Home / Fantasi / Pedang Penguasa Kegelapan / Posisi Baju Jirah Naga

Share

Posisi Baju Jirah Naga

last update Last Updated: 2023-09-08 11:42:27

"Doamu terkabul anak muda, aku biksu Fu, apa yang kau inginkan dariku?" tanya biksu yang ada di hadapan Lin Jiang.

Lin Jiang tersenyum hangat, dan memberikan hormat dengan menundukkan kepala di hadapan biksu Fu.

"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu, biksu. apakah kita bisa bicara?" tanya Lin Jiang.

"Jika itu bukan sesuatu yang buruk, akan aku jawab. mari anak muda," kata biksu Fu.

Biksu Fu berjalan di depan Lin Jiang, dan Lin Jiang ikuti biksu Fu dari belakang, hingga mereka masuk ke dalam ruangan biksu Fu.

"Duduklah anak muda," kata biksu Fu.

Lin Jiang masih berdiri dan merasakan kalau ruangan itu memiliki penghalang yang sangat kuat.

"Ruangan ini dipenuhi penghalang yang sangat kuat," kata Lin Jiang kagum dan pandang wajah biksu Fu.

"Hahah, bukan aku yang ciptakan penghalang itu, tapi biksu sebelum aku!" kata biksu Fu.

"Untuk apa menutupi itu biksu, aku merasakan energi dari penghalang itu merupakan energi yang kau miliki," kata Lin Jiang.

Biksu Fu langsung menatap Lin J
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Pusaka Tiruan

    Tiga tetua Organisasi mata iblis kembali ke markas mereka dan dengan wajah yang penuh keyakinan mereka mendatangi ketua organisasi itu, Run Kai."Kalian sudah kembali, bagaimana hasilnya?" tanya Run Kai.Tetua Hiu Bin berjalan ke depan, dan menyerahkan pusaka yang mereka ambil dari tetua Shu In."Kalian berhasil!" kata Run Kai dan meraih pedang yang diberikan oleh tetua Hiu Bin.Dengan wajah yang sangat cerah, Run Kai membawa pedang itu keluar dari ruangan dan berjalan menuju ke halaman belakang markas Organisasi mata iblis itu.Sretttttttt!!!Run Kai mencabut pedang itu, dan matanya sungguh kagum akan indahnya ukiran pada pedang pusaka itu. "Ini sungguh Pusaka yang sangat indah!" kata Run Kai.Haaaaaaaaaaa!!Run Kai mengalirkan tenaga dalam ke bilah pedang itu, dan pedang itu menerima aliran tenaga dalam dari tubuh Run Kai.Haaaaaaaaaaa!!Run Kai menambah lagi tenaga dalam ke bilah pedang tiruan itu, dan sesuatu yang tak disangka pun terjadi. Pedang tiruan itu meleleh karena tak ma

    Last Updated : 2023-09-08
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Ruangan Dengan Penghalang Kuat

    Sementara itu, tiga tetua telah kembali ke kota Rawei, dan selidiki siapa saja yang didatangi tetua Shu In saat datang ke kota itu. "Dari yang aku dengar, tetua Shu In memiliki hubungan yang cukup dekat dengan biksu Fu dari kuil dewa api," kata tetua Yu A.Tetua Hiu Bin dan tetua Bin langsung menolak pada tetua Yu A dengan mata yang sangar menakutkan."Dasar bodoh, kenapa tidak dari tadi kau katakan?" bentak tetua Hiu Bin."Aku baru ingat, jika aku ingat dari tadi, sudah aku katakan!" kata tetua Yu A membela diri. "Mari kita temui mereka," kata tetua Bin."Kita semua tidak harus ke kuil itu, kalian kesana, dan aku akan cari informasi lain di sekitar kota ini!" kata tetua Hiu Bin."Baik!" kata tetua Bin dan tetua Yu A.Dengan langkah yang angkuh, mereka datang ke kuil itu, dan lebih dari tiga puluh anak buah bersama mereka berdua. Saat mereka masuk, puluhan biksu muda datang menghalangi langkah mereka. "Kami tidak ingin buat masalah, sebaiknya pertemukan kami dengan biksu Fu!" kata

    Last Updated : 2023-09-09
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Tiga Biksu Pilihan

    Biksu Fu tak menduga kalau Organisasi mata iblis akan datang secepat itu ke kuil dewa api, padahal biksu Lui yang ia suruh mencari Lin Jiang baru dua hari tinggalkan kuil itu. "Apa yang harus aku lakukan, jika ketua mereka datang ke kuil ini, maka bisa dipastikan dia pasti mampu hancurkan penghalang yang ada ruangan suci!" kata biksu Fu. Biksu Fu berpikir keras, dan tak memiliki pilihan lain, dia memanggil tiga biksu masuk ke dalam ruangan itu. Di hadapan biksu Fu, sudah ada tiga benda yang dibalut dengan kain lusuh, dan ia bagikan kain lusuh itu pada tiga biksu yang ia panggil. "Tugas kalian, mencari anak muda yang datang semalam, dan serahkan benda itu padanya!" kata biksu Fu. "Apa ini, kepala biksu?""Kalian tidak perlu tahu, namun ada satu hal yang harus kalian ingat, jangan sekali-kali kalian buka benda ini!" kata biksu Fu. "Baik, akan kami ikuti apa yang kepala biksu katakan!" kata tiga biksu muda itu. "Oh satu lagi, kalian berjalan terpisah, jangan bersama-sama," kata bik

    Last Updated : 2023-09-09
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Diremehkan Penjaga

    Lin Jiang yang meninggalkan Rawei, sedikit pun tidak menduga kalau salah satu pusaka yang ia cari ada di tangan biksu Fu, hingga Lin Jiang memilih meninggalkan kota itu."Jika aku mendapatkan baju jirah naga, maka kemungkinan besar semakin mudah bagiku untuk bertarung dengan orang-orang di dunia persilatan," kata Lin Jiang saat ia di perjalanan menuju kota Fosan.Sesuai dengan petunjuk dari biksu Fu, Lin Jiang akan menuju lembah naga yang masih dalam wilayah kota Fosan. Hanya saja meskipun Lin Jiang sudah tahu dimana letak baju jirah naga, yang jadi masalah adalah dimana lembah naga itu berada. Cukup lama Lin berjalan hingga akhirnya Lin Jiang melihat satu kota yang cukup besar, meskipun tidak sebesar kota Rawei."Aku yakin ini kota Fosan!" kata Lin Jiang dan masuk ke dalam kota itu. Saat Lin Jiang masuk, mata Lin Jiang melihat seorang pemuda yang diikat rantai di kakinya. Tidak hanya itu, di kening anak muda itu ada goresan memanjang yang membuat Lin Jiang langsung menatap ke ara

    Last Updated : 2023-09-10
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Ruangan Khusus

    Saat Lin Jiang masuk ke dalam ruangan khusus itu, Lin Jiang melihat kalau ruangan itu sangat lengkap, bahkan ada tempat tidur di ruangan itu, layaknya sebuah kamar penginapan."Apakah ini kamar penginapan?" tanya Lin Jiang."Bisa dibilang iya, tuan muda. Kamar khusus ini memang dikhususkan untuk tamu yang ingin istirahat dan mendapatkan perlakuan istimewa," jawab pelayan yang membawa Lin Jiang masuk ke dalam ruangan itu. "Perlakuan istimewa?" kata Lin Jiang bingung. "Iya, tuan muda. Tuan muda bebas mau melakukan apapun, termasuk menikmati keindahan dunia," jawab gadis itu dengan wajah yang menunduk. "Ternyata seperti itu. Siapa namamu?" tanya Lin Jiang."Namaku Shuwan, tuan muda!" jawab gadis itu dan persilahkan Lin Jiang untuk duduk. Lin Jiang tak ragu untuk duduk, dan gadis itu malah duduk di belakang Lin Jiang, dan mengurut pundak Lin Jiang."Ini salah satu perlakuan khusus yang aku katakan tadi, tuan muda," kata Shuwan."Aku tidak butuhkan hal seperti ini, duduk saja di depank

    Last Updated : 2023-09-10
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Bebaskan Furka

    "Biarkan aku bicara dengan dia!" kata Lin Jiang."Dia bisu, tuan muda!" kata penjaga penjara itu. "Aku bisa bicara bahasa isyarat, kau pergi saja!" kata Lin Jiang."Baik, tuan muda, jika tuan muda tertarik, silahkan tuan pakai dia, tapi temui dulu kepala penjara, tuan Zung!" "Baik," kata Lin Jiang.Begitu penjaga penjara itu tinggalkan ruangan itu, Lin Jiang segera mendekat ke arah tahanan yang dirantai yang kata penjaga itu sangat liar. Brakkkkkkk!!Dan benar saja, baru saja Lin Jiang berada di hadapannya, tahanan itu langsung hantam tangannya ke jeruji penjara itu. "Tenanglah!" kata Lin Jiang.Namun, tahanan itu semakin marah dan berkali-kali hantam jeruji penjara dengan tangannya."Apakah namamu, Furka?" tanya Lin Jiang dengan bahasa yang dia pelajari dari Dusia, si gadis padang pasir.Mata tahanan itu melotot saat Lin Jiang gunakan bahasa dari bangsa padang pasir, dan ia diam dan menatap Lin Jiang dengan tatapan bingung. "Apa kau kenal ini?" tanya Lin Jiang dan lepaskan gelan

    Last Updated : 2023-09-11
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Nasib Buruk Furka

    Bammm!!Lin Jiang hantam tengkuk Furka dengan tenaga dalam yang tak sedikit, dan hasilnya, Furka terlempar hingga ke dinding kamar yang mereka sewa."Arggg! Sakit!" teriak Furka meraung sangat keras. Namun setelah itu dia diam, dan menatap Lin Jiang dengan wajah yang cerah berbinar.Huakkk!!Dan darah juga muncrat dari mulutnya, tanda dia alami luka dalam, yang mungkin cukup parah. Namun luka dalam itu dibayar dengan suaranya yang kembali lagi, dia tak merasa menyesal karena luka dalam itu, karena itu telah kembalikan suaranya. "Minum ramuan ini, Furka, ini akan bantu obati luka dalam yang kau derita karena pukulanku tadi!" kata Lin Jiang.Furka yang sepenuhnya sudah percaya pada Lin Jiang menelan ramuan itu hingga tak tersisa sedikit pun. "Apa yang terjadi padamu, Furka? Bagiamana bisa kau kabur dari tangan organisasi sutra?" tanya Lin Jiang.Furka menutup matanya, dan mencoba mengingat semua yang telah terjadi padanya. ***Beberapa tahun yang lalu, rombongan bangsa padang pasir

    Last Updated : 2023-09-11
  • Pedang Penguasa Kegelapan    Lembah Naga

    Setelah kepergian Furka, Lin Jiang memutuskan untuk menuju ke lembah naga, dan memikirkan cara yang tepat untuk masuk ke dalam tambang emas di lembah naga itu.Sebelum Lin Jiang tiba di lembah naga, Lin Jiang melihat ada dua orang yang juga berjalan ke arah tambang itu. "Eh, siapa mereka?" tanya Lin Jiang. Untuk bertemu dengan mereka, Lin Jiang memotong jalan, dan memilih menunggu tak jauh dari hadapan dua orang itu. "Anak muda, siapa kau?" tanya mereka. "Aku seorang pelarian dari kota sebelah paman, dan saat ini aku sedang sembunyi disini!" jawab Lin Jiang. "Apa kau penjahat?""Tidak, aku hanya dituduh, dari pada dihukum aku melarikan diri, dan malah tersesat di hutan ini," jawab Lin Jiang."Ikut saja dengan kami!""Kemana paman?""Kami adalah penambang liar, dan jika kau ikut dengan kami, maka kau bisa dapatkan koin emas," kata mereka."Baik, aku setuju! Aku Lin Jiang!""Aku Du, dan ia adalah Sai!" "Baiklah paman Du, paman Sai, mohon bantuan dari paman!" kata Lin Jiang.Keduan

    Last Updated : 2023-09-12

Latest chapter

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Waktu Yang Tepat Untuk Istirahat

    Kedua Patriak yang melihat kuda Lin Jiang, memilih untuk mendekati ruangan terbuka dimana anak muda itu berada. "Lin Jiang!" kata Patriak Suhei tak percaya kalau yang berada di dalam ruangan terbuka itu memang adalah Lin Jiang."Patriak!" kata Lin Jiang dan tunjukkan rasa hormatnya pada lelaki itu. "Kenapa kau di sini?" "Aku sedang menunggu kedatanganmu, Patriak!""Kenapa kau tidak langsung masuk ke dalam Sekte?""Hahahaha! Aku bukan orang penting, jadi aku tidak bisa masuk!" jawab Lin Jiang.Wajah Patriak Suhei merah karena kata-kata Lin Jiang, dan itu jelas kata-kata yang cukup menyindir bagi ketua besar Sekte Matahari Emas itu. "Apakah mereka yang melarangmu untuk masuk, Lin Jiang?" tanya Patriak Suhei sambil menunjuk ke arah murid sekte yang berjaga di gerbang masuk. "Mereka hanya melakukan tugasnya, dan bukankah memang seperti itu cara kerja dunia persilatan?" kata Lin Jiang.Patriak Suhei hanya bisa menghal napas, dan pada akhirnya mengajak Lin Jiang untuk masuk ke dalam Se

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Rasa Bersalah Patriak Suhei

    Patriak Suhei hanya bisa menghela napas yang panjang saat Patriak Wang katakan tujuan dan juga sampaikan alasan dia ke Sekte Matahari Emas itu. "Bagaimana Patriak Suhei? Apakah kau bersedia membantu Sekte Pedang Tunggal?" tanya Patriak Wang."Bagaimana bisa aku menolak keinginan dan permintaanmu itu, Patriak Wang? Yang terjadi di Sekte Pedang Tunggal juga karena diriku! Jika aku tidak egois, mungkin Sekte Pedang Tunggal tidak akan sehancur seperti ini!" kata Patriak Suhei."Jika Patriak Suhei sungguh bersedia membantu, maka aku sungguh sangat berterima kasih!" kata Patriak Wang."Tunggulah beberapa hari di sini! Aku akan memutuskan hal ini, aku akan adakan rapat dengan semua petinggi Sekte ini, dan memastikan kalau akan ada yang akan ke Sekte Pedang Tunggal, termasuk diriku!" kata Patriak Suhei."Baik, aku akan tunggu sampai ada keputusan dari kalian!" kata Patriak Wang."Kalau begitu, ikuti aku! Akan bawa kau menuju kamarmu, dan selama kau berada di sini, murid sekte ini akan melaya

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Keputusan Patriak Wang

    Tiga hari dalam perjalanan, Qiau Yun dan Wan Suhei pun tiba di Sekte Matahari Emas, dan Patriak Wang langsung sambut kepulangan cucunya itu. "Lin Jiang sungguh penuhi janji yang dia katakan padaku!" kata Patriak Suhei."Tidak hanya itu kakek, Lin Jiang juga mengalahkan Ketua Bar Ha!" kata Wan Suhei."Benarkah itu? Sungguh pemuda yang luar biasa!" kata Patriak Suhei."Hhmmm! Seharusnya kita menjalin hubungan yang baik dengan dia, bukannya membuat masalah dengan dia!" kata Tetua Li."Masih ada waktu untuk memperbaiki semua ini, Tetua Li! Aku yakin, kita masih akan bertemu dengan pemuda itu!" kata Patriak Suhei.Saat mereka bicara, salah satu murid datang, dan melaporkan kedatangan seseorang ke Sekte itu, seseorang yang membuat wajah Patriak Suhei tak percaya. "Dia sungguh datang kemari?" kata Patriak Suhei."Iya, Patriak! Dan saat ini dia sudah menunggu di ruangan tunggu!""Aku akan segera temui dia!" kata Patriak Suhei.Patriak dari Sekte Matahari Emas itu buru-buru berjalan, untuk s

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Kemunduran Sekte Pedang Tunggal

    Satu hari berlalu, sejak penyerang Mata Iblis ke Sekte Pedang Tunggal, dan itu memang membuat Sekte itu kehilangan banyak anggotanya. Hal itu pastinya juga memberi pengaruh pada Sekte Pedang Tunggal, dan kedudukan mereka di dunia persilatan, pastinya akan jatuh. Mereka yang memiliki posisi tertinggi, dipastikan akan jatuh dan tak lagi memegang posisi di wilayah selatan kekaisaran Tang itu.Hal itu disadari dengan jelas oleh Patriak Wang, namun semuanya telah terjadi, dan dia tak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mungkin satu-satunya cara agar Sekte ini bisa tetap bertahan hanya dengan menjalin hubungan baik dengan Sekte Matahari Emas, hanya itu satu-satunya cara!" kata Patriak Wang.Meskipun Patriak Wang sangat marah pada Patriak Suhei, namun ia tak memiliki cara lain, karena jika dia masih tetap bersikap seperti ini, maka Sekte yang dia pimpin itu akan berada di ambang kehancuran."Tidak ada cara lain!" ucap Patriak Wang dengan nada suara yang pelan. ***Sementara itu, Patriak Suhei ya

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Mengusir Secara Halus

    Pada akhirnya, pertarungan di Sekte Pedang Tunggal benar-benar berakhir, yang mana lebih dari tiga ratus anggota Mata Iblis itu tewas.Tidak hanya anggota mereka, namun ada beberapa Tetua Mata Iblis yang tewas, dan juga ketua dari Mata Iblis cabang selatan itu juga tewas karena dibunuh Lin Jiang.Namun, bukan berarti tidak ada korban dari pihak Sekte Pedang Tunggal, bahkan jumlah korban yang paling banyak berasal dari sekte itu. Hal itu karena, keterlambatan Lin Jiang datang, dan juga karena anggota mata iblis tidak memilih lawan untuk dibunuh. Hampir tiga perempat murid dan anggota Sekte Pedang Tunggal yang tewas, dan yang tersisa dari sekte itu tak kurang dari seratusan murid saja. Kedatangan Qiau Yun dan Wan Suhei tidak banyak membantu, karena memang kemampuan keduanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian, kehadiran keduanya bersama Lin Jiang, itu membuat Patriak Wang hargai mereka. "Kalian berasal dari Sekte Matahari Emas, bukan?" kata Patriak Wang."Iya, kami memang berasal

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Kematian Ketua Bar Ha

    "Harimau Emas!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Cahaya kuning emas keluar dari cincin ruang di tangan Lin Jiang, dan cahaya itu merupakan cahaya yang berasal dari pedah harimau emas. Hiatttttt!!Dengan satu ayunan yang cepat, Lin Jiang menebas pedang itu, dan satu serangan balik itu membunuh lima tetua Mata Iblis cabang selatan, dan tewas dengan tubuh yang terpotong jadi dua. Huppppp!!Dan setelah itu, Lin Jiang melompat, dan melesat memburu Ketua Bar Ha yang sudah meninggalkan Sekte Pedang Tunggal, untuk kabur karena sadar akan kemampuan Lin Jiang."Kau tidak akan bisa kemana-mana, ketua Bar Ha!" kata Lin Jiang setelah Lin Jiang memotong jalan Ketua Bar Ha."Tidak mungkin!" kata Ketua Bar Ha.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu sudah kerahkan ilmu meringankan tubuh terbaik yang ia miliki, hanya untuk kabur dari Sekte Pedang Tunggal, namun nyatanya Lin Jiang mampu mengejar dirinya. "Bukankah sudah aku katakan, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, maka kau akan mati!" kata

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Kaget Dengan Kekuatan Lin Jiang

    "Tidak! Ini tidak mungkin! Tidak ada pendekar semuda dia yang mencapai tingkatan itu!" kata Ketua Bar Ha tak percaya akan kemampuan Lin Jiang.Ketua Bar Ha bahkan sampai menjambak rambutnya yang karena tak percaya akan kemampuan Lin Jiang."Seperti kataku tadi, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, saat itu pula kau akan mati!" kata Lin Jiang. "Tidak! Ini tidak benar!" kata Ketua Bar.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu awalnya menduga kalau semuanya akan mudah. Apa lagi saat Patriak Suhei sudah tidak ada di kota Wutang, maka sudah tidak akan ada yang bisa melawan dirinya, namun nyatanya ada satu pemuda yang memiliki kekuatan seperti monster dan ia tak mungkin memiliki kesempatan untuk menang melawan monster itu. "Tetua Ma! Bantu aku!" teriak Ketua Bar Ha.Tetua Ma yang bertarung dengan beberapa guru Sekte Pedang Tunggal kaget karena teriakan dari ketua Bar Ha.Haaaaaaaaaaa!!Tetua Ma melepaskan tenaga dalamnya, dan setelah itu melesat ke arah Ketua Bar Ha."Siapa yang memb

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Mencoba Kekuatan Lin Jiang

    Ketua Bar Ha memandang sinis pada Lin Jiang, bahkan tatapan ketua cabang selatan Mata Iblis itu jelas merendahkan kemampuan Lin Jiang."Bocah, jangan sia-siakan kekuatan yang kau miliki dengan melawanku, sebaiknya kau bunuh diri saja! Karena jika aku yang membunuhmu, maka kau pasti akan mati dengan cara yang paling menyakitkan!" kata Ketua Bar Ha."Hahaha! Semenyakitkan apa mati di tanganmu?" kata Lin Jiang masih dengan sangat tenang. "Kalau begitu, aku akan tunjukkan padamu!"Hiatttttt!!Ketua Bar Ha maju dengan cepat, dan arahkan satu pukulan kuat, bak sebuah pukulan godam ke kepala Lin Jiang."Aku tahan!" teriak Lin Jiang.Bammmmmmm!!Pukulan keduanya beradu kuat, dan Ketua Bar Ha sungguh kaget karena Lin Jiang mampu bertahan dari serangan dia lepaskan. "Menarik! Sangat menarik! Aku tak menyangka di usia muda kau sudah mencapai pendekar surgawi!" kata Ketua Bar Ha."Benarkah kau tertarik?" kata Lin Jiang.Ketua Bar Ha masih tersenyum karena ia masih yakin kalau Lin Jiang tidak mu

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Lin Jiang Turun Tangan

    "Ayo cepatlah, keadaan di kota Wirang sepertinya sangat buruk!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei yang berjalan di dekatnya. "Aap maksudmu, tuan Lin Jiang?" tanya Wan Suhei."Tidak usah banyak tanya! Percepat langkah kakimu!" kata Lin Jiang.Wan Suhei tidak memiliki pilihan, dan ikuti langkah cepat Lin Jiang untuk secepatnya tiba di kota Wutang.Hingga saat siang hari, barulah mereka tiba di kota Wutang, dan Lin Jiang merasakan firasat yang buruk karna hal itu. Asap terlihat membumbung tinggi dari tengah kota itu, dan itu yang membuat Lin Jiang merasa kalau sudah terjadi pertarungan, dan itu yang tak diinginkan oleh Lin Jiang."Cepatlah!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei.Lin Jiang membawa pemuda itu ke rumah makan, dan segera temui Qiau Yun. "Tuan muda Suhei!" kata Qiau Yun sambut kedatangan kedua orang itu. "Tidak ada waktu lagi, kalian tetap di sini! Aku ada urusan!" kata Lin Jiang.Namun, tangan Qiau Yun menangkap pergelangan tangan Lin Jiang, dan itu menahan gerakan anak muda itu.

DMCA.com Protection Status