Home / Rumah Tangga / Mantanku Gagal Move On / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Mantanku Gagal Move On: Chapter 71 - Chapter 80

131 Chapters

Merahasiakan Dari Dimas

Nissa yang malu langsung berpaling wajah dari Dimas ke Jaya, “Jay, udah boleh cabut belum, sih? Gue masih harus ke rumah sakit. Dimas juga harus ke kantor. Lo jangan nanggepin omelan dia tadi, ya? Anggep aja kaleng rombeng lagi bunyi,” “Buahaha, puas gue ketawa, hahaha!” Jay tertawa senang. Ia tidak lagi repot menikmati omelan Nissa yang mengalahkan kekonyolan Adimas. Tawanya bahkan berlangsung beberapa saat sebelum mulai tenang dan ia pun melanjut bicaranya. “Udah selesai semuanya?” tanya Jay dan Nissa mengangguk, “Boleh, deh. Nanti aku kabarin lagi hasil tes darah sama urine Elo pada. Lagian gue juga yakin kok kalau Elo sama si kunyuk ini nggak lagi mabuk atau ngobat. Udah hafal gue sama kegilaan si Ono sama Lo, Nis. Cabut sekarang aja juga nggak masalah, gua yang jamin, deh!” Adimas tersenyum pada Jay di belakang Nissa. Ia tidak hanya puas dengan akting mereka yang meyak
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

4 Cowok Tajir se-Indonesia

Setelah disempatkan mengantarkan Adimas dulu ke kantor Sagala pusat, Nissa langsung menuju ke rumah sakit, tapi ia tidak menggunakan mobilnya ke sana. Nissa kembali ke rumah dan pergi ke rumah sakit menggunakan taksi online. Kini Nissa sudah berjalan memasuki pelataran rumah sakit untuk menuju gedung perawatan ibu dan anak. Saat akan memasuki pintu masuk, langkahnya terhenti dengan panggilan seorang laki-laki di hadapannya, "Nissa, adik aku yang paling manis!" Nissa menolehkan pandangannya cepat dari ponsel ke orang di hadapannya, tapi moodnya bertambah jelek. 'Ah, iya. Dia bilang mau periksain ceweknya ke sini. Bertanggung jawab juga tuh orang,' gerutunya dalam hati setelah ingat mengapa ada Akbar di rumah sakit. "Bisa nggak sih, nggak usah ada embel-embel begituan kalau panggil aku? Dipanggil kamu aja rasanya kayak beban, tau. Apalagi dikasih title gitu, ikh!" Seperti biasa, Ni
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

Wanita Transparan

Kabar yang beredar menyebutkan kalau Akbar Lesmana menempati posisi ketiga di peringkat '4 Cowok Tajir se-Indonesia' versi media sosial Indonesia maupun bursa saham. Akbar Lesmana adalah wakil presiden direktur Lesmana Group. Perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Tak hanya itu, di usia mudanya ini, Akbar sudah bisa membangun brand miliknya sendiri dalam bentuk brand minuman beralkohol ringan yang bebas beredar dipasaran. Itulah sebabnya Akbar Lesmana sangat dikenal di kalangan artis maupun bisnis. Di posisi ke-empat ada Lexy Anggara. CEO salah satu brand mobil terbesar di Indonesia. Kekayaannya juga ditunjang dengan bisnis klub malam di setiap ibukota di sepanjang pulau Indonesia. "Terus, yang nomor satu-dua nya siapa? Kok langsung ketiga terus keempat, sih?" Nissa mengajukan pertanyaan. "Yang pertama kurang populer, Mbak. Menurut aku sih. Namanya Adimas Sagala, anak tunggal keluarga tajir melintir
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

Diusir Ibu

Sore hari ketika jam kerja Nissa berakhir. Dari dalam mobil mewahnya, Darwis memperhatikan Nissa yang berjalan santai keluar dari gedung perawatan ibu dan anak, menuju gedung pemulihan Grand Healthy. Ternyata sudah sejak ia meninggalkan kantor polisi Sektor 9, Darwis lebih dulu langsung menuju ke tempat Nissa bekerja untuk mencari banyak hal tentang Nissa. Dan nyatanya ia bertahan menunggu Nissa hingga sore hari. “Saya baru melihat kakak korban keluar dari gedung rumah sakit tempatnya bekerja dan menyeberang ke gedung sebelahnya, Tuan. Terus apa yang Tuan Prakoso mau dari saya setelah perundingan sebelumnya ditolak kakak korban, Tuan?” Darwis sedang melakukan panggilan dengan Tuan Prakoso, ayah dari pelaku pemuda mabuk yang menabrak Arul malam itu. Matanya tetap tidak lekang dari sosok Nissa yang berjalan hingga bayangannya menghilang ke dalam gedung sebelah. [Jadi perempuan itu mau anak saya dipenjara?]
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

Pelukan Semangat

Nyonya Gina bergeming. Selayaknya ibu yang marah karena si anak melawan perintahnya, ia berusaha tetap teguh. Tapi tangisan Nissa yang ia tahu tidak hanya akting, membuatnya ikut sedih. Ia menyadari kesulitan yang selama hidup Nissa tanggung, semua itu berawal dari keputusannya yang tetap mempertahankan kehamilan untuk mengikat Badar Lesmana agar menikahinya. Secara tidak langsung, dirinya sendirilah yang menggambar hidup kelam puteri tunggalnya itu. Arul yang tidak tega melihat tangisan sang kakak, tapi ia pun tidak bisa bergerak hanya sekedar untuk memeluknya. Ia memilih untuk menekan  ‘Call Nurse’ di bagian atas ranjangnya. Dan tidak lama, Suster Anita datang di balik pintu. “Permisi, ada yang bisa saya bantu?” sapanya saat masuk, tapi sedetik kemudian ia terheran melihat Nissa bersimpul di lantai sambil menangis, “Loh, Mbak Nissa. Ngapain, Mbak?!” kagetnya. “Suster, bisa
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

Menuruti Dimas

Hari ini adalah hari libur, Nissa memilih mengajak Dimas berbelanja bahan makanan daripada mengurung diri di rumah dengan berselimut kesedihan. Lagi pula untuknya yang masih belum bisa sempurna menerima Dimas karena kutukan sang ibu, akan sangat berbahaya jika nantinya Dimas lebih mendekatkan dirinya untuk mendorong haknya sebagai suami (hasrat) pada Nissa. Bayangan kehamilan tanpa restu orang tua mereka sudah menjadi momok menakutkan untuknya.Nissa mengajak Dimas untuk mendatangi sebuah mall yang cukup lengkap. Tidak hanya untuk fashion, tapi di sana juga banyak toko menjual barang kebutuhan rumah tangga dan sekaligus perangkat dapurnya.“Masuklah aja dulu, aku parkirin mobil ke dalam,” ucap lembut Dimas pada Nissa.Nissa mengangguk, “Ngomong-ngomong ini mobil kamu juga? Tumben nggak model sport? Punya aku kemarin juga model sport, kan?” tanya Nissa sementara ia membuka sabuk pengaman.“Kenapa, kamu nggak suka, ya? Mobilnya
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

Mati Tanpamu

Nissa tidak punya waktu untuk menyadari panggilan Dimas karena silau dan lengkingan kendaraan di depannya semakin dekat. Satu-satunya hal mengerikan di benaknya hanya ketika kendaraan besar itu sudah dekat, maka ia pasti akan tertabrak. Namun sebaliknya, bukannya kaget karena tertabrak, ia malah tersadar setelah membuka mata karena tarikan kuat dari samping dan membawanya untuk jatuh ke lantai kotor parkiran. Tubuhnya tersentak, terasa sakit. Tapi ketika membuka matanya, ia menyadari kalau dirinya sedang berada dalam pelukan erat yang melindunginya. “Mas? Kamu kok di sini? Bukannya tadi—“ “Kamu nggak kenapa-kenapa, kan, Yang? Mana yang sakit?” Dimas malah bertanya panik sambil memeriksa keadaan istrinya. Hanya Tuhan yang tahu saat itu jantungnya hampir berdetak memikirkan Nissa yang akan tertabrak kendaraan dengan pengemudi gila tadi. “Hmm, i-i
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

Mendapatkan Info Pemburu Nissa

“Sayang, kamu belum sarapan, loh,” dari meja makan, Dimas memanggil Nissa yang saat ini sedang mencuci piring bekas makannya.“Aku makan di pos perawat aja. Yang penting kamu dulu. Kamu bilang ada meeting penting, kan?” Nissa menjawab dari posisinya, “Lagian kalau kamu nggak bilang mau meeting, aku nggak bakalan kasih kamu keluar, loh! Aku seret kamu ke rumah sakit juga biar diperiksa,” sambungnya mengomel.“Aku udah punya dokter pribadi yang top, kok. Ngapain ke rumah sakit lagi? Lagian kalau kamu di rumah juga, ya ,aku nggak mau ke kantor,” Dimas menjawab enteng, “Kamu nggak di rumah, ya, aku pastinya bosen lah,”“Ya udah, ayo siap-siap berangkat. Nanti kamu telat,” ajak Nissa setelah menyelesaikan pekerjaannya di dapur, “tapi kamu nggak boleh protes kalau nanti sesampainya kita di kantor kamu, aku berangkat naik ojol aja, ya!”Dimas tidak menjawab lagi. Ia menuruti istr
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Keluar Kota Dan Kabar Duka

Nissa baru saja tiba di pos perawat dan hendak memakan bekalnya, tapi dering ponsel yang menunjukkan nama ‘Adimas’ membuatnya membatalkan sarapannya. “Mmm, ya?” Nissa menjawab singkat. [I love You, Yang...] Ucapan sang suami di seberang sambungan seketika membuat wajahnya merona. Nissa langsung bangkit untuk menjauh dari pos perawat ke tempat yang lebih sunyi untuk bicara. “Kamu telepon cuma mau ngomong  itu, ya?” Nissa berbisik bertanya, “Aku baru mulai kerja, Dimas,” [Bilang sayang sama istri sendiri kok diprotes, sih? Memangnya dilarang, ya?] “Nggak gitu. Kita kan belum satu jam ketemu tadi? Aneh aja gitu,” [Gak aneh, Yang. Cinta aku memang banyak banget buat kamu sampai tiap detik pun rasanya aku mau bilang kalau aku sayang banget sama kamu,] Hati Ni
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Rumah Besar Yang Angkuh

Nissa yang sudah bulat tekadnya untuk pergi ke rumah besar Keluarga Lesmana, langsung memberikan pesan berisi izin pada suaminya. Lalu setelah itu untuk menghindari penolakan atau pertanyaan berlebih dari Dimas, Nissa langsung mematikan ponselnya.   Sore itu juga ia pulang ke rumah bersama Akmal yang memang sudah siap sedia menunggu Nissa keluar dari gedung rumah sakit. Sesampainya di rumah, Nissa langsung memilih pakaian yang pantas untuk melayat, dan langsung pergi mengendarai mobilnya sendiri.   Membawa mobil sendiri bukanlah tanpa alasan. Selain memilih pakaian terbaik untuk ia kenakan di acara besar keluarga angkuh itu, Nissa juga ingin menunjukkan pada keluarga ‘ayahnya’ kalau hidupnya tanpa mereka juga pasti akan baik-baik saja.   Bukan ingin memamerkan hartanya saat ini, tapi Nissa lebih peduli pada setiap cibiran yang akan keluar dengan penuh hinaan padanya dan ibunya karena mereka hanya wanita biasa yang miskin
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more
PREV
1
...
678910
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status