“Sayang, ada yang mau ketemu.” Indira menatap bingung kearah mamanya, Nuri. Menatap jam yang ada di dinding dengan tatapan tanda tanya, membuka ponselnya barangkali ada yang dilupakan, tapi tidak ada satupun pesan yang masuk bahkan termasuk Dio.“Memang siapa, ma?” tanya Indira akhirnya.“Melda, kekasihnya Fajar katanya. Memang Fajar punya pacar? Jangan bilang kalau kamu yang merusak hubungan mereka.” Nuri memberikan tatapan tajam.Indira menggelengkan kepalanya “Masa lalu Kak Fajar.”“Cewek yang Fajar bilang ke papa?” Indira menganggukkan kepalanya “Mau apa dia?” Indira mengangkat bahunya “Mama usir gimana?”“Gimana kalau mama rekam pembicaraan kita?” Indira menatap penuh harap pada Nuri, mamanya.“Boleh, gimana caranya? Memang yakin dia akan berhenti melakukan itu semua?” Nuri menatap penuh keraguan.“Kita belum tahu kalau tidak mencobanya, jadi mama mau?” Nuri langsung menganggukkan kepalanya.Indir
Read more