
last updateHuling Na-update : 2023-09-13
Magbasa pa

Selamat Datang, Putraku!

"Hola, El Sebastian, sendirian lagi?" Sebuah sapaan dari seorang wanita yang sedang membuatkan minuman beralkohol pada semua tamu, membuat Sebastian Louis menoleh singkat. "Hola, Magdalena!" balasnya malas sembari meneguk minuman yang baru saja disodorkan oleh bartender favoritnya, Magdalena. "Apa hari ini kau sangat sibuk? Jam berapa kau pulang?" Mendengar pertanyaan yang seolah menyiratkan rasa kesepian itu, Magdalena lantas menggeleng. "Tidak terlalu, sih. Setelah jam kerjaku selesai, aku tak punya jadwal apapun. Aku pulang pukul tiga jika tak ada yang mengacau di tempat ini." Sebastian Louis adalah konglomerat real estate yang rutin mendatangi kelab malam, di mana Magdalena bekerja setahun belakangan. Kerap kali bertemu membuat keduanya sering terlibat obrolan basa-basi yang tak penting. Namun, untuk pertama kali, kini Sebastian Louis malah bertanya jadwal kerjanya alih-alih bertanya pukul berapa sekarang, seperti kebiasaannya. "Baiklah, aku akan menunggumu!" Dan, hingga pu
last updateHuling Na-update : 2023-09-13
Magbasa pa

Ini Bukan Mimpi

Bertahun-tahun yang lalu, semasa Ivan masih mengenyam bangku sekolah, ada salah satu pelajaran di mana semua siswa diharuskan membuat essay bertemakan tentang ayah. Karena tak pernah mengenal sosok seorang ayah dan hanya tinggal bersama ibunya sejak terlahir ke dunia, Ivan memilih untuk membolos dikala itu. Beberapa kali Ivan pernah bertanya pada ibunya terkait keberadaan sang ayah, akan tetapi Magdalena selalu saja mengalihkan topik pembicaraan tanpa pernah menjelaskan siapa pria yang telah menghamilinya. Wajahnya yang tak mirip dengan Magdalena, juga jenis rambut dan warna matanya yang berbeda dengan ibunya, membuat Ivan semakin penasaran seperti siapa sosok sang ayah.Kini, setelah puluhan tahun berlalu, dihadapan Ivan telah ada seorang pria paruh baya, yang sangat mirip dengan dirinya, memiliki warna mata yang sama, juga rambut ikal yang tak jauh berbeda. Pria bernama Sebastian Louis, tengah duduk di atas kursi roda sembari menatap putranya itu dengan tatapan sendu. "Sebastian I
last updateHuling Na-update : 2023-09-18
Magbasa pa

Cinta Pertama dan Terakhir

"Dad memanggil ibumu dengan sebutan Maggie. Dia masih sangat muda saat kami bertemu. Maggie yang ceria, ramah dan mudah tertawa, perlahan merubah hidupku yang penuh dengan tekanan pekerjaan." Sebastian Louis menoleh pada putranya yang duduk tak jauh darinya. Tatapan kedua bertemu dan terkunci selama beberapa detik sebelum kemudian pria paruh baya itu berpaling dan menatap kembali pada ombak yang bergulung di kejauhan. "Pertemanan kami, perlahan membuat kami berdua saling bergantung satu sama lain. Setiap malam, kami akan menghabiskan waktu dengan duduk di pantai itu." Sebastian Louis menunjuk ke arah kiri, di mana dulunya tempat itu merupakan tempat favoritnya dan Magdalena menghabiskan waktu dengan mengobrol. "Semua berjalan biasa saja, sebelum kemudian tepat di hari ulang tahun ibumu, kami berdua melakukan kesalahan itu. Perasaan yang kami simpan diam-diam selama ini, melebur di malam itu hingga akhirnya ibumu mengandung dirimu, Sebastian!" Udara hangat yang berhembus dari arah
last updateHuling Na-update : 2023-09-18
Magbasa pa

Bertubi-tubi

"Kau menemukannya?" Seorang pria bernama Oslo yang menjadi detektif swasta langganan keluarga Chevalier, menggeleng dengan wajah tertunduk. Di depannya, tengah duduk seorang pria yang sejak beberapa menit yang lalu menatapnya dengan tajam. "Saya kehilangan jejaknya, Mr. Sean." "Kau bahkan tak tahu di mana tempat tinggalnya?" sela Sean geregetan.Untuk detektif sekelas Oslo, harusnya dia lebih ahli, mengingat ia sudah pernah menangani berbagai kasus besar. "Sepertinya seseorang dengan sengaja telah menghapus rekam jejak Mr. Ivan. Saya yakin dia orang yang cukup berpengaruh!" "Cari dia sampai dapat, Oslo! Aku tak mau tahu sesulit apa caramu mendapatkannya. Dia harus segera ditemukan!" Dengan tungkai kaki yang gemetaran, Oslo mengangguk paham."Baik, Mr. Sean! Akan saya laksanakan!" Sudah hampir seminggu Ivan menghilang secara tiba-tiba. Ijin yang awal mulanya hanya berlangsung selama tiga hari, kini malah berlangsung hampir tujuh hari. Nomor ponselnya pun tak aktif sejak terakhir
last updateHuling Na-update : 2023-09-21
Magbasa pa

Pilihan Sulit

Menjelang petang, Sean dan Rhein tiba di rumah sakit dengan rasa cemas yang mendalam. Setelah mendaftar, mereka menunggu dengan hati berdebar. Sudah ada hasil tes laboratorium di pangkuan Sean. Hingga tiba saat dokter mengumumkan berita yang menghancurkan. "Bayi Anda," kata dokter, "tidak berkembang dengan normal."Kabar ini seperti pukulan berat bagi keduanya, menggetarkan dasar keluarga mereka. Mereka telah menghadapi perjalanan hidup yang penuh ujian, dan mencoba memahami mengapa takdir menempatkan mereka dalam situasi ini. "Apa itu berarti kami tidak bisa mempertahankan bayi kami, Dokter?" tanya Rhein kelu dengan air mata tertahan. Tatapannya lurus pada layar yang menampilkan janin mereka di dalam kantung rahim."Saya serahkan pada anda berdua. Bila ingin terus dipertahankan, maka kalian berdua harus siap menerima apapun keadaannya setelah lahir nanti." Dokter membersihkan sisa gel di perut Rhein. Setelah Rhein dan Sean duduk di depan meja Dokter Hendry, Dokter senior itu pun l
last updateHuling Na-update : 2023-09-21
Magbasa pa

Penyesalan

Pada malam itu, Sean menyesali keputusannya untuk minum terlalu banyak. Dia tidak menyadari bahwa Harvey akan memanfaatkan situasi ini. Saat mabuk, Sean menjadi rentan dan tak berdaya, dan itulah saat Harvey memanfaatkannya. Sean merasa terjebak dalam perangkap yang telah dirancang dengan licik.Rhein masih mengurung diri di kamar dan tak mengijinkan Sean masuk meskipun sudah puluhan kali Sean meminta maaf. Sialnya, Sean tak bisa mengingat dengan jelas apa yang sempat terjadi padanya selain perempuan itu. Perempuan berpakaian minim, dengan lipstik berwarna merah menyala tiba-tiba sudah membopongnya keluar dari kelab. Sean ingat betul, ia sempat mendorong perempuan itu sebelum akhirnya berhasil meloloskan diri. Dan sekarang, sudah terlambat ketika Sean mencoba untuk memperbaiki keadaan yang semakin runyam akibat ulahnya sendiri. "Rhein, tolong buka pintunya. Aku harus ke kantor," bujuk Sean sembari mengetuk pintu kamar dengan suara memelas. Terdengar suara kunci pintu diputar dari
last updateHuling Na-update : 2023-09-22
Magbasa pa

Merindukan Adena

"Ke mana kita, Gonzales? Kenapa kita malah pergi ke tengah hutan?" Mobil SUV yang Ivan tumpangi terus melaju membelah jalanan yang hanya cukup untuk dilewati oleh satu mobil. Dari jalan beraspal, kini mereka memasuki jalan tanah dengan bebatuan yang cukup terjal. Mobil itu meluncur dengan hati-hati ke arah hutan yang tersembunyi, jalannya cukup curam dan berliku. Roda menggigit tanah, menghadapi tantangan setiap tikungan tajam. Di sepanjang perjalanan, pepohonan rindang menyelimuti tepi jalan, menciptakan terowongan hijau yang misterius. Suara hewan-hewan hutan bersahutan, menambah kesan misteri. Pemandangan semakin dramatis ketika cahaya matahari bermain di antara dedaunan. "Sebentar lagi kita sampai, Tuan. Bersabarlah." Gonzales menoleh sekilas ke arah majikannya yang berpegangan erat pada handle di atas pintu mobil. Ini pengalaman pertama bagi Ivan menjelajahi area hutan. Medan yang sulit, dengan jurang terjal di sisi jalan membuat Ivan beberapa kali harus menahan napas denga
last updateHuling Na-update : 2023-09-22
Magbasa pa

Sahabat Selayaknya Saudara

Bagi Ivan, Sean bukan hanya seorang majikan. Mereka juga bukan hanya sekedar sahabat, tapi keluarga yang dipilih oleh takdir. Ikatan persahabatan mereka begitu mendalam hingga tak terpisahkan oleh waktu atau jarak. Mereka bersama dalam segala momen kehidupan, berbagi tawa dan air mata, serta saling mendukung tanpa pamrih. Seperti saudara kandung, mereka tahu satu sama lain dengan baik, bahkan rahasia paling dalam. Di saat-saat sulit, mereka selalu ada untuk menghibur satu sama lain. Persahabatan yang sudah seperti keluarga ini adalah anugerah tak ternilai, mengisi hidup mereka dengan cinta, kehangatan, dan kepercayaan yang tak tergantikan.Bahkan meskipun Sean selalu bertindak semena-mena pada dirinya, Ivan tetaplah menganggap Sean sebagai panutan dan satu-satunya tempatnya bersandar.Kini, dengan ponsel lamanya di genggaman tangan, Ivan menatap cukup lama pada barisan nomor di layar gawai pipih itu. Ia tengah menimbang, apakah menghubungi Sean setelah seminggu lebih meninggalkan maji
last updateHuling Na-update : 2023-09-25
Magbasa pa

Hati Seorang Ibu

Rhein melarikan diri dari penthouse mewah -yang pernah dia anggap sebagai rumah bersama Sean, karena pria itu telah mengkhianatinya. Setelah menemukan bekas lipstik di pakaian Sean hari itu, Rhein merasa hati dan kepercayaannya telah hancur. Dalam keputusasaan, dia meninggalkan penthouse, meninggalkan semua kenangan dan kemewahan yang pernah dia nikmati bersama Sean.Hari itu setelah Sean berangkat ke kantor, Rhein bergegas mengemasi pakaiannya dan pergi. Ia terombang-ambing di jalan-jalan kota, berusaha untuk mengatasi perasaan campur aduknya. Kepergiannya dari penthouse adalah langkah pertama menuju kebebasan dari hubungan yang merusaknya, meskipun dia tahu bahwa pelariannya kali ini akan menjadi sulit dan berliku.Saat tengah bimbang, Rhein hanya teringat pada satu nama yang pasti bisa membantunya. Ralp. Ia segera menghubungi sahabat baiknya itu dan akhirnya mereka pun bertemu disebuah cafe. "Kamu yakin akan pergi dengan cara seperti ini?" Ralp mengawasi wajah sahabatnya yang kac
last updateHuling Na-update : 2023-09-25
Magbasa pa
PREV
1
...
91011121314
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status