All Chapters of Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa: Chapter 201 - Chapter 210

334 Chapters

Diam Bukan Tidak Tahu

Ed langsung mematikan panggilan itu. Sempat panik, tapi kemudian lega. Liz bertanya siapa, jadi ia tidak tahu. Ed juga ingat ia tidak banyak menyebut nama Ruby saat mereka bicara.“Kau bicara pada siapa?! Kenapa kau memintanya untuk membuka baju?!”Liz melangkah masuk, mnegulangi bentakannya dengan nada lebih tinggi.“Siapa yang memperbolehkan masuk?” tanya Ed. Ada orang yang berjaga di luar, tidak seharusnya Liz bisa masuk sembarangan.“AKU ISTRIMU!” pekik Liz.“Ck!” Ed jengkel. Penjaga itu tentu tahu siapa Liz dan memperbolehkan. Ia lupa menambahkan Liz sebagai orang yang tidak boleh masuk tanpa izin.“Kau belum menjawabku! Siapa wanita itu?! Kau menyuruh siapa untuk membuka baju?!” Liz berusaha meraih ponsel Ed, tapi ditepis dengan mudah, karena tentu Ed sangat waspada.“Siapapun itu bukan urusanmu.” Ed menjawab datar, sambil berjalan melewati Liz. Ia memilih taktik menghindar. Tidak akan mengakui meski tertangkap basah.“Aku istrimu! Kau bermesaraan dengan wanita lain! Aku boleh…”
last updateLast Updated : 2023-10-27
Read more

Langkah yang Tidak Biasa

Esli menyibak selimut, turun dari ranjang, sembari menepuk paha orang yang ada di sampingnya. “Aku akan pergi,” katanya.Rambut amat cepak berwarna amat pirang muncul dari balik selimut, sambil mengusap matanya. Eye shadow berwarna ungu yang masih menempel tampak semakin tercoreng karena sentuhan jari itu.“Hei, tapi aku masih ingin di sini.” Suara berat dan serak—tapi bernada lembut merayu dan melambai, muncul saat bibir yang terpoles lipstik yang juga warna ungu membuka. “Boleh, tapi kau benar-benar tidak boleh keluar dari sini sebelum aku keluar dari hotel. Kau baru bisa pergi sampai aku keluar dari sini. Siang nanti paling tidak.” Esli bicara sambil memakai kembali pakaiannya. Jas dan lainnya, karena semalam ia langsung ke kamar itu setelah menghadari makan malam dengan beberapa pendukungnya. Pengusaha lokal juga pastor yang cukup terpandang dari San Jose Del Castillo. Ia memantapkan dukungan untuk wilayah selatan Guadalajara.Daerah selatan itu selama ini belum sempat ‘disentuh
last updateLast Updated : 2023-10-28
Read more

Kenyataan yang Tidak Boleh Dilewatkan

“Terima kasih atas kehadirannya. Saya tidak akan memberi sambutan panjang lebar, karena saya tidak ingin membuang waktu Anda yang berharga.”Esli membuka sesi orasi dengan simpatik. Itu adalah trademark yang dipakai oleh Esli. Tidak pernah bertele-tele dalam menyampaikan visi dan misinya. Ia memberi contohnya hasil apa yang akan diberikannya saat nanti terpilih.Peserta yang saat ini duduk di hadapannya adalah kumpulan dari ketua asosiasi pengusaha dan pastor. Mereka tidak butuh teknis mendetail tentang rencananya. Asalakan bisa mengambil hati mereka, maka area selatan akan menjadi miliknya. Mereka punya pengaruh cukup kuat di komunitas.Yang ditekankan Esli tentu saja pembaharuan. Di area selatan ada banyak area kumuh, pembangunan untuk merubah wajah kota terdengar sejuk pastinya. Tapi tentu tidak hanya itu, Esli juga mengikutkan perkembangan ekonomi serta perbaikan taraf hidup seperti pada umumnya kampanye.Sesi singkat yang diakhiri tepuk tangan. Lalu ia memberi kesempatan untuk be
last updateLast Updated : 2023-10-28
Read more

Tidak Ada Lagi yang Lain

[Sejumlah bukti yang saat ini muncul, sudah menunjukkan kalau kabar yang beredar saat ini adalah benar. Beberapa saksi juga sudah maju untuk menyebutkan kecurangan apa saja yang dilakukan perusahaan itu untuk mengambil alih lahan. Mereka menyebut dengan jelas kalau politikus Esli Ramos terlibat didalamnya.Esli Ramos yang saat ini diunggulkan dalam pemilihan walikota baru, diperkirakan akan menghadapi aneka skandal buruk. Sejauh ini Senor Ramos masih menyangkal, tapi melihat banyaknya bukti, kita akan menunggu apakah pernyataan ini akan berubah] Tangan Esli yang ada di atas lututnya gemetar, bukan takut, tapi marah. Matanya tidak lepas memandang layar kecil yang ada di menempel pada kursi kemudi. Berita yang didengarnya sepanjang perjalanan hanya memperlihatkan kalau keadaanny
last updateLast Updated : 2023-10-29
Read more

Tidak Bisa Lagi Dibatalkan

Ed berada di taman. Area itu yang dulu dipakai Ed untuk mengadakan pesta pernikahan.Tidak banyak yang berubah, kecuali bertahan beberapa tanaman yang mati diganti, juga keberadaan kursi yang taat ini menjadi tempatnya duduk. Kursi panjang kayu yang menghadap ke arah pantai, berada persis di bawah pohon.Ed sedang menunggu, dan orang yang ditunggunya sudah datang. Otiz tampak mendekat dan berbisik padanya.“Suruh saja langsung ke sini,” kata Ed sambil menumpangkan kakinya. Ia tidak berdiri untuk menyambut, tapi malah mengetukkan jari pada permukaan kursi kayu itu.Usaha untuk menenangkan diri agar tidak terlalu emosional. Ed tidak mau marahnya menjadi berlebihan karena akan membuat keinginannya membunuh muncul. Ia tidak boleh membunuh, sesuai dengan pesan Rub
last updateLast Updated : 2023-10-29
Read more

Keadaan Tidak Normal

Liz membuka bungkusan rambutnya yang basah, sementara matanya tidak lepas memandang ponsel. Merasa ada yang aneh, tapi butuh beberapa saat sebelum bisa menebak apa yang membuat ponselnya itu terasa janggal.Liz duduk di ranjang, dan menyambar ponselnya itu setelah sadar. Ponselnya terlalu sunyi. Liz merasa aneh karena selama ia mandi dan sarapan kesiangan tadi, tidak ada satu pun pesan masuk. Ini tidak normal. Ponsel Liz biasanya tidak akan sunyi kecuali mati. Ada saja pesan masuk dari temannya, atau panggilan untuk sekadar bertanya acara apa, atau mau kemana hari ini. Liz menurunkan layar notifikasi dan hanya melihat pesan menumpuk dari ayahnya dan Mendez. Pesan yang sengaja tidak Liz baca tentunya.Ia menghindari ayahnya, karena tahu ia akan mengomel. Liz tidak tahu apakah Ed akan melapor pada ayahnya atau tidak, tapi lebih baik menghindar. Melihat gencarnya pesan dan panggilan tidak terjawab dari ayahnya dan Mendez. Liz bisa menduga kalau Ed mungkin sudah melapor pada ayahnya, a
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Tidak Mungkin Tapi Mungkin

“Hariku sedang buruk, dan kau memutuskan untuk melakukan ini sekarang?! Apa kau tahu siapa aku?!” bentak Liz. “Maaf, tapi ini peraturannya.” Resepsionis itu kokoh bertahan. “Peraturan apa?! Aku sudah lama dan sering menginap di sini, dan tidak pernah sekalipun hal ini terjadi! Kau saja yang kurang ajar!” Liz berkacak pinggang tidak terima. Resepsionis itu tetap bertahan tapi. “Kami tahu, Senora. Tapi peraturan adalah peraturan. Kami hanya menjalankan tugas. Anda tidak bisa terus tinggal di sini kalau tidak…” “SIALAN!” Liz memaki. Ia ingin segera menyusul teman-temannya, tapi masalah yang ini lebih menyebalkan. “INI!” Liz melemparkan kartu kreditnya ke wajah resepsionis wanita itu. “Ambil dan jangan harap aku akan kembali ke sini lagi! Aku akan memberi review buruk pada hotel ini, dan kau lihat saja! Semua orang akan tahu kalau pelayanan kalian amat buruk!” pekik Liz, sambil menuding. “Maaf.” Resepsionis itu masih berusaha sopan, sambil menunduk mengambil kartu kredit Liz dari l
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Tidak Akan Ada yang Menolong

“Ed!” Liz menyambut dengan haru, saat melihat Ed sendiri yang melangkah masuk ke kantor polisi—bukan Otiz atau siapa pun yang mewakilinya. “Kalian lihat saja! Kalian akan menyesal!” Liz berseru dengan nada penuh kemenangan sambil menunjuk ke arah polisi yang berjaga tidak jauh dari sel. Ia memperlakukannya dengan buruk menurut Liz, hanya karena tidak memenuhi permintaan seperti selimut dan bantal tambahan.Liz yang sejak tadi menyumpah dan memaki pada semua polisi yang membawanya, kini akhirnya bisa tersenyum. Ia girang melihat Ed yang akhirnya peduli. Liz ingin langsung menghampiri Ed, tapi ada jeruji yang menahannya.“Kau tampak sangat sehat. Tidak sesuai dengan bayanganku. Aku pikir kau akan tergeletak di lantai dan hampir mati. Sengsara paling tidak,” kata Ed denga
last updateLast Updated : 2023-10-31
Read more

Tidak Tahu Dimana

“Itu tidak mungkin! Tidak mungkin!” Liz menjerit sekuat tenaga, bahkan terlihat ingin membobol jeruji karena ingin melihat dengan lebih jelas, tapi apa yang diperlihatkan Ed sudah jelas. Berita itu tidak bohong. Alasan ayahnya diam dan sama sekali tidak bisa dihubungi adalah itu.“Sudah cukup?” Ed bertanya sambil mengulang video itu lagi. Menikmati saat Liz menjerit tidak percaya.“Begitulah. Aku rasa sekarang kau paham kenapa menyebut ayah sama sekali tidak berguna.” Ed tersenyum melihat Liz menggeleng dan terpuruk di lantai penjara sekarang. Mencengkram kepalanya dengan kedua tangan. Mungkin ingin mengingkari kenyataan tapi tentu tidak mungkin.“Akan ada surat datang untukmu beberapa hari ini. Untuk sementara, silakan menangis di sana. Puaskan diri. Siapa tahu kau bisa mem
last updateLast Updated : 2023-10-31
Read more

Tidak Seperti yang Kau Bayangkan

“Mmm…” Ruby meronta semakin panik, dan berusaha kembali mengayunkan lampu, tapi tangannya berhasil ditahan. “Aku mungkin gila, tapi mengayunkan lampu dengan ganas seperti itu membuatmu terlihat semakin seksi.” Bisikan suara rendah berhembus di telinga Ruby. Suara yang tentu saja akrab dan langsung membuat seluruh tubuh Ruby lemas. Jatuh terpuruk begitu tangan itu melepaskannya. “Jangan berteriak, Ruby. AJ akan terbangun.” Ed yang ikut duduk di lantai—di samping Ruby berbisik dengan nada geli, kemudian kembali membungkam bibir Ruby yang memang akan berseru karena marah—kali ini dengan bibirnya. Lumatan basah yang tentu saja menerbangkan sedikit amarah Ruby. “Aku merindukanmu, Cariño.” Ed berbisik sambil membelai pipi Ruby yang perlahan memerah. Selain lega, tentu karena marah. “Kau itu kenapa?!” Ruby melayangkan pukulan bertubi-tubi ke dada Ed—hanya menggunakan tangan tentu, bukan lampu lagi. Ed tertawa tanpa suara dan membiarkan Ruby melampiaskan kejengkelannya. “Maaf, aku tad
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
34
DMCA.com Protection Status