"Anisa, setelah ini mungkin kita bakal jarang bertemu. Tapi tenang saja, setiap ada waktu, aku pasti akan mengunjungi kamu," kata Sania."Pintu rumahku selalu terbuka. Aku menunggu kepulanganmu," jawab Anisa.Sania berusaha bangkit dari tempat tidur, dia ingin mengantar Anisa ke depan pintu. "Anisa, kamu perlu istirahat, pulanglah. Wajahmu masih kelihatan lesu.""Kamu berbaring saja, nggak perlu mengantar aku." Anisa menahan Sania. "Kalau kamu sudah diizinkan pulang, beri tahu aku, ya!""Em." Sania mengangguk.Perasaan Anisa terasa berkecamuk setelah bertemu dengan Sania. Kepala Anisa terasa agak pusing, dia tidak bisa tenang.Walaupun semua masalah terlihat sudah diatasi, Anisa masih merasa ada yang janggal. Masa lalu tidak bisa diulang, sedangkan masa depan dipenuhi ketidakpastian."Anisa, kita pulang, ya? Kamu perlu istirahat." Theo khawatir Anisa frustasi memikirkan semua masalah yang terjadi. "Saat kamu mengobrol dengan Sania, aku juga sempat berbicara dengan Tante Livan. Sania me
Last Updated : 2023-10-07 Read more