Semua Bab Mantanku Gagal Move On: Bab 101 - Bab 110

131 Bab

Lampu Hijau Untuk Segalanya

Suasana di ruang keluarga yang tidak terlalu luas itu begitu senyap. Pasalnya saat ini Nissa tidak bisa berkutik dengan kehadiran Dimas di hadapan ibunya. Tidak ada yang bicara di antara keempat orang di sana termasuk Arul hingga suara Dimas yang berdehem membuyarkan kesunyian.“Begini, Tante. Saya minta maaf kalau kedatangan saya kurang berkenan untuk Tante, tapi saya udah mutusin buat nggak tunda hal ini lebih lama lagi,” Dimas yang berani, mulai bicara dengan tenang.Sekalipun di antara semuanya hanya dia yang tahu kalau Nyonya Gina bukanlah ibu kandung Nissa, tapi Dimas tetap menghormati beliau sebagai orang tua yang membesarkan istri tercintanya itu hingga tumbuh dengan sangat baik dan sempurna.“Hmm, memang itu yang mau saya dengar dari kamu. Waktu itu semuanya belum jelas, jadi sekarang saya mau tanya benar-benar, apa kalian memang udah nikah?” Nyonya Gina menganggapi dengan tegas.“Ya, Tante. Saya sama Nissa udah nikah sah secara hukum dan agama di KUA. Jadi, nggak ada yang bi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-14
Baca selengkapnya

Rama Yang Menggila 1

Restu Nyonya Gina sudah didapat, Nissa dan Dimas hanya tinggal meminta dari pihak orang tua Dimas, lebih tepatnya hanya tinggal restu sang mama karena dari pihak Tuan Midi Sagala, mereka sudah diizinkan.Setelah makan malam di rumah Nyonya Gina, Dimas membawa kembali istrinya pulang. Sepasang suami istri bahagia itu seperti terbebas dari semua belenggu cinta dan merayakan dengan penyatuan tubuh sepanjang malam.Sama seperti pagi sebelumnya, tubuh Nissa remuk redam, tapi Dimas malah terlihat bugar. Itu karena kualitas tidurnya juga berangsur membaik bersama Nissa."Dimas, bangun. Udah jam 7 nih, kamu nggak ke kantor?" masih dengan posisi dipeluk Dimas dari belakang, Nissa mencoba membangunkan suaminya yang baru tidur beberapa jam saja."Hmm, bentar lagi. Aku masih mau tidur sambil peluk kamu begini," gumamnya malas."Kamu enak bisa datang telat. Kamu, kan, bosnya. Nah, aku? Nanti kalau dipecat gimana?" Nissa memprotes."Kalau dipecat tinggal jadi sekretaris pribadi aku. Beres, Yang...
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-15
Baca selengkapnya

Rama Yang Menggila 2

“Aku cuma mau pegangin rambut kamu aja, biar mata kamu nggak salah lihat. Bisa aja kamu salah tusuk urat dan buat aku mati, kan?” Rama mencari alasan dan jawaban masuk akal itu membuat Nissa hanya diam menatap tajam ke arahnya.“Oh, iya. Roti panggang sarapan semalam enak. Aku mau lagi. Besok pagi bawa bekal itu lagi, ya?” Rama mengalihkan pembicaraan tapi itu malah membuat Nissa semakin memicingkan matanya.“Kenapa harus saya?” sambil bersilang tangan di dada, Nissa bertanya.“Ya, karena aku pasiennya kamu dan aku mau makan roti panggang kamu lagi," Rama cepat menjawab, “Satu lagi. Aku benaran bosan. Anterin aku jalan-jalan,” sambungnya memberi perintah hingga membuat Nissa memijit dahinya karena kepalanya sakit.“Dengar, ya, Mas Ramadan Kusuma. Yang pertama, bukan kebijakan rumah sakit buat nyuruh aku bawain makanan pasien. Diet makanan pasien udah diatur dokter dan kamu nggak bisa makan sembarangan,""Yang kedua, di luar ada penjaga kamu yang bisa anterin kamu jalan-jalan keliling
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-15
Baca selengkapnya

Rama Yang Menggila 3

Setelah masuk ke kamarnya dengan enggan, Rama langsung meminta ponselnya dan segera menghubungi seseorang, “Kalian udah dapat info perempuan yang saya suruh cari?”[Belum, Bos.]“Belum? Jadi kerja kalian itu ngapain aja? Bego banget!” Rama marah. Setelah beberapa hari menunggu penyelidikan tentang Nissa oleh orang kepercayaannya, ia hanya mendapatkan jawaban kosong.[Sebenarnya kami udah dapat beberapa informasi, Bos. Tapi hasil penyelidikan kami mengarah ke keluarga biasa yang pernah ada hubungannya dengan keluarga Lesmana.]“Keluarga Lesmana?”[Iya, Bos. Awalnya kami anggap perempuan yang Bos suruh cari informasinya ini memang cuma perempuan biasa. Tapi nama belakang ‘Lesmana’ mengarahkan kami ke Keluarga Lesmana dan hasilnya cocok, Bos.][Nissa Lesmana itu anak kandung Badar Lesmana tanpa menikah. Ibunya mantan penyanyi pop ibu kota yang diberitakan lari dengan sopir pribadi Tuan Badar Lesmana. Maka itu status Nissa Lesmana ini ditutupi rapat-rapat, Bos.]“Hmm, masuk akal. Lanjutin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-16
Baca selengkapnya

Rapat Pemegang Saham Grand Healthy

Kedatangan utusan Ibu Rita ke rumah sakit ternyata untuk menjemput Nissa agar menghadiri rapat pemegang saham Rumah Sakit Grand Healthy. Nissa segera menelepon Dimas agar mengirimkan pengacara pilihannya untuk mendampingi Nissa di pertemuan besar tersebut.Pertemuan diadakan di sebuah ballroom hotel ternama di ibukota. Di sana sudah berkumpul banyak orang, mulai dari para dokter senior yang menjadi pemimpin masing-masing departement, para pemegang saham, dan juga keluarga mendiang Nyonya Marini, serta kuasa hukum yang ditugaskan untuk mengesahkan perubahan kepemimpinan rumah sakit besar tersebut.Di jajaran kursi VIP yang disediakan untuk para pemegang saham rumah sakit tersebut, tampak Akbar dan juga Rama yang duduk bersebelahan. Berjarak dua kursi di kanan Akbar, tampak juga Badar Lesmana yang ikut menghadiri rapat tersebut. Memang Akbar lah yang diberi mandat mendiang Nyonya Lesmana untuk mengatur saham mereka di rumah sakit tersebut, tapi kali ini Badar ingin ikut andil dan ingin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-16
Baca selengkapnya

Semakin Terkenal

Tim kuasa hukum yang ditunjuk khusus oleh mendiang Nyonya Marina menjelaskan semua detail penyerahan kuasa atas rumah sakit Grand Healthy pada Nissa dengan sangat jelas, karena penjelasan semuanya sangat penting agar di kemudian hari tidak akan ada yang memprotes keputusan mutlak yang mendiang inginkan.Kuasa hukum tersebut juga tidak lupa menjelaskan bahwa sebenarnya mendiang Nyonya Marina hanyalah menjalankan wewenang yang diberikan oleh pemilik aslinya, yaitu mendiang Nyonya besar Lesmana. Pertemanan mereka membuat semuanya jelas, dan hampir semuanya percaya karena dua nama nyonya besar itu terkenal akrab bahkan sampai mereka uzur.“Jadi, setelah mendiang Nyonya Marini menyerahkan semua kekuasaannya atas rumah sakit Grand Healthy pada Nona Nissa Lesmana, keputusan sudah mutlak tanpa bisa diganggu gugat. Pihak keluarga mendiang atau siapa pun tidak bisa mengubah ataupun memberi banding keputusan ini. Sekian tugas saya menyampaikan wasiat terakhir beliau tentang rumah sakit Grand Hea
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-16
Baca selengkapnya

Cemburu Buta Dan Iri

“Nyonya Nissa, maaf kami kehilangan anda tadi,” kuasa hukum utusan Dimas beserta penjaga yang ditugaskan menjaga Nissa langsung meminta maaf setelah mereka bertemu dengan istri bos mereka.‘Nyonya?’ Rama menaikkan sebelah alisnya karena sedikit bingung. Kenapa gadis single seperti Nissa dipanggil dengan sebutan Nyonya?“Terima kasih, Tuan Rama. Kalau bukan bantuan dari anda, Nyonya kami mungkin belum keluar dari kerumunan tadi. Kami permisi pamit," kuasa hukum Nissa menoleh dan berterima kasih sebelum beranjak dari sana."Mas Rama, terima kasih, ya. Bantuan kamu pasti saya balas satu hari nanti,” Nissa juga berterima kasih dengan senyum tulusnya dan tentu saja senyuman itu membuat Rama terpanah hingga tidak menyadari kalau Nissa dan rombongannya sudah pergi.“Loh-loh, kok udah pada cabut semua?” gerutunya bingung.“Sudah berangkat semua, Bos.” Anak buah Rama menjawab sambil menyembunyikan senyum.“Nggak bisa dibiarin, nih. Aku harus minta nomor si Nissa sama Bu Rita!” ucapnya lagi sam
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-17
Baca selengkapnya

Anak Angkat Yang Berkuasa

Suara ketukan pintu terdengar dan dari sana hadir Akbar yang memasuki ruang kerja Badar. Putra sulung keluarga Lesmana itu sudah terlihat sangat tampan dan rapi untuk berangkat ke kantornya.“Papa panggil aku?” tanya singkat sambil masuk dan duduk menghadap ke ayahnya, “Tumben banget, ada yang penting?” sambungnya, karena menganggap panggilan ini aneh. Meski sebenarnya Akbar sudah menebak apa yang akan ayahnya itu tanyakan. Itu pasti tentang Awan.“Papa dengar pabrik yang bakalan dibuka di Thailand minta teknisi pabrik pusat untuk mengajari teknisi di sana, Bar?” tanya Badar sambil fokus melihat layar ponselnya, “Kamu berangkatnya kapan?” Badar tetap bertanya sekalipun ia sudah tahu yang sebenarnya.“Bukan aku yang berangkat, Pa. Aku mau kirim Awan ke sana untuk mengawasi keadaan. Hitung-hitung belajar. Awan udah pantas banget bantuin aku pegang perusahaan, kan? Jadi aku rasa dia harus belajar di awal pembukaan pabrik gini,” Akbar menjawab santai tapi dengan alasan yang sangat masuk a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-18
Baca selengkapnya

Pepaya Gantung

'Kenapa aku beruntung banget punya istri yang pengertian kayak kamu, Yang? Kamu tau aja kalau aku lagi lapar,''Kamu udah di mana? Sepuluh menit lagi aku selesai. Tunggu aja di ruanganku,'Sambil mengetik chat di ponselnya, Dimas tersenyum sendirian. Tapi itu aneh di mata para karyawan dan manajer di hadapannya.Nyatanya, saat ini Dimas sedang melakukan pertemuan penting untuk membahas struktur bangunan modern terbaru yang akan di launching oleh Sagala Corporation, dan saat ini Shafira sedang mendemonstrasikan ide brilian miliknya di hadapan semua yang hadir.Tapi presentasinya terhenti karena ia terpaku pada sikap bos besarnya itu yang tersenyum-senyum sendirian sambil menatap layar ponselnya, dan itu membuat para karyawan dan manajer lain ikut memperhatikan ke arah tujuan pandangan Shafira.Merasa ia sedang diperhatikan banyak pasang mata, Dimas mengangkat wajahnya dan mendapati ia sudah menjadi tontonan semua orang."Kenapa berhenti? Teruskan!" aturnya pada semua orang, terlebih Sh
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-19
Baca selengkapnya

Jadwal Yang Sibuk

Di luar ruangan Dimas, tidak tampak ada Akmal yang menunggu di mejanya. Jadi Shafira yang datang ingin mengajukan banding dengan keputusan Dimas tadi, merasa bisa masuk ke dalam kantor Dimas.“Permisi, Bos…” ucap Shafira saat membuka pintu ruangan Dimas. Tapi sedetik kemudian ia terkesiap dengan apa yang dilihatnya di sana, “Ah, maaf. Saya nggak tau ada tamu,” sambungnya meminta maaf canggung. Itu karena ia melihat Dimas tengah beradu bibir dengan istrinya dengan posisi yang panas.Nissa langsung kaget dan membenarkan duduknya dengan ekspresi canggung. Sementara Dimas yang sedang menikmati kasih sayangnya bersama sang istri merasa sangat geram. Terhitung sudah dua kali Shafira membuyarkan kesenangannya dengan Nissa.“Waktu pelajaran sopan santun kamu absen, ya? Apa nggak bisa ketuk pintu dulu sebelum masuk?” Dimas bertanya geram. Ia bahkan meraup wajahnya dengan kasar, “Ke mana Akmal? Kenapa kamu bisa masuk tanpa izin saya?”“Dimas? Ngomongnya kok kasar gitu?” Nissa memprotes nada bi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status