Beranda / Romansa / Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa / Buruk tidak Berarti Akan Tidak Indah

Share

Buruk tidak Berarti Akan Tidak Indah

Penulis: aisakurachan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Maaf, kau siapa?” Ruby bertanya dengan kebingungan.

“Siap… Mudah sekali kau lupa pada dosamu!” desisnya.

“Aku lupa apa? Kau bicara apa?” Ruby semakin merasa pria itu tidak masuk akal.

“Hei! Apa ingatanmu sependek ini? Kita baru bertemu siang tadi!” Pria itu membentak lagi.

“Siang apa? Aku tidak bertemu siapapun hari ini!” Ruby membantah keras. Ia tidak keluar rumah hari ini.

“Jangan berpura-pura! Aku masih membawanya!” Pria itu merogoh ransel yang tadi ada di punggungnya, mengeluarkan laptop yang terlihat buruk.

“Lihat ini! Ini! Kau masih berpura-pura lupa?!”

“Aku tidak tahu itu apa? Kau yakin dirimu sehat?” Ruby mempertanyakan kewarasan tentu.

“Aku sehat! Kau yang tidak sehat! Sepertinya…”

“CUKUP!” Bentakan berat membuat ruang depan itu sunyi. Ed muncul sambil mengernyit, lalu menarik Ruby ke balik punggungnya.

“Aku menawarkan kau untuk datang, tapi tidak akan mengampuni kalau kau kasar pada istriku!” Ed menggeram.

“Istri? Wanita itu istrimu ?” Seruan terkejut.

Ruby mend
aisakurachan

Halooo...Cerita utama Ruby--Ed sudah tamat yaaa... tenang, masih ada extra wwkwkw. Terima kasih yang sudah menemani sampai di sini. Lope u pull. Dan tentu ada cerita baru setelah ini, tapi judul dan kapan terbitnya masih belum tahu, krn masih harus konsul, revisi dan lain2. Follow author di sini dan di Insta @aisakurachan ya, biar ga ketinggalan cerita barunya. Sekali lagi terima kasih sudah membaca sampai selesai. Lope u eperibadi PS. : Akan ada kejutan nanti di bab extra akhir. Ditunggu ya :))

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Haruki Matsuda
nggak rela..udah tamat aja
goodnovel comment avatar
Nuriyah Eulis
turut bahagia untuk Ruby dan Ed.. Liz dan Asher beradu umpatan dalam berbagai bahasa, tetntu bila Aj mendengar gak bakal ngerti karena Aj hanya mengerti bahasa Inggris..wkwkwk...
goodnovel comment avatar
Anggraina Puspitasari
lhoo kok terima Tamat ajaaa...nggak ada prolog lah klo mau tamat..hiks Val tanpan dan cerdas tapi kejam dan playboy...mana ada yg begitu dalam satu orang hahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 1 - Bertemu Matahari

    “Ada apa denganmu?! Kenapa kau tiba-tiba menjadi seperti ini?!”Lori melepaskan cengkramannya dari tangan Liz dan menuding. Ia tidak ingin marah, tapi dengan jelas ia tadi melihat Liz bercumbu dengan pria di sudut bar. Lori tadinya tidak ingin melarang apapun, tapi tidak mungkin diam lagi saat melihat kesalahan fatal itu.“Kau tidak usah sok suci! Kau juga melakukannya! Kau bahkan tidak mengenal pria itu!” Liz menunjuk pria yang menunggu Lori di belakangnya. Tangannya tidak lurus, dan goyah, karena setengah mabuk.Lori mendesah, karena memang kenyataannya seperti itu. Ia bahkan tidak ingat siapa namanya.“Tapi aku belum menikah—tidak menikah dengan Rosas, Liz! Apa kau mencari mati?!” Lori kembali menarik tangan Liz karena melihatnya melambai lagi pada pria yang tadi ditinggalkannya.“Mati atau tidak bukan urusanmu! Pokoknya terserah padaku! Kau tidak perlu ikut campur! Urus saja urusanmu sendiri! Berisik!” Liz mengibaskan tangan di depan wajah Lori.“Hei! Aku begini karena peduli pada

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 2 - Matahari Bukan Untukku

    “Senorita, saya mohon…”Otiz melarang, tapi Lori dengan cepat berpindah ke atas pangkuannya. Otiz langsung mematung diam duduk di tepi ranjang dengan Lori di atasnya.“Hei… Kau tadi mengatakan akan menemaniku bukan? Kenapa malah bingung?” Lori dengan matanya yang sendu.“Saya… tidak termasuk yang ini…” keluh Otiz, sambil menurunkan kedua tangan Lori yang menumpang di bahunya. Otiz setengah mati berusaha tidak kasar. Ia terpaksa membawa Lori ke hotel karena mabuk parah, dan rencananya hanya menurunkan Lori di ranjang saja tadi, bukan malah bergelut untuk melepaskan diri.Tapi bisa membawa Lori ke kamar saja sudah merupakan keajaiban. Lori nyaris tidak bisa membuka mata, dan yang membuatnya sadar saat ini adalah benturan kepala—tidak sengaja—di pintu. Sadar yang rupanya menambah kerepotan, karena Lori tidak melepaskan Otiz.“Senorita, saya…”“Lori! Kenapa kau sopan sekali padaku? Aku bukan Ed! Bukan Liz juga!” protes Lori sambil menangkup kedua pipi Otiz.Lori mengernyit lalu menyingkir

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 3 - Candu Matahari

    “Apa kau akan selalu ada saat Ed ada?” tanya Lori, sambil ikut bersandar di pagar balkon. Otiz ada di teras balkon, seperti biasa, mengawasi dari kejauhan saat Ed sedang ada acara.Setelah pesta di bar itu, kini mereka bertemu di pesta lagi. Hanya lebih resmi. Salah satu acara yang dibenci Lori, hanya terpaksa ada karena ibunya mengenal dekat tuan rumah. Lori bahkan lupa acara apa, tapi pasti penting karena Ed bersusah payah datang. Lori belum melihatnya, tapi Otiz ada berarti kemungkinan besar Ed datang.“Tidak harus begitu. Saya akan ada kalau Don Rosas memerlukan,” kata Otiz, menjawab dengan sopan sambil menurunkan gelas wine di tangannya. Akan lebih baik kalau ia tidak menyentuh alkohol di dekat Lori. Sekarang saja Otiz ingin merebut gelas di tangan Lori dan membuang isinya.“Kenapa kau begitu setia padanya?” tanya Lori. Penasaran. Lori tahu Otiz bekerja untuk keluarga Javier dan Ed, tidak tahu asal muasal. Tapi jelas tidak melalui jalur standard. Javier menganggapnya keluarga,

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 4 - Ingin Meninggalkan Matahari

    “Hai!”Otiz tersentak. Ada orang yang baru saja menubruk punggungnya, dan jelas sengaja, karena wajah cerah kini mengintip dari balik lengannya.Lori dan semangatnya, seperti biasa. Mengalahkan cerah langit biru di atas.“Aku tidak tahu kau bermain golf, Otiz.” Lori menemani ayahnya hari ini, dan menemukan Otiz yang tengah berjongkok di dekat salah satu lubang. Sedang mengukur jarak agar pukulannya yang berikut bisa masuk.“Aku juga tidak tahu kau bermain golf,” kata Otiz.“Sama sekali tidak. Ini… aku baru sekali ini memegangnya. Aku ke sini karena paksaan ayahku,” keluh Lori, sambil menunjukkan tongkat golf yang ada di tangannya. Lori memakai perlengkapan yang benar, dari topi, pakaian, sepatu, sampai sarung tangan, tapi jelas semua baru.“Lalu kau melarikan diri?” Otiz menatap sekitar dan tidak melihat siapa pun. Seperti biasa, Lori tidak suka diatur.“Yah, kalau bisa. Ayahku sedikit memaksa hari ini. Aku harap ia tidak sadar aku menyingkir.” Lori melirik sekitar, jelas berharap aya

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 5 - Matahari yang Memilih Mimpi

    “Hai, Papa. Aku tidak tahu kau ada di sini,” kata Lori. Berusaha bersikap santai sambil menilai wajah ayahnya. Apakah marah atau normal. Sepertinya normal, mungkin ia memang tidak mendengar pertengkarannya dengan Otiz.“Aku di sini karena kau tidak ada. Kenapa kau menghilang? Kau membuat Michael kebingungan.” Ayah Lori menggeser tubuhnya yang sedikit tambun, dan terlihat pria amat rapi yang tampak kebingungan memang. Tampan, licin dan bersih. Tipikal anak orang kaya yang umum.“Kau tiba-tiba tidak ada.” Michael tersenyum masam.“Aku… aku pergi untuk menyapa seseorang. Impulsif saja, jadi…” Lori berbohong tentu. Ia meninggalkan Michael karena membosankan. Pembicaraannya tidak menarik.“Menyapa? Siapa?” Ayah Lori menatap Otiz. Tidak mengenalinya. “Ini… Otiz Montoya.” Lori memperkenalkan dengan normal, tapi kemudian menambahkan dengan nekat.“Dan kami dekat.” Lori meraih tangan Otiz, menggandengnya. Jelas mengindikasikan kalau Otiz bukan hanya kenalan maupun teman.“Otiz, ini ayahku. A

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 6 - Matahari yang Bersembunyi

    “Maaf, saya tidak bermaksud…”“Aku tidak tahu kau siapa, dan sejauh ini terlihat mencurigakan. Aku tidak akan mengungkit fakta kau tidur dengan anakku, tapi kalau kau menyakitinya, aku tidak akan diam!” Andres mengancam. Ia rupanya mendengar isi perdebatan Lori dan Otiz tadi, hanya memilih diam tidak membahas, hanya setelah Lori menangis, Andres merasa Otiz telah salah.“Maaf, Senor Sallazar. Saya mengerti amarah Anda, dan akan menjelaskan apapun yang Anda minta. Tapi nanti. Saat ini… saya ingin mengejar Lori.” Otiz dengan terpaksa menepis tangan Andres, lalu berlari meninggalkannya.Otiz tahu kalau yang dilakukannya tidak sopan, tapi tidak mungkin juga membiarkan Lori dalam keadaan seperti itu sendirian. Otiz ingin meminta maaf paling tidak.Otiz tidak pernah menegur maupun memprotes apa yang dilakukan Lori—berkenaan dengan pria, karena mengkhawatirkan keadaan ini.Matahari itu bersinar, beredar seperti umumnya. Normal, ceria dan terlihat menikmati dunia, tapi sedikit saja gangguan,

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 7 - Selamat Tinggal Matahari

    “Oh… kau tidak mabuk?” Lori selama ini mengira mereka berdua sama-sama mabuk dan berakhir di ranjang karena kesalahan. Setelah itu Lori yang mengusulkan mereka akan bersenang-senang saja. Otiz menerima, dan sudah. Tidak ada apapun yang harus dibahas. “Lalu apa?” tanya Lori. Masih belum paham alasan Otiz membawa hal itu dalam perdebatan ini.“Aku melakukannya karena ingin, Lori. Aku menerima apapun permintaanmu bukan sekadar ingin bersenang-senang! Aku berharap ada yang terjadi.”Lori terpaku dalam posisi mendongak, menatap Otiz. Mencari apa sebenarnya tersembunyi selama ini.“Aku… aku mencoba… Aku ingin bertahan. Aku ingin tetap ada didekatmu… karena aku ingin. Aku ada meski tahu kalau harapanku tidak pernah akan menjadi nyata. Yang aku kejar adalah matahari. Yang telah bertekad bersinar untuk satu orang—begitu mencintai satu manusia itu, meski tidak lagi ada.”Otiz mendesah. Ia ingin berhenti, karena tahu kalau apapun yang diucapkannya saat ini akan percuma. Didengar mungkin, tapi

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 8 - Mencari Tahu Untuk Matahari

    “Sebentar, saya tidak ingin membuat keributan atau mengancam. Saya hanya ingin bicara padanya.” Andreas mengangkat tangan. Sikap agresif tadi langsung hilang berganti panik saat mendengar gertakan Ed.Ia mungkin tidak memiliki bisnis dengan Ed, tapi semua orang kaya yang ada di Puerto Vallarta maupun Guadalajara akan tahu bisnis apa yang dimiliki Ed selain tequila, dan betapa berbahaya mencari masalah dengannya.“Bicara apa?” tanya Ed. Ikut menurunkan tensi pembicaraan. Ia tetap tidak akan memberi tahu dimana Otiz sebelum jelas.“Saya… Ini tentang Lori. Apa Anda tahu hubungan mereka?” tanya Andreas sambil mengusap tengkuknya yang tegang. Wajahnya tidak lagi panik, lebih kemuram.“Lori? Dan Otiz? Ya, aku cukup tahu.” Ed tidak tahu, tapi tidak ingin mengakuinya. Tapi semenjak masalah Zurich, Ed sudah merasa kalau mereka lebih dekat dari apa yang diperkirakannya. Pantas saja Ed sering melihat Otiz melirik ke arah Lori saat mereka ada di satu situasi.Ed tidak terlalu tajam dalam menebak

Bab terbaru

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Pengumuman

    Halo, Ruby dan Ed berakhir hari ini. Bener-bener tamat ya. Terima kasih semua yang sudah menemani sampai akhir tahun ini. Lope smuanya. Sebagai ucapan terima kasih, author mengadakan even give away nih! Yuk lah ikutan. Hadiahnya saldo e-wallet apapun dengan total 500k rupiah. Untuk detail hadiahnya silakan lihat di inst*agram @aisakura.chan ya. Jangan lupa di follow juga, karena nanti pengumuman pemenangnya ada di sana.Terus untuk caranya, gampang banget. Tolong tuliskan bagian paling disukai di novel ini di kolom review depan ya, yang dibawah deskripsi novel, soalnya klo di komentar bab kadang suka ga kebaca, ga muncul di aku T.T entah kenapa tidak tahu. Ditunggu partisipasinya sampai tanggal 1 Januari 2024, nanti pengumuman pemenangnya tanggal 2, Jangan lupa ikutan GA--nya. Dan tentu jangan lupa mengikuti novel author yang berikut. Kemungkinan judulnya SUGAR DADDY YANG HAMPIR MATI.Demikian, terima kasih semua. LOPE U ALL.

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 65 - Tidak Ada Lagi yang Salah

    “Sangat kacau,” keluh Liz, sambil menatap kerumunan anak-anak ribut yang menjadi tamu utama pernikahannya. “Ya, aku tidak menyangka juga akan menjadi seribut ini.” Ruby duduk di sampingnya dan memandang AJ yang tengah membagikan strawberry berbalut coklat pada anak-anak lainnya. Tidak sendiri, ada Claud—anak kedua dari Val yang membantu. Mereka akrab pada akhirnya. Meski obrolan mereka terkadang terbatas karena Claud lebih mahir berbahasa Italia daripada Inggris, tapi mereka cukup akur. “Bagaimana tadi awalnya?” Ed mengernyit. “Entahlah.” Ruby juga tidak tahu. “Mungkin aku seharusnya tidak setuju saat AJ memintanya.” Liz sudah amat menyesal. AJ entah bagaimana berhasil meyakinkan Liz untuk menyediakan air mancur coklat di hari pernikahannya, dan sudah terbukti sumber bencana. Anak-anak yang lebih kecil menikmati, tapi kemudian menorehkan noda coklat di tangan pada permukaan putih taplak meja—dan aneka bunga putih yang menjadi dekorasi. Mereka dengan sempurna mengabaikan tisu dan

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 64 - Tidak Ingat Sama Sekali

    “Apa harus? Aku sudah memeriksa dokumen yang itu kemarin? Tidak bisakah kau saja?” Ed mengeluh, saat mendapati ada satu email lagi yang masuk dari Otiz.Email laporan keuangan. Karena Matteo menyebar uangnya ke segala arah—kurang lebih di tiga puluh perusahaan, maka laporan keuangan yang diterima Otiz pun datang dari berbagai arah—aneka jenis usaha. Ed tidak membayangkan ini sebelumnya. Menjadi penanam modal rupanya juga tidak mudah. Tetap harus bekerja. “Kau sendiri yang harus memeriksanya. Aku hanya perantara.” Otiz dengan tegas menolak.Ia bisa menolak karena permintaan itu datang lewat telepon. Mungkin saat bicara langsung, Otiz akan lebih patuh. Otiz tidak lagi buta mematuhi perintah Ed, dengan hati-hati memilah apa yang seharusnya dilakukan dan tidak. Memeriksa laporan keuangan bukan termasuk tugas, kewajibannya hanya menyampaikan.Ed terdengar menggerutu. Ia cukup terbiasa memeriksa administrasi perusahaan—dari pabrik tequila, tapi tidak sebanyak itu.“Aku sudah memisahkan la

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 63 - Tidak Lagi Bagian Dari Kehidupan Itu

    “Kau ingin menunjukkan apa?” tanya Ruby, sambil menghampiri Ed.Meninggalkan sisi AJ yang tengah membacakan cerita untuk kedua adiknya. Elena dan Elisa duduk dengan tenang. Entah benar-benar mendengar atau mengantuk. Waktu tidur siang mereka sudah tiba memang.“Ini bacalah.” Ed bergeser, memberi ruang pada Ruby agar duduk di sampingnya, lalu menyerahkan ponsel yang menampilkan artikel berbahasa spanyol. Berita hangat yang baru terbit kurang dari dua jam lalu.Ruby tidak memperhatikan itu tapi, karena langsung terpana saat melihat judulnya.‘DEA MENANGKAP KARTEL BESAR MEXICO DAN MEMBONGKAR JARINGAN BISNIS BESAR BERNILAI MILIARAN DOLAR’“Apa… kau…” Ruby amat pucat, panik tentu.“Baca sampai selesai.” Ed menunjuk sisa tulisan yang belum dilihatnya.Ruby membaca cepat dan mengernyit. Sama sekali tidak ada nama Ed atau Rosas yang tersebut. Hanya Reyes. Marco Reyes. Ia yang menjadi pusat berita, sekaligus yang disebut menjalankan bisnis itu.“Tapi… bagaimana bisa?” Ruby tidak lagi panik, ta

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 62 - Seharusnya Tidak Serakah

    Dua mobil van berwarna hitam, dengan kecepatan tinggi melaju di jalan sunyi. Hari sudah malam, dan hanya mereka yang ada di sana. Ujung jalan mulai terlihat. Gerbang besi berwarna hitam.“Tabrak!”Seruan terdengar, dan mobil itu tidak melambat. Semua penumpang yang juga berpakaian hitam di dalam berpegangan erat, dan benturan keras memekakkan telinga terdengar.Pintu gerbang itu tumbang dan bengkok, tapi berhasil terbuka. Dua mobil itu menerobos masuk dan berhenti tepat di depan pintu depan rumah yang terang benderang itu.“Masuk dan bunuh semua!” Seruan lain, dan orang-orang yang ada di dalam van langsung berhamburan keluar, dan menyerbu masuk ke dalam rumah yang ada di tepi pantai itu. Ada yang membawa senjata api, ada juga yang membawa pemukul.Tapi mereka semua diam saat sampai di dalam, karena tidak ada siapapun yang menyambut. Seharusnya rumah itu dipenuhi pengawal, karena itu mereka datang berombongan—siap berkonfrontasi. Kenyataannya, yang menyambut mereka kesunyian. Tidak a

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 61 - Tidak Ada Rencana Itu

    “AJ, jangan membuat Abuela lelah!” Ruby menegur saat melihat AJ membawa sesuatu berlari dengan Mia di belakangnya mengejar.Tapi mustahil membuat AJ diam, karena kedua adiknya tertawa dengan girang saat melihat AJ melakukannya. Elisa dan Elena sudah mulai bisa berjalan, dan mereka dengan senang hati mengikutinya.AJ tidak mungkin berhenti saat ada yang mendukung seperti itu. Mia tampak mengomel, tapi siapa pun tahu kalau Mia tidak pernah bisa marah pada AJ.Tapi Ruby harus berdiri—diikuti Ed untuk menjaga Elisa dan Elena. Mereka ada di pantai, kalaupun mereka terjatuh di atas pasir tidak akan terlalu sakit. Tapi ada banyak karang keras yang bisa menggores.“Mommy! Biarkan mereka mengejar! Jangan diambil!” AJ tidak mau kedua adiknya diangkat dan berhenti mengejar.“Ya.” Ruby memang hanya akan mengawasi, mengikuti sambil mengawasi.“Bagaimana kalau kita berlibur?” kata Ed, tiba-tiba. Ia baru saja membaca pesan dari ponselnya.“Hm?” Ruby tentu terkejut. Tidak ada rencana seperti itu ters

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 60 - Tidak Sesuai Rencana

    “Ini.” Ed mengulurkan sapu tangan kepada Otiz—untuk menghapus air matanya. Kalau hanya sedikit, ia akan membiarkan Otiz menangis—dan menghapus air matanya memakai lengan jas yang dipakainya.Masalahnya Otiz tidak bisa menghentikan air matanya. Ia sudah terharu saat Ed mendampinginya berdiri di altar, semakin parah saat melihat Lori berjalan menuju altar diantar bunga. Terlalu indah dan menyilaukan untuk matanya.“Maaf.” Otiz terbata, sambil menghapus sisa air di wajahnya.“Untuk apa minta maaf? Tidak ada air mata yang salah saat pernikahan. Kau hanya terlalu bahagia. Tidak ada yang akan menyalahkan.” Ed menepuk pelan bahu Otiz, lalu kembali memandang ke depan.Fokus dari acara itu tentu saja Lori. Pilihan gaunnya sangat cocok dan menyatu sempurna dengan seluruh dekorasi yang ada di taman itu. Bunga, pita, lagu, dan kelengkapan lain telah dipilih dengan hati-hati dan presisi—kini memperlihatkan kemegahan yang tidak ada bandingannya.Tapi tidak dengan Ed. Meski bagi yang lain Lori mena

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 59 - Tidak Bisa Lebih Bahagia Lagi Seharusnya

    Ed mengetukkan jari pada gelas di tangannya. Matanya hanya fokus pada satu titik—Marco Reyes. Pria itu tengah bicara pada Otiz. Bukan hal penting. Marco hanya berbasa-basi dan Otiz pun sama—bersopan-santun. Menjawab pertanyaan Marco tentang perkembangan kantor pengacaranya. Ed perlu bicara pada mereka berdua sebenarnya, tapi Marco dulu.Ed hanya perlu menggerakkan dagunya dan Otiz langsung paham. Ia berpamitan—beralasan seadanya dan meninggalkan Marco sendiri.“Aku ingin bicara denganmu,” kata Ed setelah mendekat.“Oh? Ada apa?” Marco langsung mengikuti Ed, menyingkir ke halaman samping yang sepi. Tamu yang lain memenuhi ruang tengah.“Aku ingin kau menangani pengiriman ke Ekuador minggu depan, dan Brazil.”Marco tampak seperti tersedak. Ini amat mengejutkan. Ed tidak pernah membiarkannya menyentuh pasar Amerika Selatan selama ini. Selalu Ed yang menanganinya sendiri. Marco hanya mengurus Amerika Utara karena memang ia membantu membuka pasar ke arah utara.“Apa… kenapa?” Marco bingun

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 58 - Tidak Mengusir dan Benar

    “Mommy, aku mau mencoba! Kau Elena, aku Elisa.”AJ mengulurkan tangan, meminta botol susu dari Ruby. Ingin mencoba ikut memberi susu—dan memilih Elisa. Biasanya ada Tita yang membantunya, tapi hari ini Tita sibuk, jadi Ruby sendirian sejak tadi.“Boleh, tapi hati-hati ya. Jangan sampai tersedak, dan jangan ditekan.” Ruby membimbing tangan AJ untuk memegang botol berisi ASI yang sudah dihangatkan itu, dan membantunya mengukur kekuatan agar tidak terlalu menekan bibir Elisa.“Woa! Lihat, Mommy! Dia minum!” AJ amat riang saat melihat Elisa mulai meminum ASI itu. Matanya tampak berkilau girang. Ini pertama kali ia terlibat langsung—melakukan sesuatu untuk adiknya. AJ biasanya hanya menonton, bahkan awalnya takut memegang. Hanya memandang dengan takjub tapi tidak berani menyentuh. “Tidak masalah bukan? Kau tidak perlu takut lagi.”“Ya, sudah lebih besar.” AJ mengangguk setuju. Ia kemarin menyebut takut menyakiti karena keduanya sangat kecil, tapi setelah tiga bulan, pertambahan berat bad

DMCA.com Protection Status