Semua Bab Pedang Penguasa Kegelapan : Bab 181 - Bab 190

462 Bab

Bebaskan Pulau Susu

Lin Jiang awasi penduduk yang menunggu datangnya sisa-sisa dari bangsa Davina yang ia bunuh, dan sisanya tak terlalu banyak. "Bunuh!" teriak satu orang saat bangsa Davina yang masih hidup mendekat ke arah mereka. Dia dengan berani mengobarkan semangat dan keberanian seluruh penduduk pulau Susu. Crasssssss!!Dengan tombak kayu di tangannya, ia menusuk punggung satu bangsa Davina, dan raungan yang keras terdengar di seisi kota Susu itu. Namun, apa yang ia lakukan itu memancing keberanian semua rekannya yang ikut membantu Lin Jiang.Mereka tak lagi takut mati, dan membalas apa yang dilakukan bangsa Davina pada mereka. Sisa bangsa Davina yang sedikit, tak sebanding dengan jumlah penduduk yang telah dipukul keberaniannya, hingga bangsa Davina itu berhasil dikalahkan dan tewas dengan tubuh penuh dengan tombak kayu."Kita berhasil!" ucap mereka dan duduk sambil melihat mayat bangsa Davina yang tewas di dekat mereka. "Iya, kita berhasil. Jika saja dari awal kita melawan, aku yakin jumla
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-15
Baca selengkapnya

Pemimpin Yang Baru

Besok harinya, semua penduduk memilih untuk berkumpul di tengah kota, yang mana di tengah kota ada balai pertemuan kota Susu. Para penduduk benar-benar sudah muak pada Darke dan akan menurunkan dia dari pimpinan pulau Susu. "Aku tidak bisa menerima semua ini!" teriak Darke yang tak terima rencana penduduk kota Susu. "Memangnya apa yang bisa kau perbuat, Darke?" tanya satu penduduk. "Aku menolak ini. Hanya aku yang layak jadi pemimpin kalian!" tegas Darke."Dasar bodoh!" ucap seseorang. "Apa kau bilang?" "Aku bilang kau bodoh. Coba tanya pada penduduk kota ini, apa masih ada yang inginkan kau jadi pemimpin kami?" Darke diam, dan matanya tertuju pada Lin Jiang, dan setelah itu ia mendekati Lin Jiang."Tuan Lin Jiang, aku hanya ingin kau katakan pada mereka, kalau aku masih layak jadi pemimpin di kota ini," pinta Darke. "Aku tidak melihat sosok pemimpin dalam dirimu, Darke. Terima saja keputusan ini!" kata Lin Jiang."Kurang ajar, jika kau tidak ada, sampai saat ini aku masih pem
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-15
Baca selengkapnya

Pasukan Yang Kuat

"Siapkan diri kalian!" teriak panglima Juruja pada semua anak buah yang sudah melihat kedatangan pasukan bangsa Davina. Tubuh pasukan kerajaan negeri sembilan bergetar karena melihat jumlah musuh yang datang. Jumlah mereka memang jauh lebih banyak, namun untuk segi kekuatan, pasukan kerajaan negeri sembilan itu jauh di bawah kekuatan bangsa Davina itu. Pasukan bangsa Davina dipimpin satu tubuh besar bernama Turok, dia merupakan salah satu bangsa Davina yang cukup kuat, dengan tingkat kemampuan berada di tingkat Pendekar kaisar tahap lima. Itu sudah sangat tinggi, dibandingkan dengan kemampuan orang-orang di wilayah kerajaan negeri sembilan itu."Kami yang akan hadapi pemimpin mereka!" teriak panglima Juruja."Iya, kita sama-sama hadapi pemimpin mereka panglima!" kata salah satu panglima.Jarak semakin dekat, dan pertarungan antara dua bangsa itu sudah tidak mungkin bisa dihindari lagi. "Serang!" teriak panglima Juruja memberikan perintah pada semua pasukan yang dimiliki kerajaan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-16
Baca selengkapnya

Bantuan Tak Terduga

"Pergi!" ucap Lin Jiang dengan nada suara yang kejam. Tidak hanya itu Lin Jiang juga melepaskan aura membunuh yang kuat, dan itu membuat Turok mundur dari hadapan Lin Jiang."Pergi!" bentak Lin Jiang lagi. "Kurang ajar! Kau pikir siapa kau hingga kau memerintah diriku?" teriak Turok dan ayunkan gada di tangannya.Whusssssssss!!Gada Turok mengarah ke kepala Lin Jiang, namun sebelum gada itu tiba di kepala Lin Jiang, ujung toya setan sudah ada di dada Turok. Dan dengan kuat, Lin Jiang mendorong tubuh Turok ke belakang lebih jauh lagi. "Siapa kau?" tanya panglima Juruja."Mundur atau kau bantu yang lain. Apa kau ingin kalian semua habis di tangan bangsa Davina ini?" kata Lin Jiang.Panglima Juruja langsung tersadar kalau nyawanya telah terselamatkan, dan ia pun melompat ke arah anak buahnya yang masih bertarung melawan prajurit bangsa Davina. Turok sangat marah, dia adalah salah satu orang terkuat di antara bangsa Davina, namun ia tak mampu menghadapi Lin Jiang.Haaaaaaaaaaa!!Turo
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-16
Baca selengkapnya

Bertemu Raja Santa

Wajah raja Santa terus menatap ke arah pingirian hutan, yang mana di pinggiran hutan itu sedang terjadi perang antara prajurit kerajaan melawan bangsa Davina. "Oh dewa, berikan kami kekuatan!" ucap raja Santa berdoa sambil menatap ke arah langit. Setelah cukup lama terjadi suara teriakan pertarungan, suara itu perlahan-lahan mulai hilang, dan akhirnya terdengar suara teriakan kemenangan dari pinggiran hutan. "Apakah sudah selesai?" ucap raja Santa dengan wajah yang penuh harap. Dan tidak berapa lama, raja Santa melihat panglima Juruja yang berjalan dengan seorang anak muda yang berwajah bangsawan. Perhatian raja Santa langsung tertuju pada wajah tampan anak muda itu, menurutnya wajahnya sangat menawan, dan ia untuk sejenak luka akan perang yang telah selesai."Kita memang, Yang Mulia!" kata panglima Juruja dengan wajah yang cerah. "Kita menang, benarkah itu?""Iya, Yang Mulia. Semua itu berkat tuan Lin Jiang!" kata panglima Juruja sambil menunjuk Lin Jiang."Salam, Yang Mulia!"
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-17
Baca selengkapnya

Memasang Jebakan

Ratusan pasukan kerajaan negeri sembilan bersama-sama berjalan ikuti Lin Jiang menuju ke pinggiran hutan dimana mereka semua sembunyi."Jebakan seperti apa yang akan kita buat, Lin Jiang?" tanya panglima Juruja. "Yang pertama adalah menggali parit, dimana kita akan buat parit memanjang, dan kita akan isi dengan kayu-kayu yang runcing!" kata Lin Jiang."Aku setuju!" kata panglima Juruja. Panglima itu langsung tahu maksud dari rencana itu. Dengan adanya parit itu maka bangsa Davina itu akan jatuh ke dalam parit dan tewas disambut kayu-kayu runcing di dalam parit."Kalau begitu, sebagian menggali parit, dan sebagian lagi mencari kayu untuk kita jadikan tombak di dalam parit!" kata Lin Jiang.Panglima Juruja memerintahkan itu pada semua prajurit, dan tidak ada satu orang pun yang menolak. Mereka semua ingin hidup, jadi rencana itu mereka setujui tanpa ada sedikitpun yang merasa terbebani oleh rencana itu. "Yang jadi masalah kita hanyalah waktu saja. Aku harap mereka menunda kedatangan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-17
Baca selengkapnya

Keangkuhan Voks

Satu tubuh besar berlari sangat kencang meninggalkan pinggiran hutan dimana terjadinya perang antara bangsa manusia melawan bangsa Davina.Sosok itu tak lain adalah satu bangsa Davina yang diberikan kesempatan hidup oleh Lin Jiang, dan saat ini ia memilih untuk berlari cepat menuju kota Suzon, ini kota kerajaan negeri sembilan.Tiga hari malam lamanya dia berlari kencang, tanpa henti dan suara langkah kakinya selalu saja terdengar karena besarnya kaki bangsa Davina itu. Pada hari ketiga, akhirnya dia tiba di kota Suzon. Wajahnya bersinar dan langsung berlari lebih cepat lagi menuju istana yang kini telah jadi istana kekuasaan bangsa Davina, bangsa pemakan manusia. "Mereka akan mendapatkan balasan dari kami," ucap bangsa Davina itu dan berjalan cepat untuk sampai di istana.***Di dalam sebuah istana yang besar di kota Suzon, sepasang tubuh duduk santai dan seolah tak ada yang mereka takuti. Keduanya tak lain adalah Voks, dan Dewi iblis, Penguasa dari bangsa pemakan manusia itu. "A
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-18
Baca selengkapnya

Menuju Perang Baru

Voks berjalan keluar dari istana, yang mana disana seluruh pasukan yang ia miliki berkumpul.Mereka sudah tahu akan kematian satu prajurit Davina, namun belum tahu sepenuhnya apa yang telah terjadi. "Yang Mulia!" teriak semua prajurit Davina dan berlutut pada Voks. "Rubak, Purka!" panggil Voks pada dua orang bangsa Davina terbaik. "Kami, Yang Mulia!""Kalian berdua adalah bangsa davina yang kuat, dan aku percaya pada kalian!" kata Voks. "Apa yang bisa kami perbuat, Yang Mulia!""Kumpulkan pasukan kalian. Kita akan membalaskan kematian dari Turok!" kata Voks. "Turok, tewas, Yang Mulia?" tanya mereka berdua tak percaya. "Iya, dan dia bersama pasukannya dibunuh oleh bangsa manusia," jawab Voks."Tidak bisa dibiarkan. Dia salah satu bangsa Davina yang tebaik. Kita harus membalas ini," kata Rubak. "Itulah alasan aku memanggil kalian. Turok tidak bisa dibiarkan mati tanpa ada pembalasan dari kita!""Kami akan melaksanakan tugas itu, Yang Mulia!""Tidak hanya kalian, tapi aku juga akan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-18
Baca selengkapnya

Jebakan Yang Berhasil

Voks bersama pasukan yang ia bawa berjalan terus hingga dalam tiga hari telah tiba di area yang tak jauh dari hutan dimana pasukan dan penduduk kota Luzon sembunyi.Voks berdiri di depan, dan menatap ke arah hutan itu, dan sedikit pun tidak ada kecurigaan padanya matanya akan sesuatu yang telah menanti mereka. Roaaarrrr!!Voks berteriak sangat keras, itu seperti sebuah tanda kalau ia dan pasukannya telah di pinggiran hutan itu. Lin Jiang dan pasukan pulau Luzon keluar dari hutan dan menatap berapa jumlah pasukan musuh yang akan mereka hadapi. Dari jauh Lin Jiang menatap Voks, dan yakin kalau itulah pemimpin yang akan jadi lawan terberat di kalangan bangsa Davina itu. Lin Jiang memberikan perintah agar semuanya siap pada posisi, dan Lin Jiang akan berdiri di depan semua musuh, dan berikan perintah yang tepat. "Panglima Juruja, ingat yang aku katakan itu, jangan lepaskan jebakan jika tidak ada aba-aba dariku!" kata Lin Jiang dengan suara yang keras."Baik, aku paham!" kata panglim
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-19
Baca selengkapnya

Permainkan Amarah Voks

"Apa kalian mau bangsa manusia itu meremehkan kita? Kita adalah bangsa yang paling kuat yang pernah ada. Serang!" teriak Voks. Rubak dan Purka tidak memiliki pilihan lain lagi, dan terpaksa memberikan perintah pada pasukan yang dibawa. Serang!" teriak mereka berdua. Pasukan yang mereka bawa pun terpaksa ikuti perintah itu, dan berlari kencang ke arah hutan."Lepaskan batu!" teriak Lin Jiang.Dari dalam hutan, meluncur batu-batu raksasa yang telah disiapkan sebelumnya, dan itu merupakan serangan yang terakhir sebelum dimulainya serangan terbuka. Batu-batu besar itu menggelinding ke arah pasukan bangsa Davina, namun kali ini mereka tidak ragu lagi untuk maju dan menyerang ke arah hutan. Huppppp!!Lin Jiang melompat ke atas, dan menunggu datangnya pasukan bangsa Davina itu. "Hantaman toya setan!" teriak Lin Jiang.Bammmmmmm!!Lin Jiang hantam toya setan ke tanah, dan gelombang tenaga dalam menahan gerakan bangsa Davina itu. "Serang!" teriak Lin Jiang sambil berlari lebih dahulu ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1718192021
...
47
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status