Home / Rumah Tangga / Mantanku Gagal Move On / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Mantanku Gagal Move On: Chapter 91 - Chapter 100

131 Chapters

Pasien Manja VS Perawat Judes

Hari berganti, Nissa yang biasanya mendatangi gedung perawatan ibu dan anak, kini mobilnya langsung tertuju ke pelataran mobil untuk keluarga pasien di sisi gedung perawatan. Banyak pasang mata memandangnya karena datang dengan menggunakan mobil baru. Tapi persepsi orang berbeda dengan pandangannya masing-masing, dan itu tidak membuatnya terpengaruh.“Pagi, Mbak Nita. Murung banget mukanya,” Nissa yang bangun dan datang ke tempat bekerjanya yang baru, begitu semangat. Tapi ia heran saat melihat wajah Anita yang tertekuk lesu padahal ini masih pagi, “Titin ke mana, Mbak? Masuk pagi juga, kan? Atau udah di kamar pasien?”“Udah masuk, Mbak, tapi barusan pulang lagi,” Anita menjawab lesu.“Loh, kenapa, Mbak?”“Pasien baru itu, Mbak. Temperamennya di luar nalar. Aku juga nggak sampai pikir si Titin ngapain aja datang kepagian terus langsung masuk ke kamar pasiennya,”“Aku baru sampai sini tapi langsung dikagetin sama Titin yang kepalanya berdarah. Dia bilang habis dipukul sama pasien baru
last updateLast Updated : 2023-08-03
Read more

Kejahilan Malam

Nissa kembali ke rumah dengan membawa kelelahan. Sepanjang hari ia tidak hanya disibukkan dengan tugas barunya sebagai kepala perawat. Perbincangan beratnya dengan sang ibu juga menyita emosi dan tenaganya. Sedih tidak terelak saat Nyonya Gina tetap belum bisa menerima kehadiran Dimas dalam hidup putrinya lagi.Tapi tidak seperti sebelumnya, kali ini Nyonya Gina terlihat lebih tenang. Entah itu karena kabar Arul dan dirinya yang sudah bisa dinyatakan pulang besok, atau karena Arul yang begitu senang karena sang kakak kini naik jabatan yang lebih tinggi. Entahlah... Tapi Nissa tetap terus berharap ada angin restu yang berembus dari ibunya pada pernikahannya dengan Dimas.Ketika Nissa pulang, ternyata Dimas sudah ada di rumah lebih dulu, dan sepertinya sang suami belum makan.“Kenapa kamu belum makan?” tanya Nissa yang ikut duduk di depan televisi setelah membersihkan tubuhnya.“Mau makan sama kamu,” jawabnya singkat dan meletakkan remote televisinya, “Gimana hari ini? Kamu baik-baik aj
last updateLast Updated : 2023-08-04
Read more

Wasiat Sahabat

Setelah Nissa keluar dari kamar Rama, ia bergegas mengunjungi pasien di sebelah kamar tadi. Beliau adalah seorang wanita berumur 79 tahun, hampir sama dengan usia mendiang Nyonya Besar Lesmana. Nenek itu terlihat segar dan saat Nissa datang beliau sedang duduk di pinggiran jendela untuk menikmati udara pagi. Di atas meja di depan beliau tampak sebuah permainan tradisional bernama Congklak."Selamat pagi, Nenek. Gimana kabar, Nenek pagi ini?” sapa Nissa ramah, “Wah, Nenek udah main Congklak aja pagi-pagi, ya?” sambungnya sambil berjalan mendekat.“Maaf ya, Nek. Saya periksa tekanan darah Nenek dulu, ya? Menurut keterangan dokter yang tangani Nenek, besok lusa Nenek sudah boleh pulang,” Nissa menjelaskan sambil memeriksa tekanan darah nenek tua itu.Mendengar keramahan dan perlakuan lembut Nissa ketika memeriksanya, nenek tua bertanya lembut padanya, “Nama kamu siapa, Nak? Nenek baru lihat kamu di sini,”“Nama saya Nissa, Nek. Saya baru masuk ke gedung ini kemarin pagi. Harusnya saya u
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more

Rindu Yang Tidak Diakui

Di tempat lainnya—Kantor Pusat Sagala Corporation.Ibu Dimas—Nyonya Risti merindukan putranya yang lama tidak pulang. Sekalipun ia tahu kalau Dimas tinggal di tempat lain, ia pun tidak tahu di mana alamat anaknya berada. Ibu itu harus menerima sikap dingin puranya yang sudah seperti itu sejak lama.“Di mana anak saya, Mal?” tanyanya pada Akmal yang baru saja terlihat menyambutnya.“Wakil Presdir di luar, Nyonya Besar. Saya akan telepon sekarang kalau Nyonya di sini,” jawab akmal sopan.“Di mana Dimas tinggal? Bawa saya ke sana, Mal!” selanjutnya, Nyonya Risti mulai memaksa.“Nyonya Besar, mohon tunggu sebentar. Saya menelepon bos dulu,” Akmal menjawab dengan ucapan lebih sopan. Ia cukup pintar untuk tetap merahasiakan alamat baru atasannya itu. Ia juga sangat tahu, jika alamat baru Dimas bocor, pasti itu karenanya dan Akmal tentu tidak ingin sampai ditendang bosnya yang sangat ‘baik hati’ itu.“Selamat siang, Bos. Saya mau menyampaikan kalau Nyonya Besar ada di kantor dan sedang menun
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

Cemburu Yang Elegan

Hanya beberapa menit saja Anita sudah kembali lagi. Ia segera memasangkan cairan infus Rama tanpa lupa menginjeksi obat sesuai jadwal, “Sudah selesai, Pak. Saya permisi dulu, kalau ada apa-apa panggil kami saja,” Anita berpamitan. Ia segera ingin pergi lagi, tapi panggilan Rama yang tegas dari belakangnya sukses membuat jantungnya nyaris melompat.“Tunggu dulu!”“Ya ampun... Ya, Pak?” kagetnya seketika, tapi ia tetap menjawab dan langsung berbalik, “Ada lagi yang Bapak perlukan?”“Hmm, saya enggak butuh apa-apa. Saya cuma mau tanya, kenapa kamu yang ke sini? Si Judes itu mana?” tanyanya tanpa berbasa-basi.“Si Judes? Maksud Bapak siapa, ya? Saya kurang paham, Pak?” Anita bertanya bingung.“Ya udah kalau nggak tau. Kamu keluar aja,” agak kesal karena maksudnya tidak dimengerti, jadi Rama langsung mengalihkan percakapan dengan mengusir Anita keluar, “Gue kenapa, sih? Kok jadi gini?” sambungnya bergumam.“Bimo?” panggilnya. Dan setelah salah seorang penjaga datang, Rama berucap lagi, “Ak
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more

Saingan Cinta

“Rasanya jantung aku mau meledak tahan semuanya di ujung lidah. Pengen banget aku bilang sama mama kalau aku udah dapat perempuan terbaik aku. Aku udah nikah sama kamu. Tapi aku nggak bisa bilang itu karena kamu belum siap,”Mendengar itu Nissa menunduk—merasa bersalah, “Maafin aku, Mas. Aku bukan sengaja buat kamu di posisi bingung.”Dimas juga merasa bersalah karena membuat Nissa seakan disudutkan. Ia lebih mendekat dan memeluk istrinya, “Ya udah, nggak masalah. Aku bisa tahan selama apa pun sampai kamu siap aku bawa ke depan orang tua aku,”“Asalkan kamu nggak nangis dan sedih begini. Aku bisa tahan semuanya kalau kamu di samping aku, Yang,” ucapnya sebelum mengecup lembut dahi Nissa, “Udah, sana masuk lagi. Nanti aku keterusan cium kamu lagi,”“Ish,” Nissa berdecak singkat sambil memukul kecil dada bidang suaminya, “Aku masuk dulu. Terima kasih buat jajan sorenya, ya. Sampai nanti malam, Dimas!” ucapnya lagi setelah segera menghindar dari suaminya yang bisa saja tidak dapat menaha
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more

Malam Penyatuan Cinta

Dimas mengabaikan laptopnya lagi dan menoleh pada Nissa dengan tatapan serius, “Terus, dia bilang apa?”Nissa tidak lekas menjawab, tapi mencoba mencari kepercayaan di mata Dimas, “Dia bilang kalau kepercayaan diri aku tinggi banget kalau kamu selamanya bakalan cuma cinta sama aku. Dia bilang sebentar lagi aku harus siap karena kamu bakalan tunangan sama dia,”Dengan ekspresi datar tapi air mata tetap mengalir tanpa ingin tertahan, Nissa jelas merasakan bimbang yang besar.“Kenapa harus nangis karena omongan perempuan lain yang bahkan nggak pernah aku anggap?” Dimas memberi tanggapan sambil mengusap air mata di pipi istrinya, “Apa masih kurang lagi bukti kalau aku cuma dan mau satu perempuan aja di bumi ini? Aku cuma mau kamu aja, Sayang. Nggak ada yang lain lagi,”“Tapi aku tau dia bisa ngomong percaya diri gitu karena dia perempuan yang nggak ditolak mama kamu. Sedangkan aku perempuan yang dibenci banget,” mendengar sanggahan Nissa malah membuat Dimas tersenyum.Ia memeluk Nissa yan
last updateLast Updated : 2023-08-12
Read more

Candu Baru Yang Abadi

Waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, tapi Dimas yang sudah selesai membersihkan diri masih terlihat sibuk dengan sepasang mainan baru di tangannya, hingga si pemilik tubuh yang sudah kehabisan daya memprotes tingkah nakal suaminya itu.“Mas, udah dong. Ini udah jam berapa?”“Jam 2 pagi,” jawab Dimas santai sambil menikmati kelembutan squishy ciptaan Tuhan itu. Ia begitu menikmati candu barunya yang abadi.Nissa menghela napas berat, tubuhnya sudah sangat kelelahan mengimbangi stamina sang suami yang tidak main-main. Dengan mata yang enggan terbuka ia menggerutu lagi, “Kamu nggak bosan gitu terus? Kamu nggak kasihan sama aku?”“Aku pasti jadi orang paling bodoh kalau sampai bosan sama istri luar biasa kayak kamu,” jawab Dimas lembut sambil mengecup punggung Nissa yang terbuka, “Ya udah, kamu tidur. Nanti aku bangunin,”“Kamu tidur juga, besok masuk kerja," Nissa menanggapi dalam setengah kesadarannya. Ia tidak sanggup lagi menahan kantuk dan lelahnya.Dimas hanya tersenyum. Ia me
last updateLast Updated : 2023-08-13
Read more

Rebutan Makanan Dan Tentang  Wasiat

Seperti yang sudah diduga Nissa, Dimas tidak hanya memandikannya. Suaminya itu malah kembali mengambil jatah pagi bahkan sampai 2 kali di kamar mandi. Dan itu membuat Nissa semakin tidak nyaman berjalan dan yang jelas ia terlambat datang ke rumah sakit.Sesampainya ia di pelataran rumah sakit, Nissa dibingungkan dengan banyaknya orang-orang yang berdatangan untuk memasang papan bunga dengan tulisan belasungkawa.“Direktur Utama rumah sakit meninggal?” gumamnya sambil melangkah memasuki gedung perawatan.“Pagi, Bu...” Anita menyapa Nissa dengan formal saat keduanya bertemu di pos perawat.“Pagi juga, Mbak Nita. Sapaannya biasa aja, dong. Kayak sama siapa aja,” Nissa menanggapi, “Di bawah rame banget, ya, Mbak. Aku baru tau direktur utama rumah sakit kita meninggal,” sambungnya sambil terlihat merapikan barang bawaannya.“Loh, Mbak Nissa apa belum dapat kabar?”“Kabar apa?” tanya Nissa penasaran. Ia sampai batal membuka wadah makannya yang sudah disiapkan Dimas untuk sarapan istrinya.“
last updateLast Updated : 2023-08-13
Read more

Restu Bersyarat

Siang yang sama di tempat berbeda, tepatnya di rumah Nyonya Gina. Saat ini Nyonya Gina terlihat santai duduk di ruang tengah, menikmati teh setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah. Seperti biasa, hobinya di siang hari ialah melihat acara gosip artis ibu kota di televisinya.[Hai, para pemirsa Sret-Sret di manapun anda berada, bertemu lagi dengan kami, host kecintaan anda semua. Siang ini kami buka dengan berita tentang keluarga kaya ternama di Indonesia, Keluarga Sagala. Beritanya adalah Nyonya Besar Keluarga Sagala tengah terlihat berbelanja di Mall Sagala Corporation bersama gadis cantik. Hayo, kira-kira siapa, ya?][Apa gadis cantik itu calon menantu Keluarga Sagala, ya? Hmm, berita ini nggak main-main pemirsa. Pasalnya, Pangeran Sagala yang baru balik ke Indonesia ini belum juga mengabarkan siapa perempuan beruntung yang akan jadi istrinya!][Tapi sepertinya kabar-kaburnya mulai terang, nih. Jadi, ayo kita simak aja cuplikannya!]Tangan Nyonya Gina yang memegang remote tv berg
last updateLast Updated : 2023-08-13
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status