Perjalanan yang tidak tahu akan dibawa kemana, Fajar menjemput Indira setelahnya mereka menuju tempat yang dikatakan semalam. Lidahnya gatal ingin bertanya tapi tidak bisa dilakukan sama sekali, menatap Fajar yang serius mengemudi dan kembali menatap keadaan mobil yang telah rapi setelah Indira membereskan barang-barangnya menjadi satu.“Sabar ya, sayang. Kalau lapar tadi aku beli camilan, ada di kursi belakang.” Fajar membuka suaranya.Indira menggelengkan kepalanya, mengambil botol air mineral yang berada disampingnya, botol yang selalu disiapkan Indira dan akhirnya Fajar mengikutinya. Kebiasaan Indira yang senang meminum air mineral membuat Fajar menyiapkannya, terkadang Indira lupa membawa botol dari rumah.Kendaraan mereka berhenti tidak lama kemudian, Indira menatap sekitar yang membuatnya mengernyitkan dahinya. Fajar memberi kode untuk keluar dari mobil, memilih mengikutinya dengan melangkah pelan, Fajar menggenggam tangan Indira dengan membawanya m
Baca selengkapnya