“Sungguh!” Otiz menggeleng meyakinkan. Ed mendecak lalu melirik ke arah Ruby yang sudah pucat. Bisa terlihat kalau Ruby sama sekali tidak tahu harus menjawab apa. Ed pun sebenarnya tidak tahu harus menjelaskan bagaimana, tapi tidak menghindar. Ed sedikir menarik AJ agar tidak menghalangi jalan, dan berjongkok di hadapannya. “Kapan kau mendengar ini?” tanya Ed. “Kemarin. Tita bicara pada Otiz.” AJ menunjuk dengan sangat yakin. Ed kembali melirik, dan kali ini Otiz menunduk menyesal. Langsung ingat. Ia memang mengobrol bersama Tita, tapi tidak menyangka AJ akan mengerti dan mendengar. Jarak mereka cukup jauh, dan pembicaraan itu seharusnya rumit. “Kita ke bagian triceratops dulu.” Ed menggandeng AJ, mengalihkan perhatiannya. Berharap anak itu lupa nanti “Kau mengatakan apa?” tanya Ruby pada Otiz, dalam desisan, sambil mengikuti mereka. “Tita bertanya apakah Anda berdua akan kembali bersama, dan saya menyebut tidak tahu. Lalu Tita menyebut seharusnya begitu, karena… ada AJ. Maaf.”
Last Updated : 2023-10-14 Read more