“Hai!”Otiz tersentak. Ada orang yang baru saja menubruk punggungnya, dan jelas sengaja, karena wajah cerah kini mengintip dari balik lengannya.Lori dan semangatnya, seperti biasa. Mengalahkan cerah langit biru di atas.“Aku tidak tahu kau bermain golf, Otiz.” Lori menemani ayahnya hari ini, dan menemukan Otiz yang tengah berjongkok di dekat salah satu lubang. Sedang mengukur jarak agar pukulannya yang berikut bisa masuk.“Aku juga tidak tahu kau bermain golf,” kata Otiz.“Sama sekali tidak. Ini… aku baru sekali ini memegangnya. Aku ke sini karena paksaan ayahku,” keluh Lori, sambil menunjukkan tongkat golf yang ada di tangannya. Lori memakai perlengkapan yang benar, dari topi, pakaian, sepatu, sampai sarung tangan, tapi jelas semua baru.“Lalu kau melarikan diri?” Otiz menatap sekitar dan tidak melihat siapa pun. Seperti biasa, Lori tidak suka diatur.“Yah, kalau bisa. Ayahku sedikit memaksa hari ini. Aku harap ia tidak sadar aku menyingkir.” Lori melirik sekitar, jelas berharap aya
Last Updated : 2023-11-30 Read more