Bab 29 Penagih Utang (Pov Ning)"Bu, Alhamdulillah orderan keripik seminggu ini meningkat," ucap bapakku dengan wajah berbinar. Aku tersenyum mengembang, pun ibuku dan Mbak Titin. Seminggu berlalu, uji coba produk keripik singkong aneka rasa tergolong menjanjikan. Banyak pelanggan menambah orderan untuk dijual di warungnya ataupun dikonsumsi sendiri. Selepas Isya, bapak mengajak berdiskusi setelah makan bareng. Hanya Amir yang tidak ikut karena masih menyiapkan bahan ujian praktik di sekolah esok hari. "Syukur kalau begitu, Pak. Ning senang usaha bapak bisa maju." "Ini berkat Zen juga, Pak. Anak itu sudah banyak membantu keluarga kita." Ibuku terlihat bersemangat memuji-muji Zen. Sementara itu, Mbak Titin wajahnya tersipu saat nama Zen disebut. "Bukan hanya Zen, Bu. Tapi timnya juga, ada Mbak Vina juga," ralatku. Aku tidak mau ibuku berlebihan menilai Zen. Jangan sampai beliau menyalah artikan kebaikan Zen. "Kayaknya Zen calon mantu idaman ya, Pak." Sontak saja aku terbelalak.
Last Updated : 2023-06-27 Read more