Bab 12B"Syukurlah, Ning ada yang nemenin makan. Kasian kalau makan sendirian.""Iya dong, Ma. Aku kan anak ganteng mama yang paling baik.""Ckkk, ganteng-ganteng tapi masih sendiri, Syam.""Nggak sendiri, Ma. Udah ada Ning, nih.""Syam, apaan sih.""Kalian ini cocok kalau bercanda. Jangan dimasukkan hati ya Mbak Ning.""Iya, Bu.""Oya, Ma. Mbok Nem kemana? Mas Zen minta dibawain minuman dua untuknya sama Mbak Vina di atas.""Wah Mbok Nem lagi mau mijit mama, Syam. Mbak Ning aja yang bawa ke atas ya setelah selesai makan!""Siap, Bu." Ning merasa gusar setelah menjawab dengan mantap."Nggak usah khawatir, Mas Zen nggak mungkin menerkammu, Ning," canda SyamMembuat Ning mendengkus."Nggak lucu, Syam." Syam justru tergelak. Melihat wajah kesal Ning sudah menjadi hobinya. Senyumnya pun mengembang. Ia tidak tahu kalau di dalam hati Ning sudah ketar-ketir. "Habis dari kamar Mas Zen, nanti kita bahas yang kamu omongin kemarin.""Apa?""Ning, masih muda kok sudah pikun. Katanya mau usaha ker
Last Updated : 2023-06-18 Read more