All Chapters of Dikira Sopir Melarat, Ternyata Konglomerat: Chapter 141 - Chapter 150

294 Chapters

Aku Tidak Cemburu

Maria yang mendengar tangisan sang anak begitu kencang pun segera berlari ke dalam kamar sang anak, dan melihat sang suami kewalahan untuk meminta Raja diam."Kau apakan sih Raja? Perasaan tadi sudah anteng, malah nangis kayak gini!" protes Maria kesal pada suaminya."Nggak ngapa-ngapain loh Sayang, aku cuman tadi minta dia cepat tidur, karena aku ingin membuatkannya adik, eh Raja malah nangis," akunya jujur."Kali kau kencang ngomongnya, sampai dia kaget gini nih! Boro-boro Aku disuruh ke salon, katanya kau yang mau jagain Raja di rumah, baru ditinggal sampai dapur saja sudah nangis kejer seperti ini," balas Maria lagi.Maria mengambil sang anak dari pangkuan sang papa, lalu kembali duduk di kursi yang sering ia gunakan saat menyusui Raja.Maria kembali memberikan ASI pada Raja, dan tak berselang lama Raja pun mulai memejamkan matanya."Ah akhirnya Papa dan Mama sebentar lagi bisa buat adik untuk Raja," gumam Arga sambil tiduran di atas sofa yang ada di dalam kamar sang anak.Mungkin
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more

Budak Nafsu

Esok harinya di kantor Dewantara Corporation, Arga, sang pengacara dan Nando sedang meeting dadakan."Begini Tuan, orang yang membeli tempat di Mall yang baru anda bangun itu sudah sangat banyak. Dan saya khawatir bangunan itu akan roboh dan memakan banyak korban jiwa," ungkap Nando dengan segala kekhawatirannya.Nando baru mendapat informasi dari Tuan Jo mengenai orang-orang yang sudah membeli tiap toko di Mall itu. Bahkan hanya tersisa 10 toko yang belum laku."Uncle, bagaimana ini?" tanya Arga pada pengacara sang papa."Sebetulnya kalau surat yang sudah anda tandatangani sudah jelas mereka yang akan membayar semua ganti ruginya. Hanya saja kita kasihan kalau sampai ada korban jiwa. Orang pasti akan berspekulasi lain. Sekarang kita harus cari cara untuk membujuk para pembeli ruko itu untuk tidak terburu-buru menempatinya," kata sang pengacara memberi ide."Saya setuju Tuan dengan usul pak pengacara, sepertinya kita harus mencari cara agar pembukaan Mall itu ditunda, termasuk pengisi
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more

Yang Ditakutkan Terjadi

"Selamat datang Tuan muda," sapa kepala proyek menyambut kedatangan Arga. "Semua aman ya pak?" tanya Arga. "Aman Tuan. Tak ada celah yang saya izinkan masuk," ucapnya berbisik. Sang Kepala proyek sudah tahu dari Arga kalau klien bisnisnya ini sangat licik.Dan Seyla bisa melakukan apapun semau dia tanpa peduli dengan orang sekitarnya. Seyla datang mendekat, lalu mereka berkeliling sejenak untuk melihat hasil pembangunan proyek itu. "Bagaimana Tuan, Nona. Apa anda puas dengan hasilnya?" tanya sang kepala proyek."Sangat puas Pak. Tolong jaga kualitas bahan yang kita gunakan ya pak. Sebab kalau tak sesuai dengan proposal maka saya bisa menuntut kalian sebagai penanggung jawab proyek!" seru Arga penuh penekanan.Sang kepala proyek pun tersenyum hangat, dia pasti akan melakukan tugas dari Arga dengan baik. Terlebih Arga sosok yang sangat baik hati dan tidak pernah anti bergaul dengan bawahannya."Tuan tenang saja. Saya bekerja mempertaruhkan nama baik saya dan juga kehidupan keluarga
last updateLast Updated : 2023-07-31
Read more

Konferensi Pers

"Ternyata dia langsung diamankan sama polisi?" gumam Seyla saat melihat mobil Arga masuk ke kantor polisi.Dalam benak Seyla menerka kalau saat ini Arga sedang dipanggil oleh pihak kepolisian. Padahal dia membuat laporan, atas musibah yang ada.Banyak wartawan menunggu Arga, karena perusahaan yang dipimpinnya terlibat dalam pembangunan Mall itu.Arga juga sudah menghubungi Tuan Jo, namun tak dijawabnya. Data terakhir yang Arga terima bahwa ada 115 orang menderita luka ringan, 7 orang menderita luka berat, dan 21 orang meregang nyawa dalam musibah itu.Arga tak akan memberi ampun pada Tuan Jo, sebagai dalang dari musibah yang terjadi. Di kantor polisi juga ada Nando dan sang pengacara.Tiga puluh menit berlalu, Arga masih dimintai keterangan dan menyerahkan barang bukti berupa kontrak kerja sama yang sudah Arga dan Tuan Jo sepakati."Terima kasih Tuan, kami akan segera melakukan pemanggilan pada Tuan Jo. Kalau ada yang kami butuhkan lagi, kami akan menghubungi anda," ucap polisi itu."
last updateLast Updated : 2023-07-31
Read more

Ini Perintah

"Tuan, saya mohon cabut laporan anda ke polisi," pinta Tuan Ibrahim. Satu minggu berlalu, akhirnya semuanya terkuak dan lagi-lagi Seyla melakukan ini hanya karena terobsesi pada pria beristri, dan ingin memiliki Arga sebagai pasangan hidup untuk selamanya.Seyla juga mengungkapkan kalau semua ide yang dia miliki berasal dari Dandi, sedangkan Tuan Jo memiliki dendam karena tak pernah berhasil mengalahkan Dewantara Corporation dalam setiap tender yang mereka lakukan bersamaDan dalam kasus ini Arga sama sekali tidak memberikan ampun bagi orang-orang yang dengan sengaja ingin mencelakainya.Kalau saja dia bukan orang cerdas dan selalu waspada kemungkinan besar Tuan Jo akan berhasil membalik keadaan sehingga kemungkinan besar harapan ketiga orang jahat itu akan terwujud.Yaitu membuat Dewantara Corporation mengalami kebangkrutan hebat.Beruntung Tuhan masih melindungi Arga sehingga ia dengan cepat mengganti kontrak kerjasama yang mereka tandatangani saat itu juga."Lunasi dulu tanggung
last updateLast Updated : 2023-08-01
Read more

Pabrik Pembuat Anak

"Apa sebesar ini harga diriku, sebanding dengan jumlah uang yang harus aku bayarkan pada Dewantara Corporation? Aku tak pernah menyangka akan berada di posisi yang sangat sulit, aku pikir ide gila Dandi akan membuahkan hasil baik untuk hidupku, tapi ternyata aku salah." Wanita itu membatin. Dia masih bingung harus menjawab apa pada sang papa, dia merasa sangat bersalah pada keluarganya."Semua keputusan tergantung padamu, terserah kau mau seperti apa, yang jelas kalau kau memang ingin mengakhiri penderitaanmu di balik jeruji besi, maka hanya ini satu-satunya cara! Kau menikah dengan konglomerat itu dan menjadi istri ketiganya, kau juga harus memberikan keturunan pada keluarga itu," ucapkan Ibrahim penuh penekanan.Sang anak menelan salivanya kelat, dia bingung harus seperti apa menghadapi masalah ini, dia mencoba untuk meyakinkan hatinya kalau ini hanya mimpi.Akan tetapi yang ia rasakan justru hatinya semakin perih dan sakit. Seyla menyesali semua perbuatannya.Dia yang terlahir dar
last updateLast Updated : 2023-08-01
Read more

Memberi Peringatan

"Si–siapa kalian?" tanya Seyla gugup."Harusnya kau sudah tahu siapa kami dan apa tujuan kami datang," ucap salah satunya."Kami tahu, Ayahmu sudah menjual tubuhmu pada suami kami."DegJantung Seyla berdetak kencang, kenapa dia merasa seperti barang yang bisa diperjualbelikan. "Sa–saya tak serendah itu Nyonya," sahutnya terbata.Hilang sudah Seyla yang dulu sombong dan selalu merasa paling berkuasa. Berganti Seyla yang tak bisa membela harga dirinya di depan orang lain. Hanya dalam sekejap semuanya berubah drastis."Kau memang rendahan. Jangan membantah saat kau bukan apa-apa lagi sekarang! Harusnya kau yang mati bukan para pekerja itu! Jujur kami tak ikhlas keluarga kami kelak memiliki darah penjahatmu! Kau manusia tak berguna!" desis istri pertama konglomerat itu."Ingat ya, kau harus buru-buru memberi keturunan pada suamiku! Lalu setelah anak itu lahir kau harus pergi dari kehidupan kami. Kau juga tak boleh menggoda suami kami kalau kau mau hidupmu panjang!" Kini giliran istri k
last updateLast Updated : 2023-08-01
Read more

Kekacauan Tak Terduga

Setelah mengakhiri ritual panas bersama sang istri, Arga pun keluar terlebih dahulu dari dalam kamarnya.Sedangkan Maria masih berganti pakaian. Arga melihat sang anak sedang bersama Papanya di ruang keluarga. Pria itu pun mendekat, tampak Raja yang sudah mengenali sang Papa pun bergumam minta digendong oleh Arga, dan senyum Raja mengembang setelah sang papa mengambilnya dari pangkuan sang kakek."Papa sudah pulang? Arga kira Papa baru sampai ntar malam." ucapnya, setelah mengecup punggung tangan sang papa."Papa baru saja sampai langsung mandi terus, main deh sama Raja. Papa kangen banget sama Raja," ucapnya jujur."Raja juga kangen kakek," sahut Arga menirukan suara anak kecil. "Bagaimana perusahaan di Indonesia Pa? Apa semua berjalan dengan lancar?" tanya Arga lagi."Sangat lancar, bahkan respon di sana jauh lebih besar daripada dulu ketika Papa mulai membangun perusahaan di Jerman. Oh ya Arga, Papa rencananya mau menjual rumah kita yang satunya, lalu uangnya akan Papa pakai untuk
last updateLast Updated : 2023-08-02
Read more

Yang Terpilih

Saat ini Arga sudah berada di dalam pesawat. Dia menatap keluar jendela, seolah tak tega meninggalkan sang papa, anak dan istrinya di Jerman.Tapi musuhnya kali ini adalah Ningrum, mantan istri Tuan Askara yang hampir membuat Maria benar-benar gila. Anak buah Tuan Dewantara meyakini, wanita yang penuh dengan dendam itu bergabung dengan ketiga kakak lelakinya untuk menghancurkan Dewantara Corporation, setelah mereka berhasil keluar dari dalam penjara.Jelas-jelas Arga sudah mencari bukti keterlibatan keluarga itu membunuh kedua orang tua Maria, tapi entah kenapa mereka sudah keluar dari balik jeruji besi."Semoga penyamaran ku, tak akan pernah ketahuan. Aku akan bekerja dengan sangat hati-hati. Dan aku akan berjuang untuk meminta mereka mengembalikan apapun yang sudah dicuri nya," Arga membatin."Permisi Pak, ini makanan untuk anda," ucap seorang pramugari."Terima kasih," jawab Arga. Arga menggunakan pesawat komersial kelas bisnis. Karena dia merasa saat ini masih aman. Setidaknya a
last updateLast Updated : 2023-08-02
Read more

Kotak Besar

Tak terasa dua minggu sudah Arga menyamar menjadi Dewa, tapi tak ada info apapun yang dia dapatkan.Arga sempat berpikir kalau kecurigaan anak buah sang papa tak terbukti.Saat ini, Arga masih duduk di dalam mobil sambil menunggu perintah selanjutnya.Lamunannya lenyap ketika mendengar ponselnya berdering. Satu pesan masuk dari Ningrum yang meminta Arga untuk menuju ke dalam ruangan Bosnya.Tok tok tok"Masuk," ucap Ningrum."Permisi Bu. Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Arga."Dewa ... tolong kaubawakan hadiah itu. Kau ikut saya setelah pulang kerja. Nanti akan akunberikan tambahan bonus untukmu!" Ningrum menunjuk sebuah kotak di pojok ruangannya.Arga mengangguk. "Baik, Bu." Ia berjalan ke arah yang ditunjuk Ningrum dan mengambil kotak itu."Apa ini isinya ya?" Arga membatin. Agak berat sih, tapi kalau cuma bawa ini saja Arga masih sanggup. Dan tepat pukul tiga sore Arga mengekori langkah Ningrum pulang lebih awal dan masuk ke mobil. Ia duduk di balik kemudi di bangus sebelahny
last updateLast Updated : 2023-08-02
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
30
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status