Home / CEO / Bukan Perawan Kegatalan / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Bukan Perawan Kegatalan: Chapter 61 - Chapter 70

120 Chapters

61. Katakan Cinta

Happy Reading*****Sesampainya di rumah, Dirga senyum-senyum sendiri. Hal itu membuat Hanum dan adik lelakinya yang baru saja pulang les saling tatap."Calon suamimu tidak apa-apa, Mbak?" tanya si bungsu."Tadi, sebelum berangkat ke musala sih nggak papa, Dik. Kok, ini pulang-pulang jadi agak lain. Mbak jadi takut, ih," ucap Hanum, bergurau."Hei, orang yang kalian bicarakan ada di sini, lho," kata Dirga menatap keduanya bergantian. "Dilarang menggosipkan seseorang yang ada di depan kalian.""Itu bukan gosip namanya, Mas. Sengaja menyindir," jawab si bungsu, "adik ke kamar dulu, deh. Supaya Mas sama Mbak bisa berduaan dan mesra-mesraan. Mumpung ibu tidak di rumah."Dirga tertawa terbahak, sedangkan Hanum manyun."Adik ipar terbaik. Ngerti aja kalau Mas butuh waktu berduaan sama mbakmu." Jawaban kekasih Hanum mendapat sambutan jempol kanan sang adik ipar. Sepeninggal si bungsu, Dirga mengulurkan tangan kanannya. Sang kekasih menyipitkan mata."Kenapa, Mas?""Salim, dong, Sayang. Biar
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

62. Bahagia itu Sederhana

Happy Reading*****Seperti anak ABG yang dimabuk cinta, Dirga terus mendesak Hanum supaya mengatakan perasaannya. Sementara si perempuan malah dengan sengaja menggoda sang kekasih. Hanum sengaja mengulur-ngulur waktu bahkan sempat berlari menjauhi calon suaminya."Ayolah, Sayang. Katakan apa susahnya, sih. Mas cum pengen denger, sekali saja, ya ... ya," pinta Dirga setelah bisa menangkap tubuh sang kekasih dalam pangkuannya."Konon katanya, jika mengucapkan kata cinta sebelum akad itu adalah palsu. Hanum nggak mau, ah. Masak perasaanku dikatain palsu nantinya," jelas Hanum. Dia menangkupkan kedua tangannya di pipi Dirga. Menghimpit hingga mulut si lelaki monyong. Setelahnya, si perempuan tertawa sendiri melihat wajah lucu kekasihnya."Kamu sengaja, ya," kata Dirga. Sedikit kesusahan karena bibirnya tidak bisa terkatup ketika mengucapkan kalimat yang diinginkan.Hanum tertawa cukup keras hingga sebuah dehaman terdengar dari arah pintu rumah mereka yang dibiarkan terbuka. Pasangan itup
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

63. Licik

Happy Reading*****Meilia berdiri dari sujudnya dan menatap Lingga. "Sebaiknya Papa tidak perlu ikut campur urusan rumah tangga kami. Aku bisa saja membuka aib Aryan yang saat ini organ intimnya sudah tidak berfungsi. Jangan merendah aku, Pa. Jika aku mau, Dirga bisa bersujud di kakiku saat ini juga. Tapi, untuk apa? Aku bahkan sudah tidak tertarik lagi dengannya."Aryan dan Septi saling menatap. Sedikit heran, terkejut, bertanya-tanya dan entah rasa apalagi yang kini bersarang di pikiran mereka. Meilia adalah perempuan keras kepala yang sulit untuk berpindah ke lain hati. Akan tetapi, kurang dari satu bulan setelah Aryan berniat menceraikan. Mengapa wanita itu meminta rujuk?Mengerti kebingungan keluarga tersebut, Meilia tersenyum menatap mereka satu per satu. "Kenapa kalian tidak percaya dengan yang aku katakan? Aku serius untuk hal satu ini. Jadi, maukah Mas Aryan membatalkan perceraian kita?""Hah?" Aryan menganga dengan mata terbuka sempurna. Seumur-umur dalam hidupnya dan sela
last updateLast Updated : 2023-07-06
Read more

64. Masih Licik

Happy Reading*****Sesampainya di rumah, Aryan duduk termenung di balkon kamar. Bayangan wajah Hanum dan Rania terlintas. Dulu, dirinya langsung meninggalkan Hanum tanpa penjelasan apa pun. Kini, rasa bersalah itu muncul apalagi ketika mengetahui anak yang dilahirkannya meninggal dan membuat si perempuan terganggu mentalnya. Menghisap rokok elektrik yang sejak tadi menemaninya, Aryan merasakan getaran aneh ketika membayangkan perempuan yang akan menjadi istri Dirga. Entah sejak kapan, perasaannya pada sang mantan bawahan bergeser. Berbeda dengan Hanum yang tidak meminta pertanggungjawabannya, Rania saat itu sudah memintanya untuk bertanggung jawab. Namun, dia memilih mengabaikan dan tetap berusaha mendapatkan hati sang istri."Aku pasti bisa mendapatkanmu, Num. Bahkan jika sekali lagi aku harus menghancurkan kesucianmu. Aku tidak akan pernah rela jika Dirga dan kamu menikah. Setelah itu, kita berdua pasti bisa hidup bahagia bersama dengan Azri. Aku yakin kamu akan menerima kekuranga
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

65. Kemarahan Dirga

happy Reading*****Melempar ponsel ke sofa, Dirga pergi ke kamar mandi. Sepertinya mencuci muka bisa sedikit menghilangkan rasa kesal serta emosi akibat perkataan Aryan tadi. Setelahnya, dia akan menemui Kaisar dan keluarganya.Lima menit kemudian Dirga sudah siap menemui keluarga tersebut."Kusut banget, Ga. Siapa yang menelpon tadi?" tanya Kaisar. Kini, kekasih Hanum itu sudah duduk di sebelah kanan sahabatnya. menyugar rambutnya ke belakang dan memejamkan mata sebentar. "Aryn," jawabnya."Ngapain dia telpon si adik?""Apa dia mengatakan sesuatu, Nak?" tanya Saras."Iya, Tan. Sepertinya, selain ingin merebut Azri, Aryan juga ingin merebut Hanum dari saya," jelas Dirga, "Sepertinya, dia masih saja menyimpan dendam pada saya.""Dendam apa sebenarnya, Nak? Kamu sama sekali belum menceritakan pada kami." Lathif menatap lelaki yang akan menjadi suami putri angkatnya.Lalu, mengalirlah cerita Dirga bahwa dia dan Aryan sebenarnya adalah saudara yang berbeda ibu. Bagaimana dendam sang sa
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more

66. Perangkap

Happy Reading*****Aryan tersenyum puas membaca chat yang baru saja dikirimkan Hanum. Perempuan itu mulai termakan umpan yang dia lemparkan. Jelas video yang dikirimkannya membuat hati perempuan itu goyah. Bagaimana tidak, adegan dalam video berdurasi kurang satu menit itu cukup menjelaskan cara Dirga menenangkan Meilia agar mau menerima pernikahan dengan Aryan. Apalagi tindakan yang dilakukan sang calon suami jelas menunjukkan bahwa dia pernah punya perasaan yang sama dengan sang perempuan dalam video tersebut."Temui aku jam sepuluh nanti di Akasa," balas Aryan tanpa mau menyebutkan siapa dirinya."Sorry, aku nggak akan pernah menemuimu. Cukup tahu siapa kamu sebenarnya dari balasan yang dikirim.""Memang siapa aku?""Aryan, kan?"Melihat balasan Hanum, Aryan tersenyum. "Ternyata, kamu sudah jauh lebih pinter sekarang, Num."Hanum diam mematung. Kakinya seperti tertempel lem. Aryan sudah terlalu jauh melangkah. "Apakah ini peringatan yang Mas Dirga dan Abang sampaikan tadi. Sial,
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more

67. Sadar Posisi

Happy Reading*****Sepihak, sang penelepon yang tak lain adalah Meilia, mematikan sambungan setelah mendengar perkataan Hanum. Di samping perempuan itu, Dirga tersenyum penuh kemenangan. Hati sang pujaan sepenuhnya sudah bisa dia genggam. "Dia ngomong apa, Yang?" tanyanya basa-basi. "Nggak tahu dan nggak jelas juga. Katanya, sih mau ngomong penting." Hanum melanjutkan makannya sampai hidangan di piring tandas. Lalu, dia menatap sang kekasih tajam. "Awas saja kalau Mas sampai ketemuan atau mengangkat telpon darinya.""Ya. Blokir saja nomornya. Biar tidak membuat ulah," sahut Dirga santai. Lelaki itu malah meletakkan dagunya pada pundak sang kekasih. "Mas seneng banget kalau kamu cemburu kayak gini.""Dih, siapa yang cemburu. Aku cuma nggak suka, apa yang akan menjadi milikku diganggu orang lain.""Sama saja itu dengan cemburu, Yang," kata Dirga disertai cubitan mesra pada hidung pujaannya. "Nggak sama, ya."Hanum terus saja tidak mau mengakui hingga Dirga memutuskan mengalah. "Iya
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

68. Azri

Happy Reading*****"Apa yang kamu lakukan, Dirga!" tanya Aryan. Matanya membulat sempurna. Pukulan yang tidak diketahui dari saudaranya sempat membuat lelaki itu terhuyung selangkah.Azri yang berada dalam gendongannya pun makin menangis. Namun, dengan gesit Hanum yang berada di samping Aryan mengambil sang putra. Perempuan itu melirik kekasihnya, dengan isyarat mata, dia meminta untuk mengusir Aryan dan menyelesaikan masalah mereka di ruangan lain.Dirga yang mengerti arti tatapan Hanum, mencengkeram pergelangan Aryan dan menarik paksa ke ruang lain. Vila dalam keadaan sepi saat ini. Dirga bahkan sempat geram pada Kaisar karena meninggalkan Hanum dan Azri pada Aryan."Apa maksudmu memegang tangan Hanum, ha?" tanya Dirga meluapkan emosinya."Santai dong. Hanum saja tidak keberatan aku memegang tangannya. Kenapa kamu marah?" Terlalu santai Aryan menanggapi kemarahan Dirga. Mata dan bibir seolah memberitahu saudaranya itu bahwa Hanum masih memiliki rasa padanya."Sialan." Sebuah bogema
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

69. Azri 2

Happy Reading*****Momen kemarahan Hanum digunakan oleh pengacara Aryan untuk membuktikan bahwa mental perempuan itu masih belum stabil. "Bisa dilihat, Pak Hakim. Apakah seorang anak berusia balita akan tetap baik-baik saja dengan tinggal bersama ibu angkat yang seperti ini?" kata sang pengacara. Aryan melirik Hanum tajam. Walau ada rasa sakit dan tak rela wanita yang dicintainya direndahkan sedemikian rupa di pengadilan. Nyatanya, lelaki itu tetap diam. Tak bergeming sedikitpun untuk membela Hanum. Sementara di kursi lain, Kaisar dan Dirga menahan amarah untuk tidak memukul Aryan. Mereka saling tatap, di pikiran masing-masing tengah mencari cara melawan ayah biologis Azri dengan hal yang sama.Hakim memberikan peringatan pada Hanum untuk tenang dan kembali duduk. Setelah kondisi kondusif, pengacara Aryan melanjutkan argumennya. Memutar video kedua yang tak kalah mencengangkan bagi pihak lain."Sial, kita kalah licik darinya," umpat Kaisar.Sebelum melanjutkan persidangan, salah s
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

70. Fakta Baru

Happy Reading*****Dirga kembali pada kesadaran setelah mendnegar pertanyaan Kaisar. Dia merebut ponsel dan me-nonaktifkan layarnya. "Tidak ada apa pun, Kai. Aku cuma teringat Bunda saja. Dia suka memakan kue ini. Ternyata itu kiriman Ibu Septi," terangnya Dirga, "aku boleh membawa kue ini.""Bawa saja, Nak," kata Lathif yang diangguki Kaisar dan Hanum."Sayang, malam ini Mas tidak bisa menginap. Besok pagi, harus menemui tamu untuk fitting semua sampel order-nya. Mas, belum nyiapin bahan. Rencana mau ke rumah Bapak buat ngambil sample baju dari Aryan." Dirga berusaha setengah mungkin walau hatinya sedang bergemuruh hebat saat ini.Kaisar menepuk bahu sahabatnya. "Makanya cepetan dihalalin adikku. Biar kalian bisa bareng-bareng terus.""Sabar, deh. Bentar lagi juga halal. Apa kabar dirimu yang sampai sekarang masih jomblo," goda Dirga.Pluk ...Sebuah bantal sofa mendarat pada muka Dirga. Bukannya marah, lelaki itu malah terkekeh."Udah, dong, Bang," kata Hanum. Tangannya mengambil
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status