Semua Bab Dikira Sopir Melarat, Ternyata Konglomerat: Bab 161 - Bab 170

294 Bab

Tinggal Selangkah Lagi!

"Siapa mereka?" tanyanya."Saya tidak tahu Bu, tetangga juga tidak tahu siapa preman-preman itu," ucap Arga."Kenapa mereka bisa seyakin itu kalau yang menjemput adalah preman, Dewa? Mana tahu itu keluarganya.""Katanya ciri-cirinya seperti preman Bu, dan sedikit memaksa istrinya Pak Juna saat hendak dibawa ke mobil," ucap Arga lagi. Jujur Arga puas melihat ekspresi wajah Ningrum saat ini. Wanita ini tampak cemas dan frustasi. Dua orang yang paling kuat dalam hidupnya kini sudah tak berdaya dan tak mampu lagi melindunginya apalagi membuatnya berhasil menjatuhkan Dewantara Corporation."Apa yang harus aku lakukan sekarang?" gumam Ningrum, tapi Arga masih bisa mendengarnya."Apa maksud Ibu?" tanya Arga."Antarkan saya pulang Dewa! Jangan banyak bicara!" bukannya menjawab pertanyaan Arga wanita itu malah marah pada Arga."Baik Bu."*****Rumah KosongSetelah tadi Arga mengantarkan wanita itu pulang ke rumahnya kini dia pun diizinkan untuk pulang.Arga tidak memanfaatkan waktunya untuk be
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-08
Baca selengkapnya

Beraninya Sama Perempuan!

Tak menunggu lama dan tak mau membuang-buang waktu Arga pun langsung mengumpulkan anak buahnya dan meminta mereka mengamankan barang bukti yang tadi dikatakan oleh Juna.Mereka harus segera mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi. Dan malam itu juga anak buahnya pergi ke Dewantara Corporation dan kediaman Juna, mereka langsung bergerak cepat.Sedangkan Arga memilih untuk menunggu di kediaman Tuan Askara, sebab bila dalam keadaan genting seperti ini dirinya membutuhkan sang kakak ipar untuk bertukar pikiran. "Arga kau datang?" tanya Tuan Askara menyapa sang adik ipar ketika melihat Arga masuk lebih jauh ke dalam rumahnya saat suasana sudah mulai gelap."Iya Kak. Ada hal penting yang ingin aku bahas dengan kakak, makanya aku ke sini dan kemungkinan nanti ada beberapa anak buah Papa yang akan datang ke rumah ini, kakak tidak keberatan kan?" tanya Arga."Tentu saja tidak! Lalu penyamaranmu bagaimana?" tanya Tuan Askara."Sekarang kita lihat dulu bukti yang dikatakan oleh Juna, kalau me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-09
Baca selengkapnya

Melepas Rindu

Tiga bulan berikutnya, Arga telah berhasil mengembalikan nama baik perusahaannya. Bahkan kini perusahaan Dewantara Corporation sudah berkembang pesat lebih dari sebelumnya. Sang Papa sangat bahagia mendengar sang anak yang mampu mewujudkan keinginannya. Para penjahat itu benar-benar dibuat kapok berurusan dengan Arga. Bahkan Ningrum meminta dirinya dibunuh saja dan dikirim ke neraka daripada harus melewati penyiksaan itu. Arga juga sudah memastikan agar para penjahat itu harus dihukum seumur hidup. Dia tak akan pernah mengizinkan siapapun untuk menyentuh lagi kebahagiaan keluarganya.Kini dengan rasa rindu yang membuncah di dalam dada, Arga telah menginjakan kaki di kediaman mewah nya tepat pukul 02.00 waktu setempat. Dan itu artinya sang papa juga sang anak pasti sudah terlelap."Selamat datang kembali Tuan muda," sapa sang kepala pelayan menyambut kepulangan Arga."Terima kasih Bi. Harusnya Bibi tak perlu begadang menungguku," ucap Arga."Tidak apa Tuan, ini sudah menjadi kewajiba
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-09
Baca selengkapnya

Rencana Berlibur

"Wah anak Papa sudah bangun, sini sayang sama Papa."Arga mendekati box bayi lalu mengambil Raja dan menggendongnya, ia begitu merindukan sang anak, rasanya sangat lama Arga tidak bertemu dengan buah hati yang tersebut."Sepertinya anak Papa berat badannya naik ya, pipinya sudah gembul nih." ucap Arga, lalu mengecup pipi Raja berkali-kali hingga membuat sang anak terus menghindari kecupan sang papa."Sayang aku rencananya mau ngajak kalian liburan sejenak, gantian sih nanti sama Nando, kita dulu yang liburan setelah itu baru Nando! Kasihan dia sudah lama tidak pergi liburan dengan istrinya," ucap Arga pada sang istri."Terima kasih ya Arga sudah mau mengajak kami liburan! Raja pasti senang banget bisa bareng-bareng Papa lagi, iya kan?" tanyanya.Raja mengangguk, lalu meminta susu dan sang Mama, Maria lalu membuatkan susu untuk buah hatinya.Meski saat ini masih jam 04.00 pagi, mereka tampak tak mengantuk, Arga duduk di sofa pemangku sang anak dan memberikan buah hatinya susu.Dia berh
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-10
Baca selengkapnya

Menjadi Yang Terbaik

Sejujurnya Arga juga kebetulan ada pertemuan dengan klien bisnisnya di tempat mereka liburan, makanya Arga memilih tempat itu, dan Maria menyetujuinya."Arga kalau misalnya masih sakit biarkan saja Nando yang berangkat ke acara itu, biar dia yang mewakili pertemuannya," usul Maria saat sang suami panasnya baru saja demamnya mereda, dan kini Arga tengah terjaga karena perutnya terasa lapar."Nggak apa sayang, biar kita saja yang berangkat! Aku sudah agak enakkan kok," ucap Arga berusaha menenangkan sang istri yang terlihat masih khawatir mengenai kondisi dirinya. "Aku lapar banget sayang," sambungnya lagi membuat sang istri segera mendudukkan tubuhnya untuk menyiapkan makan malam yang kepagian buat suaminya tercinta."Mau makan apa Arga?" tanya Maria. Bahkan saat ini sudah pukul 1 dini hari, mungkin karena pengaruh obat yang diminum oleh sang suami menyebabkan pria tersebut terlelap dalam tidur nya."Mau makan kamu saja boleh nggak?" goda sang suami membuat Maria memukul lengan suamin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-10
Baca selengkapnya

Nando dan Dukanya

Di sisi lain di kediaman Nando kini waktu menunjukan pukul 06.00 waktu Jerman, Monica terlihat begitu manja dengan sang suami. Wanita itu bahkan enggan untuk membuka matanya, dan ingin selalu berada dalam pelukan sang suami."Ayo bangun, Sayang! Sudah siang. Kita harus segera beraktivitas," ucap Nando memberitahu sang istri."Lima menit lagi," kata Monica manja. Membuat Nando menggeleng. Istrinya sejak tadi malam begitu manja terhadap Nando, dan Nando menyukainya."Oh iya, nanti Lusiana mau ngajak aku ketemu di restoran sekalian makan siang. Boleh apa boleh?" tanya wanita cantik itu."Pertanyaan macam apa itu, Sayang? Jawabannya tetap saja boleh," kata Nando merajuk, membuat sang istri malah terkekeh akibat kekonyolannya meminta izin pada sang suami."Boleh, tapi aku tidak bisa mengantar. Karena hari ini ada meeting sampai sore. Kemungkinan juga aku terlambat pulang karena Tuan Arga sedang berlibur," ucap Nando memberitahu istrinya."Justru aku tidak mau kau ikut. Karena kata Lusiana
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-11
Baca selengkapnya

Kemungkinan Lumpuh

Langkah panjang Nando menggema menuju ke ruang IGD.Tap tap tap tap tapLusiana yang masih berada di sana seketika tubuhnya bergetar hebat karena takut Nando akan meminta tanggung jawab terhadapnya.'Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan? Ini semua karena aku,' ucapnya pilu.Tubuh Lusiana basah karena kasih keringat dingin mulai bercucuran di tubuh wanita itu. Dia bener-bener ketakutan dan sangat merasa bersalah akibat kejadian ini.Nando mendaratkan bokong yang tepat di samping tubuh ramping Lusiana, membuat wanita itu semakin bergetar hebat."Gimana keadaan istriku?" tanyanya pada Lusiana tanpa menatap wanita itu.Nando menyandarkan kepalanya ke tembok, belum lagi ia menerima kabar kalau sang sopir meninggal di tempat, sungguh tak bisa dibayangkan kejadian seperti apa yang menimpa sang istri hingga membuat istrinya mengalami nasib setragis ini."Ma–masih ditangani oleh dokter," ucap Lusiana terbata dan lirih, ia tak tahu harus bicara apa lagi pada pria di hadapannya ini. "Maafkan say
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-11
Baca selengkapnya

Arga Melunasi Biaya Rumah Sakit

Esok harinya tepat pukul 19.00 begitu Arga tiba di rumah, dia bersama sang istri langsung menuju ke rumah sakit.Biar bagaimanapun Nando adalah asisten terbaik untuknya dan dia harus peduli dengan segala yang terjadi terhadap Nando.Pria itu tak segan-segan mengorbankan dirinya hanya demi menyelamatkan Arga dan keluarga Dewantara dari serangan apapun."Tuan, nyonya. Mari silahkan masuk. Maaf saya jadi merepotkan," ucap Nando yang tak enak hati melihat bosnya sampai datang ke rumah sakit."Yang sabar ya Nando, tabah menjalani semua! Yakinlah istrimu akan bisa melewati semuanya dengan baik. Iya tadi begitu sampai rumah aku langsung ke sini," ucapnya pada sang asisten.Sedangkan Maria mendekati ranjang pasien menatap wajah Monica yang banyak sekali mengalami luka gores, bahkan tangannya dibalut perban."Maafkan saya Tuan, Nyonya jadi merepotkan Anda," sesal Nando karena sudah membuat bosnya menghentikan liburan hanya demi membesuk Monica ke rumah sakit."Sama-sama, kau sudah kami anggap
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-12
Baca selengkapnya

Tuan Arga Sangat Baik

"Suster, apa boleh saya belajar bagaimana cara membersihkan luka-luka di tubuh istri saya? Saya berharap bisa melakukannya nanti untuk istri saya," pinta Nando pada suster."Boleh, Pak Nando. Silahkan, gunakan dulu sarung tangan agar tidak ada kuman yang nantinya menempel di luka Non Monica."Nando pun dengan telaten membersihkan tubuh Monica, seperti yang diajarkan oleh suster. Betapa bahagianya Monica, jika mengetahui Nando merupakan suami yang begitu mencintai dirinya.Suster sangat kagum melihat Nando yang begitu lihai membantu membersihkan tubuh istrinya.Nando pun semakin telaten, membersihkan tubuh istrinya itu. Ia ambil baskom dan handslap untuk membersihkan tubuh istrinya. Wajahnya, leher, tangan, badan dan kaki ia bersihkan perlahan dengan hati-hati. Kemudian Nando keringkan dengan handuk dan menggantikan pakaian istrinya itu dengan hati-hati. Karena ada selang infus ditangan Monica, jadi dengan perlahan ia mengeluarkan baju Monica saat di bagian yang terdapat selang inf
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-12
Baca selengkapnya

Somasi

Tiga hari berikutnya Arga mendapat telepon dari salah satu klien bisnisnya, terdengar suaranya sedikit tegang hingga membuat sang istri dan juga sang Papa yang saat ini sedang melakukan sarapan bersama dibuat bertanya-tanya, apa sebenarnya yang terjadi dengan sang anak sampai dia tampak sangat marah?Setelah 10 menit berbincang Arga mematikan ponselnya lalu kembali duduk di meja makan."Ada apa nak? Apa ada hal buruk yang terjadi di kantor?" tanya Tuan Dewantara merasa khawatir. Begitu juga dengan Maria, hanya saja Maria tidak bersuara karena pertanyaannya sama seperti pertanyaan sang Papa mertua.Arga membuang nafas berat, "ada klien bisnis kita melakukan somasi Pa. Nando memutuskan kontrak kerja secara sepihak, dan dia tidak terima akan hal itu, katanya dia merasa dirugikan dan orang tersebut menuntut dengan jumlah yang sangat besar," ucap Arga menjelaskan."Papa yakin Nando pasti punya alasan kenapa bisa melakukan pemutusan kontrak kerja dengan orang itu," tebak Tuan Dewantara atas
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
30
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status