Semua Bab Dikira Sopir Melarat, Ternyata Konglomerat: Bab 151 - Bab 160

294 Bab

Mereka Telah Dibunuh!

"Lakukan yang mau kalian lakukan. Aku tidak pernah takut dengan ancaman itu!" seru Ningrum penuh amarah.Hati Arga meradang. Ternyata benar mereka terlibat dalam kehancuran perusahaan yang dibangun sang papa. Arga merasa harus bertanggung jawab karena Papanya seperti ini karena balas dendam Ningrum atas apa yang pernah Arga lakukan pada wanita ini."Aku tak bisa mengeluarkan ponselku untuk merekam percakapan mereka. Kedepan aku harus lebih mempersiapkan diri lagi setidaknya ada bukti yang bisa ku dapat," ucap Arga di dalam hati."Dewa ayo kita kembali. Dan bawa lagi kotak itu," ucap Ningrum memberi perintah."Baik Bu," jawab Arga.Ningrum keluar dari unit apartemen itu dan Arga mengekor di belakangnya, demi apapun Arga ingin segera kembali ke kontrakannya, ia harus menghubungi Nando untuk bisa segera meminta orang-orang kepercayaannya yang ada di Indonesia segera mencari informasi dari pria yang tadi ia temui di apartemen itu.Komunikasi Arga hanya dengan Nando, dia tidak mau berkomun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-03
Baca selengkapnya

Sang Asisten Pribadi

"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Cepat sekali wanita itu membunuhnya. Aku bersumpah akan menghancurkan mereka semua," ucap Arga kesal.Dia memukul lantai di dalam kamarnya berkali-kali semuanya begitu cepat terjadi, hampir saja semua terungkap dan sekarang dia harus kembali berusaha untuk mengumpulkan buktinya."Tunggu saja pembalasanku. Kalian semua tak akan pernah aku ampuni!" desisnya.****Di kediaman Ningrum saat ini dia sedang bersiap untuk datang ke sebuah acara makan malam. Ningrum diundang oleh salah satu klien bisnisnya, dan malam ini dia datang bersama sang kakak.Selama berpisah dengan tuan Askara dan sudah sah menjadi janda, Ningrum sampai detik ini belum melabuhkan hatinya pada pria lain ataupun menjalin komitmen dengan seorang pria.Dia lebih fokus pada rencananya untuk menghancurkan Dewantara Corporation, dan juga perusahaan mantan suaminya.Mereka yang sudah membuat Ningrum mendekam dibalik jeruji besi dan dia pernah kehilangan harta bendanya, namun beruntung san
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-04
Baca selengkapnya

Bukan Obat Tapi Racun

Esok harinya, Arga sudah berada di kediaman Ningrum. Dia datang sesuai permintaan wanita itu. Yang Arga lakukan tentu membersihkan mobil sambil menyalakan agar mesin mobil panas.Setelah tiga puluh menit Arga pun membawa mobil itu dari basement ke halaman depan rumah Ningrum. Di sana Arga berbincang dengan petugas keamanan yang tampak sangat ramah.Namun fokusnya teralihkan sama pria muda yang lalu lalang di depan mereka."Siapa pria itu Pak? Apa keluarga Bu Ningrum?" tanya Arga."Tidak Dewa. Dia bukan keluarganya Bos. Tapi asisten pribadi yang menyiapkan semua kebutuhan Bos," ucap petugas keamanan itu, sedikit berbisik.Arga mengangguk, usianya tampak muda sekali, jauh bila dibanding dengannya apalagi dengan Ningrum."Kata pelayan di sini, dia budak nafsu Bos," imbuh sang petugas keamanan.Sontak Arga kaget bukan kepalang. "Budak nafsu?" Arga membeo.PlakSang petugas keamanan memukul lengan Arga kencang, karena suara Arga bisa membahayakan mereka bila didengar oleh Ningrum."Kau in
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-05
Baca selengkapnya

Rencana Pembalasan

Setelah tiba di kantor, Arga menghentikan mobilnya di depan lobby. Ningrum dan orang itu turun. Arga sama sekali tak mendengar percakapan penting dari mereka."Dewa, kau boleh istirahat. Nanti jam makan siang kami baru akan pergi. Sebelum itu aku akan menghubungimu," ucap Ningrum."Baik Bu," jawab Arga.Ningrum dan orang kepercayaan Dewantara Corporation itu pun masuk ke dalam perusahaan menuju ruangan Ningrum, membuat Arga semakin gelisah."Aku yakin 1000 persen dia dalang di balik semua kekacauan di kantor Papa," Arga membatin.Dalam keadaan bekerja seperti ini dia tidak mungkin mengambil bukti dari apa yang dia lihat. Arga tidak ingin Ningrum buru-buru mengetahui siapa jati diri sang sopir sebenarnya.Dia tidak akan memberi maaf pada sang wakil direktur, bila terbukti dugaannya benar.Sedangkan di dalam ruangan Ningrum, wanita itu terlibat pembicaraan serius dengan wakil direktur Dewantara Corporation bernama Juna.Hanya satu jam berada di ruang kerja Ningrum, kini Ningrum menganta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-05
Baca selengkapnya

Memberi Juna Pelajaran

Setelah melakukan tugasnya, Arga benar-benar kembali ke kontrakannya, ia menutup pintu kontrakan dengan rapat, lalu masuk ke dalam kamar yang kedap suara.Arga mengambil ponselnya untuk segera menghubungi Nando. Setelah tersambung, Arga menceritakan semua kecurigaannya terkait dengan Juna, orang yang sudah dipercaya oleh sang Papa menjadi wakil direktur perusahaan Dewantara Corporation cabang Indonesia.Arga bukan orang bodoh, dia tahu betul kalau antara Ningrum dan juga orang kepercayaan sang papa memiliki visi yang sama yaitu untuk menghancurkan Dewantara Corporation.Arga juga mengatakan tadi sudah mengantarkan wakil direktur itu ke kantornya dan sempat ia mendengar kalau sore ini sang wakil direktur diminta oleh Ningrum untuk bertemu seseorang.Setelahnya Arga yakin Nando tahu apa yang harus dia kerjakan."Aku benar-benar tidak akan melepaskannya karena dia sampai tega mengkhianati Papa seperti ini! Aku bersumpah akan membuktikan sama orang-orang itu kalau mereka tidak bisa main-m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-06
Baca selengkapnya

Tak Kusangka Kau Masih Perawan

Sedangkan di tempat berbeda, kini waktu semakin larut, tapi tak ada kabar apapun dari Juna. Keduanya sejak tadi tampak gelisah. Harusnya Juna sudah menghubunginya, tapi justru lama ditunggu Juna tak ada kabar apapun. Ningrum terus menghubungi Juna, tapi sia-sia."Bagaimana Juna? Kenapa dia tak berkabar? Membuat gelisah saja," tanyanya pada Wahyu pada Ningrum."Entahlah, ponselnya menyala tapi tak diangkatnya," jawab Ningrum."Tapi aku harus pergi. Nanti kau hubungi aku bila ada kabar dari Juna ya. Klien ini penting untuk kita membuat kita Dewantara Corp. makin terpuruk!" seru Wahyu."Kakak mau kemana sih?" tanya Ningrum pada kakak angkatnya."Aku harus membereskan Lina," jawabnya."Membereskan?" Ningrum membeo. "Dibunuh?" tanyanya lagi. Pria itu menggeleng."Aku akan memberinya peringatan tegas padanya agar tak sekalipun berani bersaing dengan Jelita, adikku!" seru Wahyu."Lina yang artis itu Kak? Yang adik sepupu Askara?" tanya Ningrum. Dia sudah mendengar kalau Jelita sering cekco
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-06
Baca selengkapnya

Membuat Laporan Polisi

Lalu pria itu membuka ikatan tangan Lina dan juga membuka penutup mata wanita itu.Lina berkali-kali mengerjap untuk menetralkan penglihatannya, yang pertama kali dituju adalah jam yang menempel di dinding kamar hotel itu ternyata menunjukkan jam di mana nominasi itu akan dibacakan.Lina melupakan rasa perih di bagian intinya, wanita itu juga mengabaikan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Yang pertama kali Lina lakukan adalah, segera menyalakan televisi untuk melihat acara penghargaan yang sudah dia tunggu-tunggu."Semuanya telah hancur," ucap Lina putus asa. Matanya terus menatap ke layar televisi untuk mencari tahu sejauh mana pagelaran itu berlangsung.Sang aktris, melihat dengan jelas fotonya dan foto Jelita terpampang di layar besar tempat berlangsungnya pagelaran akbar itu.Banyak bisik-bisik dari para undangan yang hadir malam itu meyakini kalau Lina lah pemenangnya. Tak ada yang mengetahui kalau saat ini Lina sedang mengalami musibah terbesar dalam hidupnya, kesuciannya direnggu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-06
Baca selengkapnya

Kedatangan Polisi

Arga segera mengantarkan Lina dan Tuan Askara ke kantor polisi. Awalnya Lina menolak, tapi akhirnya gafis itu mau melakukan visum dan membuat laporan polisi. Arga yakin setelah ini Wahyu tak bisa selamat dari kejaran polisi. Anggaplah Arga sedikit diuntungkan atas nasib Naas yang menimpa Lina.*****Di sisi lain, kini meski sudah larut malam, Wahyu dan keluarganya tetap berkumpul di meja makan merayakan kemenangan Jelita yang mempu memenangkan Nominasi bergengsi di Negeri ini.Jelita sangat yakin karirnya akan semakin cemerlang setelah hari ini. Wahyu datang terlambat, karena dia tadi habis merenggut kesucian seoarang gadis muda yang katanya sudak menjual tubuhnya, namun nyatanya masih perawan."Kakak, dari mana saja sih Kau? Aku sudah lama menunggumu loh," ucap Jelita kesal saat melihat kakaknya berjalan mendekat ke ruang keluarga."Maaf Jelita, tadi ada urusan sebentar," ucapnya bohong. Karena tidak mungkin Wahyu mengatakan yang sebenarnya terjadi di hadapan kedua orang tuanya."
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-07
Baca selengkapnya

Semuanya Berantakan

Esok harinya Arba sudah datang ke kediaman Ningrum. Dia melakukan tugasnya seperti biasa. Ningrum harusnya sudah mendengar kabar tentang Wahyu, dan panik karena Juna tak bisa dihubungi olehnya.Dua sosok pria tampan yang selama ini ada di belakang Ningrum dan membantu wanita itu menyelesaikan misinya untuk menghancurkan Dewantara Corporation."Aku mau tahu reaksinya hari ini setelah kekacauan yang terjadi dalam hidupnya dalam satu malam," gumam Arga di dalam hati.Tuk tuk tukSuara langkah kaki berjalan mendekat ke arahnya. Arga menoleh dan seketika membukakan pintu untuk Bosnya."Silahkan Bu," ucapnya.Tak ada jawaban dari Ningrum. Wajahnya pagi ini sangat berantakan. Dan wanita itu tak bisa berjuang sendiri menuntaskan misinya yang tinggal selangkah lagi."Kita langsung ke kantor Bu?" tanya Arga."Antarkan saya ke kantor polisi dulu Dewa," ucapnya."Baik Bu," jawab Arga.Arga melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menjauhi kediaman Ningrum dan menuju ke kantor polisi."Sebentar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-07
Baca selengkapnya

Kemana Dia?

Tuan Askara menuju ke rumah sakit, beliau harus segera mengetahui kondisi tubuhnya yang sebenarnya, kemungkinan dosis yang diberikan oleh dokter tidak cocok dengan fisiknya yang sudah semakin menua, setidaknya pikiran positif itu yang ada dalam hati Tuan Askara.Setelah menempuh perjalanan 30 menit, Tuan Askara pun tiba di ruangan dokter pribadinya, beliau langsung masuk ke ruangan tersebut karena sebelumnya sudah janjian dengan sang dokter."Selamat pagi Tuan. Silahkan duduk tuan," sapa dokter pada Tuan Askara."Terima kasih dokter." ucapnya, lalu duduk di depan meja kerja dokter tersebut."Bisa saya lihat obat yang tidak cocok dengan kondisi anda Tuan?" tanya dokter.Tuan Askara pun mengeluarkan obatnya lalu memperlihatkan pada dokter.Dokter tersebut kaget ketika melihat jenis obat yang diminum oleh Tuan Askara justru bisa memicu penyakit yang dideritanya semakin parah."Tuan. Saya tidak pernah memberikan Anda resep obat ini. Ini justru akan membuat kondisi Anda semakin parah, bahk
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
30
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status