All Chapters of Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa: Chapter 181 - Chapter 190

334 Chapters

Tidak Ada Kebohongan

“AJ sudah tidur? Secepat itu?” Ed heran melihat Ruby sudah ada di teras belakang, tidak sampai lima menit setelah Ruby mengantar AJ ke kamarnya. “Ya, dia sangat lelah.” Ruby bahkan melihat AJ hampir tertidur saat mengunyah, padahal ia begitu bersemangat karena ikan goreng hasil masakan Tita memang lezat. “Syukurlah.” Ed lega. AJ yang bisa tidur nyenyak tanpa banyak memprotes atau pertanyaan tentu adalah kemajuan yang memang mereka cari. Tanda positif. “Tidak ada alkohol malam ini.” Ed mengulurkan jus anggur yang mirip sekali dengan wine warnanya. Tapi rasanya jauh berbeda. “Aku juga lebih menyukai ini.” Ruby tersenyum masam, saat menerima gelas dari Ed. Ia tidak ingin mabuk dengan sengaja sampai beberapa tahun ke depan paling tidak. Ruby kembali menatap ke arah danau, tapi tidak mungkin tenang. Ia melirik ke arah Ed yang bersandar di pagar pembatas teras setiap menit sekali. “Kau ingin bertanya sesuatu? Aku tidak akan tahu apa yang kau pikirkan dengan diam.” Ed sudah menghabisk
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

Tidak Ingin Tahu Kenyataan Itu

“Seharusnya ini tidak terlalu keras. Milik Tita.” Ed menyerahkan botol berisi pil kepada Ruby yang tengah membungkuk di atas kursi karena kepalanya sakit. Ruby mungkin mengeluarkan seluruh cairan di kepalanya saat menangis tadi, terlalu banyak, karena kepala Ruby kembali sakit. Ia memulai hari dengan hangover, dan akhir harinya kurang lebih sama.Ruby menerima dan mengambil satu. Meminumnya memakai jus anggur yang belum sempat diminumnya. Ruby lalu bersandar di kursi panjang yang ada di sana, sambil memejamkan mata tapi. Matanya terlalu sakit untuk memandang sesuatu.“Aku rasa kau harus tidur.” Ed menyimpan kembali obat itu dan duduk di samping Ruby.“Tidak mau.” Ruby langsung membuka mata, ingin terlihat baik-baik saja.“Kenapa?” Ed heran. Sudah jelas Ruby membutuhkannya.“Aku… masih ingin di sini.” Ruby menggeleng.“Kalau begitu, aku yang pergi.” Ed berdiri.“Jangan!” Ruby menyambar tangan Ed, dan tentu mengundang tawa Ed. Ia kembali duduk. Ed tidak benar-benar ingin pergi. Hanya
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

Tidak Sendiri Lagi

“Aku tidak bisa bertemu denganmu tanpanya.” Ruby mengingatkan kalau takdir mereka mungkin tidak akan pernah bersilang kalau bukan karena kelicikan Esli. Ruby seumur hidup akan ada di Veracruz. Kecil kemungkinan akan bertemu Ed. “Kita bertemu karena memang jalannya seperti itu. Kalau bukan lewat Esli, aku yakin kita akan tetap bertemu. Mungkin malah dalam keadaan lebih baik, tidak diawali dengan langkah yang salah.” Ed menolak mengakui kalau pertemuan mereka karena jasa Esli. Ia lebih suka membayangkan nasib lain—mungkin ia dan Ruby bertemu di jalan, tanpa sengaja. Yang sederhana tanpa drama melelahkan. “Ya. Aku juga lebih menyukainya.” Ruby bergumam sementara matanya semakin berat. Obat itu mulai bekerja. “Ruby?” Ed memanggil perlahan, lalu mendesah saat melihatnya telah nyenyak. “Nyenyak sekali,” keluh Ed. Mendadak teringat saat Ruby tertidur di teras setelah memamerkan tubuhnya tanpa sengaja. Kenangan yang kurang lebih mirip dengan keadaannya saat ini. Ed sedikit iri melihat R
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

Tidak Lagi Berbohong

Kehangatan yang dirindukan. Sentuhan yang kemarin terasa jauh dan mustahil, kini membelainya. Ruby menginginkan semuanya. “Cariño…” Desahan Ed itu bukan keluhan, tapi terkejut. Ruby bahkan lebih dari apa yang dibayangkannya. Bertahun-bertahun Ed memimpikan ini. Merengkuh tubuh lembut yang membuatnya melupakan dunia. Ia menginginkannya lebih dari apa pun, dan Ruby memberi lebih dari apa yang diinginkannya. Sangat berbeda dengan Ruby yang dulu, tapi sekaligus sama. Ed masih mengingat semuanya. Setiap tarikan napas, rintihan, dan erangan itu masih sama. “Aku merindukanmu…” bisik Ed, sambil mencengkeram tengkuk Ruby, dan kembali melumat bibirnya untuk kesekian kali. Ed seolah tidak akan puas—tidak ingin puas, dan akan terus menginginkannya. “Ya… ambillah… apa pun…” Ruby bisa merasakan bara nafsunya meninggalkan jejak panas saat Ed meraba dan mengusap seluruh tubuhnya. Bibirnya terus memuja dan memuji dalam aneka bisikan merdu yang berat. Ruby mencengkram lengan Ed yang meremas, meng
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Janji yang Tidak Palsu

Ruby memekik, langsung menarik selimut menutupi tubuh Ed dan tubuhnya sendiri, sampai hanya terlihat kepala. Ruby memiringkan tubuh, menghalangi Ed yang untungnya berbaring di dekat tembok. Ed sendiri langsung diam dengan badan kaku di bawah selimut. AJ tampak berjalan masuk perlahan, dan tentu heran melihat Ruby tertutup rapat. “Mommy, apa kau masih sakit?” tanyanya. AJ mendekat, dan Ruby langsung menggeleng kuat-kuat. “Jangan!” serunya. “Kenapa?” AJ jelas memandang dengan kecewa. “Maaf, tapi jangan mendekat dulu.” Ruby memaksakan diri untuk tersenyum. “Oh, apa sakitnya menular? Seperti cacar?” AJ tentu pernah dilarang oleh Ruby mendekati salah satu temannya karena alasan itu. “Mommy belum tahu, tapi lebih baik kau tidak sakit bukan? Kau masih ada dalam masa penyembuhan.” Ruby berdoa dengan sungguh-sungguh dalam hati agar AJ segera keluar. “Hoo… apa kau kedinginan?” tanya AJ, masih heran kenapa Ruby sama sekali tidak mengeluarkan tangan maupun memperlihatkan leher. “I… iya.” R
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Tidak Ada Kamar Kita

“Ini… bagus …” Ed mengamati sekeliling. “Katakan saja yang sebenarnya. Ini terlalu sederhana untuk lingkunganmu yang biasa.” Ruby mendengus. Tidak percaya dengan penilaian Ed. Lingkungan rumahnya di New York tidak buruk, tapi tentu jauh kalau dibanding apa yang dimiliki Ed. Ruby fokus pada uang untuk usaha, bukan rumah. “Aku tidak mencela apa pun. Rumah ini nyaman, dan AJ… Menikmatinya aku rasa.” Ed berpaling memandang AJ yang tengah melompat di tengah tangga lantai dua. “Kau dengar ini?! Suaranya seperti tikus!” AJ berseru, memamerkan pada Ed, sesuatu yang menurutnya menarik. Bagian tengah tangga ke lantai dua yang cukup tua itu memang akan berderit saat ada yang menginjak, dan AJ menyengajakannya. Rumah itu tidak berada dalam keadaan seratus persen tentu, karena Ruby belum sampai mengumpulkan uang untuk memperbaiki. Selama masih bisa dipakai, berbunyi seperti apa pun akan diabaikan Ruby. Tapi melihat AJ terus melompat pada titik yang sama, tentu mengkhawatirkan. “AJ, kau aka
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

Ingat tapi Tidak Benar

“Aku tidak ingin kau berharap banyak. Ibuku terkadang sedikit sulit diajak bicara saat ingatannya tidak sempurna.” Ruby memberi sedikit pengetahuan sebelum mereka turun di tempat parkir.Ed mengangguk. “Aku paham.”Ed tidak punya pengalaman bertemu dengan seseorang yang memiliki penyakit Alzheimer, tapi ia cukup tahu bagaimana keadaan penderitanya.“Ayo, cepat!” AJ yang seperti biasa—bersemangat, menarik tangan ibuny dan Ed.“Pelan-pelan, AJ. Kau akan membuat kopinya tumpah. Ruby tentu saja membawa makanan untuk Grace.“Aku saja.” Ed akhirnya mengambil alih kopi itu ke tangannya, lebih kokoh.“Kau bersemangat untuk sekali bertemu dengannya.” Ed mengusap kepala AJ, agar semangatnya tidak berlebihan.“Ya, Abuela baik. Meksi tidak ingat siapa aku, tapi Abuela baik.” AJ tidak pernah mengeluhkan keadaan itu, karena Jade tidak pernah berbuat kasar pada AJ meski tidak ingat.“Ibuku tidak pernah merasa harus kasar pada anak kecil. Kata Grace hal itu insting.” Ruby menjelaskan lagi untuk Ed.“
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

Nama yang Tidak Pernah Tersebut

“MAMA!” Ruby seketika menarik kursi roda ibunya untuk mundur, sementara Ed mengusap wajahnya yang basah dengan mata menyipit—pedih karena jus itu tepat mengenai matanya.“Daddy, ini.” AJ mendekat membawa tisu untuknya, lalu menggandeng Ed menjauh. AJ rupanya sudah terbiasa dengan perubahan sikap Jade. Ia menjauh sementara ibunya menenangkan.“Mama, ada apa?” Ruby mengusap bahu ibunya, yang terlihat bergerak. Terengah. Menahan amarah. Ia terus memandang Ed dengan mata benci.“Katakan padanya aku tidak akan kembali! Aku tidak akan menyerahkan Ruby!” Jade meraih tangan Ruby yang ada di bahunya, menariknya mendekat. “Mana Gemma? Apa kau melihatnya? Bawa dia! Kita pergi!” Jade menggulirkan kursi rodanya.“Mama, siapa Gemma?” Ruby belum pernah mendengar nama itu.“Gemma! Kakakmu! Ayo, cepat! Mereka akan datang sebentar lagi! Sudah ada yang sampai di sini!” Jade menyentak tangan Ruby dengan tidak sabar. Menggulirkan kursi rodanya ke arah pintu.“Kakak…” Ruby yang terkejut, sesaat mematung.
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

Rupanya Tidak Salah

Ed melepaskan pelukan dan mengusap kepala Ruby. Ia datang ke kamar Ruby dengan tujuan itu. Ia tahu Ruby akan resah.“Gemma itu… tidak salah lagi adalah saudaramu. Namanya saja sudah terlihat,” kata Ed.“Hm?”“Gemma—artinya permata berharga. Seperti namamu, dan ibumu—Jade. Kalian berkelompok. Nama itu dipilih khusus. Tapi terlalu dini untuk menyimpulkan apakah Gemma ini adalah Liz. Kita harus bertanya pada ibumu untuk lebih jelasnya.” Ed tidak ingin Ruby mengambil kesimpulan terlalu cepat.“Aku… aku tidak pernah mendengar satu kata pun tentang Gemma sebelum ini. Tidak sekalipun. Kenapa sekarang tiba-tiba…” Ruby menggeleng. Tidak bisa mengerti lagi.“Karena Guadalajara. Apa kau pernah membahas kota itu dengan ibumu?” tanya Ed.Ruby menggeleng. “Tidak kota apa pun. Mama tidak pernah mengizinkan aku keluar dari Veracruz. Seumur hidupku ia berpesan agar aku tidak keluar dari kota itu. Aku tidak pernah pergi jauh. Aku baru menyadari dihari pernikahan kita kalau aku bisa mabuk darat—karena s
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

Keadaan Tidak Biasa

“Apa maksudmu kau tidak tahu? Rumah ini kosong sudah berapa lama?!” Esli sedikit emosi karena jawaban Liz sejak tadi tidak memuaskan. ‘Tidak tahu’ sudah muncul lima kali dan Liz tidak merasa bersalah.“Padre, aku memang tidak tahu! Aku harus mengatakan apa padamu? Ed sudah lama tidak pulang. Entah beberapa bulan!” Liz yang sedang berbaring di samping kolam renang, melepas kacamata hitam yang dipakainya, dan berdiri memanatap ayahnya. Jengkel karena merasa terganggu. Ia ingin menikmati waktu santai.“Dia suamimu! Paling tidak kau harus tahu dia dimana, Liz. Aku sudah tidak marah padamu saat kau malah tidak tidur dengan Ed, tapi setidaknya kau harus tahu dia dimana saat aku membutuhkannya!” bentak Esli.“Kau tidak mengatakan apa pun sebelum ini dan tiba-tiba datang dan menuntutku melakukan sesuatu?! Jangan konyol!” Liz tidak terima.“Kau tidak melakukan apa pun sebagai istri Ed bertahun-tahun! Apa kau tahu berapa banyak uang yang aku keluarkan untuk menutupi semua kegilaanmu? Membayar s
last updateLast Updated : 2023-10-22
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
34
DMCA.com Protection Status