Keesokan hari, karena tak bisa tidur hingga menjelang subuh, Ivan akhirnya memutuskan untuk tidak tidur sama sekali. Bola matanya yang memerah dengan rasa kantuk yang tak tertahankan akhirnya mendera dirinya ketika menunggu Rhein berangkat pagi ini. "Sean bilang besok kamu akan ke Prancis, apakah itu benar?" selidik Rhein ketika mobil sudah melaju menuju kantornya. Ivan mengangguk samar. "Benar, Nona. Saya mendapat penerbangan nanti malam." "Oh, begitu. Sebenarnya aku sudah meminta Sean untuk mencarikan sopir lain agar tak melulu merepotkanmu, Ivan. Tugasmu jadi semakin banyak sejak menjadi sopirku." "Tidak apa, Nona. Saya masih sanggup menghandle semuanya," sela Ivan cepat. "Apakah ada yang ingin anda beli di Prancis, Nona? Barangkali saya bisa mencarikannya untuk anda." "Nggak perlu, Ivan. Nikmati saja liburanmu."Namun, tak seperti yang sudah Rhein katakan, perjalanan Ivan menuju Prancis malah lebih mirip sebagai perjalanan napak tilas yang menyakitkan. Itulah mengapa Ivan seb
Terakhir Diperbarui : 2023-09-11 Baca selengkapnya