All Chapters of Sang Pewaris Tersembunyi: Chapter 11 - Chapter 20

166 Chapters

Kerja Serabutan

Uhuk uhuk!!Adam dan Pak Mulyadi tersedak kopi ketika mendengar Hamish mengatakan ia sudah menikah."Tu —tuan muda menikah? Tuan muda serius? Apa tuan habis terbentur sesuatu? Mau saya bawa ke rumah sakit?" Adam tiba-tiba khawatir dengan perubahan Hamish.Ia sudah lama bekerja dengan CEO muda ini, jadi Adam sangat mengerti prinsip hidup Hamish."Memangnya aku kelihatan lagi gak sadar, hah?" balasnya ketus.Dengan cepat Hamish menjelaskan alasannya menikah dengan Dilara. Ia terpaksa melakukannya demi menjaga nama baik gadis itu. Jangan sampai orang berpikiran yang tidak-tidak tentang Dilara."Ada perkembangan tentang Om Syahril?" Hamish masuk pada pokok pembicaraan dan alasan ia meminta Adam segera datang ke Sidoarjo.Ia duduk di sofa single dengan satu kaki menyilang di atas kaki, tangannya bertumpu di atas paha menunggu penjelasan Adam.“Tuan Syahril sedang mengusahakan mengangkat Irvan untuk menggantikan anda, Tuan Muda. Saya juga mendapat informasi tuan Syahril bertemu dengan beber
last updateLast Updated : 2023-05-15
Read more

Sebenarnya Abang Siapa?

"Ke — kenapa berdandan untuk ku?" Hamish berubah gugup seperti anak SMA. Tidak pernah ia mendapat perlakukan istimewa seperti ini. "Biar gak bikin malu abang. Terus dapat pahala juga karena menyenangkan suami." Dilara menjawab dengan malu-malu. Dilara akui Hamish adalah pria tampan dengan sejuta pesona. Hidung mancung, rahang persegi. Apalagi saat rambut tipis mulai menutupi rahang Hamish, ketampanan pria itu bertambah berkali lipat.Hamish mengangguk paham. Ia mengeluarkan ponsel yang baru saja ia beli lalu memesan taksi online. Ia tidak mau naik angkot. Tidak lagi!"Bang, itu hape siapa?" Dilara membeliak kaget melihat ponsel mahal yang Hamish gunakan. Ia tahu ponsel dengan merek itu harga di atas 15 juta. Semakin baru, semakin mahal harga."Hape abang, lah!" Hamish menunjukkan ponsel berwarna hitam yang ia beli pagi tadi."A —abang beli?" Dilara melihat ponsel itu penuh kekaguman. Sangat berbeda dengan ponsel miliknya yang kuno yang hanya bisa menerima panggilan telepon."Iya, l
last updateLast Updated : 2023-05-16
Read more

Menjarah Supermarket

'Abang ini, Hamish Ahmad Akbar! Pengusaha properti sukses, pewaris Akbar Corp.' Hamish menjelaskan dalam hati.“Bang!” Dilara menggoyang lengan Hamish, menyadarkan pria itu dari lamunannya.“Abang ini —" Hamish berpikir sejenak."Abang ini Hamish, suami kamu. Orang yang kamu tolong di pinggir jalan terus kamu rawat sampai sembuh. Kamu kan sudah kenal?” Hamish menjawab sekenanya.Dilara menyipitkan mata, tidak langsung percaya dengan penjelasan Hamish. Ia malah semakin penasaran siapa sebenarnya pria yang ia nikahi. Ia pikir Hamish seorang yang tidak mampu. Bagaimana mungkin pengangguran seperti Hamish bisa memiliki black card dan menggunakannya tanpa perhitungan sama sekali?Atau jangan-jangan suami itu sindikat pembobol kartu kredit? Dilara bergidik ngeri membayangkan jika benar suaminya seorang kriminal.Sebelum Dilara lebih banyak bertanya, ia segera menjauh dari Dilara, berpura pura memperhatikan pelayan yang sedang mengemas belanjaannya. Total ada lima kardus yang harus dibawa pu
last updateLast Updated : 2023-05-17
Read more

Abang Mau Kamu!

"Aahh!!! Lepaskan saya!!" Samar-samar Hamish mendengar teriakan Dilara dari kamarnya. Ia memilih mengabaikan suara itu, tetap memainkan ponselnya. Memeriksa surat elektronik dan menyelesaikan beberapa dokumen kiriman Adam.Hamish memilih masuk ke kamar karena kesal dengan ibu Ida dan Dani yang terus memojokkannya. Ia semakin kesal karena Dilara hanya diam tidak membelanya.Ia terperanjat kaget saat pintunya di gedor dari luar. Suara Amar memanggil namanya sambil berteriak.Dengan malas ia berguling turun dari ranjang yang hanya beralas tikar. Berjalan mendekati pintu untuk menemui Amar."Ba —bang, to —tolong! Mbak Lara ditarik-tarik sama orang." Amar yang ketakutan dan panik menarik tangan Hamish yang masih belum paham maksud Amar."Tunggu!" Hamish menepis tangan Amar. "Ada apa? Bicara yang jelas, jangan buru-buru kayak gitu."Amar mencoba menenangkan dirinya dengan cepat. "Mbak Lara ditarik-tarik orang, Bang! Ayo cepat!" Amar kembali menarik tangan Hamish.Kali ini Hamish mengikuti
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Akal-akalan Hamish

"Ini alamatnya?" Hamish menerima selembar kertas berisi alamat pemilik klub malam tempatnya bekerja.Gadis itu masih tertunduk malu tidak berani menatap Hamish setelah apa yang sang suami lakukan di dapur tadi."Abang yakin mau pergi sendiri?" Dilara yang masih malu bertatap muka dengan Hamish berbicara sambil berpura-pura merapikan tempat tidur."Iya! Ini urusan laki-laki, kamu gak usah ikut. Setelah dari sana mungkin abang akan ke kantor ambil peralatan yang dikasih kantor." Hamish yang tahu Dilara sedang menghindarinya tiba-tiba tersenyum licik ketika mendapatkan ide untuk mengerjai Dilara.Ia mau perlahan tanpa suara, sengaja menabrakkan tubuhnya pada sang istri hingga membuat wanita itu mendongak kaget.Hamish mengulurkan tangan, sejenak Dilara hanya menatap tangan yang tadi mencengkram pinggangnya. Tapi akhirnya Dilara mengerti, ia menyambut tangan Hamish dan mengecup punggung tangan sang suami.Hamish pergi ke alamat yang Dilara berikan. Sebuah gedung tinggi di pusat kota Sur
last updateLast Updated : 2023-05-20
Read more

Kenapa Dipanggil Tuan Muda?

"Tunggu apa lagi? Cepat buka bajumu!" Hamish memberi perintah. Tadi ia menarik tangan Dilara dan memaksa gadis yang merupakan istrinya itu untuk ikut ke kamar. Baik, anggaplah ia messum. Who cares! Dia meseum dengan istrinya sendiri. Dilara benar-benar membuatnya gila. Baru melihat pundak mulusnya saja Hamish sudah ketar-ketir apalagi jika ia melihat bagian lain tubuh istrinya."Ta —tapi, Bang…." Dilara yang duduk di tepi ranjang dibuat merah seperti kepiting rebus oleh Hamish yang sedang gelap mata. Pria Itu terlalu bersemangat untuk melihat lukanya sampai …"Pintunya masih terbuka," Wajah Dilara semakin menunduk malu membayangkan adik-adik di panti melihat kelakuan suaminya.Melihat pintu kamar yang terbuka seperti memberikan tamparan keras yang menyadarkan Hamish bahwa ia sedang melakukan hal yang tidak sepatutnya.Tidak sepatutnya karena itu seperti bukan dirinya yang selalu mengutamakan ego dan harga diri."Ya sudah, kalau masih sakit segera kasih tahu aku. Mungkin kamu harus
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

Mau Ikut Mandi?

Hamish menarik tangan Dilara dan meminta istrinya untuk duduk di sofa panjang yang ada di ruang pemeriksaan."Kamu ngapain kesini, hum?" Melihat wajah khawatir sang istri, Hamish tidak dapat menahan tangannya untuk merapikan rambut Dilara yang sedikit berantakan dan mengusap pipi hangat gadis itu dengan ibu jari.Ia mengambil beberapa lembar tisu yang ada di atas meja kemudian mengeringkan kening Dilara yang dipenuhi keringat."Saya gak tahu caranya cari kabar abang. Jadi saya nyusul kesini." Dilara menerima air minum kemasan dari Hamish. Menenggaknya hingga habis kemudian kembali fokus kepada sang suami."Itu tadi siapa, Bang?" Dilara belum melupakan rasa ingin tahunya walau Hamish berusaha mengalihkan perhatian gadis itu."Eemm… yang satu utusan kantor. Yang lain pengacara yang kasi kantor." Hamish berusaha menjelaskan sejujur mungkin tanpa membuka identitasnya.Dilara si gadis polos hanya ber-o ria dan menerima penjelasan Hamish. Ia malah berpikir kantor tempat Hamish bekerja sanga
last updateLast Updated : 2023-05-22
Read more

Abang Temenin Kamu Tidur!

"Bu, sa — saya mohon jangan laporkan adik saya ke polisi." Dilara mendekati nyonya Rima yang merupakan orang tua teman sekolah Dani. Memohon agar tidak memperpanjang kasus ini dan menyelesaikan dengan cara kekeluargaan."Gak bisa! Ini sudah kriminal. Dia itu pencuri! Kalau kecil gini aja sudah jadi pencuri gimana nanti kalau sudah besar?!" Wanita itu mendelik menolak mentah-mentah permintaan Dilara.Dani tertangkap basah sedang mencuri ponsel teman sekolahnya. Murid itu tidak terima walau Dani sudah meminta maaf dan mengembalikan ponsel yang ia ambil.Urusan menjadi lebih panjang setelah anak itu melaporkan kejadian itu kepada orang tuanya. Nyonya Rima Dilara mendekati Dani, memandang Dani dengan tajam penuh tanda tanya tetapi juga iba.“Kenapa?” tanyanya kemudian. Membuat perhatian Hamish yang tadinya sedang mendengarkan keluhan nyonya Rima beralih kepada sang istri."Kenapa kamu ngelakuin ini, Dan? JAWAB!" Dilara berteriak.Hamish mendelik terkejut sekaligus heran. Mulutnya terbuka
last updateLast Updated : 2023-05-23
Read more

Mau Yang Enak-enak?

Hamish melirik Dilara yang sudah berbaring di ranjangnya. Dengan penerangan seadanya dari lilin, Hamiah bisa melihat siluet tubuh Dilara yang berbalut selimut hingga sebatas leher."Bawakan dia selimut dan makanan enak. Katakan itu kiriman dari Dilara." Selesai memberikan perintah kepada Adam, Hamish menutup ponselnya dan meletakkan benda itu di nakas lalu duduk di tepi ranjang."Memangnya kamu gak kegerahan?" Hamish heran melihat Dilara yang betah menggunakan selimut padahal kipas angin di kamarnya mati.Wanita itu menggeleng cepat. Mengeratkan tangannya seolah takut selimut itu akan terbang ke angkasa.Hamish merangkak naik ke atas ranjang. Berbaring di sebelah sang istri bersamaan dengan itu Dilara bergeser hingga membuat jarak yang cukup jauh."Kamu gak takut jatuh?" Hamish memiringkan tubuhnya jadi ia bisa melihat Dilara yang sedang gugup dengan lebih jelas."Aku lebih takut sama abang," ucap Dilara sambil berbisik namun Hamish bisa menangkap apa yang baru saja Dilara katakan.Ke
last updateLast Updated : 2023-05-24
Read more

Hutang Pinjaman Online

“Mas ngelindur, yo?” seru Maya. Memangnya siapa yang akan percaya dengan ucapan dari utusan pelanggan yang selalu menunggak bayar listrik. Jangankan bisa meminta pemecatannya, mungkin mendapatkan potongan tunggakan saja tidak akan bisa.Seorang pria berjas lengkap berlari mendekati Hamish yang masih duduk di depan petugas layanan pelanggan.Ia berdiri di belakang Maya. Sambil mengatur nafas dan membenarkan letak kacamatanya, ia sedikit membungkuk menyapa Hamish.“Tuan Muda Hamish Akbar?” tanyanya memastikan.“Benar! Anda manajer disini?” balas Hamish dengan sikap angkuh dan arogan. Tubuh pria berumur pertengahan itu gemetar. Wajah pucatnya dihiasi butiran keringat sebesar biji jagung karena gugup. "Urus pelunasan tunggakan listrik panti Cahaya Mentari. Dan, aku mau ada listrik dalam dua jam. Kamu mengerti?" titahnya.Rahang Maya terjatuh melihat manajernya mengangguk takut. Itu belum seberapa, wanita itu dibuat lemas hingga bersandar di kursinya, tidak mampu menopang tubuh melihat
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more
PREV
123456
...
17
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status