Indira menatap penampilannya depan kaca, berkat bantuan mama dan kedua kakaknya membuat penampilan Indira berbeda. Pakaian yang digunakan adalah dress panjang dengan warna yang tidak berbeda jauh seperti pakaian Fajar yang mereka beli.“Wuih...bakal ketemu camer ini,” goda Nadia, kakak kedua Indira.“Grogi banget, mbak.” Indira menghembuskan nafas panjang “Kak Fajar suka tiba-tiba gitu, nggak bisa dibantah pula.”“Aku antar nanti, penasaran sama Fajar. Mama sering cerita, dia suka minta ijin kalau ajak kamu keluar. Mas Hendra juga udah bicara sama dia, katanya baik dan dewasa jadi cocok buat kamu yang manja.” Nadia berkata tanpa beban membuat Indira menatapnya tajam “Udah cantik, berangkat sekarang?”“Mas Anton?” tanya Indira sambil mengirim pesan pada Fajar.“Rumah orang tuanya.” “Mbak nggak ikut?” tanya Indira penasaran yang dijawab gelengan kepala “Kita ke rumah Kak Fajar, udah dikirim juga alamatnya.”“Ajak Lily ya,
Read more