Beranda / CEO / Bukan Perawan Kegatalan / Bab 101 - Bab 110

Semua Bab Bukan Perawan Kegatalan: Bab 101 - Bab 110

120 Bab

101. Keluarga Sesungguhnya

Happy Reading*****Lingga menyentil kening sang istri karena bertanya sedemikian rupa. "Mama kira, siapa yang nyariin rumah sakit buat Aryan. Lalu, apakah terlalu sulit untuk mengetahui keberadaan putraku sendiri? Mama konyol banget deh tanyanya." Lelaki paruh baya itu melirik sang putra yang tersenyum ketika melihat kedatangannya. Tak dapat menyembunyikan rasa haru, Lingga memeluk putranya yang masih terbaring dengan selang infus."Kenapa jadi seperti ini, Ar? Papa tidak bisa melihatmu menderita dan kesakitan begini. Jangan putus asa, kamu pasti bisa melewati semuanya. Kami ada untukmu," ucap Lingga. Beberapa saat kemudian, lelaki paruh baya itu melepaskan pelukannya. Menatap pada Melati yang berdiri di samping Hanum. "Lihat, adik kecil yang sering kamu buat menangis, sekarang juga ikut ke sini. Kami semua menyayangimu, bagaimanapun keadaanmu nantinya."Kedua kelopak mata Aryan dipenuhi kabut tebal. Dia baru menyadari betapa seluruh keluarga sangat menyayanginya. Melati yang dulu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-14
Baca selengkapnya

102. Perkenalan

Happy Reading*****Walau begitu sesak melihat adegan sang suami dengan perempuan yang memanggil tadi. Namun, Hanum membiarkan keduanya tetap berpelukan dan melepas kerinduan sampai suara Dirga terdengar."Kenalkan, dia istriku," ucap Dirga pada gadis berambut gold yang tadi memeluknya. "Sayang, kenalkan. Dia adalah putri generasi kedua dari pemilik restoran ini. Namanya, Julia."Perempuan yang disebutkan namanya oleh Dirga tadi menjulurkan tangan kanan kepada Hanum. "Hi, aku Julia. Salah satu sahabat Dirga. Sorry kalau sikapku tadi sangat keterlaluan dan membuatmu marah. Aku tidak bermaksud membuatmu cemburu. Sudah lama sekali sejak terakhir kita bertemu sehingga aku begitu gembira melihatnya lagi," katanya membuat Hanum semakin malu saja. Bundanya Azri meraih tangan kanan Julia dan menyalaminya. "Tidak masalah. Maaf, jika tatapanku tadi membuatmu nggak nyaman. Aku cuma kaget saja. Ada perempuan di negara ini yang mengenal suamiku.""It's okey. Aku yang salah. Begitu bahagianya bert
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-15
Baca selengkapnya

103. Lamaran Romantis

Happy Reading*****Si pelayan yang dipanggil Hanum tadi, terdiam. Dia, hanya bisa menyaksikan perdebatan dua pasang insan di depannya. "Permisi, apa sebaiknya saya pergi dan memberikan ruang pada Anda berdua? Nanti, Anda bisa memanggil saya lagi. Pekerjaan saya tidak akan selesai jika saya harus menunggu perdebatan ini."Dirga dan Hanum terdiam dan saling pandang. Lalu keduanya kompak menganggukkan kepala."Maaf, sudah mengganggu pekerjaan Anda. Kami akan kembali memanggil Anda jika nanti membutuhkan bantuan. Untuk saat ini kami belum memerlukannya," ucap Dirga."Oke tidak masalah. Senang bisa membantu Anda. Selamat menikmati hidangannya." Pelayan yang berseragam hitam dengan celemek sangat cantik itupun meninggalkan pasangan yang masih betah berdebat sejak tadi.Sepeninggal karyawan Julia, Hanum menatap suaminya tajam. Mempermainkan cincin yang sejak tadi dipegangnya. "Bagaimana nasib cincin ini selanjutnya. Mas, sudah menyuruh pelayan pergi dan aku nggak ingin menyimpan hadiah dari
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-16
Baca selengkapnya

104. Gadis Aneh

Happy Reading*****Melati mendekati sang perempuan bercadar dan memeluknya. "Tenang, saudaraku bukan orang jahat. Dia mengatakan seperti itu pasti ada alasannya," bisiknya kemudian."Iya," jawab gadis bercadar itu tak kalah lirih.Lelaki yang menampar si gadis bercadar tersenyum dengan perkataan Aryan. "Bagus, jika begitu bayar semua hutang-hutangnya pada keluargaku.""Hey," ucap Septi disertai pelototan. Memegang tangan sang mama, Aryan menatap dan menggelengkan kepala. Kemudian, dia mengalihkan pandangan pada si gadis bercadar. Ada begitu banyak beban dan kesedihan yang terpancar dari sorot mata si gadis."Berapa hutang yang dia punya. Aku akan berunding dulu dengannya. Setelah itu, baru aku akan menghubungimu," ucap Aryan, "kamu bisa mencatat nomor ponselku, jika khawatir aku tidak membayarnya." Lelaki yang menampar gadis bercadar itu mengeluarkan ponselnya dan mencatat nomor yang disebutkan Aryan. Lalu, dia pun tersenyum. "Jangan sampai menyesal ketika menikah dengannya. Seluru
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-18
Baca selengkapnya

105. Keputusan

Happy Reading*****Si gadis bercadar yang tak lain adalah Sabrina itu, menatap semua orang yang ada di ruang perawatan Aryan. Sisa isakannya masih terdengar dengan jelas ketika dia berkata minta tolong tadi. "Tolong saya, Pak," katanya menatap ke arah Aryan."Kamu sendiri yang tidak ingin kami tolong. Sekarang, kenapa kamu malah memohon?" sahut Melati."Dik," peringat Hanum karena merasa kata-kata sang dik ipar dan intonasinya terlalu keras. Dia memang tidak tahu hal yang terjadi sebelumnya."Ish. Kak Hanum tidak tahu bagaimana dia tadi menolak bantuan Mas Aryan. Padahal, kita sudah berniat untuk membantunya walau baru kenal kemarin dan tanpa sengaja," jelas Melati. Dia yang semula duduk di sofa kini mendekat pada Sabrina."Iya, tapi tidak harus kasar juga pas ngomong, Dik," tambah Dirga yang sedang memangku Azri. "Coba katakan, kamu mau minta bantuan apa pada keluargaku?"Sabrina menatap ke arah Dirga walau tak memandang suami Hanum secara langsung. Bahkan dibalik cadarnya, dia ters
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-19
Baca selengkapnya

106. Tanggung Jawab

Happy Reading*****"Pa, tenang," ucap Aryan menginterupsi. Lalu, dia menatap ke arah Sabrina. "Katakan. Apa syarat yang kamu ajukan untukku?"Sabrina menegakkan kepala dan mulai berani menatap Aryan. Kedua mata mereka bertemu dan detik berikutnya, perempuan bercadar itu mengalihkan pandangan. Sadar jika mereka berdua belum boleh melakukan kontak fisik apa pun, sekalipun hanya saling menatap. "Saya mau, Pak Aryan berjanji. Jika nanti kita benar-benar menikah. Tolong bawa saya ke mana pun Pak Aryan pergi dan satu lagi, saya tidak mau ada pernikahan ini seperti nikah kontrak. Saya tidak ingin hal seperti itu walau niat Pak Aryan belum saya ketahui. Murni ingin membantu atau yang lain. Tapi, saat kita menikah nanti, maka semua niat tidak baik itu harus berubah, berganti, hanya ingin mendapat rida Allah semata.""Alhamdulillah. Aku berjanji padamu, tidak akan pernah ada istilah nikah kontrak atau apalah itu. Setelah kita menikah nanti, kamu adalah istri sahku. Tapi, kamu juga harus mene
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-20
Baca selengkapnya

107. Persiapan Pernikahan

Happy Reading*****"Kamu mengancam?" ucap ayah tiri Sabrina marah. Matanya bahkan melotot, seperti tak terima ada orang lain yang menekannya. Selama ini, dia selalu menekan putri sambungnya dan sama sekali tidak ada perlawanan. Sekarang, perempuan bercadar itu memiliki seseorang yang melindungi."Jangan berteriak pada putraku. Jika kamu tidak takut dengan ancaman kami. Silakan tidak menandatangani perjanjian itu. Maka, sepeser pun kamu tidak akan mendapatkan apa-apa. Setuju atau tidak kamu harus tetap menandatangani jika ingin selamat dari dinginnya penjara." Lingga menatap tajam ke arah lelaki berbadan dempak tersebut. Walau postur tubuhnya kalah besar, tetapi Lingga tidak takut sama sekali."Jika aku tidak mau. Kalian mau apa?" bentak si ayah tiri."Baiklah. Kamu yang memaksa kami melakukannya," ucap Aryan. Mengambil ponsel di atas nakas. Lelaki itu menelepon seseorang. "Mike, bawa polisi yang bersamamu saat ini ke kamar perewatanku." Aryan menyebutkan nomor kamar perawatannya. "H
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-21
Baca selengkapnya

108. Sedikit Masalah

Happy Reading*****Semakin dekat langkah Aryan dan anggota keluarga lainnya, mereka semakin jelas mendengar perdebatan antara Dirga, Lingga dan seorang perempuan. Aryan sendiri menghentikan langkahnya ketika suara perempuan tersebut sangat dikenalinya.Tiga hari yang lalu, perempuan inilah yang menyebabkan mental Aryan down. Lalu, dari mana perempuan itu tahu Aryan berada di negara ini, sedangkan yang mengetahui keberadaan putra bungsu Lingga itu, hanyalah keluarga saja."Pergi dari sini, Mei," pinta Dirga dengan suara yang lebih rendah dari suaranya tadi."Ga, tolonglah. Biarkan aku bertemu dengan Aryan," pinta Meilia begitu nelangsa."Kamu itu tuli atau bagaimana, Mei. Aku tidak ingin bertemu denganmu lagi. Lupakan semua tentang kita, aku tetap tidak akan pernah kembali padamu," kata Aryan. Lelaki itu mendekat ke arah sang mantan istri diiringi dengan Sabrina."Kamu tidak takut jika aku akan menceritakan kelemahanmu itu pada semua orang?" tanya Meilia. Perempuan itu masih saja teta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-23
Baca selengkapnya

109. Ungkapan Perasaan

Happy Reading*****"Mas Aryan?" kata kedua gadis berbeda penampilan tersebut. Mata keduanya bahkan terbuka dengan sempurna."Dih, kayak ngelihat hantu saja. Padahal Mas cum mau ngomong, sekalian bikinkan kopi buat Mas Dirga dan Papa," kata Aryan memasang muka semanis mungkin supaya Sabrina tidak takut kepadanya."Mas sendiri mau minum apa," tanya Sabrina. Setelah bertanya, dia menunduk berusaha menyembunyikan rasa takutnya. Padahal, Aryan tidak dapat melihat keseluruhan wajahnya itu."Samain kayak kalian saja, teh. Tapi, jangan dikasih gula, ya," kata Aryan menatap ke arah sang calon istri. Kemudian, dia berbalik arah hendak meninggalkan keduanya. Namun, baru selangkah, lelaki berkulit kuning langsat itu berbalik. "Setelah ini, Mas pasti akan menceritakan bagaimana masa lalu buruk itu dan proses Mas mendapatkan Azri. Kamu harus siap dengan segala masa lalu buruk itu. Mas, harap Bina tidak akan mundur dari rencana pernikahan ini setelah mendengar semuanya."Sabrina mendongakkan kepala
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-23
Baca selengkapnya

110. Kaisar dan Melati

Happy Reading*****"Ada apa, Dik?" tanya Dirga."Itu," tunjuk Melati pada seorang lelaki tampan dengan kemeja warna navy. Kulitnya yang putih tampak kontras sekali dengan kemejanya. Namun, hal tersebut malah menambah kadar ketampanannya.Hanum yang berada di belakang Dirga, mencolek sang suami supaya dia bisa melihat siapa yang datang. Saat tahu bahwa si Abang yang berada di luar pintu. Perempuan itu berhambur ke pelukannya."Papa sama Mama mana, Bang?" tanya Hanum setelah mengurai pelukan rindu dari saudara angkatnya. Dia melihat ke kanan dan kiri, tetapi Lathif dan juga Saras tidak terlihat. Istri Dirga mulai bingung. "Abang, Papa sama Mama nggak ikut?""Sabar, dong, Dik. Bentar lagi pasti mereka datang," kata Kaisar. Dia terus menatap ke arah Melati sekalipun Dirga dan yang lain menyalaminya saat ini."Kirain kamu tidak bisa datang, Kai," kata Aryan, "ayo masuk. Kenapa malah bengong di depan pintu."Rupanya, Aryan dan yang lain belum menyadari perubahan Melati dan Kaisar. Keduanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status