Home / Fantasi / Pedang Penguasa Kegelapan / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Pedang Penguasa Kegelapan : Chapter 221 - Chapter 230

462 Chapters

Mendatangi Kuil Dewa Api

"Dia pasti ingin buat masalah, serang dan usir dia dari kuil ini!" teriak satu biksu muda. Hiatttttt!!Belasan biksu muda itu bergerak menyerang ke arah orang tua itu. Bammmmmmm!!Lelaki tua itu hentakkan kakinya ke tanah, namun itu sudah cukup melemparkan semua biksu muda yang akan menyerang dirinya. "Tidak mungkin!" ucap mereka tak percaya. Orang tua memang hanya menahan serangan mereka, dan tak memiliki niat untuk melukai pada biksu muda itu.Huppppp!!Satu tubuh dengan pakaian kuning melompat dari dalam kuil, dan berdiri di hadapan lelaki tua itu. "Tetua Shu In, apa yang kau lakukan pada murid-murid ku?" bentak orang yang baru datang dari dalam kuil itu. "Mereka yang lebih dahulu menyerangku, biksu Fu!" kata lelaki itu. Dia adalah tetua Shu In, dan ialah orang yang saat ini sedang dicari oleh Lin Jiang."Apakah itu benar?" tanya biksu Fu pada salah satu biksu muda yang menyerang tetua Shu In."Iya, kepala biksu!""Bodoh, siapa yang meminta kalian untuk menyerang orang asin
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

Pertarungan Tetua Shu In

"Maafkan kebodohan yang aku perbuat ketua!" kata tetua Yu A bersujud pada Run Kai.Wajah Run Kai masih kesal karena mendengar cerita dari tetua Yu A yang mana dia ditangkap karena keinginan untuk menguasai istana. "Siapa tadi kau bilang orang yang telah mengalahkanmu, tetua Yu A?""Lin Jiang namanya ketua!""Lin Jiang, bocah itu harus mati!" kata Run Kai."Apakah aku akan mencarinya untuk ketua?" tanya tetua Hiu Bin."Tidak, kalian berdua sebaiknya menuju kota Rawei, kabar dari anak buah kita telah tiba, dan tetua Shu In terlihat di kota itu," kata Run Kai."Baik, kami akan ke kota itu, ketua!" kata tetua Hiu Bin dan tetua Yu A."Dan kau tetua Yu A, untuk saat ini aku memaafkan kesalahan yang kau buat, namun tidak kedua kalinya. Tidak usah kau urusi masalah pemerintah, itu bukan dunia kita," kata Run Kai."Baik, ketua! Aku akan ingat itu!" kata tetua Yu A."Sekarang pergilah!" kata Run Kai."Baik, ketua!" kata dua tetua itu dan tinggalkan markas dari organisasi mata iblis itu. Run K
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

Doa Lin Jiang

Pedang di tangan tetua Hiu Bin menusuk dada tetua Shu In, Hinga tembus ke dadanya. Mata tetua Shu In melotot karena merasakan rasa sakit di seluruh tubuhnya, rasa sakit yang tak bisa terlukiskan selain dengan jeritan yang keras. Bammmmmmm!!Tetua Hiu Bin menendang tubuh tetua Shu In hingga mengarah ke salah satu anggotanya. "Akhiri hidupnya!" teriak tetua Hiu Bin."Baik!"Huppppp!!Anggota organisasi mata iblis itu melompat, dan saat tetua Shu In jatuh ke tanah, dia meluncur dari atas dengan tombak yang sudah disiapkan. Bammmmmmm!!Tombak itu menusuk lagi dada tetua Shu In, dan membuat tubuh tetua Shu In menempel di tanah dan tak mungkin bisa bergerak lagi. "Hahaah! Ambil pedang di tangannya, dan kita pergi dari sini!" teriak Tetua Hiu Bin.Tetua itu takut orang-orang tahu kalau mereka dapatkan pusaka pedang Rajawali emas, dan itu akan bahaya bagi mereka. Tetua Bin ambil pedang dan warangkanya, setelah itu mereka mundur dari tempat itu. Mereka meninggalkan tetua Shu In yang sud
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

Posisi Baju Jirah Naga

"Doamu terkabul anak muda, aku biksu Fu, apa yang kau inginkan dariku?" tanya biksu yang ada di hadapan Lin Jiang.Lin Jiang tersenyum hangat, dan memberikan hormat dengan menundukkan kepala di hadapan biksu Fu."Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu, biksu. apakah kita bisa bicara?" tanya Lin Jiang."Jika itu bukan sesuatu yang buruk, akan aku jawab. mari anak muda," kata biksu Fu. Biksu Fu berjalan di depan Lin Jiang, dan Lin Jiang ikuti biksu Fu dari belakang, hingga mereka masuk ke dalam ruangan biksu Fu. "Duduklah anak muda," kata biksu Fu.Lin Jiang masih berdiri dan merasakan kalau ruangan itu memiliki penghalang yang sangat kuat. "Ruangan ini dipenuhi penghalang yang sangat kuat," kata Lin Jiang kagum dan pandang wajah biksu Fu. "Hahah, bukan aku yang ciptakan penghalang itu, tapi biksu sebelum aku!" kata biksu Fu. "Untuk apa menutupi itu biksu, aku merasakan energi dari penghalang itu merupakan energi yang kau miliki," kata Lin Jiang.Biksu Fu langsung menatap Lin J
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more

Pusaka Tiruan

Tiga tetua Organisasi mata iblis kembali ke markas mereka dan dengan wajah yang penuh keyakinan mereka mendatangi ketua organisasi itu, Run Kai."Kalian sudah kembali, bagaimana hasilnya?" tanya Run Kai.Tetua Hiu Bin berjalan ke depan, dan menyerahkan pusaka yang mereka ambil dari tetua Shu In."Kalian berhasil!" kata Run Kai dan meraih pedang yang diberikan oleh tetua Hiu Bin.Dengan wajah yang sangat cerah, Run Kai membawa pedang itu keluar dari ruangan dan berjalan menuju ke halaman belakang markas Organisasi mata iblis itu.Sretttttttt!!!Run Kai mencabut pedang itu, dan matanya sungguh kagum akan indahnya ukiran pada pedang pusaka itu. "Ini sungguh Pusaka yang sangat indah!" kata Run Kai.Haaaaaaaaaaa!!Run Kai mengalirkan tenaga dalam ke bilah pedang itu, dan pedang itu menerima aliran tenaga dalam dari tubuh Run Kai.Haaaaaaaaaaa!!Run Kai menambah lagi tenaga dalam ke bilah pedang tiruan itu, dan sesuatu yang tak disangka pun terjadi. Pedang tiruan itu meleleh karena tak ma
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more

Ruangan Dengan Penghalang Kuat

Sementara itu, tiga tetua telah kembali ke kota Rawei, dan selidiki siapa saja yang didatangi tetua Shu In saat datang ke kota itu. "Dari yang aku dengar, tetua Shu In memiliki hubungan yang cukup dekat dengan biksu Fu dari kuil dewa api," kata tetua Yu A.Tetua Hiu Bin dan tetua Bin langsung menolak pada tetua Yu A dengan mata yang sangar menakutkan."Dasar bodoh, kenapa tidak dari tadi kau katakan?" bentak tetua Hiu Bin."Aku baru ingat, jika aku ingat dari tadi, sudah aku katakan!" kata tetua Yu A membela diri. "Mari kita temui mereka," kata tetua Bin."Kita semua tidak harus ke kuil itu, kalian kesana, dan aku akan cari informasi lain di sekitar kota ini!" kata tetua Hiu Bin."Baik!" kata tetua Bin dan tetua Yu A.Dengan langkah yang angkuh, mereka datang ke kuil itu, dan lebih dari tiga puluh anak buah bersama mereka berdua. Saat mereka masuk, puluhan biksu muda datang menghalangi langkah mereka. "Kami tidak ingin buat masalah, sebaiknya pertemukan kami dengan biksu Fu!" kata
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

Tiga Biksu Pilihan

Biksu Fu tak menduga kalau Organisasi mata iblis akan datang secepat itu ke kuil dewa api, padahal biksu Lui yang ia suruh mencari Lin Jiang baru dua hari tinggalkan kuil itu. "Apa yang harus aku lakukan, jika ketua mereka datang ke kuil ini, maka bisa dipastikan dia pasti mampu hancurkan penghalang yang ada ruangan suci!" kata biksu Fu. Biksu Fu berpikir keras, dan tak memiliki pilihan lain, dia memanggil tiga biksu masuk ke dalam ruangan itu. Di hadapan biksu Fu, sudah ada tiga benda yang dibalut dengan kain lusuh, dan ia bagikan kain lusuh itu pada tiga biksu yang ia panggil. "Tugas kalian, mencari anak muda yang datang semalam, dan serahkan benda itu padanya!" kata biksu Fu. "Apa ini, kepala biksu?""Kalian tidak perlu tahu, namun ada satu hal yang harus kalian ingat, jangan sekali-kali kalian buka benda ini!" kata biksu Fu. "Baik, akan kami ikuti apa yang kepala biksu katakan!" kata tiga biksu muda itu. "Oh satu lagi, kalian berjalan terpisah, jangan bersama-sama," kata bik
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

Diremehkan Penjaga

Lin Jiang yang meninggalkan Rawei, sedikit pun tidak menduga kalau salah satu pusaka yang ia cari ada di tangan biksu Fu, hingga Lin Jiang memilih meninggalkan kota itu."Jika aku mendapatkan baju jirah naga, maka kemungkinan besar semakin mudah bagiku untuk bertarung dengan orang-orang di dunia persilatan," kata Lin Jiang saat ia di perjalanan menuju kota Fosan.Sesuai dengan petunjuk dari biksu Fu, Lin Jiang akan menuju lembah naga yang masih dalam wilayah kota Fosan. Hanya saja meskipun Lin Jiang sudah tahu dimana letak baju jirah naga, yang jadi masalah adalah dimana lembah naga itu berada. Cukup lama Lin berjalan hingga akhirnya Lin Jiang melihat satu kota yang cukup besar, meskipun tidak sebesar kota Rawei."Aku yakin ini kota Fosan!" kata Lin Jiang dan masuk ke dalam kota itu. Saat Lin Jiang masuk, mata Lin Jiang melihat seorang pemuda yang diikat rantai di kakinya. Tidak hanya itu, di kening anak muda itu ada goresan memanjang yang membuat Lin Jiang langsung menatap ke ara
last updateLast Updated : 2023-09-10
Read more

Ruangan Khusus

Saat Lin Jiang masuk ke dalam ruangan khusus itu, Lin Jiang melihat kalau ruangan itu sangat lengkap, bahkan ada tempat tidur di ruangan itu, layaknya sebuah kamar penginapan."Apakah ini kamar penginapan?" tanya Lin Jiang."Bisa dibilang iya, tuan muda. Kamar khusus ini memang dikhususkan untuk tamu yang ingin istirahat dan mendapatkan perlakuan istimewa," jawab pelayan yang membawa Lin Jiang masuk ke dalam ruangan itu. "Perlakuan istimewa?" kata Lin Jiang bingung. "Iya, tuan muda. Tuan muda bebas mau melakukan apapun, termasuk menikmati keindahan dunia," jawab gadis itu dengan wajah yang menunduk. "Ternyata seperti itu. Siapa namamu?" tanya Lin Jiang."Namaku Shuwan, tuan muda!" jawab gadis itu dan persilahkan Lin Jiang untuk duduk. Lin Jiang tak ragu untuk duduk, dan gadis itu malah duduk di belakang Lin Jiang, dan mengurut pundak Lin Jiang."Ini salah satu perlakuan khusus yang aku katakan tadi, tuan muda," kata Shuwan."Aku tidak butuhkan hal seperti ini, duduk saja di depank
last updateLast Updated : 2023-09-10
Read more

Bebaskan Furka

"Biarkan aku bicara dengan dia!" kata Lin Jiang."Dia bisu, tuan muda!" kata penjaga penjara itu. "Aku bisa bicara bahasa isyarat, kau pergi saja!" kata Lin Jiang."Baik, tuan muda, jika tuan muda tertarik, silahkan tuan pakai dia, tapi temui dulu kepala penjara, tuan Zung!" "Baik," kata Lin Jiang.Begitu penjaga penjara itu tinggalkan ruangan itu, Lin Jiang segera mendekat ke arah tahanan yang dirantai yang kata penjaga itu sangat liar. Brakkkkkkk!!Dan benar saja, baru saja Lin Jiang berada di hadapannya, tahanan itu langsung hantam tangannya ke jeruji penjara itu. "Tenanglah!" kata Lin Jiang.Namun, tahanan itu semakin marah dan berkali-kali hantam jeruji penjara dengan tangannya."Apakah namamu, Furka?" tanya Lin Jiang dengan bahasa yang dia pelajari dari Dusia, si gadis padang pasir.Mata tahanan itu melotot saat Lin Jiang gunakan bahasa dari bangsa padang pasir, dan ia diam dan menatap Lin Jiang dengan tatapan bingung. "Apa kau kenal ini?" tanya Lin Jiang dan lepaskan gelan
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
47
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status