All Chapters of JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY: Chapter 111 - Chapter 120
215 Chapters
PART - 111
Markas CIA, Fairfax County, Virginia , Amerika "Kami berhasil menangkap buronan besar yang selama tujuh tahun ini menjadi incaran CIA karena tindak kejahatannya sebagai penjual senjata tajam ilegal dan pembunuh berdarah dingin di wilayah Amerika dan Eropa. Bakat menghindarnya yang ahli membuat kami membutuhkan waktu lama untuk menangkapnya tapi berkat kerja keras tim, semua pengorbanan itu terbayar saat akhirnya kami berhasil memenjarakannya di tempat berkeamanan tinggi. Saya selaku ketua operasi misi ini, Travis Acgory, bahagia bisa mengumumkan berita ini—" Seseorang mematikan suara televisi layar datar, membiarkan saja gambarnya bergerak-gerak di sana. "Dia terlihat bahagia sekali," decak seorang wanita. "Laki-laki tua yang ambisius. Akhirnya misi yang membuatnya seperti lelaki gila berhasil dia selesaikan dengan kemenangan meskipun yah, dia hanya membutuhkan semua pengakuan dan ucapan selamat itu." "Biarkan saja dia menikmati apa yang dia inginkan selama ini." Zafier memasukka
Read more
PART - 112
Zafier berdiri di bawah sinar matahari yang menyinari Malibu saat sore dari balkon beach house pribadinya. Mata biru pucat dibalik kacamata hitamnya memandang lurus ke arah pantai. Selama seminggu ini dia berdiam diri di sana hanya untuk menenangkan diri sebelum nantinya kembali mengurus banyak hal yang dulu ditinggalkannya. Hal pertama yang dia tanyakan pada Rey adalah kabar sunshine-nya dan lega saat mengetahui dia baik-baik saja dan bahagia menjalani kehidupan tanpanya. Zaf berusaha menahan diri untuk tidak langsung terbang ke Indonesia, berdiri di depan rumah Shine dan akan langsung memeluknya saat bertemu. Zaf benar-benar berupaya keras agar tidak melakukannya. Selama dua tahun, dia hanya berada di dalam sana. Tidak ada yang bisa dia lakukan bahkan bertukar kabar dengan Rey. Hanya orang tuanya yang datang berkunjung meski hanya Maminya. Bisa melihat dunia di belahan bumi lain tapi tidak bisa melakukan apapun untuk menyalurkan rindunya pada Shine. Zaf benar-benar frustasi. Berj
Read more
PART - 113
Penanda yang terpasang diponselnya kembali berbunyi setelah dua tahun lamanya mati suri. Sontak saja membuat Zafier yang sedang membantu wanita bergaun merah berdandanan menor yang dia pijat betis dan kakinya karena tidak sengaja dia tabrak dan berlagak sok kesakitan membuat tubuhnya menegang. Jantungnya menderu kencang, aliran darahnya berdesir cepat dan perasaan di dalam hatinya kembali bergejolak. Dilepasnya begitu saja kaki wanita itu dan meraba saku celananya memastikan kalau bunyi itu berasal dari sana bukan halusinasinya belaka, mengabaikan tatapan wanita di depannya yang bingung dengan tingkahnya. Zaf memantapkan niat berdiri dengan kepala menunduk, menarik napas panjang dengan dada berdebar lalu mengedarkan pandangan mencari sosoknya yang akhirnya kembali datang tanpa dia duga dan tertangkap radarnya. Lalu tatapan mereka terkunci dan Zaf terperangah bukan main. Wanita itu luar biasa cantik, rambut panjangnya tergerai ke satu sisi tubuhnya, gaun putih yang dikenakannya namp
Read more
PART - 114
Zaf memegangi area dadanya yang nyeri. Pukulannya masih sama bikin nagih."Shine—" Panggil Zaf. "Hei, aku baik-baik saja."Zaf mendekati Shine yang memijit pelipisnya dan menangkup wajahnya lembut seperti memegang porselen dan melihat matanya yang berkaca-kaca. "Aku baik-baik saja meski dua tahun aku harus menahan banyak hal di dalam diriku ini—""Menahan jiwa playboymu lalu setelah keluar kau kembali menjadi brengsek seperti dulu," sela Shine, melepas paksa cekalan Zaf dan mundur seraya menunjuk wajahnya. "Selama ini aku mencoba memikirkan banyak hal, berharap kalau di sana kau bisa berubah tidak lagi meniduri banyak wanita—""AKU MEMANG TIDAK TIDUR DENGAN WANITA MANAPUN!!" Teriak Zaf membuat Shine bergeming dan mata mengerjap. "Aku keluar dari sana merasa seperti seorang pendeta. Ck." Zaf menyisir rambutnya ke belakang dengan frustasi. "Apa kau bisa bayangkan itu?""Sekarang kau akan melakukannya lagi."Zaf menatap Shine tidak percaya. "Apa kita tidak bisa bicara baik-baik, saling b
Read more
PART - 115
"Aku kedinginan."Zafier melirik singkat disela kegiatannya mengacingkan kemejanya yang basah ke tubuh Shine untuk menutupi gaun bagian atasnya."Kau terlalu sok-sokan mau cium aja pakai aksi teatrikal begitu. Sekalipun di darat, aku pasti akan tetap membalasnya bahkan lebih brutal."Shine mencebik, mencubit bibir Zaf kesal. "Kau memang tukang cari kesempatan!"Zaf menarik tangan Shine dengan senyuman miring, setelah selesai mengancingnya, dia merangkul Shine dan membawanya menuju ke lift. "Ayo kita ke kamar.""Kamarnya siapa?""Kamarku pemandangannya lebih bagus," tawar Zaf, Shine melotot. "Tempat tidurnya juga lebih besar.""Cih, memangnya aku peduli sebesar apa tempat tidurmu!" Cibirnya, lalu memperhatikan Zaf yang bertelanjang dada. "Kau memang senang ya pamer otot?!""Tidak!" Zaf mendengus, saling berdebat seraya menunggu lift. "Aku hanya melindungi milikku dari mata lelaki yang akan melotot melihatnya." Zaf menatap kesal Shine yang memutar bola mata. "Apa kau tidak sadar kalau g
Read more
PART - 116
Andrew langsung mundur dan melirik Shine minta penjelasan, berusaha mengabaikan tatapan tajam yang rasanya mencabik keberaniannya. "Siapa dia, Shine?" "Aku kekasihnya. Siapapun kau, aku akan mengawasimu!" Zaf menggeram. "Aku peringatkan sekarang sebelum tubuhmu tercabik nantinya." Ancamannya membuat Andrew menelan salivanya. "Ah berlebihan." Shine memukul lengan Zaf lalu menatap Andrew yang terdiam. "Jangan dengarkan dia selama niat di kepalamu itu baik." "Dia—" Andrew menunjuk Zaf. "Mr. Yes?" Zaf menoleh ke Shine. "Mr what?" Shine mengabaikan Zaf dan tersenyum tipis ke Andrew yang langsung paham, mendesah dan mundur ke sisi yang lain seraya bergumam. "Ah,aku kalah telak!" "Apa sih?" Tanya Zaf, bingung. "Mana aku paham," decak Aldrick masa bodo, tapi tatapannya memperhatikan lekat sosok Andrew. "Kau gila!!!" Sembur Shine dan mendapat cubitan gemas di hidungnya. "Aku mau mandi air hangat di kamarku. Drama tadi rasanya sangat melelahkan dan menguras tenaga." "Aku temani," samb
Read more
PART - 117
Shine menikmati coklat mahalan yang diberikan Zaf setelah laki-laki itu mengambil barangnya dan berganti baju. Duduk di atas perut Zaf dan tersenyum memperhatikan kerutan samar di dahi Zaf saat memperhatikan cover majalah di tangannya dan nampak sebal sendiri. Shine mengalihkan tatapan ke pemandangan malam kota Hongkong di belakangnya. "Aku tidak percaya ini." Zaf berdecak, mengambil ponselnya yang lain karena ponsel yang satunya basah dan menghubungi seseorang. Shine menelengkan kepala, Zaf memundurkan ponsel menjauhi wajah seperti akan melakukan panggilan video call. "Zafier Gaster—" Shine mendelik mendengar suara yang sangat dikenalnya itu. "Kau sudah bebas?" "Iya begitulah," jawab Zaf. Shine menelan coklatnya, merunduk dan memaksa dirinya masuk melewati bawah ponsel dan Zaf reflek memberi Shine celah untuk tidur di sampingnya agar dia bisa melihat siapa yang Zafier hubungi. "Eonnie?!" "Ya Tuhan, Shine Aurora," Azalea jelas kaget maksimal. "Kalian berdua—" ada jeda sesaat.
Read more
PART - 118
"Andrew Frazat Syailendra, anak kedua dari empat bersaudara, menjadi model sejak tiga tahun lalu, tidak ada catatan kejahatan, keluarganya bersih, menjadi partner Shine di berbagai job model hingga membuat mereka dekat, tidak ada hubungannya dengan orang-orang yang kita kenal."Zaf berdiri dengan satu tangan di dalam saku celana mendengarkan semua yang dikatakan Rey seraya memperhatikan gerak-gerik Andrew di kejauhan yang sedang berbicara dengan seseorang. Ballroom hotel sudah ramai karena sebentar lagi acara peluncuran produk new release salah satu perhiasan merek ternama akan segera dimulai."Kita tidak bisa mempercayainya begitu saja. Awasi terus dia dan laporkan padaku kalau ada yang aneh. Aku tidak mau kejadian seperti Putra terulang lagi.""Siap bos," balas Rey. "Orang-orang belum tahu kalau bos kembali terutama yang di Jakarta karena CIA juga tidak ada mengeluarkan pernyataan.""Biarkan saja. Tunggu sampai aku kembali. Good job Rey.""Baik bos. Selamat berlibur dengan nona Shi
Read more
PART - 119
Zafier tertegun menatap wajah Shine yang semula pucat berangsur kembali berwarna. Rasa panik di dalam dadanya menyurut perlahan. Disapukannya jemarinya di pipi Shine yang masih terasa dingin dengan hati-hati seakan-akan wajahnya perwujudan sempurna sebuah kristal yang mudah pecah meski pada kenyataannya wanita yang tertidur dengan kepala di pangkuannya itu begitu tangguh.Satu jam yang lalu, dia hampir kehilangan Shine Aurora. Detak jantung wanita itu sempat terhenti sesaat akibat hipotermia yang menyerangnya karena tubuh tropisnya belum bisa menyesuaikan dinginnya udara Alaska padahal dia hanya keluar tidak lebih dari beberapa menit di luar sana.Tapi sekian detik detak jantungnya melemah dan sempat menghilang, dunia Zafier seakan berhenti berputar untuk selamanya."Kate, please, periksa lagi keadaannya." Zafier menoleh ke Kate, kekasih Aldrick beberapa bulan ini yang berprofesi sebagai dokter. "Katakan kalau dia sudah baik-baik saja."Kate yang duduk di pangkuan Aldrick di sisi bagi
Read more
PART - 120
"Para wanita ini begitu menyebalkan dan juga cerewet," desah Aldrick membuat Zaf dan Kellan yang ada di masing-masing sisinya mengangguk bersamaan seraya memandangi para wanita yang sibuk tertawa-tawa dan berfoto untuk di upload di sosial media mereka. "Tapi kalau tidak ada mereka, perjalanan ini hanya akan terisi tiga laki-laki yang mungkin dicap gay." "Brengsek!!" ucap Zaf dan Kellan seraya memukul bahu Aldrick di masing-masing sisi. Zaf berdecak, melihat Shine yang berfoto dengan senyum bahagia. "Kita ada di sini untuk membahagiakan mereka. Persetan dengan klub bucin atau apalah itu namanya!!" "Aku sama sekali tidak suka mendengar istilah itu," decak Aldrick. "Mereka memang sangat berbakat membuat kita terlihat mengenaskan." Kellan menepuk bahu Aldrick. "Kau masih belum ada apa-apanya dibandingkan aku dan Zaf jadi jangan menggerutu terus. Pikirkan saja apa yang akan kita dapatkan nanti malam di atas ranjang. Percintaan panas di tengah pegunungan es dengan taburan bintang di ata
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
22
DMCA.com Protection Status