Home / Rumah Tangga / Sang Pewaris Tersembunyi / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Sang Pewaris Tersembunyi: Chapter 51 - Chapter 60

166 Chapters

Pas Bikin Emang Enak

Malam itu, Hamish dan Dilara merencanakan masa depan Amar hingga menjelang pagi. Bagaimanapun Amar dan Ita masih 16 tahun. Walaupun mereka menikah, mereka butuh banyak bimbingan dan tidak akan bisa dilepas begitu saja. Disela kesibukannya menyiapkan pesta pernikahan, Dilara juga sibuk mempersiapkan pertemuan dengan orang tua Ita. Bagi Hamish sudah harga mati jika Amar dan Ita harus mempertanggung jawabkan perbuatan mereka. “Gak habis pikir sama pergaulan anak jaman sekarang.” Tante Mawar yang sedang membantu Dilara menyiapkan oleh-oleh untuk orang tua Ita menggerutu separuh menyindir. “Gimana mungkin anak umur 16 tahun sudah akan menikah? Mau jadi apa pernikahan mereka? Paling-paling satu dua tahun aja cerai. Pernikahan udah dianggap main-main.” Tante Mawar memasukkan kue basah ke dalam kotak lalu menutupnya.“Ini sudah pasti salah mendidiknya!” tuduh Tante Mawar. “Tante gak nyalahin kamu ya, Mish! Kamu kan baru beberapa bulan sama mereka,” lanjut tante Mawar lagi.Hamish melirik
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

Pijat Plus-plus

“Jika kalian tidak sanggup, lupakan saja! Aku tidak akan menikahkan Ita dengan remaja miskin seperti dia! Lagipula Ita tidak hamil, setelah ini aku akan mencarikan dia lelaki kaya yang mau menerima Ita.” Gunawan menyilangkan tangannya di depan dada. Ia yakin sekali, keluarga dari rumah yatim piatu ini tidak akan mampu mengabulkan syaratnya.Menguliahkan Ita saja belum tentu sanggup, apalagi mahar 10 miliar. Gunawan tersenyum licik.“Anda ingin Ita kuliah dimana?” tanya Hamish. “Pelita Jaya,” balas Gunawan dengan cepat. Universitas ternama yang mahasiswanya banyak berasal dari keluarga konglomerat. Biaya satu semester saja mungkin cukup untuk membeli dua motor matik.Hamish mengangguk pelan. Ia mengambil ponselnya lalu meminta Dani memanggil Adam.“Jika aku bisa mengabulkan semua syarat anda, aku ingin pernikahan dilakukan malam ini juga bagaimana?”Ha-ha-haTawa meremehkan Gunawan membalas permintaan Hamish. Pria itu yakin jika Hamish hanya sekedar menggretaknya saja.Puas tertawa, G
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

Sebenarnya Wanita Itu Adalah...?

"Duduk, abang mau bicara!" Hamish duduk di balik meja kerjanya menutup laptop saat Dani dan Amar datang ke ruang kerja.Ia memang sengaja memanggil kedua remaja itu untuk bicara serius sebagai sesama laki-laki. Itu pula sebabnya ia memilih ruang kerja sebagai tempat pertemuan.Dani dan Amar menarik kursi yang ada di depan meja Hamish. Kini, mereka terlihat seperti bawahan yang sedang menghadap keatasan untuk memberikan laporan kinerja.“Dani, hari kamu mulai pindahkan barang-barangmu ke kamar lain.” Hamish membuka percakapan tanpa berbasa basi. Tanpa menanyakan kabar atau bagaimana perasaan Amar yang baru semalam menikah.“Amar, sekarang kamu sudah menjadi suami. Pesan abang, kamu harus banyak belajar. Laki-laki yang dipegang adalah tanggung jawabnya. Walau masih muda, abang kamu kamu mulai bertanggung jawab sama Ita.” Amar hanya dia, tidak menjawab ataupun memberi anggukan paham.Hamish membuang nafas panjang. Ia bersandar pada kursi agar lebih santai. Ia mulai menjelaskan jika seg
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more

Sayur Asem Tanpa Ikan Asin

Nafas Hamish menderu, sepanjang perjalanan menuju ke Sidoarjo tangannya terus mengepal menahan amarahnya.Ia tidak habis pikir kenapa wanita itu ingin menghancurkan keluarganya sendiri. Padahal dia termasuk kesayangan kakek. Ternyata keluarga Akbar tidak sebersih yang terlihat dari luar. Mereka terus saja mempermasalahkan asal usul dan latar belakang Dilara. Padahal mereka tidak lebih baik dari Dilara.“Tuan muda, kita hampir sampai.” Adam memberitahu ketika mereka sudah masuk ke dalam perumahan.“Apa menurutmu aku harus membongkarnya sekarang?” tanya Hamish yang duduk di bangku belakang. Ia menyandarkan kepalanya yang tiba-tiba terasa berat saat Widianto menunjukkan wanita yang ia maksud dari ponselnya.“Sebaiknya kita selesaikan satu per satu, Tuan Muda. Lagipula kita belum belum tahhu apa hubungan ibu Ida dengan Irvan.”Hamish berpikir sejenak. Menimbang saran asistennya itu lalu mengangguk setuju. “Kita bereskan semua setelah aku kembali dari bulan madu.” Hamish membetulkan posi
last updateLast Updated : 2023-07-16
Read more

Jatah Pertama Hot Jeletot

Waktu cepat sekali berlalu, kesibukan menjelang pesta pernikahan pewaris keluarga Akbar membuat Hamish dan Dilara jarang bertemu dan melupakan sejenak soal sertifikat rumah dan intrik internal Akbar.Seluruh anggota keluarga Akbar dan para undangan sudah tiba di Surabaya dan menginap di beberapa hotel yang telah disiapkan oleh Hamish.a.“Dik, kenapa dari tadi mondar-mandir aja?” Hamish meletakkan komputer lipat di pangkuannya lalu mendekati sang istri. Dilara sibuk memasukkan barang yang harus ia bawa besok pagi-pagi sekali. Sambil membawa selembar kertas yang berisi catatan dari penata rias, Dilara mengelilingi kamar sesekali menggigit kuku ibu jarinya."Masih banyak yang kurang?" tanya Hamish lagi. Saking sibuknya dan gugupnya Dilara tidak memperhatikan pertanyaan Hamish.Hamish mengambil kertas dari tangan Dilara lalu mendekati koper kecil di terbuka di lantai. Hamish berjongkok di depan koper, memeriksa barang-barang istrinya memastikan tidak ada yang terlewat."Ini udah semua, D
last updateLast Updated : 2023-07-17
Read more

Mau Sekarang?

"Bagaimana ini, Hamsih sudah mulai curiga sama ibu?" Ibu Ida menemui Irvan dan Syahril setelah keberangkatan Hamish dan Dilara untuk berbulan madu.Wajah wanita paruh baya itu terlihat gusar dan khawatir karena sikap Hamish yang belakangan ini terus menyindirnya."A— Apa ibu mengaku saja?" sarannya. "Hamish pasti memaafkan kita. Kita kan keluarganya." Ia melanjutkan."Ibu ini bicara apa?! Jangan bicara lagi, malah bikin kacau!" Irvan membentak ibu Ida membuat wanita itu seketika bungkam.Irvan beralih kepada sang ayah yang sejak tadi lebih banyak diam seperti sedang memikirkan sesuatu."Apa kalian sadar hari ini tidak ada Adam?" ujar Syahril setelah cukup lama berpikir.Irvan dan ibu Ida saling pandang tidak mengerti dengan arah pembicaraan pria itu. Syahril melanjutkan, "Adam itu kaki tangan yang setia. Aku yakin pasti ada sesuatu yang besar di balik ketidakhadirannya hari ini." Irvan yang hendak bicara menunda memberikan pendapat karena mendengar bunyi bel kamarnya."Itu pasti dia
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more

Tidak Tau Apa-apa Tentang Ranjang

“Kita mau kemana, Bang” Hamish tersenyum lembut sambil menggendong Dilara. Tangan gadis itu melingkar kuat di lehernya, takut terjatuh. Wajahnya menempel pada dada Hamish karena malu. Hamish membawanya keluar dari bathtub hanya berbalut selimut.“Nanti abang bikin badan kamu hangat,” ujarnya merasakan tubuh sang istri bergetar saat mereka masuk ke kamar tidur. Pipi Dilara semakin merah, ucapan Hamish barusan terdengar vulgar di telinga gadis itu.Dengan hati-hati Hamish membaringkan Dilara di atas ranjang. Membelai pipi dingin sang istri dengan punggung tangan sebelum akhirnya ia naik ke atas tubuh sang istri dan mengkungkung Dilara.Entah sudah berapa kali mereka berada di posisi siap menyerang seperti ini namun selalu gagal menyelesaikan pertempuran ranjang.Hamish menggunakan tangan untuk menahan berat badannya, ia masih belum puas menatap wajah polos Dilara dengan rambut setengah basah. Aroma wangi sabun menyeruak di hidung Hamish membuat pria itu semakin bersemangat."Kamu sud
last updateLast Updated : 2023-07-20
Read more

Berenang Pakai Daster?

Tidak membuang-buang waktu, Adam segera mengabarkan penggusuran panti kepada Hamish. Mendapat perintah yang jelas dari tuan mudanya, Adam segera bergerak.Setelah mengatur semuanya, ia datang lebih dulu ke rumah lama nyonya muda. Mencari Dani yang masih berada di rumah ustadz Imam.“Kamu pulang saja! Biasa saya yang urus disini.” Ia memerintahkan anak buah yang ia bawa untuk mengantarkan Dani sampai ke rumah dengan selamat.“Dan, jangan beritahu adik-adik yang lain.” Adam memberi peringatan sebelum remaja itu masuk ke dalam mobil.Apa yang terjadi tentu membuat ustadz Imam dan beberapa tetangga yang menyaksikan itu heran. Bagaimana seorang Hamish yang mereka miskin dan dulu tanpa pekerjaan, memaksakan diri menggelar pesta pernikahan mewah demi balik modal bisa membayar orang seperti Adam?Ibu-ibu berbisik melihat Adam yang seperti tenaga profesional dengan jas rapi dan sepatu mengkilap. Apalagi saat mereka mendengar Adam menghubungi Hamish dan memanggil pria itu dengan sebutan tuan
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more

Akbar Corp Goyah

"Lara tolong keluarin ibu dari sini," Ibu Ida menggenggam tangan Dilara yang menjenguknya. Menatap Dilara penuh permohonan sambil menangis. "Kenapa, Bu? Kenapa ibu lakukan ini? Ibu tahu, kan ayah sudah kasih wasiat untuk jangan jual panti?" Dilara mencoba menahan emosinya yang menggebu. Kalau boleh rasanya ia ingin berteriak kepada ibu sambungnya itu. Namun, ia menjaga kesopanannya. Bagaimanapun ibu Ida lebih tua."Ibu juga mencuri sertifikat itu, kan? Kenapa? Padahal ibu sudah saya anggap seperti ibu sendiri. Saya sangat percaya sama ibu."Ibu Ida menunduk, tidak bisa menjawab pertanyaan Dilara."Sekarang mana uangnya, Bu? Kembalikan uang pak Erik dan juga sertifikat rumah itu, Bu. Setelah itu saya akan saya pertimbangkan untuk mencabut tuntutan untuk ibu." Ibu Ida kembali menunduk tanpa mengatakan apapun.Hamish yang sejak tadi berdiri di belakang Dilara, kini duduk di sebelah istrinya. “Apa ibu melakukan ini karena Irvan?” tebak Hamish. “Apa ibu sampai nekat mencuri sertifikat
last updateLast Updated : 2023-07-24
Read more

Hamish Menghilang

Suasana rumah terasa sepi tanpa Hamish. Saat ini, bukan hanya Hamish yang tidak ikut makan bersama karena harus tetap di Jakarta untuk beberapa hari ini, tetapi juga ibu Ida dan tante Mawar. Anak-anak tampak tidak bersemangat setelah melihat penangkapan Ibu Ida tempo hari. Mereka syok dan juga ketakutan apalagi saat itu ibu Ida meronta dan berteriak minta dilepaskan "Wah… wah… lagi kumpul rupanya." tante Mawar masuk tanpa mengucapkan salam membuat semua orang terkejut dengan kemunculannya. Ia berdiri tidak jauh dari meja makan dengan tangan menyilang di depan dada, memperhatikan satu per satu anak-anak yang sudah Hamish anggap seperti anaknya sendiri. "Aku punya kabar. Kabar gembira untukku dan kabar buruk untuk kalian." Tante Mawar tertawa kecil. Apa yang ia sampaikan kali membuatnya sangat senang. "Kalian…." Mawan menunjuk semua orang yang duduk di meja makan. "Kalian akan segera pindah, pindah kejalanan!" serunya sambil terkekeh.. "Hamish sudah benar-benar hancur! Dia akan se
last updateLast Updated : 2023-07-24
Read more
PREV
1
...
45678
...
17
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status